SKRIPSI
OLEH :
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
TINDAKAN MURID DAN PENJUAL MAKANAN JAJANAN TENTANG
HIGIENE SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH DASAR
NEGERI KELURAHAN KEMENANGAN TANI
KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
SKRIPSI
Oleh:
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
ABSTRAK
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan harus
memenuhi syarat gizi, sanitasi, keamanan dan kesehatan sehingga makanan jajanan
yang diproduksi benar-benar aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh murid sekolah
dasar sebagai konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan
murid tentang higiene individu dalam mengkonsumsi makanan jajanan dan untuk
mengetahui tindakan penjual makanan jajanan tentang higiene individu dan sanitasi
makanan jajanan.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan lokasi penelitian di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan. Populasi dalam
penelitian ini murid sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 dengan jumlah sampel berjumlah
80 anak, sedangkan jumlah sampel untuk penjual makanan jajanan berjumlah 8
orang.
Hasil penelitian diketahui bahwa tindakan murid SD tentang higiene individu
dalam mengkonsumsi makanan jajanan berada pada kategori baik sebesar 11,25%,
sedangkan tindakan penjual makanan jajanan tentang higiene sanitasi makanan
jajanan yang berada pada kategori baik sebanyak 12,50%.
Disarankan untuk dilakukan upaya peningkatan pengetahuan sanitasi makanan
serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap higiene dan sanitasi penjual
makanan jajanan sekolah sehingga akan tercipta kondisi higiene dan sanitasi makanan
jajanan yang lebih baik. Kepada kepala sekolah hendaknya memberikan pengarahan
dan penyuluhan kepada murid sekolah dasar mengenai bahaya makanan jajanan yang
dikonsumsi bila tidak memperhatikan higiene individu dan higiene sanitasi dari
penjual makanan jajanan melalui petugas Usaha Kesehatan Sekolah.
Kata Kunci : tindakan, murid SD, penjual makanan jajanan, higiene dan
sanitasi.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
ABSTRACT
Snacks have become an integral part of community life, both in urban and in
rural areas. Snacks must meet nutritional requirements, sanitation, safety and health
so that food produced snacks truly safe and healthy for consumption by primary
school students as consumers. The purpose of this research is to know about hygiene
measures individual student in snacks and to determine actions hawker food vendors
on the individual hygiene and sanitation, food hawker
This kind of research is descriptive and research sites in the State Primary
Schools Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan. population in
this study of primary school students grade 4, 5 and 6 with the number of samples
amounted to 80 children, while the number of samples for hawker food vendors
amounted to 8 people.
The research note that elementary school students about the actions of
individual hygiene in snacks are good for the category of 11.25%, while the act of
hawker food vendors on food sanitation, hygiene snacks that are on either category of
12.50%.
Recommended to be efforts to increase knowledge of food sanitation and to
provide guidance and supervision of hygiene and sanitation of school snack vendors
that will create conditions of hygiene and sanitation hawker food better. The school
principal should provide guidance and counseling to elementary school students
about the dangers of snack consumed if the individual does not consider hygiene and
sanitation hygiene of hawker food vendors through business officer of School Health.
Keywords: action, grade school, hawker food vendors, hygiene and sanitation.
ii
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iii
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
Medan Tuntungan”.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada Ibunda, Suami dan Anak-anak yang
telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan
pendidikan.
pikirannya dalam memberi saran, kritikan dan bimbingan kepada penulis sehingga
Penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
iv
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
3. Bapak Dr. Heldy BZ .MPH selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Kecataman Medan Tuntungan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
Sumatera Utara.
kepada penulis.
stambuk 2007.
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
Abstrak........................................................................................................................ i
Abstrac ........................................................................................................................ ii
Riwayat Hidup Penulis ............................................................................................. iii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iv
Daftar Isi..................................................................................................................... vi
Daftar Tabel ............................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................. 5
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................... 5
1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................... 5
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .................................................................................... 23
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................. 23
3.2.1. Lokasi Penelitian...................................................................... 23
3.2.2. Waktu Penelitian...................................................................... 24
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................... 24
3.3.1. Populasi .................................................................................... 24
3.3.2. Sampel ...................................................................................... 25
3.4. Tehnik Pengambilan Sampel .............................................................. 27
3.5. Metode Pengumpulan Data................................................................. 27
3.5.1. Data Primer............................................................................... 27
3.5.2. Data Sekunder .......................................................................... 27
3.6. Defenisi Operasional........................................................................... 27
3.7. Aspek Pengukuran............................................................................... 28
3.8. Tehnik Pengolahan Data ..................................................................... 28
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Tindakan Murid Tentang Higiene Individu....................................... 47
5.2. Tindakan Penjual Makanan Jajajan tentang Higiene dan Sanitasi
Makanan............................................................................................. . 49
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 54
LAMPIRAN
vii
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
DAFTAR TABEL
viii
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
Tabel 4.15. Distribusi responden berdasarkan tindakan responden tentang
sebelum memakan makanan jajanan mencuci tangan terlebih
dahulu...................................................................................................... 39
ix
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu faktor yang
karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya
kesehatan tersebut adalah perbaikan gizi terutama di usia sekolah dasar usia 7-12
tahun. Gizi yang baik akan menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang
berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Jadi
perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya merupakan langkah strategis karena
RI, 2005).
tahun 1991, dinyatakan sebagian besar (93%) anak sekolah dasar tidak sempat makan
pagi, baik di kota maupun di desa. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal antara
lain terbatasnya waktu yang tersedia di pagi hari, orangtua yang tidak sempat
menyediakan makanan atau pun anak yang tidak berselera untuk makan pagi.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
2
masyarakat. Harga makanan jajanan yang relatif murah, mudah didapat dan banyak
ragamnya juga dirasa sangat membantu bagi orangtua murid (Depkes RI, 1994).
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat diperkirakan terus meningkat seiring waktu. Data hasil survey sosial
ekonomi nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (1999) menunjukkan
untuk makanan jajanan meningkat dari 9,19% pada tahun 1996 menjadi 11,37% pada
tahun 1999, selain itu kontribusi makanan jajanan terhadap konsumsi remaja
perkotaan menyumbang 21% energi dan 16% protein. Sementara itu kontribusi
makanan jajanan terhadap konsumsi anak usia sekolah menyumbang 5,5% energi dan
jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun. Banyak jajanan yang tidak memenuhi
hendaknya tidak dilarang, karena hal ini juga berperan dalam menopang
masalah kesehatan masyarakat yang utama di banyak negara. Karena penyakit ini
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
3
kurang terlaporkan. Padahal, gizi buruk dan gangguan pertumbuhan anak-anak adalah
dua konsekuensi serius yang ditimbulkan oleh berulangnya episode penyakit ini.
Diare merupakan gejala umum dari penyakit bawaan makanan yang mudah dikenali.
Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menemukan bahwa diantara 100.000
balita terdapat 75 anak balita yang meninggal akibat diare tiap tahunnya
(Februhartanty, 2004).
makanan jajanan di daerah Jakarta Timur tahun 2004 menunjukkan bahwa mereka
tidak mengetahui apakah BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang mereka gunakan
adalah yang dilarang atau tidak oleh pemerintah. Mereka umumnya menggunakan
BTP yang mudah didapat, murah dan dapat memberikan penampilan makanan yang
menarik tanpa mencari tahu apakah itu dapat membahayakan bagi kesehatan. Lebih
jauh lagi, diketahui bahwa makanan jajanan yang dijajakan umumnya tidak
dipersiapkan dengan baik dan bersih. Tambahan lagi kebanyakan penjaja makanan
aman. Mereka juga kurang mempunyai akses terhadap air bersih serta fasilitas cuci
Karena banyak pedagang yang kurang menjaga kebersihan dan tidak tahu
adanya tindakan dan bahan-bahan yang bisa membahayakan kesehatan, maka Badan
Pihak sekolah terlibat secara aktif melalui unit kesehatan sekolah dengan cara
menginventarisasi para pedagang jajanan yang berjualan di sekitar sekolah serta turut
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
4
mengawasi dan membina para pedagang makanan jajanan tersebut supaya menjaga
yang bermutu dengan pelayanan yang layak. Makanan yang bermutu artinya makanan
yang memenuhi syarat gizi, sanitasi, keamanan dan kesehatan. Makanan jajanan yang
dihasilkan selain memiliki cita rasa yang dapat di terima murid, juga harus memenuhi
syarat gizi, sanitasi, keamanan dan kesehatan sehingga makanan jajanan yang
diproduksi benar-benar aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh murid sekolah dasar
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dan dari observasi awal yang
dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa masih kurangnya higiene individu murid
dimana murid tidak mencuci tangan sebelum memakan makanan jajajan dan penjual
makanan jajanan biasanya tidak menutup makanan yang dijual. Maka penulis tertarik
makanan jajanan tentang higiene dan sanitasi makanan di Sekolah Dasar Negeri
permasalahan dalam penelitian ini adalah ” Bagaimana tindakan murid dan penjual
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
5
Medan Tuntungan.
sanitasi makanan.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Makanan
Suatu makanan terdiri dari sejumlah makanan padat dan cair yang dikonsumsi
mengandung nilai gizi juga merupakan media untuk dapat berkembang biaknya
mikroba atau kuman terutama makanan yang mudah membusuk yang mengandung
kadar air serta nilai protein yang tinggi. Kemungkinan lain masuknya atau beradanya
bahan-bahan berbahaya seperti bahan kimia, residu pestisida serta bahan lainnya
antara lain debu, tanah, rambut manusia dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan
Bila kita tidak sempat makan dirumah, kita bisa membeli makanan yang
dijajakan oleh orang dan ini yang dinamakan makanan jajanan (Anonim, 2003).
Menurut Irianto, K (2007) makanan jajanan adalah makanan yang banyak ditemukan
dipinggir jalan yang dijajakan dalam berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
7
Jenis makanan jajanan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (1998)
yang dikutip oleh Sitorus (2007) dapat digolongkan menjadi (3) tiga golongan, yaitu:
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti ice cream, es campur, jus
Penjualan dan penjaja makanan jajanan dapat digolongkan menjadi (3) tiga
golongan, yaitu:
1. Penjaja diam, yaitu makanan yang di jual sepanjang hari pada warung-warung
2. Penjaja setengah diam, yaitu mereka yang berjualan dengan menetap di satu
3. Penjaja keliling, yaitu mereka yang berjualan keliling dan tidak mempunyai
disebutkan panjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak
langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap persiapan,
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
8
a. Tidak menderita penyakit mudah menular misal: batuk, filek, influensa, diare,
g. Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau
bagian lainnya).
h. Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau
Pada pasal 9 juga disebutkan bahwa makanan jajanan yang dijajakan harus
dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup. Pembungkus yang digunakan dan atau
tutup makanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.
Salah satu tujuan makan adalah supaya tubuh kita sehat, namun disisi lain
makan juga dapat menjadi salah satu sumber penyakit. Oleh karena itu menurut
Anonim (2002) sebaiknya pilihlah makanan jajanan yang sehat, yaitu makanan
jajanan yang segar, bersih dan aman dari cemaran bahan kimia dan fisik.
Cara memilih makanan atau jajanan yang segar, untuk makanan yang telah
diolah (digoreng, direbus, dikukus) pilihlah makanan baru saja dimasak (masih
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
9
panas). Jika sudah dingin atau disimpan, maka pilihlah yang tidak berlendir, tidak
Untuk buah-buahan segar, pilihlah buah yang kulitnya masih segar atau tidak
keriput, tidak busuk atau lembek. Untuk makanan kalengan atau makanan dalam
botol, pilihlah kemasan yang tidak penyok, bentuknya masih utuh, tutupnya masih
disegel atau belum rusak, tidak bocor, tidak kembung, serta tanggal penggunaannya
Makanan yang sehat selain keadaannya segar juga harus bersih, tidak
dihinggapi lalat, tidak dicemari oleh debu dan bahan-bahan pengotor lainnya.
1. Bagian luarnya terlihat bersih, tidak terlihat ada kotoran yang menempel.
2. Makanan tersebut disajikan dalam piring atau wadah tempat makanan yang tidak
berdebu.
4. Disajikan dalam keadaan tertutup atau dibungkus dengan plastik, kertas tidak
5. Makanan dimasak, disimpan atau disajikan di tempat yang jauh dari tempat
pembuangan sampah, got, dan tepi jalan yang banyak dilalui kenderaan.
6. Makanan dimasak dengan peralatan yang bersih dengan menggunakan air bersih,
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
10
Makanan yang sehat, selain segar dan bersih juga tidak boleh mengandung
bahan kimia yang berbahaya. Bahan-bahan kimia yang biasa ditambahkan kedalam
makanan secara sengaja disebut bahan tambahan pangan (zat aditif pangan). Bahan
1. Bahan pewarna
2. Bahan pemanis
3. Bahan pengawet
4. Bahan pengenyal
bagi tubuh. Oleh karena itu penggunaannya tidak boleh berlebihan, karena dapat
Melalui makanan jajanan anak bisa mengenal beragam makanan yang ada
sehingga membantu seorang anak untuk membentuk selera makan yang beragam,
sehingga saat dewasa dia dapat menikmati aneka ragam makanan (Khomsan, 2003).
menyukai jajanan diwarung maupun kantin sekolah daripada makanan yang telah
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
11
beracun maupun penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak diizinkan
(Mudjajanto, 2006).
hinggap pada makanan yang tidak ditutupi dapat menyebabkan penyakit terutama
pada sistem pencernaan kita. Belum lagi bila persediaan air terbatas, maka alat-alat
yang digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring tidak dicuci dengan bersih.
Hal ini sering membuat orang yang mengkonsumsinya dapat terserang berbagai
penyakit seperti disentri, tifus ataupun penyakit perut lainnya (Irianto, K, 2007)
4. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin
5. Pemborosan
6. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
12
Contoh: masuknya rambut ke dalam nasi, penggunaan zat pewarna makanan, dan
sebagainya.
2. Pencemaran silang, yaitu pencemaran yang terjadi secara tidak langsung sebagai
pisau pada pengolahan bahan mentah untuk bahan makanan jadi (makanan yang
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
13
1. Bahan makanan alami, yaitu makanan yang secara alami telah mengandung
racun, seperti jamur racun, ikan buntel, ketela hijau, gadung atau ubi racun.
2. Infeksi mikroba, yaitu disebabkan bakteri pada saluran pencernaan makanan yang
masuk ke dalam tubuh atau tertelannya mikroba dalam jumlah besar, yang
3. Racun/toksin mikroba, yaitu racun atau toksin yang dihasilkan oleh mikroba
dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan jumlah yang membahayakan
4. Kimia, yaitu bahan berbahaya dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dalam
5. Alergi, yaitu bahan allergen di dalam makanan yang menimbulkan reaksi sensitif
kepada orang-orang yang rentan, seperti histamine pada udang, tongkol, bumbu
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
14
baik sebagian atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi
keadaan yang tidak normal yang tidak dikehendaki sebagai akibat pematangan alam
mengurangi atau mengganti bahan makanan yang disengaja dengan tujuan untuk
konsumen, contohnya zat warna, bahan pemanis, pengawet dan bahan pengganti
dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, agar individu terhindar dari ancaman
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
15
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan
pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada
makanan, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah upaya praktis dan penyehatan
meliputi :
c. Pengolahan makanan.
d. Penyimpanan makanan.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
16
f. Penyajian makanan.
Bahan makanan perlu dipilih yang sebaik-baiknya dilihat dari segi kebersihan,
penampilan dan kesehatan. Penjamah makanan dalam memilih bahan yang akan
1. Hindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas.
4. Belilah bahan di tempat penjualan resmi dan bermutu seperti : rumah potong
pemerintah atau tempat potong resmi yang diawasi pemerintah, tempat pelelangan
daging/unggas yang sudah terlalu lama disimpan, khususnya organ dalam (jeroan)
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
17
a. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan
memenuhi syarat
b. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk
tidak mudah membusuk dan rusak, dan untuk bahan-bahan yang mudah
c. Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk
riwayat keluar masuk barang dengan system FIFO (First In First Out).
Menurut Dewi (2004) yang mengutip dari Anwar dkk (1997), pengolahan
a. Penjamah Makanan
Penjamah juga dapat berperan sebagai penyebar penyakit, hal ini bisa terjadi
melalui kontak antara penjamah makanan yang menderita penyakit menular dengan
konsumen yang sehat, kontaminasi terhadap makanan oleh penjamah yang membawa
kuman.
adalah: semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
18
langsung dengan makanan jadi dilakukan dengan: sarung tangan, penjepit makanan,
sendok, garpu dan sejenisnya. Dan setiap tenaga pangolah makanan pada saat bekerja
harus memakai celemek, tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok serta tidak
makan/menguyah.
makanan jadi biasanya disebut dengan dapur, menurut Depkes RI (1994) perlu
diperhatikan kebersihan tempat pengolahan tersebut serta tersedianya air bersih yang
cukup.
mengusahakan makanan agar dapat awet lebih lama. Kualitas makanan yang telah
diolah sangat dipengaruhi oleh suhu, dimana terdapat titik-titik rawan untuk
perkembangbiakan bakteri patogen dan pembusuk pada suhu yang sesuai dengan
kondisinya.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
19
makanan kurang tepat dan alat angkutnya kurang baik kualitasnya, kemungkinan
4. Penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersih;
d. Peralatan makan dan minum yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah
dicuci.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
20
2.5. Tindakan
aturan untuk mengatasi sesuatu atau perbuatan. Adanya hubungan yang erat antara
menjadi lebih konsisten, serasi, sesuai dengan sikap bila sikap individu sama dengan
Tindakan mencuci tangan sebelum makan memakai air dan sabun mempunyai
karena dengan mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara
bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Oleh karenanya mencuci tangan
dengan menggunakan air dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan
mikroorganisme yang menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada
Menurut Agoes (2008) perilaku anak sekolah yang sering jajan di sembarang
tempat yang kebersihannya tidak dapat dikontrol oleh pihak sekolah dan tidak
terlindung dan dapat tercemar oleh debu dan kotoran yang mengandung berbagai
mikroorganisme. Hal ini dapat menjadi sumber penularan berbagai penyakit pada
anak. Selain melalui tangan, berbagai mikroorganisme dapat juga masuk ketubuh
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
21
melalui makanan dan minuman, terutama makanan jajanan yang tidak dikemas dan
tidak tertutup rapat. Mikroorganisme yang ada di tanah/debu akan sampai pada
makanan tersebut jika diterbangkan oleh angin atau dapat juga melalui lalat yang
sebelumnya hinggap di berbagai tempat, terutama pada makanan jajanan yang tidak
Untuk itu murid sekolah dasar dan masyarakat hendaknya membiasakan diri
mencuci tangan sebelum makan dengan air dan sabun. Di samping itu, perlu
hidup bersih dan sehat, serta pihak sekolah meningkatkan promosi tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada murid, dengan melakukan pemeriksaan
perilaku cuci tangan sebelum makan, perilaku jajan di sekolah (Agoes, 2009).
setelah mendapat ransangan ataupun adaptasi dari dalam tubuh maupun luar tubuh
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
22
Kualitas Makanan
Jajanan
Tindakan Penjual Makanan Jajanan
tentang Higiene Individu dan
Sanitasi Makanan
jajanan tentang higiene sanitasi makanan juga terkait dengan kualitas makanan
jajanan.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu untuk
mengetahui tindakan murid dan penjual makanan jajanan tentang higiene sanitasi
makanan di sekolah dasar negeri yang ada di kelurahan Kemenangan Tani kecamatan
1. Dari 22 sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Medan Tuntungan, diketahui
bahwa ketiga sekolah dasar negeri tersebut diatas memiliki jumlah penjual
makanan jajanan terbanyak yaitu 8 orang dan siswa terbanyak yaitu 953 siswa.
2. Dari hasil observasi awal, diketahui bahwa jenis makanan jajanan yang dijual
masih banyak dalam bentuk makanan jajanan olahan, seperti gorengan, mie
23
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
24
Penelitian ini dilakukan mulai Bulan Juni sampai dengan September 2009.
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 (empat), 5 (lima) dan
6 (enam) sekolah dasar dan seluruh penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah
umumnya anak kelas 4, 5 dan 6 berumur 10 – 13 tahun, dimana anak kelas 4, 5 dan 6
- Kelas 5 : 44 siswa
- Kelas 6 : 57 siswa
- Kelas 5 : 49 siswa
- Kelas 6 : 39 siswa
- Kelas 5 : 43 siswa
- Kelas 6 : 33 siswa
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
25
Maka seluruh populasi untuk anak sekolah dasar dari ketiga sekolah tersebut
Untuk penjual makanan jajanan yang setiap harinya berjualan secara menetap
3.3.2. Sampel
Adapun sampel untuk anak sekolah dasar dalam penelitian ini adalah jumlah
2002) :
N
n
1 N d 2
dimana:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
maka :
391
n
1 391 0,12
n = 79,63 80 siswa
Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
26
dengan cara proportional sampling. Selanjutnya dari seluruh total siswa diatas yang
Untuk sampel perkelas dari ketiga sekolah tersebut dapat dilihat sebagai
berikut :
sekolah dasar tersebut adalah seluruh populasi ( total sampling ) yang berjumlah 8
(delapan ) orang.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
27
dengan cara random sampling terhadap siswa kelas 4, 5 dan 6 sekolah dasar negeri
Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan
Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data yang telah ada pada
arsip sekolah dasar tersebut, yaitu berupa data jumlah seluruh siswa kelas 4, 5 dan 6
serta data lain yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu dari kantor camat Kecamatan
distribusi umur penduduk, sarana kesehatan dan sarana pendidikan) yang ada di
1. Tindakan murid tentang higiene individu adalah bentuk perbuatan atau aktifitas
nyata dari peserta didik untuk memelihara dan melindungi kebersihan dirinya
2. Tindakan penjual makanan jajanan tentang higiene dan sanitasi makanan adalah
bentuk perbuatan atau aktifitas nyata dari penjual makanan jajanan untuk
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
28
dijajakannya.
skornya adalah 3, untuk jawaban (b) skornya adalah 2 dan untuk jawaban (c) skornya
total skor tertinggi 36 dan terendah 12. Berdasarkan skor yang dipilih maka ukuran
Data yang diperoleh di analisa secara deskriptif yang disertai dengan bahasan
dan kesimpulan. Hasil yang didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kecamatan Medan Tuntungan. Luas wilayah kelurahan ini adalah 150 Ha. Sekolah
dasar yang ada di Kelurahan Kemenangan Tani berjumlah 3 buah yaitu SD Negeri
tersebut berada dalam satu lokasi yaitu di Jalan Djamin Ginting Km.12. Luas areal
Sekolah ini didirikan pada tahun 1975 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS)
sebagai berikut:
- Kantor : 1 buah
- Perpustakaan : 1 buah
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
30
Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh 17 orang
guru. Jumlah murid sekolah dasar kelas I, II, III, IV, V dan VI sebanyak 405 orang.
Dari 405 orang murid tersebut, 208 orang laki-laki dan 197 orang perempuan. Untuk
lebih jelasnya banyak murid Sekolah Dasar Negeri No. 064023 dapat dilihat pada
tabel 4.1.
Dari tabel 4.1. diketahui bahwa dari 405 murid SD Negeri No.064023 terdapat
208 orang (51,35%) murid berjenis kelamin laki-laki dan 197 orang (48,64%)
SDN ini berdiri pada tahun 1953 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS)
sebagai berikut:
- Kantor : 1 buah
- Perpustakaan : -
- UKS : -
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
31
Sekolah ini dikepalai oleh seorang kepala sekolah yang dibantu oleh 14 orang
guru. Jumlah keseluruhan murid sekolah dasar kelas I, II, III, IV, V dan VI sebanyak
280 orang.
Dari 280 orang murid tersebut, 141 orang laki-laki dan 139 orang perempuan. Untuk
diketahui lebih lanjut jumlah murid Sekolah Dasar Negeri No.060971 dapat dilihat
Pada tahun 1976 sekolah ini didirikan dengan NSS 101070007003. Fasilitas
- Kantor : 1 buah
- Perpustakaan : -
- UKS : -
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
32
Seorang kepala sekolah dan 14 orang guru yang bertugas di Sekolah Dasar
Negeri No.065015 . Total keseluruhan dari murid sekolah dasar kelas I, II, III, IV, V
Dari 258 orang murid tersebut, 121 orang laki-laki dan 137 orang perempuan.
Distribusi murid Sekolah Dasar Negeri No.065015 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Pada tabel 4.3. terlihat bahwa dari 268 orang murid Sekolah Dasar Negeri
No.065015 memiliki jumlah murid perempuan sebanyak 140 orang (52,23%) dan
ini berjumlah delapan orang dengan lokasi berjualan empat orang didalam lingkungan
sekolah dan empat orang lainya berjualan di gerbang sekolah. Selain delapan orang
tersebut terdapat juga penjual makanan jajanan lainnya yang berjualan digerbang
sekolah walaupun mereka tidak setiap harinya berjualan secara menetap di sekolah
tersebut. Jumlah penjual makanan jajanan yang tidak menetap ini bervariasi setiap
harinya dari lima orang sampai sepuluh orang. Mereka datang ke sekolah pada saat
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
33
sekolah mendekati waktu istirahat, setelah selesai istirahat mereka pergi ke tempat
lain tetapi terkadang mereka tetap di sekolah tersebut sampai jam pulang.
Jenis makanan jajanan yang dijajakan oleh penjual makanan jajanan yang
setiap hari tetap berjualan di sekolah tersebut selain makanan jajanan dalam
kemasan/pabrikan mereka juga menjual makanan jajanan hasil olahan mereka seperti
nasi goreng, mie hun goreng, bakwan dan terkadang berbagai manisan seperti
manisan jambu biji dan jambu air yang juga merupakan hasil olahan dari penjual
tersebut. Sedangkan penjual makanan jajanan yang tidak menetap juga menjual
makanan jajanan hasil olahan sendiri seperti mie lidi goreng, mie hun goreng, pisang
molen, rujak, es doger, es mambo, bakso goreng dan gorengan bakwan. Makanan
jajanan sudah diolah dari rumah penjual makanan jajanan dan diangkut ke tempat
berjualan dalam wadah panci plastik berwarna hitam ataupun panci plastik warna
lainnya.
kebiasaan dari murid-murid yang setiap hari jajan saat di sekolah. Hal ini juga
disebabkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, ini terlihat dari murid bebas
jajan keluar gerbang sekolah karena gerbang tidak pernah ditutup saat proses belajar
sedang berlangsung.
Responden dalam penelitian ini adalah murid sekolah dasar dan penjual
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
34
Murid sekolah dasar yang menjadi responden adalah murid kelas 4, 5 dan 6
dan untuk distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dan umur dapat diketahui
4.2.1.2 Umur
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak ada pada
umur 10 tahun yaitu sebanyak 24 orang (30,00%) sedangkan yang paling sedikit
adalah responden yang berumur 8 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1,25 %).
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
35
4.2.2.1 Umur
diantara umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 5 orang (30,00%) sedangkan yang paling
sedikit adalah umur > 40 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1,25 %).
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden yang
kategori baik, sedang, dan kurang yang dapat dilihat pada tabel 4.8.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
36
sekolah dasar dalam membeli makanan jajanan dengan melihat kebersihan dari
tidak melihat kebersihan dari penjual makanan jajanan ketika membeli makanan
dengan melihat kebersihan dari tempat penjual makanan jajanan, dapat dilihat pada
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
37
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak
melihat kebersihan dari tempat penjual makanan jajanan ketika membeli makanan
makanan jajanan dengan melihat kebersihan dari peralatan penjual makanan jajanan,
Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak
melihat kebersihan dari peralatan penjual makanan jajanan ketika membeli makanan
Dari hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa tindakan murid dalam
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
38
tidak membeli makanan jajanan yang tempat penjualannya dekat dengan pembuangan
sampah dan sebanyak 22 orang (27,50%) tetap membeli makanan jajanan yang
dekat dengan saluran pembuangan air cukup bervariasi, dan untuk lebih jelasnya
responden tidak membeli makanan jajanan yang tempat penjualannya dekat dengan
saluran pembuangan air yaitu sebanyak 41 orang (51,25%), dan sebanyak 20 orang
(25,0%) tetap membeli makanan jajanan yang tempat penjualannya dekat dengan
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
39
membeli makanan jajanan yang tertutup wadahnya, ini disajikan pada tabel berikut
kadang membeli makanan jajanan yang tertutup wadahnya yaitu sebanyak 47 orang
(58,75%).
Pada penelitian ini bahwa tindakan murid dalam sebelum memakan makanan
jajanan mencuci tangan terlebih dahulu, dapat diketahui persentasenya ditabel 4.14.
memakan makanan jajanan sebelum mencuci tangan terlebih dahulu yaitu sebanyak
72 orang (90,00%).
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
40
jajanan dengan menggunakan alat bantu seperti sendok dan garpu, tertera pada tabel
dibawah ini.
menggunakan alat bantu seperti sendok dan garpu ketika memakan makanan jajanan
menjaga kebersihan kuku dengan memotong kuku secara teratur, yang dapat dilihat
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
41
menjaga kesehatan kuku dengan memotong kuku secara teratur yaitu sebanyak 33
orang (41,25%) dan sebanyak 26 orang (32,50%) tidak menjaga kesehatan kuku
Jajanan.
dapat dijabarkan dalam kategori baik, sedang, dan kurang yang dapat dilihat pada
tabel 4.17.
higiene individu dan sanitasi makanan pada kategori sedang yaitu sebanyak 7 orang
(87,50 %).
(mutu) daripada kuantitas (jumlah), hasil ini dapat ditunjukkan di tabel 4.18.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
42
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang selalu dan kadang-
Pada penelitian ini tindakan penjual makanan jajanan tentang selalu mencuci
bahan makanan yang dibeli dari pasar sebelum menyimpan atau mengolahnya lebih
Tabel 4.20. Distribusi Responden tentang Selalu Mencuci Bahan Makanan yang
Dibeli dari Pasar.
No Tindakan Jumlah Persentase (%)
1. Ya 1 12,50
2. Kadang-kadang 2 25,00
3. Tidak 5 62,50
Total 8 100,00
mencuci bahan makanan yang dibeli dari pasar yaitu sebanyak 5 orang (62,50%).
makanan yang sudah diolah ditempat khusus, dapat terlihat di tabel berikut.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
43
menyimpan makanan yang sudah diolah di tempat khusus yaitu sebanyak 4 orang
(50,00%).
responden selalu membersihkan tempat berjualan dan tetap menangani makanan yang
kesehatan kuku dengan memotong kuku secara teratur, dimana hasilnya dapat dilihat
menjaga kesehatan kuku dengan memotong kuku dengan teratur yaitu sebanyak 4
orang (50,00%).
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
44
4.4.6. Selalu Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Menangani Makanan Bila
Dari hasil wawancara didapat bahwa tindakan penjual makanan jajanan yang
selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan bila tidak memakai
Tabel 4.23. Distribusi Responden tentang Selalu Mencuci Tangan Sebelum dan
Sesudah Menangani Makanan Bila Tidak Memakai Alat bantu.
No Tindakan Jumlah Persentase (%)
1. Ya 1 12,50
2. Kadang-kadang 7 87,50
3. Tidak 0 0,00
Total 8 100,00
kadang mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan bila tidak
makanan jajanan dalam mencuci peralatan dengan bahan pembersih seperti sabun,
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang selalu dan
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
45
Berulang.
Dalam mencuci segala peralatan sebaiknya air yang digunakan tidak boleh
berulang, namun dari hasil penelitian didapat bahwa air yang digunakan oleh penjual
makanan jajanan untuk membersihkan peralatan masih ada yang berulang, untuk
Tabel 4.25. Distribusi Responden tentang Air Yang Digunakan Untuk Mencuci
Suatu Peralatan Digunakan Berulang.
No Tindakan Jumlah Persentase (%)
1. Ya 1 12,50
2. Kadang-kadang 7 87,50
3. Tidak 0 0,00
Total 8 100,00
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden kadang-
kadang air yang digunakan untuk mencuci suatu peralatan digunakan berulang yaitu
Tidak ada penjual makanan jajanan yang tindakannya tidak memakai alat
bantu ketika menjamah makanan yang dijualnya, untuk lebih jelasnya dapat diketahui
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
46
Tabel 4.26. Distribusi Responden tentang Selalu Memakai Alat Bantu Ketika
Menjamah Makanan.
No Tindakan Jumlah Persentase (%)
1. Ya 6 75,00
2. Kadang-kadang 2 25,00
3. Tidak 0 0,00
Total 8 100,00
selalu memakai alat bantu ketika menjamah makanan yaitu sebanyak 6 orang
(75,00%), dan 2 orang (25,00%) tidak memakai alat bantu ketika menjamah
makanan.
Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada tindakan penjual makanan jajanan
yang tidak bercerita saat menangani makanan. Untuk melihat lebih jelasnya dapat
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB V
PEMBAHASAN
responden yakni siswa sekolah dasar tentang higiene individu dalam mengkonsumsi
tergolong kurang baik yaitu sebesar 71 responden (88,75%). Dimana dari penelitian
yang dilakukan terhadap tindakan responden tersebut pada umumnya adalah dengan
kategori penilaian sedang yaitu sebanyak 67 responden (83,75%) dan yang kurang
makanan jajanan yang tertutup wadahnya yaitu sebanyak 47 responden (58,75%). Hal
ini dapat menjadi sumber penularan berbagai penyakit pada murid SD, karena
mikroorganisme yang ada di tanah/debu akan sampai pada makanan tersebut jika
diterbangkan oleh angin atau dapat juga melalui lalat yang sebelumnya hinggap di
berbagai tempat, terutama pada makanan jajanan yang tidak ditutup secara rapat
(Agoes, 2008).
sebelum mencuci tangan terlebih dahulu sudah merupakan kebiasaan para siswa dan
siswi di sekolah dasar tersebut. Murid SD telah terbiasa menggunakan tangan mereka
yang masih kotor meskipun sehabis bermain bola, bermain lompat tali, atau sehabis
pegang kapur tulis untuk memegang makanan yang mereka beli, terutama makanan
47
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
48
selalu memakan makanan jajanan sebelum mencuci tangan terlebih dahulu. Tindakan
tersebut dilakukan karena murid beranggapan bahwa tindakan mencuci tangan hanya
dilakukan pada saat mereka akan makan nasi dan lauk pauk saja. Hal ini juga
untuk mencuci tangan seperti kran air tanpa bak atau wastafel disertai sabun sebagai
alat antiseptik. Kebiasaan yang tidak baik ini tentu dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit infeksi bagi anak, seperti sakit perut dan diare.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Val Curtis & Sandy Cairncross
dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris tahun 2003, bahwa
perilaku mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun bisa mengurangi insiden
diare sebanyak 42-47%. Oleh karena itu, mencuci tangan dengan menggunakan air
dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan mikroorganisme yang
menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan (Agoes, 2008).
menggunakan alat bantu ketika memakan makanan jajanan. Sesuai dengan penelitian
Eunike (2009), di Jakarta bahwa sebagian besar murid sekolah dasar menggunakan
untuk pembelinya. Namun perlu diperhatikan juga bahwa 21,2 % responden yang
Jakarta bahwa 22% murid sekolah dasar yang mengambil makanan langsung dengan
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
49
Tuntungan tentang higiene sanitasi makanan tergolong kurang baik, dimana hasil
Kota Surabaya tahun 2007 diperoleh sebanyak 60% kondisi higiene pedagang
makanan jajanan harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi makanan jajanan agar
Hasil observasi peneliti bahwa kondisi bahan baku makanan jajanan kurang
bagus, hal ini dapat dilihat dari keadaan fisik bahan makanan jajanan tersebut yang
masih terdapat bahan pencemar seperti tanah dan kotoran-kotoran lain yang terdapat
biologis (kuman) dan kimia (residu pestisida, pengawet dan BTM lainnya).
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
50
makanan, dan 62,5% responden tidak mencuci bahan makanan yang telah dibeli dari
pasar.
makanan jajanan yang disiapkan dengan kondisi higienes yang kurang baik.
Keterbatasan air bersih untuk mencuci peralatan dan tempat penampung limbah
merupakan sumber cemaran yang potensial. Ini dapat dilihat dari tindakan penjual
yaitu 50% dan kadang-kadang air yang digunakan untuk mencuci suatu peralatan
digunakan berulang yaitu 87,5%. Hal ini dilakukan karena persediaan air terbatas,
maka alat-alat yang digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring tidak dicuci
dengan bersih sehinga orang yang mengkonsumsi makanan jajanan tersebut memiliki
resiko terserang berbagai penyakit seperti disentri, tifus ataupun penyakit perut
lainnya.
tempat sampah masing-masing berupa goni plastik ataupun plastik yang kemudian
dibuang ketempat sampah dipinggir jalan raya yang letaknya dekat dengan sekolah.
Tetapi tempat sampah yang disediakan oleh penjual makanan jajanan itu seringkali
kekecilan ukurannya sehingga sampah tidak muat dan akhirnya jatuh berserakan
mengakibatkan akan membuat banyak lalat berdatangan dimana lalat yang hinggap di
sampah akan hinggap ke makanan yang wadahnya tidak tertutup dengan rapat. Pada
akhirnya hal ini akan menimbulkan gangguan kesehatan terhadap orang yang
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
51
higienes jelek. Keterbatasan air bersih untuk mencuci peralatan dan tempat
penampung limbah merupakan sumber cemaran yang potensial, selain peralatan yang
tak dicuci baik, pedagang yang mengidap penyakit, dan juga makanan yang dibiarkan
dalam waktu lama pada suhu atmosfer yang amat cocok untuk berkembangnya
kuman pathogen. Kondisi bahan baku yang jelek untuk makanan yang dijajakan juga
merupakan sumber cemaran biologis (kuman) dan kimia (residu pestisida, pengawet
dan BTM lainnya). Umumnya para pedagang tak menyiapkan makanan dengan baik,
Selain peralatan yang tidak dicuci dengan baik, penjual makanan jajanan juga
tetap menangani makanan yang akan dijajakan saat menderita batuk dan pilek.
Padahal ini berakibat besar dalam resiko pencemaran penyakit yang diderita
penjamah terhadap makanan yang sedang diolahnya. Bakteri bibit penyakit dapat
berpindah melalui hidung (pernafasan, bersin), melalui mulut (percikan ludah, batuk)
responden tidak menyimpan bahan makanan di tempat khusus dan 25,0% kadang-
disimpan di dalam wadah yang bervariasi, karena bahan makanan yang cepat rusak
atau cepat membusuk harus disimpan dalam wadah terpisah. Untuk penyimpanan
keutuhan bahan makanan tersebut dan dapat terhindar dari jangkauan tikus dan
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
52
pencahayaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas bahan makanan agar
makanan pada saat akan diolah, juga untuk tidak mengundang serangga dan tikus
Perilaku dan personal higiene penjaja makanan yang kurang baik juga dapat
dilihat dari kebersihan tubuh penjual makanan jajanan masih kurang, mengambil
penggunaan alat bantu seperti alat untuk menjepit makanan, sarung tangan dan
pembungkus kepala yang kurang. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
sebelum dan sesudah menangani makanan bila tidak menggunakan alat bantu, dan
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
makanan jajanan tentang higiene dan sanitasi makanan jajanan tergolong kurang
6.2. Saran
penjual makanan jajanan sekolah sehingga akan tercipta kondisi higiene dan
53
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006. Mencuci Tangan pakai Sabun Saat Kuman Tidak Hinggap di 10
Jariku.http://www.rileks.com/entertainment/ragam/omg/-mencuci-tangan-
pakai-sabun-saat-kuman-tak-hinggap-di-10-jariku.html, diakses tanggal 27
Oktober 2009.
Anonim. 2002. Memilih Makanan dan Jajanan yang Sehat. Balitbang Depdiknas
dan Lembaga Penelitian IPB. Bogor.
Agoes, D. 2008. Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan pada
Murid SD di Kabupaten Pesisisr Selatan Sumatera Barat. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 2 Nomor 6.
Depkes RI. 1996. Pedoman Umum Program Makanan Tambahan Anak Sekolah
(PMT-AS). Jakarta.
Depkes RI. 2001. Pedoman Penyuluhan Gizi pada Anak Sekolah bagi Petugas
Puskesmas. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman (HSMM). Buku
Pedoman Akademi Penilik Kesehatan. Jakarta.
Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta.
Dewi, YS. 2008. Higiene dan Sanitasi Pengelolaan Makanan pada Sentra
Pedagang Makanan Jajanan Kesawan Square dan Pagaruyung Medan
Tahun 2008. Skripsi FKM USU. Medan.
54
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
Harper, Laura J. 1989. Pangan, Gizi dan Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
Irianto, DP. 2007. Panduan Gizi Lengkap : Keluarga dan Olahragawan. CV.
Andi offset. Yogyakarta.
Irianto, K. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. CV. Yrama Widya. Bandung.
Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
55
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Pribadi
1. Nama : ............................................................
2. Umur : ............................................................
a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya
2. Apakah adik lebih memilih makanan jajanan pabrikan daripada makanan jajanan
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah setiap membeli makanan jajanan adik melihat kebersihan dari sipenjual
makanan jajanan ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Apakah setiap membeli makanan jajanan adik melihat kebersihan dari tempat si
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
5. Apakah setiap membeli makanan jajanan adik melihat kebersihan dari peralatan si
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apakah adik tetap membeli makanan jajanan yang tempat penjualnya dekat
a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya
7. Apakah adik tetap membeli makanan jajanan yang tempat penjualannya dekat
a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya
8. Apakah adik selalu membeli makanan jajanan yang tertutup tempat/ wadahnya ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
terlebih dahulu ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah adik selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum memegang
makanan jajajan ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Apakah setiap memakan makanan jajanan tersebut, apakah adik menggunakan
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
12. Apakah adik menjaga kesehatan kuku dengan memotong kuku secara teratur ?
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
Keterangan : Untuk pertanyaan No. 10, 11 dan 12, setelah responden diwawancarai
maka diobservasi kembali.
Hasil Observasi
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Sebelum memakan makanan jajanan tersebut,
mencuci tangan terlebih dahulu.
2. Setiap memakan makanan jajanan tersebut,
menggunakan alat bantu seperti sendok untuk
memegang jajanan tersebut.
3. Menjaga kesehatan kuku dengan memotong
kuku secara teratur.
A. Data Pribadi
2. Umur : ............................................................
4. Pendidikan : a. Tamat SD
b. Tamat SLTP
c. Tamat SLTA
e. Tidak tamat SD
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
2. Apakah anda selalu langsung mencuci bahan makanan yang dibeli dari pasar,
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Setelah diolah apakah makanan tersebut selalu anda simpan di tempat khusus ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Saat menderita batuk, pilek apakah anda tetap menangani makanan yang akan
anda jajakan?
a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya
5. Apakah tempat berjualan makanan jajanan anda selalu anda bersihkan dan
dijauhkan dari tempat sampah, saluran limbah dan terlindung dari debu ?
6. Apakah anda menjaga kesehatan kuku dengan memotong kuku secara teratur ?
7. Bila anda tidak memakai alat bantu, apakah anda selalu mencuci tangan sebelum
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8. Apakah anda selalu mencuci peralatan dengan bahan pembersih, misalnya dengan
sabun/ detergen ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah air yang anda gunakan untuk mencuci suatu peralatan digunakan secara
berulang ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.
10. Apakah anda membuang semua sampah ke dalam tempat sampah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Ketika menjamah makanan apakah anda selalu memakai alat bantu ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya
Hasil Observasi
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Bila tidak memakai alat bantu, selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah menangani
makanan.
2. Selalu mencuci peralatan dengan bahan
pembersih, misalnya dengan sabun/ detergen.
3 Air yang digunakan untuk mencuci suatu
peralatan digunakan secara berulang.
4. Membuang semua sampah ke dalam tempat
sampah.
5. Ketika menjamah makanan, selalu memakai alat
bantu.
6. Saat menangani makanan sambil bercerita
7. Menjaga kesehatan kuku dengan memotong
kuku secara teratur.
Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar
Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010.