DISUSUN OLEH :
NIM : 1016167
EKSTENSI TINGKAT 2
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyusun dan merampungkan tuas pembuatan makalah ini yang berjudul
“Penyakit ebola ” . Makalah ini dibuat sedemikian rupa sebagai tugas yang diberikan oleh Dosen
pembimbing saya.
Harapan saya sebagai penyusun adalah semoga makalah ini dapat diterima dengan baik oleh Dosen
pembimbing serta dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya sebagai penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN………………………...………………………………………………….…4
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai penyakit menular pada manusia yang bersumber dari hewan telah banyak mewabah di
dunia. Istilah zoonosis telah dikenal untuk menggambarkan suatu kejadian penyakit infeksi pada
manusia yang ditularkan dari hewan vertebrata. Hal inilah yang dewasa ini menjadi sorotan publik
dan menjadi objek berbagai studi untuk mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan wabah tersebut
yang diharapkan nantinya akan diperoleh suatu sistem terpadu untuk pemberantasan dan
penanggulangannya. Kemunculan dari suatu penyakit zoonosis tidak dapat diprediksi dan dapat
membawa dampak yang menakutkan bagi dunia, terutama bagi komunitas yang bergerak di bidang
Pada negara yang berkembang seperti Indonesia, zoonosis belum mendapatkan perhatian yang
cukup baik pemerintahnya maupun rakyatnya. Bukti konkritnya adalah kasus emerging zoonosis
Avian Influenza di Indonesia dimana sejak Agustus 2003, sebanyak 4,7 juta ayam mati akibat wabah
ini. Sejumlah 62 orang positif terinfeksi AI dan 47 orang diantaranya meninggal dunia. Di samping
itu, masih banyak kasus-kasus zoonosis lainnya yang mewabah di Indonesia seperti antraks dan
rabies. Kesuksesan penanggulangan penyakit zoonosis di negara lain menjadi tantangan bagi
Kemunculan kasus-kasus penyakit zoonosis membuka suatu pemahaman baru dari lembaga
kesehatan hewan sedunia atau OIE (Office Internationale des Epizootes) mengenai musuh dunia. OIE
berpendapat bahwa dewasa ini, musuh dunia bukan lagi perang dunia, bom nuklir ataupun serangan
teroris, melainkan alam itu sendiri. Kemunculan yang tak terduga dari suatu penyakit zoonosis juga
1
Istilah ini dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu kejadian penyakit zoonosis dengan :
1. Agen penyakityang telah dikenal dan muncul pada area geografik yang berbeda
2. Agen penyakit yang telah dikenal atau kerabat dekatnya dan menyerang hewan yang
3. Agen penyakit yang belum dikenal sebelumnya dan terdeteksi untuk pertama kalinya.
Sedangkan re-emerging zoonosis adalah suatu penyakit zoonosis yang pernah mewabah dan sudah
mengalami penurunan intensitas kejadian namun mulai menunjukkan peningkatan kembali (Morse
2004).
Setiap era sejarah kehidupan manusia selalu disertai kemunculan dari suatu penyakit yang
baru. Perubahan sosial dan ekologi yang berkaitan dengan penyebaran populasi manusia, perubahan
lingkungan dan globalisasi dapat berimplikasi pada kemunculan suatu penyakit zoonosis. Peningkatan
populasi manusia dan globalisasi menyebabkan perpindahan manusia dari satu benua ke benua
lainnya. Seiring dengan hal tersebut maka juga akan terjadi perpindahan hewan antar wilayah, bahkan
benua, melalui perusakan habitat, perdagangan, permintaan pribadi dan kepentingan teknologi,
yang baru. Pada dasarnya, penyakit yang ada di dunia juga mengalami perkembangan yang sejalan
dengan perkembangan dunia yang cukup pesat. Sehingga sampai sekarang belum dapat diketahui dari
mana virus itu berasal, atau hewan apa yang menjadi "host" awalnya. Berbagai binatang yang
dijumpai di sekitar tepian sungai Ebola diteliti, dari serangga, ular, sampai monyet, tetapi tidak
ditemukan indikasi bahwa virus itu dari hewan- hewan tersebut. Sehingga membuat para peneliti yang
melakukan penelitian akan penyebab terjadinya penyakit ini hingga menyebabkan wabah di daerah
kongo dan Uganda belum dapat dipecahkan dan didapatkan solusi pengobatannya.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui tinjauan umum penyakit ebola
2. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit ebola
3. Untuk mengetahui etiologi penyakit ebola
4. Untuk mengetahui pencegahan penyakit ebola
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari
penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejala
gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat
kematian berkisar antara 50% sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa
inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah
dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk
manusia belum ditemukan. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan
dalam dan luar Anus, dan demam. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.Virus
Ini mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai menyebar ke manusia,
jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar 1 minggu
Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke Filipina. Suatu
ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari kongo, ketika mengetahui virus ini
akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-mana, dan sampai saat ini
belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Transmisi antar manusia
terjadi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh yang berasal dari diare, muntah dan
pendarahan, kulit atau membran mukosa. Periode inkubasi virus berlangsung selama 2 sampai 21
hari.
4
Kejadian epidemik Ebola banyak terjadi pada rumah sakit yang tidak menerapkan higiene yang
ketat.infektivitas virus Ebola cukup stabil pada suhu kamar (20 ° C) tetapi hancur dalam 30 menit
pada 60 ° C.Infektivitas juga dihancurkan oleh dan iradiasi ultraviolet, pelarut lemak,
hypochlorite commercial dan phenolic disinfectans. Virus Ebola memiliki struktur dari suatu
Filovirus. Virionnya berbentuk tabung dan bervariasi bentuknya. Biasanya selalu tampak seperti
U, 6, gulungan atau bercabang. Virion virus ini berukuran diameter 80 nm. Panjangnya juga
bervariasi, bahkan ada yang lebih dari 1400 nm, namun biasanya hanya mendekati 1000 nm. Di
tengah virion terdapat nukleokapsid yang dibentuk oleh kompleks genom RNA dengan protein
NP, VP35, VP30 dan L. Nukleokapsid berdiameter 40-50 nm dan berisi suatu chanel pusat
berdiameter 20-30 nm. Suatu glikoprotein sepanjang 10 nm yang sebagian berada di luar sarung
viral dari virion berfungsi membuka jalan masuk ke dalam sel inang. Diantara sarung viral dan
5
2.2 Epidemiologi Penyakit Ebola
Asal-usul di alam dan sejarah alami dari virus Ebola tetap menjadi misteri.Secara umum,
virus ini ada yang menyerang manusia (Ebola-Zaire, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Sudan) dan
ada yang hanya menyerang hewan primata (Ebola-Reston). Tidak ada carrier state karena tidak
ditemukan lingkungan alami dari virus. Namun dari beberapa hipotesis mengatakan bahwa
terjadi penularan dari hewan terinfeksi ke manusia. Kemudian dari manusia yang terinfeksi ini,
virus bisa ditularkan dalam berbagai cara. Orang bisa terinfeksi karena berkontak dengan darah
dan atau hasil sekresi dari orang yang terinfeksi. Orang juga bisa terinfeksi karena berkontak
dengan benda seperti jarum suntik yang terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi. Penularan
secara nosokomial (penularan yang terjadi di klinik atau rumah sakit) juga dapat terjadi bila
pasien dan tenaga medis tidak memakai masker ataupun sarung tangan. Pada primata, Ebola-
Reston, menyerang fasilitas penelitian hewan primata di Virginia, AS. Ebola-Reston menyebar
Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian publik
karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada manusia.
Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang berdekatan dengan
Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah terjadinya suatu
epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah Selatan Sudan. Sejak
ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus dengan kematian lebih dari
1200 kasus diantaranya (Anonimous 2004). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus
Ebolavirus yang tergolong famili Filoviridae. Inang atau reservoir dari Ebola belum dapat
dipastikan, namun telah diketahui bahwa kelelawar buah adalah salah satu hewan yang bertindak
sebagai inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga telah dideteksi pada daging simpanse, gorila,
Macaca fascicularis dan kijang liar. Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas.
6
Hal ini berkaitan dengan transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang
diperlukan virus Ebola untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset
virus yang relatif cepat dapat mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat
mengurangi penyebaran penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah
lainnya.Penyakit ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk
mengkonsumsi daging hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media
yang efektif dari penularan Ebola pada manusia.Gejala klinis dari penyakit ini adalah demam
secara tiba-tiba, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan kering. Kemudian diikuti
dengan muntah, diare, ruam pada kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati serta pada beberapa
kasus terjadi pendarahan internal dan eksternal. Hasil temuan laboratoris menunjukkan
penurunan jumlah butir darah putih dan platelet serta peningkatan kadar enzim hati.
Virus Ebola mudah menyebar dengan cepat. Pertama kali infeksi dimulai dari penularan dari
hewan yang terinfeksi ke manusia. Nah, dari situ nantinya manusia meneruskan rantai penyakit
ini ke manusia yang lain. Penyebaran virus Ebola antar manusia bisa melalui makanan atau
berpegangan. Kontak langsung dengan darah atau cairan yang terkontaminasi juga bisa
menginfeksi manusia. Tidak hanya itu, manusia juga bisa terinfeksi hanya dengan
menyentuh,objek (misalnya jarum) yang sudah terkontaminasi. Serangan sakit virus Ebola sangat
tiba-tiba.
Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala, sakit sekitar persendian dan otot, sakit
tenggorokan dan tubuh lemah. Gejala ini diikuti juga oleh diare, sakit perut dan muntah-muntah.
Ruam-ruam, mata memerah, tersedak, serta adanya pendarahan luar dan dalam ditemukan pada
beberapa pasien.
7
2.3 Patofisiologi Penyakit Ebola
Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai macam cara antara
lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak langsung tangan
Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :
1. Virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret dari pasien
yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi. melalui lecet di kulit selama perawatan
pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak dengan daging secara terinfeksi, atau di
permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute utama dari eksposur kerja.
2. Target awal dari replikasi adalah sel-sel retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi,dalam
3. Sel Dendritic, makrofag dan endotelium tampaknya rentan terhadap efek cytopathic produk
gen virus Ebola in vitro dan mungkin in vivo melalui gangguan jalur sinyal seluler
dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan virus atau keduanya. Kerusakan tidak
langsung juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang beredar seperti faktor tumor
nekrosis dan oksida nitrat sehingga kontak langsung antara setiap individu sangat memegang
peranan penting dalam penyebaran dan penularan penyakit ebola di dalam masyarakat.
Karena kita tidak bisa menghindari kontak secara individu .sebab, hal itu terjadi tanpa kita
8
2.4 Tahap pencegahan penyakit ebola
Virus Ebola mampu menular dari satu manusia ke manusia lain hanya dengan kontak langsung
saja. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi Ebola ini pun cukup sulit.Yang paling
terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa
mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut
dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang meninggal akibat penyakit ini,
Adapun 5 tahapan pencegahan penyakit ebola dalam lingkungan masyarakat antara lain :
1. Health Promotion
Pendidikan kesehatan pada masyarakat untuk melakukan perubahan prilaku untuk hidup
bersih dan sehat serta meningkatkan higien pribadi dan sanitasi lingkungan dalam
2. Early Diagnosis
Program penemuan penderita melalui survey pada kelompok – kelompok yang berisiko atau
3. Spesifik protection
Menghindari diri dari gigitan serangga ,berusaha untuk tidak pergi ke daerah yang kurang
penyinaran matahari dan terdapat binatang ataupun serangga yang menjadi sumber penularan
penyakit tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi penyakit dan penyebar luasnya
4. Disability limitation
Terapi kompleks pada penderita ebola agar tidak terjadi kematian dengan menambah
konsentrasi minum penderita agar tidak terjadi dehidrasi serta upaya peningkatan kekebalan
tubuh kelompok
5. Rehabilitation
6. Pendidikan kesehatan kepada para penderita beserta keluarga serta dilakukannya rehabilitasi
9
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus , familia Filoviridae . Virus Ebola adalah
sejenis virus Dari Ebolavirus genus, familia Filoviridae. Virus ini pertama kali ditemukan di
Afrika, daerah selatan Sudan dan Zaire pada tahun 1976 pada tubuh seekor monyet. Virus Suami
Pertama kali ditemukan di Afrika, Sudan selatan Daerah dan Zaire years PADA 1976 PADA
tubuh seekor monyet. Serangan sakit virus Ebola sangat tiba-tiba. Gejala yang ditimbulkan
adalah demam, sakit kepala, sakit sekitar persendian dan otot, sakit tenggorokan dan tubuh
lemah. Gejala ini diikuti juga oleh diare, sakit perut dan muntah-muntah. Ruam-ruam, mata
memerah, tersedak, serta adanya pendarahan luar dan dalam ditemukan pada beberapa pasien
Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian public
karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada manusia.
Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang berdekatan dengan
Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah terjadinya suatu
epidemic di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah Selatan Sudan. Sejak
ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus dengan kematian lebih dari
1200 kasus diantaranya Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini
berkaitan dengan transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan
virus Ebola untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang
penyebaran penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah
lainnya.Penyakit ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk
mengkonsumsi daging,hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Jahrling PB, et al. Preliminary report. Isolation of Ebola virus from monfilovirus keys imported to
USA.Lancet,1990;335:502-505,
2. Murphy FA, Kiley MP, Fisher-HochS. Filoviridae. Marburg and Ebola Viruses. In: Fields BN,
11