Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geothermal berasal dari bahasa Yunani yaitu “geo” yang berarti bumi dan “thermal
yang berarti panas sehingga energi geothermal adalah suatu energi panas yang
berasal dari dalam bumi. Panas bumi (Geothermal) adalah sumber daya alam
berupa air panas atau uap yang terbentuk di dalam reservoir bumi melalui
pemanasan air bawah permukaan oleh batuan panas. Sistem panas bumi merupakan
salah satu sistem yang terjadi dalam proses geologi yang berjalan dalam orde
ratusan bahkan jutaan tahun yang dewasa ini membawa manfaat bagi manusia baik
dimanfaatkan dengan menjadikan manifestasi untuk pariwisata maupun
pemanfaatannya untuk pertanian dan peternakan (Winarsih, 2014).

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar karena menjadi salah satu
negara yang dilewati oleh ring of fire. Sekitar 40% atau 29.000 MW total panas
bumi dunia berada di Indonesia karena Indonesia adalah negara yang memiliki
potensi gunung api yang tinggi (Wahyuni, 2012). Namun dengan potensi yang
sangat besar tersebut, pemanfaatan panas bumi di Indonesia masih belum
maksimal. Bahkan dari 299 daerah yang memiliki potensi panas bumi, yang
dimanfaatkan sebagai PLTP hanya 2,68%, sedangkan 45,15% masih dalam tahap
penyelidikan awal, 13,04% dalam tahap penyelidikan pendahuluan, 36,79% dalam
tahap penyelidikan rincian, dan sebanyak 2,34% dalam tahap eksplorasi atau siap
dikembangkan (Qomariah, 2012). Salah satu potensi panas bumi yang telah
dimanfaatkan yaitu PLTP Ulubelu.

Pengembangan panas bumi di Ulubelu telah dimulai sejak 1991 hingga 1997.
Sempat terhenti karena krisis moneter, PGE kembali agresif pada 2008 dan
puncaknya PGE memasok uap ke pembangkit milik PT PLN (Persero), yaitu
Ulubelu 1 dan 2 yang berkapasitas 2 x 55 Mw mulai 2012. Hingga saat ini PGE
telah mengebor sebanyak 50 sumur, 23 diantaranya untuk PLTP 3 & 4 dan sisanya
untuk Ulubelu 1 & 2. Hanya sekitar 150 ha permukaan lahan dari total 92 ribu ha
lahan wilayah kerja panas bumi PGE yang digunakan untuk memproduksi uap dan
listrik dengan seluruh infrastruktur pendukungnya (Sardjito, 2017).

Proses PLTP memanfaatkan uap dari air panas bumi. Energi panas diubah menjadi
energi listrik, lalu air dikembalikan ke bawah permukaan (reservoir) melalui sumur
injeksi. Pada penelitian ini penulis memiliki gagasan yaitu memanfaatkan sisa air
panas sebelum diinjeksikan kembali ke bawah permukaan bumi sebagai objek
wisata pemandian air panas yang diharapkan menjadi sustainability tourism.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara kerja pemandian air panas yang memanfaatkan sisa air panas dari
PLTP?

C. Tujuan
Mengetahui cara kerja dari pemandian air panas yang memanfaatkan sisa air panas
dari PLTP.

D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan oleh penulis yaitu karya ini bermanfaat dalam menambah
gagasan kepada PLTP Ulubelu serta membangun ekonomi daerah setempat dengan
membuat objek wisata pemandian air panas menuju sustainability tourism.

Anda mungkin juga menyukai