Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimantan Barat merupakan sebuah Provinsi yang banyak menghasilkan sumber
daya, terutama Sumber Daya Alam. Baik yang dapat diperbarui atau tidak dapat
diperbarui. Tidak terkecuali dari hasil Pertambangannya, Kalimantan Barat memiliki
hasil bumi baik logam maupun non-logam. Untuk Komoditi hasil tambang di
Kalimantan Barat antara lain Emas, Nikel, Batu Gamping, Kromit, Mangan, Biji Besi,
Onix, Pasir Kuarsa, Aspal, Tembaga, Bauksit, Granit dan lain-lain.
Beberapa Contoh tambang yang sedang beraktivitas di Kalimantan Barat, adalah
Tambang Bauksit (PT.ANTAM.TBK – Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau),
Tambang Batu (CV. Mega Makmur – Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah), dan
yang mungkin baru terdengar di telinga kita adalah Tambang Ball Clay (PT. Clayindo
Cakra Jaya – Kecamatan Capkala, Kabupaten Bengkayang).
Ketiga Perusahaan diatas merupakan Perusahaan yang bergerak di dunia
pertambangan dan sedang melakukan aktivitas Pertambangannya di Wilayah Provinsi
Kalimantan Barat. Maka dari itu, akan dijelaskan tentang masing-masing perusahaan,
jenis perusahaannya, aktivitas dan proses pertambangan yang dilakukan perusahaan
hingga proses reklamasi yang dilakukan oleh pihak masing-masing perusahaan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai upaya peningkatan wawasan
mahasiswa terhadap industri pertambangan khususnya di Kalimantan Barat. Dengan
wawasan tersebut diharapkan berguna bagi mahasiswa dalam mendukung kegiatan
perkuliahan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekskursi ini adalah :
1. Memberikan wawasan industri pertambangan tentang struktur organisasi di
perusahaan tambang.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang situasi kerja serta manajemen di perusahaan
tambang.
3. Meningkatkan wawasan tentang cakupan lingkungan kerja Teknik Pertambangan.

1
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa teknik pertambangan dalam hal aplikasi
ilmu di bidang pertambangan ke depannya.

1.3 Jadwal Kunjungan dan Lokasi


Pelaksanaan ekskursi tambang ini berlangsung selama 2 hari dari tanggal 30-31
Mei 2016 (sesuai kesepakatan dengan perusahaan diputuskan untuk melaksanakan
kunjungan tambang/ visit mining selama satu hari). Tempat pelaksanaan kegiatan
ekskursi tambang 2016 antara lain :

 Tanggal 30 Mei 2016 bertempat di UPBB (Unit Penambangan Bisnis


Bauksit) PT. ANEKA TAMBANG yang berlokasi di Kec. Tayan Hilir,
Kabupaten Sanggau.
 Tanggal 31 Mei 2016 bertempat di CV. Mega Makmur di Desa Peniraman,
Kabupaten Mempawah dan PT. Clayindo Cakra Jaya di Kecamatan
Capkala, Kabupaten Bengkayang.

1.4 Lokasi Pertambangan


1.4.1 PT. ANEKA TAMBANG. TBK (Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau)
Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit merupakan salah satu dari lima unit
operasi ANTAM. UBP Bauksit didirikan pada tahun 2013 dengan IUP pertambangan
bauksit berada di Kecamatan Tayan Hilir, Toba dan Meliau, Kabupaten Sanggau.

1. Kecamatan Tayan Hilir


- Desa Pedalaman
- Desa Tanjung Bunut
- Desa Sebemban
2. Kecamatan Toba
- Desa Belungai Dalam
- Desa Balai Belungai
- Desa Lumut
3. Kecamatan Meliau
- Desa Meliau Hulu
- Desa Meliau Hilir

2
- Desa Balai Tinggi

Berikut Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. ANEKA TAMBANG,
TBK :

Gambar 1. Peta Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. ANTAM di Kabupaten


Sanggau

1.4.2 CV. MEGA MAKMUR (Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah)


CV. Mega Makmur merupakan perusahaan pertambangan yang melakukan
aktivitas pertambangan batu di daerah desa Peniraman, Kabupaten Mempawah.
Perusahaan ini memiliki WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan) sekitar 5 hektar.

3
Sampai saat ini daerah yang telah dilakukan aktivitas penambangan batu diperkirakan
baru mencapai 1,5 hektar.

1.4.3 PT. CLAYINDO CAKRA JAYA (Kecamatan Capkala, Kabupaten


Bengkayang)
PT. Clayindo Cakra Jaya merupakan perusahaan pertambangan yang melakukan
aktivitas pertambangan Ball Clay di daerah Kecamatan Capkala, Kabupaten
Bengkayang. Jarak tempuh dari Kota Pontianak ke lokasi PT. Clayindo Cakra Jaya
dapat ditempuh kira-kira (2-3 Jam Perjalanan).

1.5 Kesampaian Lokasi


1.5.1 PT. ANEKA TAMBANG
PT. ANTAM merupakan UPBB (Unit Pengembangan Bisnis Bauksit) berlokasi
di Dusun Piasak, Desa Pedalaman (Jalan Trans Kalimantan), Kecamatan Tayan Hilir,
Kalimantan Barat. Jika ditempuh perjalanan dari Kota Pontianak menuju ke lokasi
UPBB Antam dengan kendaraan darat (Bis atau Mobil) kira-kira sekitar 112,1 km atau
sekitar 3 Jam Perjalanan. Dengan Jalan menuju lokasi bagus dan lancar.
1.5.2 CV. MEGA MAKMUR
CV. Mega Makmur berlokasi di Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah,
Kalimantan Barat. Jika di tempuh perjalanan dari Kota Pontianak menuju ke lokasi
Tambang Batu CV. Mega Makmur dengan kendaraan darat (Bis atau Mobil) kurang
lebih sekitar 50 km atau 1 Jam Perjalanan. Jalan menuju lokasi tambang mulai berbatu

4
dikarenakan lokasi tersebut merupakan daerah gunung batu yang habis dilakukan
proses penambangan.
1.5.3 PT. CLAYINDO CAKRA JAYA
PT. Clayindo Cakra Jaya berlokasi di Kecamatan Capkala, Kabupaten
Bengkayang, Kalimantan Barat. Jika ditempuh perjalanan dari Kota Pontianak ke
lokasi Tambang Ball Clay PT. Clayindo Cakra Jaya kurang lebih sekitar 103.68 km
atau kira-kira 2 – 3 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda 4 atau 2. Dari Jalan
Trans Pontianak – Singkawang, masuk ke daerah Kecamatan Capkala. Dari jalan
masuk kecamatan, ditempuh lagi perjalanan kurang lebih sekitar 5-10 km dan
melewati perkampungan warga dan jalan pegunungan untuk menuju Lokasi Tambang
Ball Clay PT. Clayindo Cakra Jaya.

1.6 Keadaan Daerah


1.6.1 PT. ANEKA TAMBANG
Keadaan daerah di sekitar PT. ANTAM merupakan daerah yang hingga saat
ini kondusif. Lokasi penambangan bauksit pun jauh dari perumahan warga sekitar
sekitar kurang lebih 5 km dari jalan raya trans Kalimantan.
1.6.2 CV. MEGA MAKMUR
Keadaan daerah di sekitar CV. Mega Makmur merupakan daerah
pegunungan batu yang jalan masuk ke lokasi tambang agak kurang bagus. Kanan kiri
lokasi terdapat beberapa kebun milik warga sekitar. Keadaaan di lingkungan CV.
Mega Makmur Kondusif

1.6.3 PT. CLAYINDO CAKRA JAYA


Keadaan daerah di sekitar PT. Clayindo Cakra Jaya merupakan daerah
perkampungan etnis cina dan pemakaman warga cina. Untuk sampai di lokas, kita
akan melewati daerah pasar dan pegunungan yang cukup tinggi. Keadaan di
lingkungan PT. Clayindo Cakra Jaya Kondusif.

1.7 Geologi
1.7.1 PT. Aneka Tambang (Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau)
Stratigrafi wilayah kabupaten Sanggau secara umum terdiri atas batuan-batuan
berumur Paleozoikum, Mesozoikum, Tersier dan Kuarter.

5
 Endapan aluvial (Qa) adalah endapan paling muda berumur Kuarter yang
merupakan endapan permukaan. Terdiri atas lumpur, pasir, kerikil dan bahan
tumbuhan. Lingkungan pengendapannya pada sungai, rawa dan dataran banjir.
 Batuan tersier terdiri atas batuan serpih silat, batupasir dangkan dan formasi
ingar (Teu), formasi kantu (Teka), formasi tutoop (Tetu), formasi ketungau
(Teke), formasi payak (Teop), formasi tebidah (Tot), batupasir sekayam (Tos),
batupasir landak (Tola), batuan terobosan sintang (Toms) dan batuan gunungapi
niut (Tpn).
 Batuan mesozoikum berumur Trias sampai dengan kapur akhir, terdiri atas
batuan gunungapi jambu (Ruj), batuan gunungapi serian (Ruse), formasi sadong
(Rus), kelompok bengkayang (RJb), formasi brandung (Jmb), formasi pedawan
(Kp), kelompok selangkai (Kse), batuan gunungapi raya (KIr), granit luar (KII),
granodiorit mensibau (KIm) dan batupasir kayan (TKk).
 Batuan paleozoikum terdiri atas batuan malihan pinoh (PzRp), kelompok
balaisebut (CRb) dan kelompok embuoi (PRe) yang berumur karbon – perm.

Formasi geologi antara lain adalah Formasi kwartir, Kapur, Trias, Pistosen,
Instruksif dan Plutonik Basa menengah, Intruksif Plutonik Asam, Seksi Hablur
Intruksif dan Plutonik Lapisan Batu dan Permo Karbon.Lapisan tanah pistosen
terdapat hampir di seluruh kecamatan, kecuali di Kecamatan Toba, Nanga Mahap,
Nanga Taman dan Beduai. Lapisan tanah lifosit basah hanya terdapat pada Kecamatan
Tayan Hulu.

Secara umum pola struktur utama di Sanggau adalah Barat - Barat laut
mengikuti unsur struktur regional yang dominan di bagian Barat dan Tengah
Kalimantan yaitu suatu bentuk prisma yang besar dari greywacke berumur Kapur
Akhir – Tersier Awal di Utara dan Batolit Schwaner berumur Kapur Awal – Kapur
Akhir di Selatan. Diantara kedua tubuh batuan tersebut terdapat Cekungan Melawi dan
Cekungan Ketungau berumur tersier dan dipisahkan oleh Punggungan Semitau
berumur Pra Tersier.

6
1.7.2 CV. Mega Makmur (Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah)
Kalimantan Barat terbagi menjadi tiga satuan bentang alam (geomorfologi),
yaitu dataran rendah, dataran tinggi dan dataran perbukitan dengan pola sungai
dendritik.

Dataran rendah ditempati sebagian wilayah pantai didominasi endapan


aluvium, pasir dan batuan granit terbentang dari Sambas, Singkawang, Pontianak
hingga Ketapang barat yaitu Sukadana dan Kendawangan. Dataran tinggi
menempati bagian tengah terdiri dari batuan sedimen, batuan terobosan dan
metasedimen yang terbentang dari Mempawah, Bengkayang, Sukadana, Ketapang
timur, dan Nangapinoh. Sedangkan dataran perbukitan menempati wilayah
Kalimantan Barat bagian utara yang membentang dari Bengkayang timur,
Sanggau, Meliau hingga Kapuas Hulu.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Mempawah berupa tanah organosal,


alluvial dan low humic clay. Tanah organosal terdapat di daerah yang terluas, yakni
meliputi kecamatan Sungai Kunyit, Mempawah Hilir, Sungai Pinyuh, Siantan, Sungai
Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan Toho. Tanah alluvial yang sebagian
besar dipergunakan untuk sawah tadah hujan dan kebun kelapa terdapat di daerah
pantai, antara lain kecamatan Sungai Kunyit, Sungai Pinyuh, Mempawah Hilir,
Siantan, Telok Pakedai dan Batu Ampar. Tanah lowhumic clay terdapat sedikit di
kecamatan Sungai Kunyit dan Toho.

1.7.3 PT. Clayindo Cakra Jaya (Kecamatan Capkala, Kabupaten


Bengkayang)
Geologi daerah Sungai Raya sekitarnya berdasarkan Peta Geologi Lembar
Singkawang Skala 1 : 250.000 yang dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi (Suwarna, N. dkk., 1993) terdiri dari beberapa formasi batuan
sedimen, gunungapi dan tero-bosan yang berumur dari Kapur hingga Kuarter.
Formasi-formasi batuan yang terda-pat di daerah penyelidikan berturut-turut dari
tua ke muda sebagai berikut.

7
-Formasi Banan (Trub), berumur Trias, merupakan batuan tertua di daerah
penyelidikan, terdiri dari batupasir kasar hingga menengah, berwarna kelabu coklat
hingga terang, berkonglomerat alas, pejal hingga berlapis tebal.
- Formasi Sungaibetung (Jls), berumur Yura, terdiri dari selang seling antara batupasir,
batulumpur dan batulanau.
- Batuan Gunungapi Raya (Klr), berumur Kapur, terdiri dari andesit, dasit, basal.
- Granodiorit Mensibau (Klm), berumur Kapur, terdiri dari granodiorit, granit, diorit
kuarsa, diorit, adamelit dan tonalit.
- Batuan Gunungapi Serantak (Tes), berumur Eosen, terdiri dari tufa dasitan halus, tufa
lapili, tufa kristal, tufa litos, breksi tufaan, riodasit.
- Dasit Bawang (Teb), berumur Eosen, terdiri dari dasit porfiritik dengan fenokris
plagioklas dan kuarsa, sedikit tonalit.
- Formasi Hamisan (Toh), berumur Oligosen, terdiri dari arenit kuarsa, arenit litos,
konglomerat anekabahan.
- Batuan Terobosan Sintang (Toms), berumur Oligosen, terdiri dari diorit, mikrodiorit,
granodiorit, diorit kuarsa, gabro kuarsa, tonalit.
- Batuan Gunungapi Niut (Tpn), ber-umur Pliosen, terdiri dari basal porfiritik, andesit.
- Endapan Aluvial Tertoreh (Qat), berumur Kuarter, terdiri dari kerikil, padat, pasir,
Lumpur.
- Endapan Litoral (Qc) berumur Kuarter, terdiri dari Lumpur, pasir, kerikil.
- Endapan Aluvial dan Rawa (Qa), berumur Kuarter, terdiri dari lumpur, pasir, kerikil,
dan sisa tumbuhan. Struktur geologi

Struktur geologi yang berkembang berdasarkan Peta Geologi Lembar


Singkawang (N. Suwarna dkk, 1993) adalah berupa sesar dan kelurusan pada batuan
gunungapi dan plutonik yang umumnya berarah utara – baratdaya, serta sekumpulan
retakan yang berarah utara - timurlaut. Struktur geologi ini sangat dipengaruhi oleh
adanya batolit singkawang yang cenderung merupakan tanjung bagian baratlaut.

8
1.8 Genesa Bahan Galian
1.8.1 Bauksit
Bijih bauksit terjadi karena proses pelapukan (residual concentration) dari
batuan yang kaya akan mineral feldspar atau mineral alumina silikat lainnya. Adapun
batuan induknya tersebut antara lain adalah granit, granodiorit, syenit, dasit, riolit, dan
sebagainya.

Di daerah tropis seperti Kalimantan Barat, pada kondisi tertentu batuan yang
terbentuk dari mineral silikat dan lempung akan terpecah-pecah dan silikanya
terpisahkan sedangkan oksida alumunium dan oksida besi terkonsentrasi sebagai
residu. Proses ini berlangsung terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Produk
pelapukan yang terhindar dari erosi akan menghasilkan endapan lateritik.

Kandungan alumunium yang tinggi di batuan asal bukan merupakan syarat


utama dalam pembentukan bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan
lamanya proses laterisasi.

Gambar 2. Bauksit
1.8.2 Batu Granit
Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma yang bersifat asam, terbentuk
jauh di dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Dikarenakan proses
pembekuannya yang terjadi jauh di dalam kulit bumi, maka bentuk dan ukuran mineral
pembentuknya besar-besar dan mudah dibedakan antara mineral yang satu dengan
yang lainnya.

9
Gambar 3. Batu Granit

1.8.3 Ball Clay


Ballclay merupakan mineral yang tersusun dari lempung (clay) dengan
kandungan besi yang rendah.Ball clay termasuk tanah liat sekunder atau sedimen yang
merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari
batuan induknya karena tenaga eksogen, dan dalam perjalanan bercampur dengan
bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun
fisika tanah liat tersebut.

Ball clay terbentuk karena proses pengendapan atau sedimentasi mineral


kaolinite yang memiliki komposisi partikel halus dan merata (mineral lain yang
berasal dari endapan lempung maupun mineral bukan lempung seperti kwarsa,
feldspar, pada umumnya batuan sedimen) dalam cekungan lakustrine atau delta.

Gambar 4. Ball Clay

10
1.9 Sumber Daya
Sumber daya bauksit di Kalimantan Barat merupakan yang terbesar dibandingkan
dengan sumber daya bahan galian lainnya. Berdasarkan data Pusat Survei Geologi
tahun 2011, jumlah sumber daya bauksit di Indonesia sebesar 700.342.407,00 ton
bijih dan 240.898.678,02 ton logam dengan cadangan sebesar 280.393.932,00 ton
bijih dan 100.959.000,32 ton logam.

Lebih rincinya, berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi


Kalimantan Barat tahun 2014, jumlah sumber daya bauksit di Kalimantan Barat sebesar
1.079.647.366 ton bijih dan 524.901.907 ton logam dengan cadangan sebesar
495.797.359 ton bijih dan 216.197.026 ton logam. Gambar 1.2 di bawah ini merupakan
peta wilayah pertambangan bauksit di Kalimantan Barat.

Gambar 5. Peta Wilayah Pertambangan Bauksit di Kalimantan Barat

Sumber daya batuan granit yang terdapat di desa Peniraman, Kabupaten


Mempawah, Kalimantan Barat ini dapat dihitung dengan menggunakan metode

11
penaksiran cadangan untuk perhitungan volume endapan. Potensi sumberdaya dan
cadangan batuan dapat diperoleh dari perhitungan yang dilakukan baik dengan cara
manual maupun komputasi. Pada lokasi, sumberdaya yang ada berkisar antara 280.000
meter kubik dan cadangan batuan dengan batas minimum penambangan di elevasi 20
meter dpal adalah sebesar 216.000 meter kubik.

Sementara potensi dan cadangan ball clay yang besar di Indonesia terdapat di
Monterado Kalimantan Barat, Lampung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Jawa
dengan cadangan material 250 ribu – 10 juta ton.

12

Anda mungkin juga menyukai