Tinjauan umum
Beberapa konsep dasar yang saling berkaitan dengan audit berbasis resiko yaitu :
Risiko Audit
Risiko adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat atas laporan keuangan
yang disalah sajikan secara material. Tujuan audit adalah menekan risiko audit ini ketingkat
rendah yang dapat diterima auditor. Risio salah saji meterial dalam laporan keuangan berada
di luar kendali auditor, maka auditor harus melakukan penilaian risiko dan menekan risiko
pendeteksian.
Inherent Risk ( Risiko Bawaan ) dan Control Risk ( Risiko Pengendalian ), sifatnya
ialah laporan keuangan mungkin/ berpotensi mengandung salah saji yang materal dan
sumbernya ialah tujuan/operasi entitas dan rancangan/implementasi pengendalian
internal oleh menajemen.
Detection Risk ( Risiko Pendeteksi ), sifatnya ialah auditor mungkin gagal mendeteksi
salah saji yang meterial dalam laporan keuangan dan sumbernya ialah sifat dan
luasnya prosedur audit yang dilaksanakan auditor.
Untuk menekan resiko audit ketingkat rendah yang dapat diterima, auditor harus:
Resiko yang dinilai auditor mengenai salah saji material, adalah resiko pada tingkat laporan
keuangan dan pada tingkat asersi(untuk jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan)
Rangkuman
Ada dua sisi audit berbasis risiko. Sisi pertama, menggambarkan perspektif dan tujuan
entitas. Sisi kedua, menunjukan perspektif dan tujuan auditor.
Tanggapan auditor terhadap risiko yang dinilai untuk risiko salah saji material,
didokumentasikan dalam suatu rencana audit yang :
Dokumentasi
Dokumentasi audit yang cukup, diharuskan agar auditor yang berpengalaman, yang
tidak berhubungan dengan audit itu, memahami :
Hal kecil yang dipertimbangkan, atau semua kearifan profesional yang diterapkan
dalam audit
Kepatuhan terhadap hal-hal yang ditunjukan dengan jelas dalam dokumen lain dalam
audit file.
Sebagai tambahan, ISAs berisi sejumlah alinea yang membahas pertimbangan khusus untuk
audit entitas kecil dan menengah. Bahan-bahan ini merupakan petunjuk dalam menerapkan
ketentuan ISA tertentu dalam konteks audit entitas kecil dan menengah.
Beberapa saran untuk menerapkan kewajiban yang ditetapkan ISAs dalam penugasan audit
yang kecil adalah sebagai berikut.
1. Ambilah waktu untuk membaca seluruh clarified ISAs, dan latih staf
2. Ambilah waktu untuk merencanakan audit dengan baik, meskipun entitasnya kecil.
3. Evaluasi lingkungan pengendalian. Inilah komponen pengendalian internalyang
sangat menentukan dalam entitas kecil.
4. Sempurnakan auditnya, buat peningkatan dari tahun ke tahun, apakah KAP anda atau
KAP lain yang mengaudit tahun lalu.