Skripsi
Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi
Oleh :
Asep Safaat Hidayat
NIM: 107082003442
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
2
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 10 April 2012 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Asep Safaat Hidayat
2. NIM : 107082003442
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Rekonsiliasi Fiskal atas Laporan
Keuangan Komersial dalam Menentukan Pajak
Penghasilan (PPh) Terutang
(Studi Kasus pada PT. Indomix Perkasa Tahun
Pajak 2010)
3
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 20 Juni 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Asep Safaat Hidayat
2. NIM : 107082003442
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Rekonsiliasi Fiskal atas Laporan Keuangan
Komersial dalam Menentukan Pajak Penghasilan (PPh)
Terutang (Studi Kasus pada PT. Indomix Perkasa
Tahun Pajak 2010).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa ijin pemilik karya.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, agar
dipergunakan sebagaimana mestinya.
5
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Asep Safaat Hidayat
Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 26 Juli 1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Badrun
Nama Ibu : Rodiah
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinanan : Belum Nikah
Alamat : Jl. Puskesmas Rt.02/06 No.11 Kec. Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240
No. Telepon : (021) 4514901 / 08999876226
Email : star_forever1989@yahoo.co.id
6
v
ANALYSIS OF RECONCILIATION FISCAL TO THE COMMERCIAL
FINANCIAL STATEMENTS IN DETERMINING
INCOME TAX PAYABLE
(Case Study on PT. Indomix Perkasa for Fiscal Year 2010)
ABSTRACT
The Object of this study was PT. Indomix Perkasa, it produces for ready
mix concrete. The purpose of this study was to determine the value of income tax
payable by the company, with reconciling commercial financial statements to the
fiscal financial statements. By doing reconciliation, company did not need to
create two bookkeeping for different purposes. The company just made
corrections to items that were not in accordance with the provisions of the tax.
Positive correction would increase taxable income, a negative correction would
decrease taxable income.
This research, analyzed data with descriptive method. It describes the
financial statements of the phenomena that was happened by collecting data,
calculating income tax, fiscal correction in accordance with UU Number 36 Year
2008. Type of data which used are primary data and secondary data.
The result of study concluded that there are differences the value of profit
and loss according to the commercial and the fiscal. It occurs because the fiscal
correction on the costs and incomes in the commercial financial statements based
on tax regulations.
7
vi
ANALISIS REKONSILIASI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN
KOMERSIAL DALAM MENENTUKAN PAJAK PENGHASILAN (PPh)
TERUTANG
(Studi Kasus pada PT. Indomix Perkasa Tahun Pajak 2010)
ABSTRAK
Objek penelitian ini adalah PT. Indomix Perkasa, sebuah perseroan yang
mempersiapkan permintaan atas adukan beton siap pakai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai pajak penghasilan
terutang perusahaan dengan melakukan rekonsiliasi laporan keuangan komersial
menjadi laporan keuangan fiskal. Dengan melakukan rekonsiliasi, perusahaan
tidak perlu membuat dua pembukuan untuk tujuan yang berbeda. Perusahaan
cukup melakukan koreksi terhadap pos-pos yang tidak sesuai dengan ketentuan
perpajakan. Koreksi positif akan menambah penghasilan kena pajak, sedang
koreksi negatif akan mengurangi penghasilan kena pajak.
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan
metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan keadaan laporan keuangan atas
fenomena yang terjadi dengan melakukan pengumpulan data, menghitung PPh,
melakukan koreksi fiskal sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara laba-
rugi menurut komersial dengan laba-rugi menurut fiskal. Perbedaan ini terjadi
karena dilakukan koreksi fiskal terhadap biaya-biaya dan penghasilan dalam
laporan keuangan komersial berdasarkan peraturan perpajakan.
8
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Mencintai, dengan pancaran cinta yang abadi. Yang selalu melimpahkan nikmat
dan karunia kepada hamba-Nya dengan adil dan sempurna. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, beserta keluarga dan
para sahabatnya. Untaian rasa syukur penulis panjatkan karena dengan izin-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis
Rekonsiliasi Fiskal atas Laporan Keuangan Komersial dalam Menentukan
Pajak Penghasilan (PPh) Terutang (Studi Kasus pada PT. Indomix Perkasa
Tahun Pajak 2010)” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi dapat terlaksana sesuai dengan yang
telah direncanakan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis bermaksud
menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Kedua orang tua yang tercinta Bapak Badrun dan Ibu Rodiah sebagai
penyemangat dalam hidupku yang tiada hentinya memberikan motivasi,
doa, dukungan, dan kasih sayang yang tak dapat terlukiskan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Rasa syukur yang tiada
terhingga atas anugerah yang begitu indah karena aku terlahir dari orang
tua terbaik, dibesarkan di lingkungan terbaik dengan didikan yang terbaik..
Semoga bapak dan ibu diberikan kesehatan, kasih sayang serta
perlindungan dari Allah SWT.
2. Bapak Yahya Hamja, Dr., MM sebagai dosen pembimbing I yang
memberikan bimbingan mengenai pengembangan judul skripsi ini. Terima
kasih pak.
3. Bapak Muhammad Yani, SE., MM sebagai dosen pembimbing II yang
memberikan banyak masukan dalam pengembangan skripsi ini. Terima
kasih pak.
9
viii
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Rahmawati SE, M.M selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
6. Segenap jajaran pengajar atau dosen yang telah memberikan ilmu dan
motivasi bagi penulis yang sangat bermanfaat sebagai bekal menjalani
hidup ke depan.
7. Adik-adikku tersayang, Yuni dan Icha yang memberikanku semangat walaupun
kadang gemesin. Semoga kalian menjadi anak yang soleh dan berbakti kepada
orang tua.
8. Bibi Desi dan Ana, yang telah memberikan banyak bantuan dan doa
hingga selesainya skripsi ini dan dengan sabar mendengarkan banyak
permintaan maupun keluhan ku. ”Terima Kasih banyak yaa bii. ..”
9. Sahabat-sahabatku: Jumran, Ibnu, Andry, Al, Icha, Imam, dan Leegonk
yang banyak membantu dan membuat perkuliah di kampus menjadi rame
dan ngga ngebosenin. ”Thank’s yach bro and sis”, Semoga persahabatan ini tetap
terjaga walaupun suatu saat kita akan berpisah. U all are my inspiration.
10. Seluruh teman di kelas Akuntansi C dan kelas konsentrasi Pajak A
angkatan 2007, semoga Allah mempertemukan kita bersama kembali di
lain waktu.
11. Karyawan PT. Super Wahana Tehno: Bapak Wiewie yang telah
memberikanku kesempatan dan pengalaman bekerja dan Bapak Yadi yang
membimbingku dengan sabar. ”Terima kasih yaa pak”, teman-temanku: Olla,
Asep, Fitriana, Siesil, dan Nesty yang telah banyak membantuku, Thank’s
yach all, semoga kita dapat bertemu lagi.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
10
ix
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
demi perbaikan penulisan kedepannya. Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan
kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca.
Penulis
11
x
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
ABSTRACT .................................................................................................. vi
12
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7
3. Pembukuan ............................................................................... 15
13
xii
8. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial ke Laporan
14
xiii
4. Beda Tetap dan Beda Waktu .................................................... 53
f. Secretary.............................................................................. 59
2010 .......................................................................................... 98
15
xiv
c. PPh Pasal 25 ....................................................................... 100
16
xv
DAFTAR TABEL
17
xvi
4.13 Ringkasan Evaluasi Rekonsiliasi Penyusutan Asset
18
xvii
4.31 Evaluasi Rekonsiliasi Motor Vehicles Expense (COGS)
19
xviii
DAFTAR GAMBAR
20
xix
DAFTAR LAMPIRAN
21
xx
BAB I
PENDAHULUAN
kewajiban warga Negara berupa pengabdian serta peran aktif warga Negara
negara.
Saat ini ada 3 sistem yang diaplikasikan dalam pemungutan pajak yaitu
official assesment system, self assesment system, dan withholding tax system.
Untuk sistem pembayaran pajak penghasilan yang berlaku saat ini dilandasi
membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar, yang
22
1
diperlukan pedoman untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak, yang
sistematis yang disebut dengan pembukuan. Hasil akhir dari suatu proses
pembukuan berupa laporan keungan yang terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
intern dan ekstern. Bagi pihak intern, laporan keuangan digunakan untuk
menilai hasil kinerja dalam suatu periode akuntansi, apakah selama periode
tersebut terjadi kenaikan atau penurunan aktivitas usaha yang tercermin dari
223
yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Sedangkan untuk pihak
eksternal, dalam hal ini khususnya adalah pemegang saham yang tidak terlibat
keuntungan, terutama berapa besar deviden yang akan diterima serta untuk
hal tersebut, laporan keuangan sudah pasti akan digunakan untuk memutuskan
keuangan. Ukuran itu, dapat saja kurang sejalan dengan prinsip akuntansi
peyusutan dapat memilih salah satu, sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2007
yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode jumlah unit.
jenis harta, masa manfaat, dan tarif yang ketentuannya diatur dengan
324
Tahun 2008 Pasal 11 tentang Pajak Penghasilan yaitu berdasarkan metode
garis lurus dan metode saldo menurun yang dilaksanakan secara konsisten.
Suandy, 2008:75).
oleh administrasi yang berbeda, maka biaya untuk menyediakan kedua laporan
berlaku.
Terutang (Studi Kasus pada PT. Indomix Perkasa Tahun Pajak 2010)”.
425
B. Perumusan Masalah
perpajakan?
2. Berapa jumlah penghasilan kena pajak pada PT. Indomix Perkasa yang
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
526
2. Bagi pihak perusahaan, penelitian ini diharapkan bermanfaat memberikan
PPh terutang.
ini dapat menjadi acuan referensi bagi beberapa penelitian dengan objek
627
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Akuntansi
7
28
dalam akuntansi, yaitu tahap pencatatan. Terdapat beberapa system
pencatatan, yaitu single entry, double entry, dan triple entry. Dasar
ekonomi. Pada dasarnya, terdapat dua basis atau dasar akuntansi, yaitu
dasar kas dan dasar akrual. Dasar-dasar lain diantara keduanya merupakan
transisi.
2. Laporan Keuangan
829
pengambilan suatu keputusan, baik di tingkat manajemen maupun di
1. Dapat dipahami
2. Relevan
930
3. Materialitas
mempunyai manfaat.
4. Keandalan
menyesatkan.
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
10
31
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan
11
32
Gambar 2.1
Siklus Akuntansi
1. Definisi Pajak
12
33
Adapun definisi yang diberikan oleh P. J. A. Andriani adalah sebagai
berikut,
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) adalah sebagai berikut,
dapat ditunjukkan.
daerah.
pembiayaan-pembiayaan Negara.
13
34
2. Fungsi, Syarat, dan Tata Cara Pemungutan Pajak
1. Fungsi Budgeter
pengeluaran-pengeluarannya.
14
35
2. Stelsel Anggapan (Fictieve Stelsel)
undang-undang.
3. Stelsel Campuran
3. Pembukuan
15
36
keuangan ke dalam buku atau catatan yang telah disiapkan, serta
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keungan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak
tersebut.
menyelenggarakan pembukuan.
16
37
2. Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan
Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing
17
38
8. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain
Menteri Keuangan.
9. Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas data yang
10. Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
11. Bentuk dan tata cara pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
18
39
C. Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal
Fiskal
tentang prospek arus kas, posisi keuangan, kinerja usaha dan aktivitas
undang-undang.
19
40
menghasilkan laporan keuangan fiskal. Standar Akuntansi Keuangan
undangan perpajakan.
sering memberikan spesifik dan sering berbeda, aturan yang mana yang
20
41
digunakan untuk melaporkan penghasilan dan tujuan pajak, meskipun
21
42
tersebut tentunya tidak dapat dipakai sebagai dasar menetapkan pajak yang
Tabel 2.1
Perbedaan Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal
Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
Masa manfaat: Masa manfaat:
a. Masa manfaat ditentukan asset a. Ditetapkan berdasarkan keputusan
berdasarkan taksiran umur ekonomis Menteri Keuangan
maupun umur teknis
b. Ditelaah ulang secara periodic b. Nilai residu tidak diperhitungkan
c. Nilai residu bias diperhitungkan
22
43
Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
Metode penyusutan: Metode penyusutan:
a. Garis lurus a. Untuk asset tetap bangunan adalah
b. Jumlah angka tahun garis lurus
c. Saldo menurun/menurun ganda b. Untuk asset tetap bukan bangunan
d. Metode jam jasa Wajib Pajak dapat memilih garis
e. Unit produksi lurus atau saldo menurun ganda asal
f. Anuitas diterapkan secara taat asas
g. Sistem persediaan
Perusahaan dapat memilih salah satu
metode yang dianggap sesuai, namun
harus diterapkan secara konsisten dan
harus ditelaah secara periodik.
adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan
23
44
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
dari Luar Indonesia yang bisa dikonsumsi atau menambah kekayaan Wajib
Pajak dengan nama dan dalam bentuk apapun. Lebih lanjut fiskal
Penghasilan, yaitu:
Penghasilan yang bukan objek pajak berarti atas penghasilan tersebut tidak
24
45
5. Perbedaan Konsep Biaya dan Bukan Biaya
neto (net basis of taxation) yang berarti pajak didasarkan pada penghasilan
laporan laba rugi biaya diakui apabila terjadi penurunan manfaat ekonomis
(Waluyo, 2008:222).
Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap dibagi dalam 2 golongan
yaitu:
1. Beban atau biaya yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1
(satu) tahun. Beban yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1
25
46
2. Beban atau biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)
amortisasi.
expenses)
tersebut.
(nondeductible expenses)
26
47
menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam
penghasilan, termasuk:
4) Biaya perjalanan;
6) Premi asuransi;
8) Biaya administtrasi;
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain
27
48
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan
Indonesia
28
49
i. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang
Pemerintah
Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap tidak
29
50
c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali:
1) Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha
lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang
pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut
30
51
f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang
huruf i, huruf j, huruf k, huruf l, dan huruf m serta zakat yang diterima
oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
Peraturan Pemerintah
h. Pajak penghasilan
31
52
6. Perbedaan Konsep Penyusutan dan Nilai Persediaan
a. Konsep Penyusutan
tafsiran Judgement.
asset.
32
53
Ketentuan perpajakan hanya menetapkan dua metode penyusutan
berikut:
Tabel 2.2
Kelompok Harta Berwujud, Metode, serta Tarif Penyusutan
berikut:
33
54
Tabel 2.3
Kelompok Harta Tak Berwujud, Metode, serta Tarif Amortisasi
yang dilakukan untuk menilai persediaan yang sesuai dengan SAK No.
34
55
tidak dapat digantikan dengan barang lain (not ordinary
7. Koreksi Fiskal
akuntansi dan fiskal tersebut dapat dikelompokkan menjadi beda tetap atau
Menurut Agus Setiawan dan Basri Musri (2006 : 421) menyatakan sebagai
berikut,
35
56
Koreksi fiskal secara akuntansi tidak memerlukan perlakuan jurnal
saldo pada rekening nominal atau rekening rill pada neraca ataupun
berikut:
36
57
biaya/pengeluaran tersebut pada biaya menurut akuntansi, yang
a. Beda Tetap
fiskal terkait dengan beda tetap akan berakhir (terminated) pada tahun
37
58
b. Beda Waktu
Fiskal
38
59
Mohammad Zain (2008:222) dalam buku Manajemen Perpajakan,
39
60
D. Pajak Penghasilan (PPh) Badan
diatur dalam Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008.
5. Biaya yang tidak boleh dikurangi dari penghasilan bruto sesuai dengan
40
61
2. Pengurang PPh Badan yang Terutang
a. PPh Pasal 22
b. PPh Pasal 23
penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan
Sumarsan, 2013:295).
c. PPh Pasal 24
Konsep Umum:
negeri:
41
62
(a) Menyampaikan laporan keuangan dari penghasilan yang
3) Kerugian dari usaha yang berasal dari luar negeri tidak diakui
sebagai kerugian
d. PPh Pasal 25
yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam
Konsep Umum:
22, 23, dan 24, kemudian dibagi dengan 12 atau banyaknya bulan
42
63
Gambar 2.2
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
43
64
3. Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
menyatakan bahwa tarif pajak untuk Wajib Pajak badan dalam negeri dan
bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen),
berlaku untuk tahun 2008 dan 2009. Sedangkan untuk tahun 2010 dan
selanjutnya tarif yang berlaku ialah 25% (dua puluh lima persen). Dalam
Pasal 31E ayat (1) Undang-undang Pajak Penghasilan Tahun 2008 apabila
44
65
E. Penelitian Sebelumnya
dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dapat dilihat didalam table berikut ini:
Tabel 2.4
Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Nama Rumusan Metode
Judul Hasil Penelitian
Peneliti Masalah Penelitian
Aston L. Analisa Apa yang Penelitian Perbedaan tersebut
Situmorang Rekonsiliasi menyebabkan deskriptif disebabkan adanya
Laporan laba komersial sebagian biaya yang
Keuangan dalam laporan diakui oleh ketentuan
Komersial komersial jauh perpajakan tetapi tidak
dengan lebih besar diakui oleh ketentuan
Laporan dibandingkan akuntansi. Adapun akun
Keuangan dengan laba biaya-biaya yang
Fiskal dalam komersial menyebabkan
perbedaan laba
Perhitungan dalam laporan
komersial dan laba
Pajak fiskal?
fiskal adalah biaya
Penghasilan perjalanan, perbaikan
Terhutang dan pemeliharaan, biaya
(PPh) pada seragam, biaya
PT. Alamjaya representasi, dan
Wirasentosa sumbangan yang tidak
(Tahun Pajak ada hubungan langsung
2006) dengan kegiatan
operasional perusahaan.
Besar Penghasilan kena
pajak menurut laporan
laba rugi fiskal adalah
sebesar
Rp4.396.917.623
sedangkan riilnya
sebesar
Rp1.260.246.560
perbedaan tersebut
menyebabkan besar
pajak penghasilan
terutang riil yang
dibayarkan lebih rendah
dibandingkan dengan
besar pajak penghasilan
terutang menurut
laporan laba rugi fiskal
peruhaan.
Bersambung ke halaman 46,,,
45
66
Nama Rumusan Metode
Judul Hasil Penelitian
Peneliti Masalah Penelitian
Dewi Rekonsiliasi Apa perbedaan Penelitian Perbedaan laporan
Yuniarti Fiskal atas pendapatan dan deskriptif komersial dan laporan
Laporan biaya menurut fiskal terdapat pada pos-
(2008) pos sebagai berikut:
Keuangan Undang-undang
Komersial Perpajakan Sumbangan/hadiah
Tahun 2000 Keanggotaan
untuk
dengan SAK? Biaya seragam
Menentukan
Bagaimana Biaya non operasioanl
Pajak lainnya
Penghasilan rekonsiliasi
fiskal atas Selisih pembebanan
(Studi pada penghapusan aktiva
laporan
Laporan produktif
komersialnya?
Keuangan Berapa jumlah Bunga tabungan
2007 PT. pajak Perbedaan tersebut
BPR penghasilan menyebabkan jumlah
Nusamba tahun 2007 PT. laba menurut perhitungan
Ngunut komersial sebesar
BPR Nusamba
Tulungagung Rp843.127.403
Ngunut
) sedangkan laba menurut
Tulungagung? perhitungan fiskal
sebesar
Rp895.131.426,62 yang
berarti terdapat selisih
sebesar Rp52.004.023,62
Dengan koreksi fiskal ini,
dapat diketahui nilai
pajak penghasilan tahun
2007 sebesar
Rp251.582.085.
Mindo S. Analisis Apa penyebab Penelitian Pengakuan pendapatan
Sianipar Perhitungan terjadinya deskriptif yang dilakukan telah
(2008) Pajak perbedaan sesuai dengan prinsip
Penghasilan antara laba akuntansi maupun
Badan Pasal komersial Undang-Undang Pajak
25 dengan laba No.17 Tahun 2000,
Berdasarkan fiskal? metode penyusutan
Laba Bagaimana cara yang diterapkan
Komersial melakukan perusahaan sesuai
koreksi fiskal dengan UU Pajak No.17
dengan Laba
untuk membuat Tahun 2000, dan
Fiskal pada
laporan perbedaan antara laba
PT. keuangan komersial dan laba
Indograha fiskal? fiskal disebabkan oleh
Nusa Sarana Bagaimana perbedaan tariff
Medan menentukan penyusutan menurut
besarnya pajak akuntansi komersial
penghasilan dengan akuntansi fiskal
terhutang sesuai serta adanya perbedaan
undang-undang pengakuan biaya.
perpajakan?
Bersambung ke halaman 47,,,
46
67
Nama Rumusan Metode
Judul Hasil Penelitian
Peneliti Masalah Penelitian
Gindo M. Rekonsiliasi Bagaimanakah Penelitian Secara umum perusahaan
Sigalingging Laporan pengaruh deskriptif telah melakukan koreksi
(2010) Keuangan koreksi fiskal fiskal dengan baik.
Untuk dalam Pengelompokan terhadap
Menghitung biaya dan pendapatan yang
menghitung
PPh akan dikoreksi
PPh badan memudahkan koreksi pada
Terhutang yang terutang?
pada PT. akhir tahun, sehingga tidak
perlu lagi dihitung mana
Jamsostek
biaya yang dapat
(Persero)
dikurangkan atau yang
Cabang tidak bisa dikurangkan
Medan
Abda Analisis Bagaimana Penelitian Untuk kepentingan pajak,
Darminta Koreksi koreksi fiskal deskriptif perusahaan membuat
Siregar Fiskal untuk di PT koreksi fiskal atas
(2011) Menghitung Perkebunan perhitungan laba rugi
Besarnya PPh sesuai dengan UU
Nusantara III
Terutang pada perpajakan untuk
(Persero) menghasilkan penghasilan
PT Medan?
Perkebunan kena pajak yang menjadi
Apakah dasar dalam menghitung
Nusantara III ketepatan besarnya pajak yang
(Persero)
koreksi fiskal terutang perusahaan.
Medan
sudah sesuai Perusahaan menemukan
dengan perbedaan temporer dan
peraturan perbedaan tetap dalam hal
pajak yang pengakuan penghasilan
dan beban antara Standar
berlaku?
Akuntansi Keuangan dan
undang-undang
perpajakan.
Sumber: data diolah
47
68
F. Kerangka Pemikiran
sebagai berikut:
Gambar 2.3
Skema Kerangka Pemikiran
48
69
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
PPh badan yang terhutang menurut peraturan yang berlaku masa pajak tahun
2010. Peraturan yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAK 2007, UU
PPh No. 36 Tahun 2008, UU KUP No. 28 Tahun 2007, dan peraturan-
berlokasi di Jl. Mayor Oking Citeureup Bogor. Dan waktu penelitian dimulai
faktor kondisi, seperti keberadaan sampel pada tempat dan waktu yang tepat.
Atau dengan kata lain, responden adalah orang yang kebetulan ditemukan
2013:76).
49 70
C. Metode Pengumpulan Data
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data
mengenai keadaan saat ini. Dalam penelitian semacam itu, peneliti mencoba
50
71
Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang meliputi neraca, laporan laba rugi, rekonsiliasi fiskal, daftar aktiva
laporan laba rugi yang terdiri dari penjualan, harga pokok penjualan,
perusahaan.
koreksi fiskal
6. Menyusun rekonsiliasi fiskal atas koreksi fiskal beda tetap dan beda waktu
berlaku.
51
72
8. Mengidentifikasi penyebab kenaikan (penurunan) jumlah pajak terhutang
tahun 2010.
52
73
3. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
53
74
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
Pada awal tahun 1992 PT. Indomix Perkasa telah didirikan sebagai
beton sejak tahun 1977 dimulai dengan pengembangan proyek semen Fase
III PT. ITP, yang dilengkapi dengan penyelesaian Fase VIII. PT Indomix
dan selalu siap dengan berbagai macam kelas dari beton maupun jenisnya
seperti slipforms, silo semen, tiang pancang, tiang beton untuk gedung
75
54
Walker, Ujung Pandang untuk mensuplai proyek pabrik tepung terigu
Surabaya, dan pada saai ini proyek yang masih ditanggani adalah proyek
Heavy Ltd. Batching Plant PT. Indomix Perkasa saat ini berada di
berikut :
membutuhkan.
55
76
2. Perusahaan menyediakan barang sesuai pesanan dari pelanggan
Adapun jenis barang yang dibeli oleh PT. Indomix Perkasa dalam
mixer truck, pasir, split atau batu kerikil beton, semen, obat-obatan seperti
: air kimia (HCL), sikamet VZ, pozzolite, daratard concrete pump atau
56
77
a. Board of Director
bagian (manajer),
perusahaan.
b. Head of Operations
57
78
3. Memberikan keputusan untuk menyelesaikan soal prinsipil dalam
bidangnya,
c. General Manager
Manager.
58
79
e. Head of Finance & Admin
f. Secretary
dengan pimpinan.
perusahaan.
59
80
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PT INDOMIX PERKASA
60
81
B. Laporan Keuangan PT Indomix Perkasa
Tabel 4.1
Neraca Tahun 2010
PT INDOMIX PERKASA
NERACA
PER : 31 DESEMBER 2010
Keterangan Rupiah
AKTIVA
Aktiva Lancar :
Kas dan Bank 2,870,313,841
Piutang :
- Hubungan Istimewa 16,150,783,075
- Pihak Ketiga – net 13,266,339,463
Persediaan 1,338,330,265
Aktiva Lancar Lainnya 1,160,788,969
Jumlah Aktiva Lancar 34,786,555,613
8261
KEWAJIBAN DAN MODAL SAHAM
Modal Saham :
Modal Disetor 107,046,000,000
Keuntungan / Kerugian dari Surat berharga (67,532,421,474)
Akumulasi Laba 10,740,674,082
Jumlah Modal Saham 50,254,252,608
62
83
Tabel 4.2
Laporan Laba-Rugi dan Akumulasi Laba Tahun 2010
PT INDOMIX PERKASA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010
Penjualan 72,214,654,901
Harga Pokok Penjualan 82,081,242,292
Laba Kotor (9,866,587,397)
Pajak Penghasilan -
63
84
C. Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Tahun 2010
Tabel 4.3
Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Tahun 2010
PT INDOMIX PERKASA
REKONSILIASI LAPORAN LABA RUGI
Yang Berakhir 31 Desember 2010
(dalam rupiah)
Cartages :
Fuel 398,317,290 398,317,290
Expenses Sparepart, Tyres 287,703,962 287,703,962
MV - Fuel, parking & tolls 14,003,500 14,003,500
Rent, taxes, trafic fine & Insurance 235,121,414 235,121,414
Other 4,905,800 4,905,800
External Cartage 3,551,135,573 3,551,135,573
Manufacturing Overhead :
Expenses Sparepart, Tyres 894,446,899 18,316,507 (12b) 876,130,392
Travel - Transport & meal 56,458,529 2,315,000 (3b) 54,143,529
MV - Fuel, parking & tolls 53,553,719 53,553,719
64
85
Third Party Laboratory 1,624,867,949 1,624,867,949
Handling & Transportation 8,400,000 8,400,000
General 458,525 458,525
Restore & rehab provided 358,178,400 100,822,400 (7b) 257,356,000
Health, safety, security, staff amenities 326,621,400 2,140,200 (9b) 324,481,200
Postage, printing, stationary & kurir 122,589,954 122,589,954
Rent, taxes, trafic fine & Insurance,
Consumable 94,546,409 94,546,409
3rd party production cost 0
Fuel Genset, Loader 312,001,047 312,001,047
Light, power, elect, water, telephone 117,745,844 9,311,880 (8b) 108,433,964
82,081,242,297 81,907,417,250
65
86
JUMLAH PENGHASILAN KOMERSIAL
(14,803,222,890) 1,344,785,664 773,880,355 (14,232,317,581)
Tabel 4.4
Ringkasan Rekonsiliasi Penyusutan Asset PT Indomix Perkasa Tahun 2010
Dari tabel 4.4 dijelaskan bahwa jumlah penyusutan aktiva tahun 2010
66
87
sehingga terjadi selisih perbedaan yang harus dikoreksi dalam laporan
Analisis Penulis :
1) Land
Tabel 4.5
Rekonsiliasi Penyusutan Land
Penyusutan
Nilai
Aktiva Umur Tarif Koreksi
Perolehan Komersial Fiskal
Ekonomis (%) Fiskal
Jumlah 265,516,000 - - -
Sumber : data diolah
aktiva yang tidak dapat disusutkan. Hal ini sesuai dengan Pasal 11
67
88
2) Land Rights
Tabel 4.6
Rekonsiliasi Amortisasi Land Rights
Amortisasi
Aktiva Nilai Perolehan Umur Tarif Koreksi
Komersial Fiskal
Ekonomis (%) Fiskal
Land Rights -
Ciater 114,432,400 22 5,201,473 5 5,721,620 (520,147)
hak pakai dan hak guna usaha pada suatu tanah yang dimiliki
68
89
3) Building
Tabel 4.7
Rekonsiliasi Penyusutan Building
Penyusutan
Nilai
Aktiva Umur Tarif Koreksi
Perolehan Komersial Fiskal
Ekonomis (%) Fiskal
10
Office 22,196,726 - 5 - -
10
Workshop 37,066,990 - 5 - -
8
Welfare Building 9,862,493 - 5 - -
30
Storage Open (Ground) 76,013,881 2,533,796 5 3,800,694 (1,266,898)
Mess + Kantor +
10
Workshop 22,821,400 - 5 - -
2008.
69
90
4) Aktiva Lainnya
Tabel 4.8
Rekonsiliasi Penyusutan Aktiva Lainnya
Penyusutan
Nilai
Aktiva Umur Tarif Koreksi
Perolehan Komersial Fiskal
Ekonomis (%) Fiskal
Rumah Tinggal Jati
20
Padang 32,283,858 1,614,193 5 - 1,614,193
Rumah Tinggal Jati
20
Padang 46,529,950 2,326,498 5 - 2,326,498
sebesar Rp 3.940.691.
5) Machinery
Tabel 4.9
Rekonsiliasi Penyusutan Machinery
Penyusutan
Nilai Koreksi
Aktiva Tarif Tarif
Perolehan Komersial Gol Fiskal Fiskal
(%) (%)
UE 25
Machinery 1 60,355,001 7,872,567 1 7,873,168 (601)
UE 12,5
Machinery 2 5,953,682,140 270,112,554 2 226,871,712 43,240,842
70
91
Terdapat perbedaan antara penyusutan komersial dan
Tabel 4.10
Rekonsiliasi Penyusutan Heavy Equipment & Vehicles
Penyusutan
Heavy Nilai Koreksi
Tarif Tarif
Equipment Perolehan Komersial Gol Fiskal Fiskal
(%) (%)
UE 25
Aktiva 1 137,198,110 5,762,500 1 - 5,762,500
UE 12,5
Aktiva 2 18,195,208,674 359,795,712 2 278,713,887 81,081,825
Rp 86.844.325.
71
92
7) Office Equipment
Tabel 4.11
Rekonsiliasi Penyusutan Office Equipment
Penyusutan
Office Nilai Koreksi
Equipment Perolehan Tarif Tarif Fiskal
Komersial Gol Fiskal
(%) (%)
UE 25
Aktiva 1 1,018,134,379 57,931,446 1 57,517,744 413,702
UE 12,5
Aktiva 2 106,990,000 22,686,248 2 12,082,083 10,604,165
Tabel 4.12
Rekonsiliasi Penyusutan Tool & Equipment
Penyusutan
Tools & Nilai Koreksi
Equipment Perolehan Tarif Tarif Fiskal
Komersial Gol Fiskal
(%) (%)
UE 1 25
Aktiva 1 300,554,052 4,097,180 9,737,500 (5,640,320)
UE 2 12,5
Aktiva 2 106,441,000 8,281,250 11,018,000 (2,736,750)
72
93
mengakui sebesar Rp 20.755.500, sehingga menyebabkan koreksi
Tabel 4.13
Ringkasan Evaluasi Rekonsiliasi Penyusutan Asset PT Indomix
Perkasa Tahun 2010
Penyusutan/Amortisasi Koreksi
Aktiva Nilai Perolehan
Komersial Fiskal Fiskal
Land 265,516,000 - - -
tentang Ketenagakerjaan.
atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian
73
94
hak bagi karyawan tetapnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010.
Tabel 4.14
Rekonsiliasi Penyisihan Imbalan Pasca Kerja Tahun 2010
74
95
Di dalam rekonsiliasi Laporan Laba Rugi terdapat beda tetap berupa :
tetap milik perusahaan yang digunakan atau boleh dibawa pulang oleh
2002.
Tabel 4.15
Rekonsiliasi Penyusutan Aktiva Tetap yang Digunakan Karyawan
Tertentu Tahun 2010
75
96
Tabel 4.16
Evaluasi Rekonsiliasi Penyusutan Aktiva Tetap yang Digunakan
Karyawan Tertentu Tahun 2010
Penyusutan
Nilai
Aktiva Category Tarif
Perolehan
Gol (%) Fiskal
hanya sebesar 50% dari total penyusutan fiskal yang berlaku, sehingga
76
97
2b. Koreksi positif sebesar Rp 2.560.350 atas biaya perbaikan dan perawatan
hanya diakui sebesar 50% dari total biaya Rp 5.120.699. Hal ini
18 April 2002.
Tabel 4.17
Rekonsiliasi Biaya Perbaikan dan Perawatan Tahun 2010
Komersial Fiskal Koreksi Fiskal
77
98
Analisis Penulis :
perawatan :
kegiatan usaha dapat dibebankan sebagai biaya fiskal kecuali hal-hal lain
kegiatan usaha dan dapat diakui sebagai biaya fiskal, namun terdapat
3b. Koreksi positif sebesar Rp 9.921.914 atas biaya perjalanan dinas dan
karyawan.
78
99
Tabel 4.18
Rekonsiliasi Biaya Travelling, Transport, & Meal Tahun 2010
Koreksi Fiskal
Komersial Fiskal
COGS GA
Analisis Penulis :
terdiri dari tiga biaya yaitu biaya transportasi, biaya akomodasi, dan
uang saku. Berikut ini adalah elemen dari biaya travelling, transport, &
meal :
79
100
Travelling - transport & meal GA COGS
118,726,260 56,458,529
karyawan.
biaya fiskal dengan syarat tidak ada mark up, disertai dengan bukti asli,
dan diusahakan atas nama perusahaan. Berikut ini adalah ringkasan hasil
80
101
Tabel 4.19
Ringkasan Evaluasi Biaya Travel, Transport, & Meal Tahun 2010
Deductible Expense Koreksi Fiskal
Komersial
COGS GA COGS GA
Pasal 9 ayat (1) huruf b Undang-undang PPh No. 36 Tahun 2008. Biaya
dikeluarkan.
4b. Koreksi positif sebesar Rp 51.903.400 atas biaya bahan bakar kendaraan
hanya diakui sebesar 50% dari jumlah biaya bahan bakar yang
dibebankan.
81
102
Tabel 4.20
Rekonsiliasi Biaya Bahan Bakar Tahun 2010
Vehicles – Fuel sudah benar dan sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak
5b. Koreksi positif sebesar Rp 16.559.850 atas biaya parkir dan toll yang
menurut ketentuan fiskal hanya diakui sebesar 50% dari jumlah biaya
82
103
Tabel 4.21
Rekonsiliasi Biaya Parkir dan Toll Tahun 2010
83
104
7b. Koreksi positif sebesar Rp 115.592.900 atas biaya sumbangan dan
Tabel 4.22
Rekonsiliasi Biaya Restore & Rehab Tahun 2010
Analisis Penulis :
84
105
dituju dengan memberikan meal atau retribusi kepada aparat, penjabat,
Tabel 4.23
Ringkasan Evaluasi Rekonsiliasi Biaya Restore & Rehab
85
106
adalah obyek PPh Pasal 21 dan merupakan pengurang penghasilan bruto
Tahun 2008.
Tabel 4.24
Rekonsiliasi Biaya Telephone Tahun 2010
Analisis Penulis :
telephone, & water. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya overhead
86
107
lain terhadap biaya telephone yang boleh diakui menurut fiskal . Berikut
COGS GA
Tabel 4.25
Evaluasi Rekonsiliasi Biaya Telephone
ketentuan fiskal hanya dapat diakui sebesar 50% dari jumlah biaya
87
108
berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan. Oleh karena itu
2002.
Tabel 4.26
Rekonsiliasi Biaya Staff Amenities Tahun 2010
88
109
Analisis Penulis :
COGS GA
penggunaan tenaga kerja dari outsourcing. Health & safety adalah biaya
seperti; uang makan siang, uang makan lembur, dan jamuan tamu.
89
110
Menurut ketentuan fiskal bahwa penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan
Berikut ini adalah tabel hasil analisis rekonsiliasi biaya staff amenities
menurut penulis :
Tabel 4.27
Evaluasi Rekonsiliasi Biaya Staff Amenities Tahun 2010
biaya tersebut merupakan biaya natura, meals, jamuan tamu, dan uang
90
111
tersebut tidak dilaporkan sebagai obyek PPh Pasal 21 sehingga penulis
PPh No. 36 Tahun 2008 bahwa pemberian atau penyediaan makanan dan
Tabel 4.28
Rekonsiliasi Biaya Asuransi (GA) Tahun 2010
91
112
Analisis Penulis :
Biaya asuransi merupakan elemen dari biaya rent, taxes, traffic line
COGS GA
4215 Rental - Machinery, etc 51,388,886 -
4221 Loader Rental 28,406,250 -
4225 Taxes, Duties & Levies 6,543,350 21,641,178
4230 Registration & Road Tax - -
4235 Traffic Fine & Facilitations - -
4245 Insurance - Other 8,207,923 12,506,620
Taxes, Duties & Levies merupakan biaya terkait pajak, perijinan untuk
lain dalam peraturan perpajakan. Berikut ini adalah hasil analisis penulis
92
113
Tabel 4.29
Evaluasi Rekonsiliasi Biaya Asuransi (GA) Tahun 2010
sehingga hanya dapat diakui sebesar 50% dari jumlah biaya yang
sudah dikenakan PPh Final. Hal ini berdasarkan Pasal 4 ayat (2)
93
114
12b. Koreksi positif sebesar Rp 18.316.507 atas biaya kendaraan bermotor
Tabel 4.30
Rekonsiliasi Motor Vehicles Expense (COGS) Tahun 2010
Analisis Penulis :
94
115
Manufacturing Overhead
3505 Exp - Batching Plant/Sparepart 120,857,888.58
3524 Exp - Plant & Equip/Service 106,910,000.00
3525 Exp - Fixed Plant & Equipment 145,474,528.70
3549 Exp - Loader/Service 40,833,333.00
3550 Exp - S Part Loader 159,458,641.96
3551 Exp - Oil Loader 148,460,067.28
3560 Exp - Mobile Plant Mixers 2,902,240.00
3561 Exp - Oil Mixers 1,219,810.40
3565 Exp - Mobile Plant Trucks 5,156,666.67
3569 Exp - Vehicles Other/Service 400,000.00
3570 Exp - S Part Genset 62,512,320.64
3571 Exp - M P Oli Genset 48,091,124.47
3575 Exp - Motor Vehicles 36,380,377.48
3580 Exp - Office & Comp Equipmen 4,857,400.00
3581 Inventaries 1,902,500.00
3585 Exp - Testing Equipment 170,000.00
3595 Exp - Tools 8,770,000.00
Repair & Maintenance
3605 Exp - Tyres 90,000.00
Jumlah 894,446,899.18
exp – motor vehicle yang diatur lain oleh peraturan perpajakan. Didalam
95
116
hanya dapat diakui sebesar 50% dari jumlah biaya yaitu sebesar Rp
Tabel 4.31
Evaluasi Rekonsiliasi Motor Vehicles Expense (COGS) Tahun 2010
2010
96
117
pajak penghasilan badan terhutang. Dari pembahasan diatas, maka
KOREKSI FISKAL
Koreksi Positif :
Biaya penyusutan aktiva tetap Rp 102.773.381
Imbalan pasca kerja Rp 975.789.000
Biaya perbaikan dan perawatan Rp 2.560.350
Biaya traveling & transport Rp 9.921.914
Biaya bahan bakar Rp 51.903.400
Biaya parkir dan toll Rp 16.559.850
Biaya registrasi kendaraan Rp 8.735.500
Biaya sumbangan dan koordinasi Rp 115.592.900
Biaya telephone Rp 30.899.689
Staff amenities Rp 29.198.457
Biaya asuransi Rp 6.284.717
Biaya kendaraan bermotor Rp 18.316.507
Jumlah Koreksi Positif Rp 1.368.535.665
Koreksi Negatif :
Biaya penghapusan piutang Rp 708.487.201
Biaya penyusutan Rp 23.750.000
Pendapatan bunga Rp 65.393.154
Jumlah Koreksi Negatif Rp (797.630.355)
97
118
2. Pajak Penghasilan Terhutang PT Indomix Perkasa Tahun 2010
kerugian maka tidak dikenai pajak terhutang atau nihil. Dari kerugian
a. PPh Pasal 22
Tabel 4.32
Perhitungan PPh Pasal 22 PT Indomix Tahun 2010
Keterangan Jumlah Transaksi (Rp) Tarif PPh 22 PPh 22 yang dipotong
0.30%
Pembelian solar dari Pertamina 323,501,666 970,505
Pembelian semen dari PT
0.25%
Indocement 45,172,444,068 112,931,110
Jumlah PPh 22 Yang Dipotong
113,901,615
Sumber : data diolah
98
119
b. PPh Pasal 23
sebagai berikut :
Rp 7.517.875.059 x 2% = Rp 150.357.501
99
120
c. PPh Pasal 25
Tabel 4.33
Rekapitulasi SSP PPh Pasal 25 Tahun 2010
Jumlah 465,814,224
100
121
menyebabkan jumlah PPh Pasal 25 Bulanan Tahun 2010 kurang
sebesar Rp 49.633.047.
diperoleh, maka dapat dihitung PPh kurang bayar (PPh Pasal 29) atau PPh
101
122
E. Analisis dan Evaluasi Terhadap Rekonsiliasi Fiskal PT Indomix Perkasa
Tahun 2010
Dari hasil koreksi fiskal yang dilakukan oleh perusahaan untuk tahun
1. Peredaran Usaha
utama perusahaan berasal dari penjualan adukan beton siap pakai, baik
secara tunai maupun kredit. Berikut dibawah ini adalah penjualan ready
(HPP). Untuk nilai penjualan yang sama, jika semakin tinggi HPP nya, maka
102
123
mengakui adanya biaya bersamaan dengan penghasilan yang dihasilkan sesuai
dengan prinsip matching cost against revenue. Maka menurut penulis terdapat
a. Direct Material
bahan baku antara lain ; cement, fly ash, crushed rock, screening, sand,
dan additives (bahan tambahan seperti air kimia (HCL), sikamet VZ,
dan pozzolite).
b. Direct Labor
103
124
Direct Labor :
Wages & salaries – Normal Rp 2.081.484.179
Wages & salaries – Bonus Rp 246.644.669
Wages & salaries – Overtime Rp 1.373.452.312
Wages & salaries – Prov Gratuity & Other Com Rp 47.990.156
Wages & salaries – Allowance Rp 2.550.000
Wages & salaries – On Cost Medical Rp 283.945
Wages & salaries – On Cost Payroll Taxes Rp 12.271.459
Wages & salaries – On Cost Pen/Soc Sec Rp 84.330.260
Jumlah Rp 3.849.006.980
fiskal tidak semua biaya tersebut dapat diakui biayanya kecuali biaya
penghasilan.
penghasilan bruto.
sebesar Rp 246.644.669.
bekerja di luar jam kerja, atau pada hari libur. Menurut penulis
104
125
merupakan penghasilan tambahan bagi karyawan dan merupakan
provision for gratuity dan biaya reclaim provision for gratuity sebesar
105
126
Wages & salaries – On Cost Pen/Soc Sec merupakan tunjangan
c. Cartage
kendaraan tersebut.
Penghasilan.
d. Manufacturing Overhead
106
127
3) MV- Fuel, Parking & Tolls
Penghasilan.
107
128
Biaya handling & transportation dapat dibiayakan menurut
6) General
Pajak Penghasilan.
108
129
10) Rent, Taxes, Traffic line & Insurance, Consumable
a. Biaya Pegawai
Biaya ini terkait gaji para staff kantor dan selain biaya tenaga kerja
pegawai :
109
130
Wages & salaries – Normal merupakan gaji pokok karyawan dan
penghasilan bruto.
sebesar Rp 422.539.457.
bekerja di luar jam kerja, atau pada hari libur. Menurut penulis
110
131
bulanan karyawan dan terdapat honorarium aktuaris (PT Mercer
Pasal 21.
dibayarkan kepada pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas. Biaya
111
132
c. Travelling – Transport & Meal
biaya yang diatur lain dalam peraturan perpajakan yang telah penulis
112
133
g. Training, Seminar, Subscription
biaya tersebut. Hal ini sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) hurug g Undang-
ahli. Hal ini sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang
113
134
dapat dibebankan secara fiskal karena berkaitan secara tidak langsung
n. Site Preparation
menurut penulis dapat dibiayakan sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf
o. General
114
135
Biaya general dapat dibiayakan menurut fiskal jika perusahaan
pajak PPh Badan, sehingga dalam laporan fiskal akan bernilai positif
jika untung, dan bernilai negatif jika rugi dan dimasukan sebagai
pendapatan lain-lain.
b. Interest Income
final sehingga tidak termasuk sebagai obyek pajak PPh Badan. Maka
115
136
c. Surchage Income
a. Management Fee
pemakaian tenaga kerja dari perusahaan lain dalam satu afiliasi (PT.
Pionir Beton). Biaya ini dapat dibebankan sebagai biaya fiskal karena
penghasilan.
c. Selisih Kurs
dengan usahanya. Hal ini sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf e
116
137
d. Others –Net
Merupakan biaya terkait selisih kurang atau lebih dari akun lainnya
tersebut.
117
138
1. Evaluasi Perhitungan Penghasilan Netto Fiskal PT Indomix Perkasa
Tahun 2010
KOREKSI FISKAL
Koreksi Positif :
Imbalan pasca kerja Rp 975.789.000
Exp – Motor Vehicles Rp 9.158.253
Travel, transport, & meal Rp 12.807.828
Restore & rehab provided Rp 124.186.400
Staff amenities Rp 301.499.932
Telephone Rp 30.899.689
Biaya perbaikan & perawatan Rp 2.560.350
Fuel, parking, & toll Rp 68.271.750
Harga Pokok Penjualan Rp 4.606.861.519
Biaya asuransi Rp 3.278.852
Bonus Rp 669.184.126
Penyusutan aktiva tetap Rp 167.447.392
Jumlah Koreksi Positif Rp 6.971.945.091
Koreksi Negatif :
Biaya penghapusan piutang Rp 708.487.201
Pendapatan bunga Rp 65.393.154
Jumlah Koreksi Negatif Rp (773.880.355)
118
139
2. Evaluasi Perhitungan PPh Kurang atau Lebih Bayar PT Indomix
Kredit Pajak :
PPh Pasal 22 Rp 113.901.615
PPh Pasal 23 Rp 150.357.501
PPh Pasal 25 Bulanan Rp 515.447.271
Jumlah Kredit Pajak Rp 779.706.387
119
140
3. Ringkasan Evaluasi Terhadap Rekonsiliasi Fiskal PT Indomix
Tabel 4.34
Ringkasan Evaluasi Terhadap Rekonsiliasi Fiskal PT Indomix Perkasa
Tahun 2010
Selisih
Keterangan Menurut WP Menurut Penulis
Evaluasi
120
141
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang dilakukan oleh penulis terhadap
sebagai berikut :
1. Rekonsiliasi laporan laba rugi yang disusun oleh perusahaan masih tedapat
berikut ini:
Penghasilan bunga
Biaya asuransi
Biaya telephone
Staff aminities
142
121
Perbedaan ini terjadi karena dilakukan koreksi fiskal terhadap biaya-biaya
3. Dari hasil analisis penulis ditemukan jumlah koreksi positif terlalu rendah
23.750.000.
4. Perusahaan memiliki pajak yang lebih dibayar, yaitu PPh Pasal 22, PPh
B. Implikasi
1. Bagi Perusahaan
perusahaan.
122
143
2. Bagi Fiskus
C. Saran
123
144
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Setiadi. Deferred Tax Asset and Defferred Tax Liability: Studi
Eksistensinya Ditinjau dari Sudut Teori Akuntansi. Jurnal Bisnis Perspektif
(BIP’s) Vol 2 No.1, Januari 2010.
Arifin, Johar. 2009. Akuntansi Pajak dengan Microsoft Excel. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Mills, Lillian et al. 2002. Trends in Book-Tax Income and Balance Sheet
Differences. Tucson: University of Arizona.
Resmi, Siti. 2009. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Setiawan, Agus, Musri Basri. 2006. Perpajakan Umum. Edisi Revisi, Cetakan
Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
124
145
Sianipar, Mindo S. 2008. Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan Badan Pasal
25 Berdasarkan Laba Komersial dengan Laba Fiskal pada PT. Indograha
Nusa Sarana Medan. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Suherlan, Heri. 2007. Sanding UU Pajak Penghasilan 2008. Jakarta: Kanwil DJP
Jakarta Pusat
Suherlan, Heri. 2007. Sandingan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Tahun 2000 dan Tahun 2007. Jakarta: Kanwil DJP Jakarta Pusat.
Sunyoto, Danang. 2013. Metode dan Instrumen Penelitian (Untuk Ekonomi dan
Bisnis). Cetakan Pertama. Jakarta: CAPS (Center for Academic Publishing
Service)
125
146
LAMPIRAN - LAMPIRAN
126
147
LAMPIRAN 1
Daftar Pertanyaan Wawancara
127
148
Daftar Pertanyaan Wawancara
saldo negatif?
karyawan tersebut?
3. Apakah uang makan dan meals pada staff amenities dilaporkan sebagai
penghasilan bagi karyawan dan dilaporkan sebagai Objek PPh Pasal 21? Di
128
149
LAMPIRAN 2
SPT Tahunan Pajak Penhasilan
PT Indomix Perkasa Tahun 2010
129
150
130
151
131
152
132
153
133
154
134
155
135
156
LAMPIRAN 3
Laporan Keuangan
PT Indomix Perkasa Tahun 2010
136
157
137
158
138
159
139
160
PT.INDOMIX PERKASA
NPWP No. : 01.583.076.3-062.000
Rupiah
11 Penjualan : 72,214,654,901
Merupakan penjualan ready mix concrete tunai dan kredit.
1105 Concrete Sales (Credit) 86,589,292,616
1106 Uninvoiced Concrete Sales (15,656,079,560)
1120 Concrete Sales (Cash) 1,281,441,845
140
161
Travelling - transport & meal
3705 Travel - Transport 30,617,328
3710 Travel - Accomodation 81,316,682
3715 Travel - Meals 6,792,250
118,726,260
141
162
Biaya Penghapusan Piutang
4505 Bad Debt Exp - Trade DR's (708,487,201)
(708,487,201)
Site Preparation
3840 Site Preparation 591,089,481
591,089,481
Biaya Penyusutan
4305 Dep - Land Right 7,163,849
4310 Dep - Buildings 8,828,652
4320 Dep - Machinery And Equip 280,228,151
4330 Dep - Furniture And Fixtures 75,303,249
4355 Dep - Mobile Plant - Pumps 3,143,420
4375 Dep - Vehicles 347,737,734
4380 Dep - Tools & Equipment 25,810,367
748,215,423
General
3825 General 1,941,300
1,941,300
Interest income
2325 Int Rec - Jasa Giro & PPh 65,393,154
65,393,154
Bank Charges
3810 Bank Charges (95,897,823)
(95,897,823)
142
163
Management Fee
2115 Management Fee (1,000,000,000)
(1,000,000,000)
Others - net
2115 Others - net (1,527,863,004)
(1,527,863,004)
143
164