Tim ARuPA
Penyusun :
Tim ARuPA
Judul
Menghitung Cadangan Karbon di Hutan Rakyat
Panduan bagi Para Pendamping Petani Hutan Rakyat
Penyusun
Tim ARuPA
Diterbikan oleh
Biro Penerbit ARuPA
Alamat Penerbit
Jl. Magelang KM. 5 RT. 10 RW 29 No. 201
Dsn. Karanganyar. Sinduadi. Mlati. Sleman.
Yogyakarta. Indonesia 55284
Telp/ Fax. 0274 551 571
Email : arupa@arupa.or.id
Web : www.arupa.or.id
ii
Kata Pengantar
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi (atmosfer, laut, dan daratan).
Pemanasan global disebabkan oleh efek gas rumah kaca, yaitu
meningkatnya konsentrasi gas-gas di atmosfir yang
menyebabkan panas dari radiasi sinar matahari tersimpan di
permukaan bumi. Gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek
gas rumah kaca utamanya yaitu uap air, karbon dioksida, metana,
nitrogin dioksida, dan CFC. Dampak dari pemanasan global telah
menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim,
misalnya : sering terjadi banjir karena curah hujan yang terlalu
tinggi, kekeringan berkepanjangan karena musim kemarau yang
panjang, dan suhu permukaan bumi yang semakin panas. Bagi
para petani hutan rakyat di pedesaan, perubahan iklim yang
ekstrim telah menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pranata mangsa (tata waktu bercocok tanam).
iii
Pembangunan hutan rakyat merupakan salah satu
bentuk nyata dari mitigasi perubahan iklim yang sudah dilakukan
oleh para petani hutan rakyat. Hutan rakyat berperan penting
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca karena hutan dapat
menyerap karbon dioksida di udara yang kemudian disimpan
dalam pohon. Namun kebanyakan petani hutan rakyat belum
menyadari pentingnya hutan rakyat dalam mitigasi perubahan
iklim. Kebanyakan petani hutan rakyat tidak mengetahui berapa
banyak karbon dioksida yang sudah terserap oleh hutan rakyat
mereka. Dalam konteks lebih luas, masyarakat juga belum
banyak yang memahami berbagai istilah terkait dengan
pemanasan global dan perubahan iklim.
Dwi Nugroho
Direktur Eksekutif ARuPA
iv
Daftar Isi
Bagian I Tanya Jawab Seputar Pemanasan Global, Perubahan Iklim, dan Penghitungan Karbon ...... 1
Lampiran ............................................................................................................................................... 27
Daftar Pustaka ...................................................................................................................................... 28
v
Bagian I
Tanya Jawab Seputar Pemanasan Global,
Perubahan Iklim, dan Penghitungan Karbon
1
Apa itu efek rumah kaca?
Efek yang ditimbulkan karena gas rumah kaca sudah tidak dapat
berfungsi dengan baik. Gas rumah kaca sudah tidak mampu
menjaga suhu bumi agar tetap hangat karena banyaknya zat
asam arang (CO2) yang ada di atmosfer.
2
Gambar 1. Ilustrasi Pemanasan Global
PEMANASAN
GLOBAL
4
Apa hanya dengan membangun dan melindungi hutan kita
dapat mengurangi dampak perubahan iklim?
5
Apa contoh yang dilakukan dalam adaptasi perubahan iklim?
6
Gambar 2. Fotosintesis Sederhana
Karbon dioksida adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom
oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.
Karbon dioksida (CO2) ini juga sering disebut dengan zat asam
arang. Karbon dioksida (CO2) dihasilkan oleh semua hewan,
tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme pada proses respirasi
dan digunakan untuk kegiatan fotosintesis. Karbon dioksida ini
juga dihasilkan dari pembakaran seperti pembakaran hutan
(pohon) dan pembakaran melalui penggunaan bahan bakar
minyak.
7
Apakah karbon sama dengan arang?
YA
8
Apakah hutan itu sangat penting sehingga kita harus memagari
hutan agar tidak terganggu?
Ya, hutan sangat penting tetapi kita tidak perlu memagari hutan
untuk hal tersebut. Hutan merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Masyarakat sangat
bergantung terhadap hutan. Dalam catatan Bank Dunia,
setidaknya ada lebih dari 1 milyar orang sangat bergantung
dengan hutan sebagai sumber kehidupan.
9
Kalau sudah dihitung karbonnya, apa karbon itu dihargai atau
bisa dijual?
10
Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) adalah pemberian imbal jasa
berupa pembayaran finansial dan non finansial kepada
pengelola lahan atas jasa lingkungan yang dihasilkan.
11
Bagian II
Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Karbon di
Hutan Rakyat
12
A. Pengukuran Cadangan Karbon di Hutan Rakyat
13
Gambar 3. Alat dan Bahan
14
3. Penentuan Sampel
4. Pembuatan Plot
5. Pengukuran Parameter
15
Pengukuran paramater cadangan karbon dilakukan dengan
langkah – langkah berikut:
1. Ukur keliling pohon.
2. Taksir tinggi pohon.
3. Ta n d a i p o h o n ( p e n o m o ra n p o h o n ) d e n ga n
menggunakan cat.
4. Catat nomor pohon, nama pohon, umur pohon, keliling
pohon, tinggi pohon, diamater tajuk, dan tinggi tajuk.
5. Catat kelengkapan informasi lahan.
16
Gambar 4. Posisi Diameter Setinggi Dada pada Berbagai Kondisi
Pohon
17
b. Cara Menaksir Tinggi Pohon
18
Gambar 5. Penggunaan Christen Hypsometer
Keterangan:
O = mata pembidik F = siku-siku bawah
BC = tinggi galah 2 m D = siku-siku atas
AC = tinggi pohon E = skala baca
19
6. Penggambaran Ekodia
20
Ekodia vertikal adalah penggambaran kenampakan plot dari
atas. Cara membuatnya:
§ Gambar tutupan tajuk (penampakan plot dari atas).
§ Penggambaraan tutupan tajuk didasarkan pada diameter
tajuk yang diukur.
21
B. Penghitungan Cadangan Karbon pada Hutan Rakyat
1. Mahoni Bt = 0,9029(D².H)⁰’⁶⁸⁴
(Swietenia mahagony)
2. Sonokeling Bt = 0,7458(D².H)⁰’⁶³⁹⁴
(Dalbergia latifolia)
3. Jati Bt = 0,0149(D².H)¹’⁰⁸³⁵
(Tectona grandis)
4. Sengon
(Paraserianthes Bt = 0,0199(D².H)⁰’⁹²⁹⁶
falcataria)
5. Akasia auri
(Acacia Bt = 0,0775(D².H)⁰’⁹⁰¹⁸
auriculiformis)
6. Lain-lain
(Others) Bt = 0,0219(D².H)¹’⁰¹⁰²
22
Cara menghitung cadangan karbon:
1. Gunakan rumus allometrik yang tersedia berdasar jenis
pohon.
2. Masukkan parameter tinggi dan diameter ke dalam
rumus.
3. Hitung biomassa pohon.
4. Jumlah biomassa pohon dalam satu plot.
5. Hitung jumlah biomassa pohon dalam ton/ha.
23
Tahap – tahap penghitungan cadangan karbon pada hutan rakyat
di Desa Rejomakmur:
1. Rekap Data dari Lapangan
Informasi Lahan
No. plot: 10 Nama pemilik: Budiharjo
Koordinat plot: S.070.xx.xxx/E.110.xx.xxx Alamat pemilik: Dn. Kembangan/ RT 01
Ukuran plot: 20 x 20 m Lokasi lahan: Dn. Kembangan/ RT 03
Tipe lahan: Pekarangan Perisalah: Haryanto
Pola penanaman: Mengelompok Tanggal risalah: 20 Desember 2012
Data Pengukuran
No. Jenis Keliling Diameter Tinggi Diameter Tinggi
Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Tajuk Tajuk
(cm) (cm) (m) (m) (m)
1 Jati 40 12,74 10 4 3
2 Jati 38 12,10 12 3 2
3 Mahoni 42 10 3 2
4 Jati 29 9,24 6 2 3
5 Mahoni 34 8 4 3
6 Mahoni 64 10 4 5
7 Jati 32 10,19 6 3 5
8 Mahoni 48 11 4 3
9 Mahoni 26 6 2 2
...
Diameter pohon = keliling dibagi 3,14
24
2. Kelompokkan Data Berdasarkan Jenis Pohon dan
Hitung Sesuai Rumus Allometrik (mahoni, jati,
sonokeling, sengon, akasia auri dan jenis lain)
25
4. Konversi Data Biomassa Total dari Seluruh Jenis Pohon
kedalam Ton/Ha
26
Lampiran:
Thally sheet pengukuran cadangan karbon
Informasi lahan
No. plot: Nama pemilik:
Data pengukuran
No. Jenis Keliling Diameter Tinggi Diameter Tinggi
Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Tajuk Tajuk
(cm) (cm) (m) (m) (m)
27
Daftar Pustaka
28
ARuPA (Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam) adalah sebuah lembaga
swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian sumber daya alam
dan lingkungan hidup. Didirikan pada tanggal 16 Mei 1998 di Yogyakarta
sebagai sebuah komite aksi untuk mendorong terjadinya reformasi. ARuPA
berdiri dengan dilandasi semangat untuk melakukan koreksi kritis atas
problematika pengelolaan sumber daya alam pada umumnya; dan sumber
daya hutan khususnya, yang disebabkan kesalahan dalam paradigma,
kebijakan, kelembagaan, dan sistem pengelolaan yang dikembangkan.
Visi ARuPA adalah terwujudnya masyarakat sipil yang berdaya secara ekonomi-
sosial-politik; untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup yang adil, lestari, demokratis, dan berkelanjutan; menuju
tercapainya kesejahteraan masyarakat. Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang ARuPA bisa dilihat pada website berikut: www.arupa.or.id