Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mungkin beberapa dari kita sangat senang berada di laut atau kolam renang maupun
daerah perairan lain, namun sangat penting untuk tetap waspada ketika berada di tempat
demikian. Ada banyak kasus di mana tak hanya anak-anak saja yang pernah tenggelam, banyak
orang dewasa pun lalai dan tak memerhatikan keselamatan mereka, apalagi saat bermain di
tengah laut.
Tenggelamnya seseorang bisa berlangsung secara tak disadari oleh orang lain karena
benar-benar cepat, yakni sekitar 20-60 detik saja. Terjadinya tenggelam memang sangat cepat
karena ini adalah sebuah keadaan di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk menjaga
mulutnya untuk bernapas di atas air. Ketika sudah masuk ke dalam air, air bakal memenuhi
tenggorokan.
Karena hal tersebutlah, kejang otot terjadi di bagian saluran pernapasan sehingga
akhirnya jalur pernapasan pun menjadi tertutup. Korban pun tak lagi bisa bernapas dan akhirnya
tidak sadarkan diri. Bahayanya lagi, keadaan tenggelam memicu korban kesulitan untuk minta
tolong apalagi berteriak dan melambaikan tangan dan ini menjadi bagian dari bahaya berenang
tanpa pemanasan.
Kabar buruknya, tenggelam bisa menjadi penyebab dari adanya masalah kesehatan
lanjutan dan bahkan jika terlambat sedikit saja mampu mengakibatkan kematian. Maka dari itu,
setiap kita perlu untuk mengetahui seperti apa langkah pertolongan pertama pada orang
tenggelam. Hal ini akan sangat membantu ketika orang terdekat mengalami hal seperti ini.
6. Napas Buatan
Inilah yang sering kita lihat dan tonton di banyak film saat penyelamatan korban
tenggelam, yakni pemberian napas buatan. Napas buatan diberikan ketika memang
diketahui bahwa korban tak dalam kondisi bernapas dan sesudah dilakukan pengecekan nadi
selama 10 detik. Sebelum memulai CPR, di bawah ini adalah cara memberikan 5 kali napas
buatan:
Pertama-tama, hidung korban harus Anda jepit lebih dulu dan kemudian barulah
lanjutkan dengan menempatkan bibir Anda yang dalam kondisi tertutup/terkatup di atas
mulut korban.
Ambil napas lebih dulu seperti biasa dan udara yang sudah diambil itulah yang Anda
tiupkan pelan-pelan ke dalam mulut korban; akan lebih baik 1-2 detik tiap kalinya.
Penyaluran napas ini cukup efektif dan banyak yang berhasil untuk membuat korban
kembali bernapas serta sadar kembali.
Ketika membantu korban anak yang usianya 1 tahun kurang, katupkan bibir Anda dan
napas buatan bisa disalurkan dengan cara mengembuskannya tanpa harus menjepit
bagian hidung si anak.
Harus selalu melakukan pengecekan lebih dulu apakah dada korban sudah naik dan
turun sebelum Anda bisa memulai proses pemberian napas buatan berikutnya.
Ada kemungkinan korban kemudian sadar dan muntah. Ketika ini terjadi, kepala
korban perlu Anda miringkan lebih dulu lalu isi mulutnya dibuang supaya korban tak
mengalami tersedak.
7. CPR
CPR merupakan langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan saat korban tak lagi
responsif dan diketahui tak dalam kondisi bernapas saat diangkat ke daratan. Ada perbedaan
dalam melakukan langkah CPR untuk anak-anak di bawah 1 tahun dan anak-anak yang
usianya sudah 1 tahun ke atas serta orang dewasa.
a. CPR untuk Anak Usia < 1 tahun
Letakkan 2 jari di bagian tulang dada korban.
Lakukan penekanan ke bawah hingga 1-2 sentimeter, tapi Anda tak dianjurkan
untuk menekan bagian ujung tulang dada.
Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali yang laju kompresinya adalah 100 kali
per menit; boleh lebih tapi jangan kurang. Dada korban bisa dibiarkan untuk naik
sepenuhnya di antara tekanan.
Lihat dan perhatikan apakah korban sudah bernapas kembali.
Itulah serangkaian langkah pertolongan pertama pada orang tenggelam yang bisa
dilakukan oleh siapa saja. Hingga bantuan medis datang, Anda bisa terus memerhatikan kondisi
korban dengan melihat tanda-tanda vital, responsivitas serta kondisi pernapasan. Perhatikan
pula bahaya berenang di malam hari karena ketika seseorang tenggelam maka akan lebih sulit
ketika proses penyelamatannya.
B. Penanganan Korban
1. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.
2. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher
dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan papan
spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita
ke darat.
3. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan untuk
memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang
perjalanan.
4. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.
5. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.
6. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.
7. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.
8. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.
9. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.