II. TUJUAN :
Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui intensitas serangan hama uret terhadap serangan hama uret terhadap
tanaman jagung.
2. Mengetahui cara pengendalian serangan hama uret terhadap tanaman jagung.
B. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Lahan Jagung
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
TERLAMPIR
Pembahasan
Ciri morfologi dari uret yaitu Warna coklat kemerahan, panjangnya kurang
lebih 12,5-14 mm. Kumbang meletakkan telurnya di dalam tanah sedalam 5–20 cm.
Pada awalnya larva hanya makan bahan organik (humus) dan kotoran lainnya, tetapi
larva yang besar akan memakan akar-akar tanaman yang masih hidup, bahkan
memakan kulit batang yang berada dalam tanah sehingga menyebabkan tanaman
mati. Kumbang aktif pada mulai senja dan pada waktu fajar kembali masuk tanah.
Kumbang makan daun tetapi kerusakan yang ditimbulkan tidak begitu terlihat.
Bila larva memakan daun jagung maka akan menyebabkan tanaman kelihatan
tidak segar, kekuning-kuningan, kerdil dan akhirnya mati. Apabila tanaman itu tidak
mati maka tanaman akan tetap kerdil dan biji buahnya hanya sedikit.
Gejala Serangan Uret :
1. Daun layu dan menguning lalu kering dan mati
2. Akar tanaman habis dimakan uret
3. Bagian pangkal batang terdapat luka-luka bekas digerek
4. Bagian pangkal batang serta sekitar perakaran terdapat uret
5. Pada serangan yang berat tanaman mudah roboh dan mudah dicabut karena akar-
akarnya dimakan uret
Adapun kerugian akibat serangan uret:
a) Pada tanaman Jagung muda dapat menyebabkan kematian tanaman, sehingga
perlu penanaman ulang.
b) Pada tanaman yang lebih tua dapat mengakibatkan terjadinya penurunan hasil
atau bahkan gagal panen.
c) Batas ambang kerugian ekonomis (economic threshold) uret jenis Lepidiota
stigma F. terjadi apabila jumlah populasi sudah mencapai 4 - 5 ekor per rumpun .
Untuk mengatasi kerusakan tersebut, ada beberapa upaya pengendalian yang
dapat dilakukan yaitu
a.Pratanam
Pengolahan tanah dimana tanah dibalik, larva dikumpulkan atau kumbang
ditangkap secara fisik, dan dengan menggenangi lahan secara fisik.
b. Pengendalian dengan pengumpulan imago secara manual
Tujuannya untuk memutus siklus hidup uret dengan membunuh sebanyak
mungkin kumbangnya. Namun perlu diwaspadai gropyokan ini bisa gagal apabila
kumbang-kumbang yang tertangkap telah meletakan telurnya. Pengendalian ini
biasanya dilakukan pada dua minggu awal hujan biasanya bulan Oktober -
pertengahan Desember.
c. Kimiawi
Aplikasi insektisida granular hanya efektif dilakukan pada barisan yang akan
ditanami. Insektisida tersebut ditutup tanah bersamaan dengan waktu tanam.
Pengendalian perlu dilakukan pada jagung fase vegetatif (14-41 HST) apabila
populasinya mengkhawatirkan. Dosis rendah efektif untuk mengendalikan uret instar
satu dan dua yang banyak ditemukan pad awal musim hujan.
d. Pengumpulan larva uret secara manual
Pengumpulan larva uret sacara manual bersamaan dengan saat pengolahan
tanah secara mekanisasi yang sekaligus juga merupakan pengendalian secara kultur
teknis.
VI. KESIMPULAN
1. Gejala serangan uret yaitu daun layu dan menguning lalu kering dan mati
kemudian akar tanaman juga habis dimakan uret.
2. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengolahan tanah, pengumpulan
imago secara manual, pengumpulan uret secara manual dan dengan cara kimiawi.
3. Batas ambang kerugian ekonomis (economic threshold) uret jenis Lepidiota
stigma F. terjadi apabila jumlah populasi sudah mencapai 4 - 5 ekor per rumpun .
DAFTAR PUSTAKA