Anda di halaman 1dari 10

GERAK MELINGKAR

GERAK MELINGKAR BERATURAN (GMB)

Gerak Melingkar Beraturan adalah gerak suatu benda menempuh


lintasan melingkar dengan kelajuan linier tetap.
Besaran-besaran pada Gerak Melingkar :

1. Periode (T )
Waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk menempuh lintasan
satu lingkaran atau satu kali putaran disebut dengan periode, yaitu:
t
T=
n

Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293 1
2. Frekuensi ( f )
Banyaknya lintasan atau putaran suatu benda dalam satu detik,
disebut dengan frekuensi, yaitu:
n
f =
t
Frekuensi merupakan kebalikan dari periode, sehingga berlaku:
1 1
t= atau T =
T f

3. Kelajuan Linear (v )
Kelajuan linear adalah jarak yang ditempuh benda pada lintasan
berbentuk lingkaran dibagi dengan waktu tempuhnya.
Bila benda menempuh satu putaran penuh (dari A ke A), maka
lintasan yang ditempuh S = 2π r . Jika waktu tempuhnya sebesar T. Maka
laju linear (v ) adalah :
2π r
v= = 2π r f
T
dimana
r = jari-jari lingkaran (m)
v = kelajuan linear (ms-1)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
Kelajuan linear sama dengan besar kecepatan linear yaitu konstan, tetapi
arah kecepatan linear berubah-ubah dan menyinggung lintasan.

4. Kecepatan Sudut/Angular (ω )
Kecepatan sudut atau kecepatan angular adalah hasil bagi sudut satu
lingkaran yang ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya. Selang
waktu partikel untuk menempuh satu putaran adalah T. Sedangkan dalam

2 Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293
satu putaran, sudut pusat yang ditempuh partikel adalah 360° atau 2 rad,
sehingga kecepatan sudut adalah:
2π v
ω= = 2π f → ω =
T r

Contoh:
Sebuah batu diikat pada ujung seutas tali yang panjangnya 0,5 meter,
kemudian diputar mendatar. Jika batu melakukan 10 putaran selama 5
detik, tentukan :
a. periode c. kelajuan linier
b. frekuensi d. kecepatan sudut

Jawab:
Diketahui :
r = 0,5 m
n = 10 putaran
t =5s
Ditanyakan :
a. periode (T)
b. frekuensi (f)
c. kelajuan linier (v)
d. kecepatan sudut (ω)

a. Periode
t 5s
T= = = 0,5 s
n 10
b. Frekuensi
n 10
f = = = 2 / s = 2 Hz
t 5s

Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293 3
c. Kelajuan linier
2π r 2π (0,5 m )
v= = = 3,28 m/s
T 0,5 s
d. Kecepatan sudut
2π 2π
ω= = = 12,56 rad/s
T 0,5 s
GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN
Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) adalah gerak suatu
benda dengan bentuk lintasan melingkar dengan percepatan sudut/anguler
(α ) konstan.
Jika perecepatan anguler benda searah dengan perubahan kecepatan
anguler maka perputaran benda semakin cepat, dan dikatakan GMBB
dipercepat. Sebaliknya jika percepatan anguler berlawanan arah dengan
perubahan kecepatan anguler benda akan semakin lambat, dan dikatakan
GMBB diperlambat.

PERCEPATAN ANGULER (α )
Sebuah benda bergerak melingkar dengan laju anguler berubah
beraturan memiliki perubahan kecepatan anguler sebesar
Δω = ω2 − ω1
Jika perubahan waktu kecepatan anguler adalah Δt, maka
Δω ω2 − ω1
α= =
Δt t2 − t1
∆ω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
∆t = selang waktu (s)
α = percepatan sudut/anguler (rad/s2)

Sama halnya dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), pada


GMBB berlaku juga :

4 Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293
Mencari kecepatan sudut di akhir waktu
ωt = ω 0 + α t
Mencari posisi sudut/besar sudut (θ) yang ditempuh:
θ = ω0 t + 12 α t 2
x = rθ
Selain itu
ω t 2 = ω02 + 2αθ

PERCEPATAN TANGENSIAL
Percepatan tengensial adalah percepatan yang mempunyai arah
tegak lurus dengan jari-jari lintasan dan menyinggung lintasan.
dv d (ϖ r ) dω
at = = =r
dt dt dt

= α → at = α r
dt
PERCEPATAN SENTRIPETAL
Percepatan sentripetal adalah percepatan yang arahnya menuju titik
pusat lintasan.
v2
as = = ω 2r
r

Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293 5
Jika partikel P bergerak melingkar berubah beraturan, maka percepatannya
(a ) memiliki dua komponen percepatan, yaitu percepatan tangensial (at )
dan percepatan sentripetal (as ) , dimana keduanya saling tegak lurus.
Dengan menggunakan persamaan Pythagoras, maka:
a = at2 + a22
2
⎛ ⎞ 2
= (α r )2 + ⎜⎜ v⎟

⎝ r ⎠
Semua benda bergerak melingkar selalu memiliki percepatan
sentripetal, tetapi belum tentu memiliki percepatan tangensial.
Percepatan tangensial hanya dimiliki bila benda bergerak melingkar dan
mengalami perubahan kelajuan linier.
Benda yang bergerak melingkar dengan kelajuan linier tetap hanya
memiliki percepatan sentripetal, tetapi tidak mempunyai percepatan
tangensial.
Contoh:
Sebuah roda mobil sedang berputar dengan kecepatan sudut 8,6 rad/s.
Suatu gesekan kecil pada poros putaran menyebabkan suatu perlambatan
sudut tetap sehingga akhirnya berhenti dalam waktu 192 s. Tentukan :
1) Percepatan sudut
2) Jarak yang telah ditempuh roda dari mulai bergerak sampai
berhenti (jari-jari roda 10 cm)
Pembahasan :
Diketahui :
ω0 = 8,6 rad/s
ωt = 0 rad/s
t = 192 s
r = 10 cm = 0,1 m

6 Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293
Ditanya:
a. α
b. x

Jawab :

Δω ω2 − ω1
α= =
Δt t2 − t1

ωt − ω 0 0 − 8,6 rad/s
α= = = −0,045 rad/s 2
Δt 192 s

θ = ω0 t + 12 α t 2
(
= (8,6 rad/s )(192 s ) + 12 − 0,045 rad/s 2 (192 s ) ) 2

= 1651,2 rad − 829,44 rad


= 821,76 rad

x = rθ
= (0,1 m )(821,76 rad )
= 82,1 m
HUBUNGAN RODA-RODA
Roda-roda yang sepusat.
ω1 = ω2
v1 v2
=
r1 r2

Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293 7
Roda-roda bersinggungan.

v1 = v2
ω1r1 = ω2 r2

Roda-roda dihubungkan dengan rantai/sabuk.

v1 = v2
ω1r1 = ω2 r2

Contoh
Perhatikan gambar tiga roda yang di hubungan sebagai berikut :

Jika Ra = 8cm Rc = 4 cm, Rb = 6 cm, dan kecepatan sudut roda b = 8 rad/s,


tentukan :

8 Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293
1. kecepatan sudut roda a
2. kelajuan linier roda c
Pembahasan
Diketahui :
Ra = 80 cm = 0,8 m
Rb = 60 cm = 0,6 m
Rc = 40 cm = 0,4 m
ωb = 8 rad/s
Ditanyakan :
ωa dan vc
Jawab :
va = vb
ωa ra = ωb rb
ωa (0,4 m ) = (8 rad/s )(0,6 m )
ωa = 12 rad/s
ω a = ωc
va vc
=
ra rc
vc = ωa rc = (12 rad/s )(0,4 m ) = 4,8 m/s

Gaya Sentripetal
Adalah gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran yang bekerja
pada benda bermassa m .
Fs = mas
v2
=m
r
Gaya Sentripetal Pada Tikungan Miring.

Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293 9
Kendaraan yang melewati tikungan miring akan merasa lebih nyaman dari
pada tikungan datar. Kemiringan tikungan akan memberikan gaya
sentripetal karena adanya komponen gaya normal yang arahnya menuju
pusat lingkaran.

Dalam kasus ini gaya sentripetalnya adalah :

Pada arah sumbu x

∑F s = m as
v2
N sin θ = m
r
Pada arah sumbu y :
N cos θ = mg

10 Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang


Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang. Ph: (024)70562293

Anda mungkin juga menyukai