Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HPT

MENGHITUNG INTENSITAS SERANGAN HAMA URET TERHADAP


TANAMAN JAGUNG

GILANG SAMANA PUTRA


15.04.020

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN D III


POLITEKNIK LPP
YOGYAKARTA
2017
I. JUDUL : MENGHITUNG INTENSITAS SERANGAN HAMA URET
TERHADAP TANAMAN JAGUNG

II. TUJUAN :
Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui intensitas serangan hama uret terhadap serangan hama uret terhadap
tanaman jagung.
2. Mengetahui cara pengendalian serangan hama uret terhadap tanaman jagung.

III. TINJAUAN PUSTAKA


Jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di
Indonesia. Di beberapa daerah, seperti Madura dan Nusa Tenggara, jagung bahkan
dijadikan sebagai makanan pokok. Jagung diminati karena memiliki kandungan gizi
yang cukup baik. Dalam 100 gram jagung terkandung kalori (355 kal), protein (9,2
gram), lemak (3,9 gram), karbohidrat (73,7 gram), kalsium (10 mg), fosfor (256 mg),
ferum (2,4 mg), vitamin A (510 SI), vitamin B1 (0,38 mg), air (12 gram) (Sumber:
Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia). Kandungan ini bahkan
lebih baik jika dibandingkan dengan beras.
Jagung memiliki banyak manfaat, tetapi tidak sedikit pula kendala yang
dihadapi dalam membudidayakan tanaman ini akibat adanya serangan hama maupun
penyakit. Hama tanaman jagung menyerang sejak fase awal tanam hingga panen.
Jadi, perlu adanya pemantauan dan pengendalian selama proses budidaya
berlangsung. Berikut adalah berbagai macam hama yang menyerang tanaman jagung.
Kerusakan oleh serangga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan
langsung dan kerusakan tidak langsung. Kerusakan langsung terdiri dari konsumsi
bahan yang disimpan oleh serangga, kontaminasi oleh serangga dewasa, pupa, larva,
telur, kulit telur, dan bagian tubuhnya, serta kerusakan wadah bahan yang disimpan.
Kerusakan tidak langsung antara lain adalah timbulnya panas akibat metabolisme
serta berkembangnya kapang dan mikroba-mikroba lainnya (Jumar, 2000).
Jenis larva serangga yaitu: Polipoda, tipe larva ini memiliki ciri antara lain
tubuh berbentuk silindris, kepala berkembang baik serta dilengkapi dengan kaki
abdominal dan kaki thorakal. Tipe larva ini dijumpai pada larva ngengat/kupu
(Lepidoptera).Oligopoda, tipe larva ini dapat dikelompokkan menjadi :
Campodeiform dan Scarabaeiform, Campodeiform, yakni memiliki badan
memanjang dan kadang-kadang dorsovntral pipih. Kaki thorakal panjang dan
berkembang baik dengan gerakan aktif. Scarabaciform, yakni badan umumnya
berbentuk melengkung dengan kepala berkembang baik. Kaki thorakal pendek dan
tidak aktif bergerak. Tipe larva oligopoda ini dimiliki oleh larva dari bangsa kumbang
(Coleoptera). Apodus (Apodous) atau apoda, tipe larva ini memiliki badan yang
memanjang dan tidak memiliki kaki. Kepala ada yang berkembang baik ada yang
tidak. Tipe larva ini dijumpai pada anggota ordo Diptera dan familia Curculionidae
(Coleoptera). ( Pane, 1980)

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Sekop
2. Ember

B. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Lahan Jagung
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
TERLAMPIR
Pembahasan
Ciri morfologi dari uret yaitu Warna coklat kemerahan, panjangnya kurang
lebih 12,5-14 mm. Kumbang meletakkan telurnya di dalam tanah sedalam 5–20 cm.
Pada awalnya larva hanya makan bahan organik (humus) dan kotoran lainnya, tetapi
larva yang besar akan memakan akar-akar tanaman yang masih hidup, bahkan
memakan kulit batang yang berada dalam tanah sehingga menyebabkan tanaman
mati. Kumbang aktif pada mulai senja dan pada waktu fajar kembali masuk tanah.
Kumbang makan daun tetapi kerusakan yang ditimbulkan tidak begitu terlihat.
Bila larva memakan daun jagung maka akan menyebabkan tanaman kelihatan
tidak segar, kekuning-kuningan, kerdil dan akhirnya mati. Apabila tanaman itu tidak
mati maka tanaman akan tetap kerdil dan biji buahnya hanya sedikit.
Gejala Serangan Uret :
1. Daun layu dan menguning lalu kering dan mati
2. Akar tanaman habis dimakan uret
3. Bagian pangkal batang terdapat luka-luka bekas digerek
4. Bagian pangkal batang serta sekitar perakaran terdapat uret
5. Pada serangan yang berat tanaman mudah roboh dan mudah dicabut karena akar-
akarnya dimakan uret
Adapun kerugian akibat serangan uret:
a) Pada tanaman Jagung muda dapat menyebabkan kematian tanaman, sehingga
perlu penanaman ulang.
b) Pada tanaman yang lebih tua dapat mengakibatkan terjadinya penurunan hasil
atau bahkan gagal panen.
c) Batas ambang kerugian ekonomis (economic threshold) uret jenis Lepidiota
stigma F. terjadi apabila jumlah populasi sudah mencapai 4 - 5 ekor per rumpun .
Untuk mengatasi kerusakan tersebut, ada beberapa upaya pengendalian yang
dapat dilakukan yaitu
a.Pratanam
Pengolahan tanah dimana tanah dibalik, larva dikumpulkan atau kumbang
ditangkap secara fisik, dan dengan menggenangi lahan secara fisik.
b. Pengendalian dengan pengumpulan imago secara manual
Tujuannya untuk memutus siklus hidup uret dengan membunuh sebanyak
mungkin kumbangnya. Namun perlu diwaspadai gropyokan ini bisa gagal apabila
kumbang-kumbang yang tertangkap telah meletakan telurnya. Pengendalian ini
biasanya dilakukan pada dua minggu awal hujan biasanya bulan Oktober -
pertengahan Desember.
c. Kimiawi
Aplikasi insektisida granular hanya efektif dilakukan pada barisan yang akan
ditanami. Insektisida tersebut ditutup tanah bersamaan dengan waktu tanam.
Pengendalian perlu dilakukan pada jagung fase vegetatif (14-41 HST) apabila
populasinya mengkhawatirkan. Dosis rendah efektif untuk mengendalikan uret instar
satu dan dua yang banyak ditemukan pad awal musim hujan.
d. Pengumpulan larva uret secara manual
Pengumpulan larva uret sacara manual bersamaan dengan saat pengolahan
tanah secara mekanisasi yang sekaligus juga merupakan pengendalian secara kultur
teknis.
VI. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Gejala serangan uret yaitu daun layu dan menguning lalu kering dan mati
kemudian akar tanaman juga habis dimakan uret.
2. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengolahan tanah, pengumpulan
imago secara manual, pengumpulan uret secara manual dan dengan cara kimiawi.
3. Batas ambang kerugian ekonomis (economic threshold) uret jenis Lepidiota
stigma F. terjadi apabila jumlah populasi sudah mencapai 4 - 5 ekor per rumpun .
DAFTAR PUSTAKA

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian.Rineka Cipta. Jakarta


Pane, Y. 1980. Serangan Ulat Api dan Ulat Kantung serta pengendaliannya di
Kebun Tinjowan II PTP VI (Persero), Sumatera Utara. IPB. Bogor.
Pracaya.2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman secara Organik .
Kanisius. Yogyakarta.
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Kanisius, Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai