1. Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil
memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan
waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim
No.5244)
2. Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus
(menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim
No.5245)
3. dari Abu Bakrah bahwasanya Rasulullah telah bersabda:
“Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan
Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijlah (Dajlah), dan di atas sungai itu ada sebuah jembatan.
Penduduk daerah itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri
orang-orang yang berhijrah. [Perawi Muhammad ibnu Yahya berkata: Abu Ma’mar meriwayatkan dengan
mengatakan: negeri-negeri kaum muslimin].
Kelak di akhir zaman Bani Qanthura’ yang berwajah lebar dan bermata sipit akan datang menyerbu,
sehingga mereka mencapai tepian sungai Dajlah. Pada saat itulah penduduk daerah itu akan terpecah
menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan
menyelamatkan diri ke pedalaman, Mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan
dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan keluarganya di
belakang punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan mati
syahid.” HR. Abu Daud, dihasankan oleh Al Albani.
4. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ ِ َويُشِ ي ُْر بِإ،بُ ِعثْتُ أَنَا َوالسَّا َعةُ َك َهاتَي ِْن.
صبَعَ ْي ِه فَيَ ُمدُّ ِب ِه َما
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau berisyarat dengan kedua
jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.”[1]
5. Dari Nu’man bin Basyir dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a, berkata: Rasulullah SAW, bersabda:
“Masa kenabian itu berada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian
Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah
masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang sombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah
’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam,”(H.R Ahmad).
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-
Shahihah no. 5)
Jika kita rinci, maka hadist diatas menunjukan bahwa Akhir Zaman akan melalui 5 masa, yakni:
Masa kenabian
Masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (khulafahur rasyidin)
Masa kerajaan yang menggigit (mulkan Adlon)
Masa kerajaan diktator (mulkan jabariyyah)
Masa kembali pada Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah
6. rasulullah bersabdah
لا َُ ة تا ُق
َ وم َُ اع َّ
الس ا ح َّتى
س اَر ا
ِ احْ اات ي َُ ن ْال ُفر
َْ جبالَ اع
ن اَْ هبَ ِمل اذ اَُ ِاس ي ْاق اتت َِ ل اعلا ْي
َُ ه ال َّن َُ ن اف ُي ْق ات َِ س اعةَ ِمائاةَ ُك
َْ ل ِم ْ ِت
َس ُع ا
ون ْ ِل اوت ُ
َُ اجلَ كلَ اوي ُاقوُ مر َْ ون لا اعلِى ِم ْن ُه ُ ا ا َّ
َُ جو ال ِذى أناا أك ا
ُ أ ْن
“Hari kiamat tidak akan terjadi sampai sungai Eufrat (mengering lalu) menyingkapkan gunung
emas. Orang-orang saling membunuh untuk memperebutkannya. Terbunuhlah pada setiap 100
orang itu 99 orang, namun masing-masing dari mereka berkata, ‘Barangkali aku yang menjadi
orang yang selamat itu’” (HR. Muslim)
7. Rasulullah juga bersabda dalam riwayat lain yang artinya ‘’Sudah dekat suatu masa di mana
sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka
barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.’’ (HR
Bukhari Muslim).
8. Rasulullah ﷺ bersabda :
ُ سي ُاك
"َون خ َِر فِي ا َِ اطاةَ ال َّزماا
ِ نآ َبِ فِي ي ْاغ ُد ا
ا، ون
َ شر َ ض َِ َّ ون
ِ َللا اغ، َح ا
ُ ط فِي اويا ُرو س ا
َِ خ َِ َّ ك
َللا ا، َْ ون أا
َن اف ِإيَّا ا َن تا ُك ا َْ "بِطااناتِ ِه.
َْ م ِم
"Akan datang di akhir zaman adanya petugas keamanan yang di pagi hari di bawah kemurkaan Allah,
dan sore harinya di bawah kebencian Allah. Hati-hatilah kamu menjadi bagian dari mereka."
(HR. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 7616. Imam Al Munawi mengatakan: shahih. Lihat At Taisir bi
Syarh Al Jaami’ Ash Shaghiir, 2/192).
Sebagai seorang muslim tentulah kita diwajibkan mengimani apa-apa yang dibawa oleh
Rosulullah. Beliau telah mengabarkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang akan datang
sesudah beliau. Beliau mewasiatkan kita agar kita mengembalikan semua perkara pada
alquran dan sunnah. Di antara nubuwwah yang beliau bawa adalah tanda-tanda kiamat.
Ibn Mas’ud pernah bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasululullah, apakah datangnya hari kiamat
disertai tanda-tanda kedatangannya?” Dia bersabda “Ya, wahai Ibn Mas’ud.”
Ada 10 tanda besar kiamat yang telah disebutkan Rosulullah. Namun Ulama berbeda
pendapat dalam menentukan urutan tanda-tanda kiamat besar dan kami belum pernah
mendapatkan dalil yang secara jelas menerangkan urutan tanda-tanda besar Kiamat
berdasarkan kejadiannya. Semuanya hanyalah diungkapkan dalam berbagai hadits tanpa
urutan, karena urutan penyebutan di dalamnya sama sekali tidak mengandung arti urutan di
dalam kejadian. Ungkapan di dalamnya menggunakan huruf sambung wawu, sementara huruf
tersebut tidak mengandung makna urutan.
Dari Hudzaifah bin Usaid Al Ghifari Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam memperhatikan kami sewaktu kami saling berbincang. Beliau bertanya, ‘Apa
yang sedang kalian perbincangkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami menyebutkan hari kiamat.’
Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kamu melihat sepuluh
tanda.’ Lalu beliau menyebut asap, Dajal, binatang, terbitnya matahari dari tempat
tenggelamnya (sebelah Barat), turunnya Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga
longsor besar, longsor di Timur, longsor di Barat, dan longsor di semenanjung Arab. Yang
akhir yang demikian itu adalah keluarnya api yang keluar dari Yaman yang menggiring
manusia ke tempat mahsyar mereka.’ (HR. Muslim no. 2901)
1. Munculnya Dajjal
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak cucu Adam ‘Alaihis Salam. Muncul di akhir zaman
dan mengaku memiliki sifat rububiyah. Keluar dari Timur dari Khurasan. Kemudian ia berjalan
di muka bumi, maka ia tidak meninggalkan satu negeri kecuali ia memasukinya, kecuali
Masjidil Aqsha, Tursina, Makkah dan Madinah, ia tidak bisa memasukinya; karena malaikat
menjaganya. Turun di danau asin, maka kota Madinah bergetar tiga kali, keluar darinya setiap
orang kafir dan munafik.
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Kami sedang duduk di sisi Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu beliau menyebutkan fitnah, beliau banyak menyebutnya
sehingga menyebutkan fitnah ahlaas. Ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah fitnah
ahlaas itu?’ Beliau menjawab, ‘Ia adalah lari dan perang.’ Kemudian fitnah as-saraa, asapnya
dari bawah dua kaki seorang laki-laki dari ahli baitku. Dia mengaku bahwa dia dariku dan dia
bukanlah dariku, sesungguhnya wali-wali (kekasih-kekasihku) adalah orang-orang yang
bertaqwa. Kemudian manusia berdamai di atas seorang laki-laki seperti pinggul di atas tulang
rusuk. Kemudian fitnah Duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali
menamparnya satu tamparan. Apabila dikatakan: berakhir fitnah tersebut malah semakin
panjang. Jadilah pada saat seseorang pagi hari beriman dan sore hari menjadi kafir sehingga
jadilah manusia ke kemah-kemah, kemah iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan
kemah nifak yang tidak ada iman padanya. Apabila sudah seperti itu, maka tunggulah Dajjal
dari harinya atau besoknya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 6168. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no.
974 dan Abu Daud no 4242 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abi Daud no. 3568
Fitnah Dajjal
Keluarnya Dajjal adalah fitnah besar disebabkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
ciptakan bersamanya berupa perkara-perkara di luar kebiasan yang besar, yang
membingungkan akal. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa bersamanya ada surga dan
neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Dan sesungguhnya
bersamanya ada gunung roti, sungai air. Dia menyuruh langit (untuk menurunkan hujan) maka
turunlah hujan. Menyuruh bumi (untuk menumbuhkan tumbuhan) maka tumbuhlah tumbuhan.
Perbendaharan bumi mengikutinya. Melewati bumi dengan kecepatan besar seperti hujan bila
dibawa angin.
Dia menetap di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti satu
bulan, satu hari seperti satu Jum’at, dan semua harinya seperti hari-hari kita. Kemudian dia
dibunuh oleh Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam di sisi pintu ludd di Palestina.
Sifat Dajjal
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan kita dari mengikuti Dajjal atau
membenarkannya. Beliau menjelaskan kepada kita sifat-sifatnya agar kita berhati-hati darinya.
Menjelaskan bahwa ia seorang laki-laki, muda, berkulit merah, buta sebelah matanya, tidak
mempunyai anak, tertulis di antara kedua matanya ‘kafir’ yang bisa dibaca setiap muslim.
Dari ‘Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok,
keriting, buta sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika
disamarkan kepadamu, maka ketahuilah bahwa Rabb kamu Subhanahu wa Ta’ala tidak buta
sebelah matanya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 23144 dan ini lafadznya. Abu Daud no 4320,
Shahih Sunan Abu Daud no.3630)
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam menyebutkan Dajjal dan padanya…: ‘Sesungguhnya ia keluar celah-celah di antara
Syam dan Iraq. Berbuat kerusakan di kanan dan di kiri.’ (HR. Muslim no 2937.)
Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
‘Tidak ada satu kota melainkan akan diinjak oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah.’
(Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 1881, dan Muslim no. 2942)
Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sesungguhnya Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan tentangnya ia berkata:… dan ia tidak
bisa mendekati empat masjid: Masjidil Haram, masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjidil
Aqsha.’ (Shahih, HR. Ahmad no/ 24085. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 2934)
Penggikut-penggikut Dajjal
Kebanyakan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi, Ajam (bangsa selain arab), Turki, dan
berbagai manusia, kebanyakannya dari bangsa Arab badui dan wanita.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, ‘Yang mengikuti Dajjal dari Yahudi Asfahan sebanyak 70.000 orang, mereka
memakai jubah hijau (yang biasa dipakai ulama Persia).’ (HR. Muslim no. 2944.)
Hal itu dengan cara beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berlindung dari fitnah
Dajjal di dalam shalat secara khusus dan berlari darinya: “Barang siapa yang hapal
sepuluh ayat dari permulaan surah Kahfi niscaya ia dipelihara dari Dajjal.” Dan dalam
satu lafazh: ‘Barang siapa yang menemuinya dari kamu, maka hendaklah ia menbaca
pembuka surah Al Kahfi.” (HR. Muslim no. 8009 dan no. 2937)
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim angin dingin yang baik dari arah Syam
(Siria) maka tidak tersisa lagi seseorang di atas muka bumi yang di hatinya masih ada
sedikit kebaikan atau iman melainkan ia mematikannya. Dan tersisalah manusia-
manusia yang jahat secepat burung (dalam melampiaskan syahwat dan kejahatannya)
dan watak binatang buas (dalam kezaliman dan permusuhan). Melakukan
persetubuhan sebagaimana yang dilakukan keledai. Kemudian syetan memerintahkan
mereka menyembah berhala, dan atas mereka terjadi hari kiamat.
Kemudian Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh berkata: Bacalah jika kamu menghendaki:
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS.
An-Nisaa`:159) (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari 3448 dan ini adalah lafazhnya dan
Muslim no. 155.)
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al Anbiyaa`:96)
Setelah turunnya Isa dan para sahabatnya ke bumi, beliau ‘Alaihis Salam berdoa
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim burung-
burung yang membawa Ya’juj dan Ma’juj dan melemparkan mereka di tempat yang
dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirimkan hujan untuk membersihkan bumi. Kemudian turunlah berkah di muka
bumi, nampaklah sayuran dan buah-buahan, dan terasa berkah pada tumbuhan dan
hewan.
7. Kabut Asap
Munculnya kabut di akhir zaman termasuk tanda-tanda hari kiamat yang besar.
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi
manusia.Inilah azab yang pedih, (QS. Ad-Dukhaan:10-11)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau
bersabda, ‘Bersegeralah beramal shalih (sebelum) enam perkara: terbitnya matahari
dari tempat tenggelamnya (sebelah Barat)atau kabut atau Dajal atau binatang atau
kematian atau hari kiamat.” (HR. Muslim no. 2947)
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa’at lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. …”. (QS. Al An’aam:158)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga terbit matahari dari sebelah Barat.
Apabila matahari telah terbit dari sebelah Barat semua manusia beriman, maka pada
hari itu: “tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
(QS. Al An’aam:158). (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 4635 dan Muslim no. 157
dan ini adalah lafazhnya.)
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya pertama-tama tanda hari
kiamat yang keluar adalah terbitnya matahari dari sebelah Barat dan keluarnya
binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Apapun juga dari keduanya yang lebih
dulu dari yang lain, maka yang lain itu akan menyusul dalam waktu dekat.” (HR. Muslim
no.2942)
Tanda-tanda kiamat sughro ini merupakan rangkaian kejadian yang telah Rasulullah sampaikan kepada
kita. Mengenai kejadiannya, ada yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi.
1. Menggembungnya Bulan
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Di antara sudah mendekatnya kiamat ialah
menggembungnya bulan sabit (awal bulan)," dishahihkan AlBaani di Ash Shahihah nomor 2292. Dalam
riwayat yang lain dikatakan “Di antara sudah dekatnya hari kiamat ialah bahwa orang akan melihat
bulan sabit seperti sebelumnya, maka orang akan mengatakan satu bentuk darinya untuk dua malam
dan masjid akan dijadikan tempat untuk jalan jalan serta banyaknya orang yang mati mendadak," (Ash
Shahiihah AlBani 2292).
Sekarang ini, satu bulan sabit hampir selalu dihitung dua kali. Tentu kita masih ingat, bahwa umat Islam
hampir selalu bertengkar menentukan bulan sabit untuk Ramadhan, Syawal dan Idhul adha . Antara
ru’yat tidak sama cara melihatnya, dengan hisab.
2. Banyaknya Pasar
Rasulullah bersabda: “Kiamat hampir akan terjadi apabila sudah banyak perbuatan bohong, masa
(waktu) akan terasa cepat berlalu, dan pasar pasar akan berdekatan (jaraknya karena saking
banyaknya)," (sahih Ibnu Hibban).
Lihatlah sekarang, pasar ada dimana-mana. Mall semakin banyak, supermarket di mana-mana. Belum
lagi kalau kita hitung dengan mart-mart yang bahkan masuk sampai ke pelosok desa.
3. Banyak Wanita Karir
Rasulullah bersabda: “Pada pintu gerbang kiamat, orang-orang hanya akan mengucapkan salam
kepada orang yang khusus (dikenal) saja, dan berkembangnya perniagaan sehingga wanita ikut seperti
suaminya (bekerja/berdagang)," (Hadist Shahih Ahmad).
Saat ini emansipasi wanita telah banyak digembor-gemborkan, wanita yang bekerja sudah banyak dan
bisa kita temui dimana-mana. Anak diurus oleh mertua atau pembantu.
8. Kemaksiatan Bertambah
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila
umatku telah melakukan limabelas perkara, maka bala’ pasti akan turun kepada mereka, yaitu:
(1). Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu, (2). Apabila amanah dijadikan
suatu sumber keuntungan, (3). Zakat dijadikan hutang, (4). Suami memperturutkan kemauan isteri, (5).
Anak durhaka terhadap ibunya, (6). Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya, (7). Dia menjauhkan
diri dari ayahnya, (8). Suara-suara ditinggikan di dalam masjid, (9). Yang menjadi ketua satu kaum
adalah orang yang terhina di antara mereka, (10). Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya,
(11). Khamar (arak) sudah diminum di segenap tempat, (12). Kain sutera banyak dipakai ( oleh kaum
lelaki ), (13). Para biduanita disanjung-sanjung, (14). Musik banyak dimainkan, (15). Generasi akhir
umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) Maka ketika itu hendaklah mereka
menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan diubah menjadi makhluk lain."
(HR.Tirmizi)
9. Banyaknya Ujian Keimanan
Dari Abu Hurairah Ra. bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersegeralah
kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat
gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu sore dia sudah menjadi kafir,
atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu sore, kemudian pada keesokan
harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia," (HR.
Muslim).
Hadits ini menerangkan kepada kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian terhadap iman seseorang di akhir
zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu sore. Begitu pula
dengan seseorang yang masih beriman di waktu sore. Tiba-tiba besok paginya telah menjadi kafir.
Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam
atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya karena hanya hendak
mendapatkan sedikit harta benda dunia.
Rasulullah mengingatkan bahwa diakhir zaman nanti akan dijumpai orang yang menggunakan dalil al-
Qur’an untuk kepentingan pribadi, golongan , kelompok dan propaganda politik. Mereka fasih membaca
dan mengemukakkan ayat al-Qur’an namun perbuatannya menyimpang jauh dari ajaran al-Qur’an.
Waspadalah dewasa ini banyakn kita jumpai orang seperti ini, penampilannya seperti ulama dan ustad
namun perbuatannya menyimpang dari ajaran Rasulullah. Mereka tidak memberikan solusi bagi masalah
umat tapi malah menambah dan menimbulkan masalah bagi umat disekitarnya.
Al-Harj juga sudah terlihat hadir dimana mana, banyak terjadi pembunuhan yang dibunuh tidak
mengerti kenapa ia dibunuh yang membunuh tidak tahu kenapa ia harus membunuh. Teroris, bom bunuh
diri, perampokan, pembunuhan masal seperti yang terjadi ditempat umum dan sekolah di Amerika
serikat. Saling serang dengan bom bunuh diri seperti yang terjadi di Irak, Pakistan, Mesir, Suriah dll.