Anda di halaman 1dari 1

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN DALAM RANGKA

MEMPERBAIKI FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN


PADA KUARI ANDESIT DI CV. PANGHEGAR
KABUPATEN BANDUNG- JAWA BARAT

SARI
Dalam kegiatan peledakan, ukuran yang dihasilkan merupakan faktor
penting untuk menilai apakah peledakan tersebut telah berhasil atau belum.
Untuk fragmentasi, kualitas yang penting adalah keseragaman distribusi ukuran
bongkah yang dihasilkan. Menurut RL ASH, tingkat fragmentasi yang baik yaitu
 80%. Sehingga apabila peledakan menghasilkan banyak bongkah (boulder),
berarti peledakan tersebut belum berhasil. Fragmentasi batuan hasil peledakan
dipengaruhi oleh : struktur geologi, geometri peledakan, pola pemboran, pola
peledakan, waktu tunda serta jumlah bahan peledak yang digunakan untuk
setiap lubang ledak.
Pembongkaran batu andesit di CV. Panghegar, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat, dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Pola pemboran
yang digunakan adalah pemboran selang - seling (staggered pattern) dengan
penyalaan serentak dalam satu baris dan beruntun pada baris berikutnya. Bahan
peledak yang digunakan adalah ANFO dan Powergel Magnum 365. Detonator
yang digunakan yaitu jenis detonator listrik “MS delay” buatan IDL India dan Non
electric dengan delay 25 ms buatan India yang dinyalakan dengan Blasting
Machine T-200. Diameter mata bor yaitu 2,5 inchi (63,5 mm), arah pemboran
adalah pemboran vertikal. Geometri peledakan yang diterapkan saat ini yaitu :
burden = 2 m, spacing = 2,3 m dengan kedalaman lubang ledak 6 m, tinggi
jenjang = 5,5 m , stemming = 1,7 m dan subdrilling = 0,5 m. Jumlah bahan
peledak 10,51 kg/lubang.
Tingkat fragmentasi < 60 cm di lapangan saat ini adalah sebesar 62,84
%. Geometri yang ada saat ini dinilai belum bisa mencapai tingkat fragmentasi
yang baik.
Untuk mendapatkan fragmentasi yang baik, maka diperlukan perbaikan
geometri. Geometri peledakan berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan metode RL ASH, didapatkan rancangan yang baik dengan :
burden = 2 m, spacing = 2,7 m dengan kedalaman lubang ledak 6 m,
stemming = 1,6 m, subdrilling = 0,5 m, tinggi jenjang = 5,5 m. Dari perubahan
geometri yang dilakukan maka akan didapat tingkat fragmentasi yang
diinginkan, yaitu tingkat fragmentasi < 60 cm saat ini adalah sebesar 82,49 %.
Maka berdasarkan perhitungan tingkat fragmentasi yang dihasilkan bisa
dinyatakan baik.

Anda mungkin juga menyukai