Anda di halaman 1dari 7

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III
URAIAN KERJA

JOB I : Pengujian Kadar Air Tanah

Subjek : Pengujian Laboraturium

I. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui Prosentase kadar air
yang terkandung di dalam tanah.

II. Pendahuluan

Kadar air (w) adalah angka perbandingan dalam % dari berat air dan berat
tanah kering.
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya
dinyatakan dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah
air yang ada dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan
dengan nyata, biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik
layu permanen adalah yang dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada
saat daun tumbuhan yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan
kadar air secara permanen sebagai akibat pengurangan persediaan kelembaban
tana (Buckman dan Brady, 1982)

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Gambar Alat dan Bahan


A. Alat
1). Oven

Gambar 3.1 Oven


2). Timbangan Digital

Gambar 3.2 Timbangan Digital


3). Cawan

Gambar 3.3 Cawan

B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah contoh tanah yang terganggu.

IV. Prosedur Pengujian


A. Pelaksanaan :

1) Pertama kita Siapkan cawan kosong.

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar 4.1 Menyiapkan cawan kosong


2) Menimbang cawan tersebut dan catat beratnya (A)

Gambar 4.2 Menimbang cawan


3) Masukkan benda uji dalam cawan. Setelah itu timbang dan catat beratnya
(B)

Gambar 4.3 Menimbang cawan beserta benda uji


4) Kemudian masukkan benda uji ke dalam oven

Gambar 4.4 Memasukkan benda uji ke dalam oven


5) Tempatkan cawan dalam oven selama 24 jam dengan suhu (50° C) atau
sampai berat tetap.

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

6) Setelah 24 jam atau berat tetap tercapai, keluarkan cawan dari oven, baru
didinginkan dalam desikator.

Gambar 4.6 Mengeluarkan cawan dari oven


7) Setelah dingin timbang dan catat beratnya (C)

Gambar 4.7 Menimbang benda uji


8) Kemudian hitung kadar airnya

Gambar 4.8 Menghitung kadar air


B. Perhitungan:

Ww BC
W x100  x100%
Ws CA
Dimana :
W = Water content ( kadar air )
Ws = Berat contoh tanah kering ( g )
Ww = Berat air ( g )
A = Berat cawan

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

B = Berat cawan + berat contoh tanah basah


C = Berat cawan + berat contoh tanah kering

C. Kemungkinan-kemungkinan Kesalahan:

1. Contoh tanah tidak mewakili


Contoh tanah harus mewakili contoh yang diminta untuk data
penentu. Misalanya untuk menentukan kadar air rata-rata dari lempung
berkerikil. Contoh harus cukup banyak mengandung kedua butiran
tersebut, dapat mewakili keduanya, bagian yang kasar maupun yang
halus.
2. Contoh tanah terlalu sedikit. Lebih banyak contoh yang dipakai
ketelitian makin
3. Kehilangan air sebelum menimbang contoh basah, bila tidak ditimbang
dalam waktu yang singkat.
4. Ketidak telitian temperature oven.
5. Contoh diambil dari oven sebelum betul-betul kering.
6. Penyerapan air sebelum menimbang contoh tanah kering.
7. Menimbang contoh tanah dalam keadaan masih panas, kepekaan
timbangan akan tergantung karena contoh masih panas.
8. Berat container yang tidak benar. Berat container harus selalu dicek.

V. Data-Data Hasil Pengujian dan Perhitungan


Pengujian A
Berat cawan kosong (A) = 21,40 gr
Berat cawan + tanah basah (B) =67,37 gr
Berat cawan + tanah kering(C) = 62,52gr

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Ww B C
W 100%  100%
Ws CA

67,37  62,52
W 100%
62,52  21,40

W  11,795%
Pengujian B
Berat cawan kosong (A) = 21,27 gr
Berat cawan + tanah basah (B) = 67,47gr
Berat cawan + tanah kering (C) = 62,55gr
Ww B C
W 100%  100%
Ws CA

67,47  62,55
W 100%
62,55  21,27

W  11,919%

Container no. A B
Mass of Container (gr) 21,40 21,27
Mass of Countainer + Wet Soil (gr) 67,37 67,47
Mass of Countainer + Dry Soil (gr) 62,52 62,55
Water Content (%) 11,795 11,919
Average Water Content (%) 11,857

VI. Pembahasan

Nilai rata-rata kadar air didapatkan dengan melakukan pengujian terhadap 2


benda uji. Ini dilakukan agar tingkat ketelitiannya lebih baik dari 1 benda uji.
Kadar air didapatkan untuk mengetahui besarnya kandungan air yang terdapat di

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

dalam benda uji. Oleh karena itu, hal ini sangat penting dilakukan dan bila perlu
dilihat dari hasil beberapa sample.

VII.Kesimpulan

Dari hasil pengujian kadar air di laboratorium maka didapat nilai kadar air
sebesar 11, 795 % dan juga 11,919 % sehingga didapat rata-rata kadar airnya
yaitu 11,857 %. Nilai kadar air ini akan digunakan untuk nilai kadar air pada
percobaan berikutnya untuk mencari berat isi dan batas – batas atterberg.

ACHMAD SETIAWAN DWICAHYA / 3PJJ A

Anda mungkin juga menyukai