1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
karunia-Nya sehingga kami semua dapat berkumpul mengerjakan dan
menyelesaikan kegiatan dan laporan praktek lapangan ini.
Laporan ini merupakan pengamatan langsung yang kami lakukan terhadap
Puskesmas Somba Opu berdasarkan program-program yang dilakukan puskesmas
dalam upaya mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Kiranya laporan
PKL ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan kualitas pelayanan Puskesmas di
masa yang akan datang. Kritikan selalu kami butuhkan sebagai langkah maju
untuk perbaikan Praktek Kerja Lapangan berikutnya.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Puskesmas Somba Opu
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa dr. Hilda M Sunarto, beserta seluruh
stafnya atas bantuan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan ini. Terima kasih yang tidak terhingga kami haturkan kepada dr. Arwita
Irawati dan Bapak Zubair, BA selaku pedamping kami dalam melaksanakan PKL
ini. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih untuk para Panitia Pelaksana
Pelatihan Pratugas Dokter dan Dokter Gigi PTT periode Juni 2014. Teman-teman
sejawat, perjuangan kita tidak berhenti sampai disini, terima kasih atas
kekompakan dan kerjasamanya.
Semoga laporan ini akan memberi manfaat bagi perkembangan dan
wawan ilmu pengetahuan dasar mengenai sistem Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas. Aamiin.
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak
apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang
tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, yaitu dengan memeriksakan diri ke
sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah puskesmas.
Puskesmas adalah suatu persatuan kesehatan fungsional merupakan, pusat
pengembangan kesehatan masyarakat disamping juga membina peran serta
masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu
puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografi dan keadaan
istruktur serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan
saran Teknis dari Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi. Pelayanan
kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah meliputi : preventif (pencegahan
kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Sebagai dokter PTT yang kelak bertugas di puskesmas maka sangat penting
bagi kami untuk terjun secara langsung dan terlibat dalam kegiatan puskesmas.
Dalam kegiatan Pra-Tugas PTT ini, kami mendapat kesempatan yang seluas –
luasnya untuk menimba ilmu di Puskesmas Somba Opu yang akan sangat berguna
sebagai bekal kelak ketika bertugas di Puskesmas penempatan masing-masing.
3
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kunjungan ini adalah sebagai kesempatan untuk melihat dan
mengamati keadaan sebenarnya dari suatu organisasi, untuk kemudian
dibandingkan dan dianalisa dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang sudah dipelajari dikelas. Selain itu, juga untuk menambah pengalaman akan
sesuatu yang baru, sehingga lebih memantapkan apa yang sudah dan sedang kita
lakukan ditempat kerja.
Tujuan Umum:
Setelah melaksanakan praktik lapangan ini, diharapkan dokter / dokter gigi PTT
mempunyai pengalaman menerapkan materi yang telah didapat dikelas tentang
peran dan fungsinya sebagai dr / drg puskesmas.
Tujuan Khusus
Setelah selesai kegiatan ini peserta mampu :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan di puskesmas baik dalam gedung
maupun kegiatan luar gedung
b. Mendapatkan pengalaman melakukan analisis masalah dalam manajemen
puskesmas dan pemecahan masalahnya.
Sasaran
Sasaran dari kegiatann ini adalah Petugas Kesehatan atau penanggung
jawab program Puskesmas Somba Opu dan Manajemen dari Pelayanan
Puskesmas Somba Opu.
4
BAB II
STRATEGI
Strategi
1. Peserta dibagi dalam tim ditempatkan pada suatu puskesmas.
2. Setiap kelompok menunjuk ketua, sekretaris dan penyaji.
3. Masing-masing anggota kelompok menyusun daftar pertanyaan / panduan
dialog.
4. Setiap anggota kelompok membagi tugas sesuai dengan bidang
keahliannya.
5. Pelaksanaan di lapangan :
a. Mendapatkan arahan langsung dari KaDinKes kab. / kota atau yang
mewakili.
b. Setelah arahan dari KaDinKes, peserta langsung menuju puskesmas
yang telah ditentukan oleh panitia.
c. Melakukan pengamatan langsung pada kegiatan di Puskesmas.
d. Melakukan dialog dengan Kepala Puskesmas dan petugas Puskesmas.
e. Berbagi pengalaman dengan petugas kesehatan di Puskesmas tersebut.
f. Mencatat hasil penemuan di lapangan.
g. Kelompok menyusun laporan hasil praktek lapangan dengan
menyajikan dalam forum seminar.
5
BAB III
METODOLOGI
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada kunjungan lapangan ini,
yaitu :
1. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan salinan
data Puskesmas.
2. Data diolah kemudian disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.
3. Pembahasan, kesimpulan dan saran dibuat dalam bentuk narasi.
6
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN PELAKSANAAN PKL
4.1 Data Umum
4.1.1 Visi dan Misi
Puskesmas Somba Opu memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi : “MASYARAKAT KEC. SOMBA OPU SEHAT SEJAHTERA
DI TAHUN 2015”
Misi :
1. Pembangunan Perumahan memenuhi Standar Kesehatan
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungan
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, bermutu,
terjangkau dan merata.
7
4.1.2. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
Dr. HILDA M, SINARTO
Tata Usaha
IDA NURJANNAH
OSMAN,SKM
BENDAHARA BENDAHARA
BOK BPJS
SULISSTIAWATI, SULISSTIAWATI,
SKM SKM
BENDAHARA
YANKESTIS
Dra.Hj. ZULHA
8
Gambar. Alur Pelayanan Pasien
9
4.1.3. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu
4.1.3.1. Geografi
Puskesmas Somba Opu adalah puskesmas perkotaan terletak di ibukota
kabupaten. Wilayah kerjanya merupakan wilayah dataran rendah dengan luas
12,35 km2. Terdiri dari 8 kelurahan, 66 RW dan 183 RT.
Dengan kondisi jalanan yang cukup bagus dan sarana transportasi juga
cukup banyak sehingga waktu tempuh ke Puskesmas Somba Opu paling lama 45
menit.
Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kota Makassar
- Sebelah Timur : Kecamatan Bontomarannu
- Sebelah Selatan : Kecamatan Palangga
- Sebelah Barat : Kecamatan Makassar
4.1.3.2. Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Somba Opu tercatat sebanya:
Total jumlah penduduk = 63.717 jiwa, terdiri dari laki-laki = 31.702 jiwa
dan perempuan 32.015 jiwa. Jumlah Kepala keluarga = 15.609 KK. Jumlah KK
Miskin / Prasejahtera = 2804 KK
Tabel 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu
No Nama Kelurahan RW RT Penduduk
LK PR Jumlah KK
1 Sungguminasa 8 19 2923 3029 5952 1418
2 Bonto-Bontoa 5 20 5487 5574 11.061 2700
3. Batangkaluku 8 31 5391 5433 10.824 2887
4. Tompobalang 10 21 3788 3753 7541 1714
5. Katangka 8 23 4142 4143 8285 1922
6. Pandang-Pandang 10 23 3028 3077 6105 1503
7. Tombolo 13 37 5697 5739 11436 2859
8. Kalegowa 4 9 1246 1267 2513 606
Jumlah 66 183 31.702 32.015 63.717 15.609
10
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu
11
Tenaga Kesehatan
Puskesmas Somba Opu mempunyai jumlah pegawai seluruhnya 48 orang
dengan status Pegawai Negeri Sipil, ditambah tenaga sukarela sebanyak 12
orang.
Tabel 2. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas
Somba Opu pada tahun 2013.
Puskesmas Induk
Dokter Umum 3 orang
Dokter gigi 4 orang
Apoteker 1 orang
SKM Administrasi 3 orang
Sarjana Keperawatan, Ns 3 orang
D3 Keperawatan 6 orang
Perawat / Perawat, SKM 2 orang
Bidan 8 orang
Perawat Gigi 2 orang
Ass. Apoteker 3 orang
Sanitarian 3 orang
Nutrisian SKM 2 orang
Promkes SKM 2 orang
Laboran SKM 1 orang
Pekarya 4 orang
JUMLAH 47 orang
Tenaga Sukarela 12 orang
12
Data Pembinaan Posyandu
Untuk pelayanan kesehatan di luar gedung, puskesmas dibantu
oleh tenaga kader sebanyak 140 kader aktif.
Tabel 3. Data Pembinaan Posyandu Somba Opu pada tahun 2013.
Keuangan
Sumber dana / pembiayaan puskesmas adalah sebagai berikut:
No Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 Bantuan operasional Kesehatan (BOK) 80.000.000
2 Pelayanan Kesehatan Gratis (Yankestis) 290.000.000
3 Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 121.585.705
4 Jaminan Persalinan (Jampersal) 34.160.000
5 Asuransi Kesehatan 203.000.000
13
Bentuk Kerja Sama Lintas Sektor
Bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pihak PUSKESMAS dan sektor
yang lain adalah sebagai berikut :
a. Program Usia Lanjut (USILA) dilakukan kerja sama dengan pihak
Departemen Sosial,
b. Keluarga Berencana (KB) bekerja sama dengan BKKBN
c. Narkobah : Kepolisian
Peran Serta Masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, pendekatan yang
dilakukan puskesmas. Pada saat ini masyarakat tidak dibebankan kepada
masyarakat. Maksudnya adalah
Bentuk manajemen yang dijalankan di puskesmas
P1/PTP ; perencanaan Tingkat Puskesmas disusun untuk menjawab
dan mengantisipasi perkembangan yang ada setiap tahunnya.dengan
demikian diharapkan masalah yang timbul dalam kegiatan
penyelenggaraan kesehatan, semaksimal mungkin bisa diatasi dengan
menjalankan prinsip efektif dan efisien.
Tahap perencanaan tingkat puskesmas dilakukan dengan langkah –
langkah sebagai berikut :
a. Persiapan
b. Analisis situasi
c. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK)
Lokmin; Lokakarya mini dilakukan rutin setiap bulan untuk
melihat capaian hasil program untuk dievaluasi lalu kemudain dapat
dilakukan perencanaan kedepannya untuk mencapai target yang belum
tercapai.
Evaluasi kinerja PKM : kegiatan ini dilakukan pada akhir tahun,
mengevaluasi semua kinerja pegawai, baik yang pemegang program wajib,
pengembangan maupun pegawai administratif.
14
Mekanisme pengambilan keputusan
Dalam mengambil keputusan, musyawarah mufakat menjadi prinsip pada
puskesmas ini. Pengambilan keputusan dilakukan melalui diskusi antara
kepala puskesmas, penanggung jawab program beserta pihak lain yang di
anggap perlu.
Kegiatan inovatif
1. Program OBOR : sebuah program yang dibentuk oleh PKM. Somba
Opu dikhususkan bagi Lansia. Program ini berguna sebagai
PENYEMANGAT. Mereka diharapkan untuk tidak selalu memikirkan
Usia yang sudah lanjut namun tetap mempertahankan produktivitas
mereka pada usia tersebut, contohnya: senam jantung sehat
2. RBM : rehabilitasi berbasis masyarakat
3. PKPR
Piagam Penghargaan :
1. Juara II Takraw putra HKN ke 48 2006
2. Juara I Tenis Meja Putra HKN ke 42 2006
3. Juara I Tenis Meja HKN ke 43 2007
4. Juara III Domino HKN ke 43 2007
5. Juara II Futsal HKN ke 43 2007
6. Juara Harapan II Lomba penilaian puskesmas peduli kesehatan
remaja HKN ke 47 2011
7. Juara II kebersihan puskesmas HKN ke 43 2012
System rujukan;
15
Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium untuk P2M dan non-P2M
Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium untuk P2M dan non-P2M di Somba
Opu yaitu pemeriksaan :
1. Darah lengkap
2. Urine lengkap
3. Faeces
4. Malaria
5. Sputum BTA
6. Golongan Darah
7. Tes kehamilan
8. Widal
9. Gula darah
10. Asam Urat
11. Kolesterol
16
4.2. Data Khusus
Tabel. Indikator Kinerja Standar Pelayanan Kesehatan Minimal
Indikator SPM Target Jumlah Presentasi
Sasaran Dicapai Pencapaian
100%
I. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Cakupan kunjungan ibu hamil 95% 1371 1277 93
(K4)
2. Cakupan Ibu Hamil dengan 100% 154 154 100
komplikasi yang ditangani
3. Cakupan pertolongan 90% 1310 1293 99
persalinan oleh tenaga
kesehatan
4. Cakupan pelayanan ibu nifas 90% 1310 1188 91
5. Cakupan neonatal dengan 100% 52 52 100
komplikasi yang ditangani
6. Cakupan kunjungan bayi 90% 174 134 77
7. Cakupan Desa/ Kelurahan UCI 100% 8 8 100
8. Cakupan pelayanan balita 90% 3945 3603 91
9. Cakupana pemberian MP ASI 100% 0
pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
10. Cakupan balita gizi buruk 100% 0
mendapat perawatan
11. Cakupan penjaringan kesehatan 100% 983 983 100
siswa SD
12. Cakupan peserta KB 70% 11,961 7347 61
13. Cakupan penemuan dan
penanganan penyakit
a. Acute Flaccid Paralysis 0 0
(AFP) rate per 10.000
penduduk < 15 tahun (target
>2 /100.000 penduduk< 15
tahun)
b. Penderita pneumonia balita 100% 395 223 56
c. Pasien TB Baru 100% 170 170 100
d. Penderita DBD yang 100% 7 7 100
ditangani
e. Penemuan penderita diare 100% 1911 1814 95
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100% 19,598 7168 37
Dasar Maskin
17
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100% 19,598 771 4
Rujukan pasien masyarakat
miskin
16. Cakupan Pelayanan Gawat 100% 5 5 100
Darurat Level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan di
Kabupaten/Kota
III. PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI &
PENANGGULANGAN KB
17. Cakupan desa/kel mengalami 100%
KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi <24
jam
IV. PROMOSI KESEHATAN &
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
18. Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 8 3 38
18
Jenis KB yang digunakan
2% 2% 0% Suntik
6%
12% Pil
IUD
46%
Implant
Kondom
32%
MOW
MOP
19
Gambar Interpretasi Acuan Pemeriksaan IVA
20
Gambar Kartu Ibu. Dilengkapi pada saat pemeriksaan pertama Kehamilan (K1)
Sasaran K1 K4
Kelurahan
BUMIL Jumlah % Jumlah %
Sungguminasa 152 151 99 142 93
21
Bonto – bontoa 231 232 100 211 91
Batangkaluku 234 234 100 218 93
Tompobalang 159 158 99 150 94
Katangka 175 174 99 163 93
Kalegowa 54 53 98 49 91
Pandang – pandang 118 118 100 111 94
Tombolo 248 249 100 233 94
JUMLAH 1371 1369 100 1277 93
Untuk program cakupan K4, pencapaiannya masih dibawah target, hal ini
dipengaruhi oleh beberpa faktor termasuk, informasi yang kurang diberikan oleh
petugas sehingga ibu hamil kurang memahami pentingnya kontrol K4, serta
pencatatan yag kurang maksimal karena banyaknya tempat pelayanan KIA swasta
di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu. Tidak tercapainya target tersebut juga
mempengarui kadar kesehatan bayi yang baru lahir, berupa kelahiran BBLR. Hal
ini karena kurangnya pengontrolan oleh tenaga kesehatan sehingga beberapa ibu
tidak terlalu memperhatikan aspek – aspek yang penting tersebut seperti gizi dan
sebagainya.
Data Persalinan BBLR Wilayah Puskesmas Somba Opu
Sungguminasa 143 5
Bonto – bontoa 215 10
Batangkaluku 220 7
Tompobalang 153 7
Katangka 166 3
Kalegowa 49 0
Pandang – pandang 112 3
Tombolo 235 7
JUMLAH 1293 42
22
Tabel pencapaian pelayanan KIA
Pencapaia Perse
No Pelayanan Kesehatan Target Sasaran
n n
1 Pertolongan oleh NAKES 90% 1310 1293 99%
Neonatal dengan komplikasi yang
2 100% 3 3 100%
ditangani
3 Pelayanan Ibu Nifas 90% 1310 1188 91%
Untuk wilayah puskesmas Somba Opu, masih terdapat Dukun pada salah
satu kelurahan sehingga pertolongan tidak 100 persen dilakukan oleh bidan, tetapi
untuk saat ini, dukun tersebut sudah tidak pernah menolong lagi, karena bumil
yang akan melahirkan sudah langsung diarahkan ke bidan oleh dukun tersebut.
4.3.3 Promosi Kesehatan
Desa Siaga Aktif
JUMLAH JUMLAH
CAKUPAN
NO KELURAHAN DESA YANG
(%)
SIAGA AKTIF
1 SUNGGUMINASA 1 - 0
2 BONTO-BONTOA 1 - 0
3 BATANGKALUKU 1 - 0
4 TOMPOBALANG 1 - 0
5 PANDANGPANDANG 1 1 100
6 KATANGKA 1 - 0
7 KALEGOWA 1 1 100
8 TOMBOLO 1 1 100
JUMLAH 8 3
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari jumlah 8 desa siaga yang telah dibentuk,
terdapat 3 desa siaga yang aktif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kerja sama
antara pihak desa atau kelurahan dan pihak puskesmas serta secara vertikal
dengan pemerintah daerah.
23
Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
dan Peran Serta Masyarakat
JUMLAH
N POSYAN POSYAN POSKE BATTRA POS RB DOKTER
KELURAHAN
O DU DU SDES UKK SWASTA KECIL
BALITA USILA
1 SUNGGUMINASA 3 1 - 7 1 - 2
2 BONTO-BONTOA 4 1 - 7 4 3 8
3 BATANGKALUKU 5 1 - - 2 - -
4 TOMPOBALANG 4 1 - - 2 - -
5 KATANGKA 5 - - - 1 1 -
6 KALEGOA 2 1 1 - - - -
7 PANDANG- 4 1 1 4 2 1 3
PANDANG
8 TOMBOLO 5 - 1 - 4 1 2
JUMLAH 32 6 3 18 16 6 15
Posyandu Aktif
24
Promosi Kesehatan di Institusi
Jml dgn
Jumlah Sasaran
No Institusi Kegiatan Cakupan (%)
Promkes
Promkes
1 TK 30 30 100
2 SD 29 29 100
3 SMP/SMA 30 30 100
4 Home Industri 15 15 100
5 Panti Asuhan 20 10 50
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi pencapaian sasaran yang sangat baik
yakni 100% untuk institusi TK, SD, SMP/SMA sedangkan Panti Asuhan hanya
sekitar 50%.
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pencapaian target di bawah 50% untuk
sebagian besar kelurahan kecuali kelurahan Sungguminasa yang mencapai target
57%. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar untuk PKM Sompa Opu dalam
meningkatkan kualitas promosi kesehatan (PHBS) pada tingkat rumah tangga.
Promosi kesehatan lainnya adalah penanaman TOGA. Penanamn TOGA
ini dilakukan hampir di setiap tempat Posyandu atau di rumah kader Posyandu.
Namun pada peninjuan ke Puskesma tidak kditemukan jumlah data khusus untuk
kuantitas TOGA di setiap kelurahan.
25
Pada wilayah cakupan puskesmas Somba Opu tidak terdapat POKMAIR
karena wilayah puskesmas ini mempunyai sumber air bersih dari PAM dan SGL
yang sudah difasilitasi oleh pemerintah kabupaten.
Untuk SATGAS Bencana dan KLB dikelola oleh pihak Puskesmas dan
pihak kelurahan hingga kecamatan. Puskesmas membentuk tim khusus yang
terdiri dari Dokter Umum, Perawat, Bidan dan Apoteker untuk ikut berperan aktif
bersama dengan tim khusus yang telah dibentuk di tingkat kelurahan. Jika terjadi
KLB atau bencana, tim tersebut akan meninjau langsung ke lapangan.
Pada tahun 2013, jumlah KLB adalah 3 kasus. Ketiga kasus tersebut
adalah kasus DHF derajat IV. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan pihak
keluarga pasien DHF untuk membawa pasien ke puskesmas untuk ditangani. Jika
melihat kasus ini, maka diperlukan peran aktif promosi kesehatan PKM untuk
melakukan penyuluhan tentang deteksi dini penyakit demam berdarah dengue.
4.3.4 Kesehatan Lingkungan
Cakupan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Somba Opu Kab.
Gowa pada tahun 2013
26
Pengguna Air Bersih Sumber GSL
KELURAHAN JUMLAH PDDK PENGGUNA % PENGGUNA JML SARANA
SUNGGUMINASA 5.952 5.850 98 1563
BONTO-BONTOA 11.061 10.481 95 2465
BATANGKALUKU 10.824 8.205 76 2583
TOMPOBALANG 7.541 7.162 95 1731
KATANGKA 8.285 7.125 86 1508
KALEGOWA 2.513 2.245 89 5058
PANDANG- 6.105 6.011 98 1257
PANDANG
TOMBOLO 11.436 10.379 91 2484
JUMLAH 63.717 57.458 90 14.149
27
Pemeriksaan TPM
MEMENUHI
KELURAHAN YANG ADA DIPERIKSA CAKUPAN %
SYARAT
SUNGGUMINASA 53 45 40 89
BONTO-BONTOA 20 15 13 87
BATANGKALUKU 10 10 10 100
TOMPOBALANG 34 20 17 85
KATANGKA 3 3 3 100
KALEGOWA 1 1 1 100
PANDANG-
18 18 18 100
PANDANG
TOMBOLO 16 15 15 100
JUMLAH 155 127 117 92
Pemeriksaan TTU
MEMENUHI
KELURAHAN YANG ADA DIPERIKSA CAKUPAN %
SYARAT
SUNGGUMINASA 63 45 41 91
BONTO-BONTOA 19 19 19 100
BATANGKALUKU 13 13 11 85
TOMPOBALANG 21 21 20 95
KATANGKA 11 11 11 100
KALEGOWA 4 4 4 100
PANDANG-
10 10 9 90
PANDANG
TOMBOLO 11 10 10 100
JUMLAH 152 133 125 94
28
Tabel . Hasil Cakupan Imunisasi UCI di Puskesmas SombaOpu Kabupaten
Gowa Tahun 2013
2 Bonto-bontoa 239 222 92,9 220 92,1 220 92,1 225 94,1 217 90,8 V
3 Batangkaluku 242 226 93,4 232 95,9 232 95,9 226 93,4 223 92,1 V
4 Tompobalang 164 153 93,3 155 94,5 155 94,5 152 92,7 146 89,1 V
5 Katangka 181 168 92,8 170 93,9 170 93,9 167 92,3 163 90,1 V
6 Tombolo 256 241 94,1 235 91,8 235 91,8 232 90,6 232 90,6 V
8 Pandang-
127 112 88,2 114 89,9 114 89,9 116 91,3 118 92,9 V
pandang
JUMLAH 1422 1328 93,4 1328 93,4 1328 93,4 1323 93,0 1297 91,2 V
Hasil Cakupan
No Kelurahan Sasaran
Hb 0 % BCG % Polio 1 %
1 Sungguminasa 157 151 96 151 96 151 96
8 Pandang- 98
121 102 84 118 98 118
pandang
JUMLAH 1415 1237 87 1335 94 1335 94
Sumber : PKM SombaOpu,2013
29
BCG dan polio serta kunjungan imunisasi ke puskesmas masih rendah karena
masyarakat lebih memilih untuk ke bidan praktek swasta dari pada kepuskesmas
dengan alasan yang tidak diketahui oleh petugas.Adapun rencana kegiatan yg
diperlukan untuk tetap mempertahankan target pencapaian seperti sweeping
imunisasi,imunisasi BIAS campak,
b. Penyakit kusta
Kegiatan yang dilakukan dalam pemberantasan penyakit kusta adalah
melalui penemuan penderita baru dan pengobatan penderita baru dan lama.
Adapun hasil kegiatan pada tahun 2013 adalah :
Tabel Penderita Baru Tuberkulosis Paru
Bulan Penderita Baru usia
Januari 2 10 – 14 thn
20 – 44 thn
Februari 1
Maret 1
April 1
Mei -
Juni 2 20 – 44 thn
Juli -
Agustus -
September 1 20 – 44 thn
Oktober -
November 2 15 – 19 thn
20 – 44 thn
Desember -
Jumlah 10
30
penyuluhan dan pemeriksaan kontak penderita serta diperlukan
peran aktif dari masyarakat
- Untuk mencapai target yang diinginkan perlunya keterampilan dan
peran aktif dari petugas.
- Adapun rencana dalam pencapaian target seperti Pelacakab
penderita DO kusta, Pemeriksaan kontak keluarga Kusta,dan
penjaringan anak sekolah SD (school survey)pemeriksaan kusta
anak.
c. Penyakit TB paru
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pemberantasan penyakit TB Paru
yaitu dengan melakukan pengobatan penderita dan penemuan penderita
baru.
- Pengobatan penderita :
Penderita yang mendapatkan pengobatan Kategori I sebanyak 116
orang
Penderita yang mendapatkan pengobatan Kategori II sebanyak 19
orang
Penderita yang mendapatkan pengobatan Sisipan sebanyak 6 orang
Penderita anak sebanyak 4 orang
Penderita konversi 112 orang
Penderita yang sembuh 70 orang
Penderita yang Drop Out (DO) 9 orang
Penderita meninggal 4 orang
- Jumlah penderita TB Paru (DOTS) BTA positif yang ditemukan
sebanyak 146 org dalam satu tahun.Dengan target sasaran
sebanyak 200 orang dgn cakupan sebesar 73% .
- Perlunya keterampilan petugas dalam pemeriksaan kontak keluarga
TB dan pelacakan penderita TB mangkir
31
d. Penyakit Demam berdarah
Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencegahan dan
penanggulangan serta pemberantasan penyakit Demam Berdarah yaitu
Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN), Penyuluhan, Abatesasi, Hasil
kegiatan tersebut yaitu:
a. Pemeriksaan Jentik Berkala : 2 x 8 kelurahan
b. Jumlah penderita DBD yang ditangani terealisasi 7 kasus dari target
yang direncanakan 10 kasus. Berarti cakupannya sebesar 70 %.
c. Penyakit diare
Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencegahan dan penanggulangan diare
melalui penyuluhan kepada masyarakat, pengobatan dan pemberian
oralit.
Hasil kegiatan yang dilaksanakan :
1) Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan Kader, terealisasi 1911
orang selama satu tahun dari target 1814 berarti cakupan 95 %. Masih
perlu penyuluhan tentang penyakit Diare dan perlu ada manajemen
penanganan Diare yang lebih baik.Perlunya perhatian dalam
penyuluhan dan sosialisasi lintas sektor
d. ISPA
1. Penemuan penderita pneumonia
Bayi 0 – 1 thn : 29 org
Anak 1 – 4 thn : 194 orang
1. Penderita yang bkn pneumonia :
0 – 1 thn : 443 org
1 – 4 thn : 1689 org
2. ISPA diatas 5 thn
Pneumonia : 49 org
Bukan pneumonia : 4605
3. Jumlah kasus Pneumonia Berat atau dengan tanda bahaya yang ditangani
atau dirujuk yaitu 0 kasus.
e. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
32
1) Kasus PMS yang diobati tidak ada selama satu tahun
2) Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS tidak ada
f. Tidak ditemukan kasus Flu Burung selama periode tahun 2013
4.3.6. Gizi Kesehatan Masyarakat
a. Pembagian kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita 2x Pertahun
untuk bulan februari dan agustus, terealisasi 1328 bayi yang
mendapatkan vitamin A Dosis tinggi 2x setahun dari target yang
direncanakan 1400 Bayi dan 7609 pada balita dengan target 7806 balita .
Berarti cakupan sebesar 95% pada bayi dan 97 % pada balita
b. Pemberian tablet Besi (90 tablet) pada ibu Hamil, terealisasi 1371 Ibu
Hamil dengan pencapaian pemberian tablet Fe 1 sachet sebesar 100%,
dan pemberian tablet Fe 3 sachet sebesar 93 % maka terpenting adalah
sosialisasi manfaat tablet Besi terhadap Ibu Hamil serta peran serta
Lintas Program dan Lintas Sektor.
c. Balita naik berat badannya, terealisasi 2523 anak Balita yang naik Berat
badannya selama satu tahun dari target yang direncanakan 3992 Balita.
d. Bayi yang datang untuk ditimbang sebanyak 1125 dari target 1299.
e. Balita yang ditimbang sebanyak 3558 dari target penimbangan 3992
f. Ditemukan bayi dengan Gizi buruk sebanyak 2 bayi disertai dengan
penyakit penyerta yaitu bronchitis sampai saat ini 1 bayi sudah
mendapatkan respon yang baik dalam pengobatan tetapi bayi yang 1 nya
lagi sampai saat ini blm terlihat peningkatan status gizi yang berarti
disebabkan penyakit penyerta yg dideritanya.bayi yang menderita gizi
buruk tersebut mendapatkan PMT (pemberian makanan tambahan)
g. Balita Bawah Garis Merah (BGM), terealisasi 32 anak Balita dan 1 bayi
selama satu tahun dari target yang direncanakan 3992 berarti cakupan 1,6
%. Hasil pencapaian program gizi tahun 2013 dapat dilihat pada tabel
berikut:
33
Tabel Hasil Cakupan Program Gizi di Puskesmas SombaOpu
Kabupaten Gowa
Tahun 2013
Kegiatan Cakupan
D/S 88,5 %
N/S 56,3 %
BGM 1,6 %
34
3 Diabetes Mellitus Tidak E14 411 253 664
Spesifik
4 Diabetes Lain, tidak spesifik L20.9 343 318 661
(Eksema)
5 Sakit Kepala R51 262 227 489
6 Rheumatoid Arthritis M06 259 221 480
7 Anemia Defisiensi Besi D50.9 251 219 470
8 Gastritis K29.0 250 204 454
9 Nasopharingitis akut J00 226 200 426
(common cold)
10 Penyakit Pulpa dan Jaringan K04 185 158 343
Periapikal
IV SEMUA UMUR
1 Nasopharingitis akut J00 4544 3950 8494
(common cold)
2 ISPA J06 3698 3039 6737
3 Dermatitis Lain, tidak L20.9 3213 2890 6103
spesifik (Eksema)
4 Penyakit Pulpa dan Jaringan K04 3142 2640 5782
Periapikal
5 Pharingitis J029 1600 1467 3067
6 Demam yang tidak R50 1580 1476 3056
diketahui sebabnya
7 Gastritis K290 1531 1284 2815
8 Sakit Kepala R51 1430 1262 2692
9 Gangguan Gigi dan K10 1334 1226 2560
Jaringan Penyangga
Lainnya
10 Hipertensi Primer (Esensial) I10 1528 920 2448
35
4.3.8. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
Tabel Jenis Perawatan Gigi dan Mulut tahun 2013
Perawatan Kasus
Pulpitis 9297
Persistensi ( Pencabutan gigi susu ) 2572
Karies 5782
Penambalan tetap 1870
Exo 1121
Jumlah 20642
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Kesimpulan
Pengamatan yang telah dilakukan di Puskesmas Somba Opu
menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan Puskesmas sudah dilakukan dengan
cukup baik.
Pelaksanaan upaya program kesehatan wajib di Puskesmas Somba Opu
sebagian besar telah dilaksanakan dengan baik, mencapai sasaran dan target yang
cukup tinggi terutam program imunisasi telah memenuhi kriteria Universal Child
Immunization (>85%).
Upaya kesehatan pengembangan yang menjadi unggulan di Puskesmas
Somba Opu diantaranya program OBOR, RBM, dan PKPR.
Proses pengumpulan, pengolahan dan analisa data tidak dapat dilakukan
secara mendalam karena keterbatasan waktu yang dimiliki. Perlu dilakukan
pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang lebih mendalam di lain
kesempatan sehingga dapat memberikan sumbangsih yang lebih berarti untuk
membawa perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu peningkatan derajat kesehatan
dan paradigma sehat di masyarakat khususnya di Puskesmas Somba Opu.
37
4.2 Saran
KIA-KB
o Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaaan
program puskesmas khususnya KIA-KB.
Promosi Kesehatan
o Lebih meningkatkan kualitas penyuluhan dan menemukan metode
yang lebih inovatif dan kreatif sehingga masyarakat lebih
memahami dan dapat mengubah perilaku hidup sehat.
P2M
o Sebaiknya peran aktif dari petugas kesehatan lebih ditingkatkan
Kesehatan Lingkungan
o Sebaiknya tim kesehatan lingkungan menindaklanjuti program-
program yang mencapai target.
Gizi dan Imunisasi
o Sebaiknya tim kesehatan lingkungan menindaklanjuti program-
program yang mencapai target.
Upaya kesehatan pengembangan
o Memaksimalkan upaya-upaya kesehatan pengembangan yang lebih
inovatif dan kreatif.
38