TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pandangan Islam, ekonomi atau iqtishad berasal dari kata qosdum
Pada intinya Ekonomi Syariah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
cara-cara yang mendasarkan atas ajaran agama Islam, yaitu Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi. Dengan pengertian seperti ini maka istilah yang juga sering
ekonomi yang tidak bersumberkan dari Al-Qur’an dan Sunnah tidak dapat
Dalam hal ini, Ekonomi Syariah dianggap tidak memiliki kelemahan dan
18)
yang dilakukan oleh umat Islam yang tidak bebas dari kesalahan dan
yaitu norma dan nilai-nilai dasar Islam, batasan ekonomi dan status
2012: 18)
ada. Seperti diungkapkan oleh Chapra dan Choudury dalam (P3EI, 2012:
untuk hidup.
10
syariah. Untuk itulah penyediaan literature seperti buku teks Ekonomi Islam
dunia dan akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan
11
Moralitas Islam dibangun atas suatu postulat ibadah (rukun Islam), artinya
bahwa moral ini lahir sebagai konsekuensi dari rukun iman dan rukun
Moral Islam sebagai pilar Ekonomi Syariah perlu dijabarkan lebih lanjut
12
antara lain:
a. Kebebasan individu
dalam masyarakat.
d. Kesamaan sosial
13
ekonomi.
e. Jaminan sosial
utama bagi sebuah negara Islam untuk menjamin setiap warga negara,
masyarakat.
perlu untuk mencegah perbuatan yang tidak baik tersebut supaya tidak
14
kemanfaatan bersama.
a. Penghapusan Riba
15
b. Pelembagaan Zakat
16
permanen. Langkah ini merupakan wujud nyata yang lain dari upaya
c. Pelarangan Gharar
dengan harga yang murah pada suatu waktu dan menjual barang yang
sama dengan harga yang mahal pada waktu lain. Menurut Rahman
17
thayyibah, yaitu benar secara hukum Islam dan baik dari perspektif
Haram dalam hal ini bisa terkait dengan zat maupun prosesnya (P3EI,
2012: 72)
material) oleh sumber daya manusia, agar menjadi barang yang bermanfaat
konsumen.
18
Islam meliputi:
1. Tanah
adanya kepemilikan atas sumber daya alam yang ada, dengan selalu
19
daya tersebut.
2. Tenaga kerja
kerja yang miliki skill dan intergritas yang baik merupakan modal
3. Modal
suatu sistem yang lebih baik, dengan cara kerja sama mudharabah
atau musharakah. Hal ini untuk menjaga hak produsen dan juga hak
20
masing pihak.
4. Manajemen Produksi
profit yang baik ketika tidak ada manajemen yang baik. Karena
tanah, tenaga kerja, modal, dan lain sebagainya tidak akan bisa
5. Teknologi
21
oleh alam, tanpa ada penggantinya. Ada juga yang memang dari
alam akan tetapi, bisa dicarikan bahan lain untuk mengganti bahan
barang/jasa, maka salah satu hal yang harus dipikirkan yaitu bahan
dikonsumsi, kekayaan yang dihasilkan hari ini akan digunakan untuk hari
Perbedaan antara ilmu ekonomi modern dan Ekonomi Syariah dalam hal
22
tujuan dari aktivitas Ekonomi Syariah, dan usaha untuk pencapaian tujuan
yang sempurna menurut Islam antara lain: (1) memenuhi kebutuhan hidup
kepuasan atau (wants), dan konsep mashlahah relatif lebih objektif karena
Menurut Ibn Sina, ada dua hal penting yang harus diperhatikan oleh
23
(Ibid: 169)
dalam Islam, sehingga nantinya berimplikasi pada label halal ataupun haram
dalam income tersebut. Seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
Yang maknanya adalah: “Ambillah apa yang halal dan tinggalkanlah apa
pengeluaran yang tidak wajib adalah simpanan, karena menurut Ibn Sina
24
Islamiyah, yaitu:
intertemporal. Yaitu konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu yaitu masa
Y= C + S
Dimana: Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
dalam Hadits Rasulullah SAW. Yang maknanya adalah: “Harta yang kamu
miliki adalah apa yang kamu makan dan apa yang telah kamu infakkan.”
Y = (C + infak) + S
25
Y = FS + S
Dimana: FS = C + Infak
(Ibid:173)
erat dengan faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan
Untuk mewujudkan distribusi kekayaan yang adil, jujur, dan merata Islam
melalui zakat, hukum pewarisan, dan kontribusi lainnya, baik bersifat wajib
26
kolektif dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan (al adh wal insan)
serta tata kehidupan yang baik (hayyah thayyibah) bagib seluruh umat, jadi
antara lain:
27
Kemampuan akal manusia terhadap persepsi sangat terbatas dan mesti dikuti
dengan tindakan pembuktian. Oleh karena itu Allah SWT mengutus para
nabi dan rasul kepada manusia serta menurunkan beberapa kitab suci, guna
28
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah
(2): 151).
Ardhani (2014: 87) menyatakan manusia yang dikaruniai hati dan akal untuk
menimbang segala yang ada di dalam diri juga di luar diri tentunya kita tak
lepas dari apa yang disebut dengan prasangka. Ia selalu hadir mengiringi
seseorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat disisi Allah SWT.
kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat
29
sesuatu jelek, seolah-olah tidak ada sedikit pun kebaikan dalam pandanganya,
pikirannya telah dikungkung oleh sikap yang menganggap orang lain lebih
rendah dari pada dirinya. Sikap buruk sangka identik dengan rasa curiga,
terkadang apa yang ditakutkan bakal terjadi pada dirinya atau orang lain sama
sekali tak terbukti. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman,
purbasangka itu dosa. Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada
(QS. Al-Hujurat: 12) dan Rasulullah SAW bersabda: “jauhilah prasangka itu
Menurut Gilbert Harrel (dalam Morissan, 2010 : 96) Persepsi adalah proses
Persepsi adalah suatu proses individual yang sangat bergantung pada faktor-
30
stimulus (ukuran, warna, dan intensitas) serta konteks di mana stimulus itu
masih dipandang sinis oleh beberapa kalangan dan bahkan kalangan umat
31
keuangan bank dan non-bank berbasis nilai syariat telah berkembang dengan
cukup pesat di kota-kota bisnis terkemuka seperti London, New York, dan
Geneva.
Islam
Ekonomi Syariah
32