1. Adrenaline/Epinephrine
Efek: bekerja melalui sistem saraf simpatis menaikkan laju nadi dan tekanan darah
(reseptor beta-1-adrenergik), vasokinstriksi (reseptor alfa-adrenergik), bronkodilatasi
(reseptor beta-2-adrenergik)
Sediaan: Obat injeksi dalam ampul 0,1 mg/ml (1:1000) dan 1 mg/ml (1:10.000)
Indikasi: Asistole, anapilaksis, gagal jantung, reaksi hipersensitivitas
Dosis :
Rute Dosis dewasa Dosis Pediatric
IV Cardiac arrest 1 mg (dapat diberikan 0,1 ml/kgBB, larutan 1:10.000 (bisa
intracardiac), atau 0,1 ml/kgBB, intracardiaca pada cardiac arrest
1:10.000 larutan adrenalin titrasi
Infus 25mg dalam 250 ml dextrose 5% 0,1 ml/kgBB, larutan 1:10.000, dapat
mulai dengan 5mg/mnt dinaikkan diulang setelah 15 menit
sampai mencapai hasil yg diharapkan
SC/IM 0,1-0,15 ml larutan, 1:1000 dapat
diulang setelah 15 menit
E.T 2 x dosis intravena
2. Noradrenalin
Efek: vasokonstriksi pembuluh darah(reseptor alfa-adrenergik), berefek menaikkan
TD(reseptor beta-1-adrenergik), meningkatkan aliran darah koroner.
Sediaan: obat injeksi 1mg/ml dalam 1 ampule (Vascon: 4 mg/4 ml)
Indikasi: Hipotensi karena vasodilatasi yang hebat (yang tidak respon terhadap resusitasi
cairan)
Dosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml dextrose 5%, infuse dimulai dengan dosis 4-8mg/mnt,
titrasi
Lama kerja: singkat (puncak: 1-2 menit)
Emergency Drugs 1
Efek samping: hipertensi, vasokonstriksi, iskemik miokard, aritmia
Perhatian: monitor TTV, hasil lab (fungsi ginjal dan hati), iskemi perifer, oliguria,
ekstravasasi.
Emergency Drugs 2
Dosis; larutkan 250 mg dalam 250-1000 ml D5% dan mulai dengan dosis 2,5 mg/kg BB
per menit dan dapat dinaikkan sesuai dengan kebutuhan. Walaupun dapat diberikan lewat
vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral, dapat juga melalui syring pump.
Lama kerja: beberapa menit (onset: 1-2 menit, puncak: 10 menit)
Efek samping: takikardi, hipertensi, aritmia, iskhemi jantung
Peringatan: pemberian lewat infuse harus dimonitor dengan ketat (TTV, EKG, lab.
Elektrolit, hidrasi) dan diberikan lewat vena sentral
5. Aminophilylline
Efek: Bronkodilatasi, chronotropic (mempengaruhi denyut miokard) dan inotropic ringan,
diuretic ringan
Sediaan: 250 mg dalam 10ml (ampul)
Indikasi: Bronkodilatasi karena berbagai sebab, termasuk gagal jantung kongestif
Dosis:
IV: 4 mg/kgBB dalam 15 menit
Infus: Berikan dosis bolus diikuti infus 0,5 mg/kgBB/jam, kurang dosis pada usia lanjut,
chirrosis hepatis atau gagal hepar atau penderita dengan pengobatan crythromcin atau
cimetidine
Oral: 100-300 mg 3-4 kali sehari
Rectal: 360 mg suppositoria 1-2 kali sehari
Lamakerja: 6-15 jam
Efeksamping: Aritmia, muntah, diuresis, merangsang SSP
Peringatan: penderita yang mendapat aminophylline oral dapat diberikan per infus.
6. Atrophine(Sulfas Atrophine)
Efek: menaikkan denyut nadi, mengurangi motilitas GI dan sekresi mukus (mulut
kering). Semua ini karena kerjanya di saraf parasimpatis.
Sediaan: ampul berisi 0,25 mg/ml
Indikasi: pencegahan dan pengobatan bradikardi, mengeringkan sekresi,
pengobatan keracunan.
Dosis:
Dewasa: 0,5-0,6 mg bollus IV, bisa diulang setiap 3-10 menit dengan dosis
maksimal 2-2,4 mg
Anak-anak: 0,02 mg/kgBB dengan dosis maksimal 0,5 mg. Dapat diulang setiap 5
menit
Emergency Drugs 3
Lama kerja: 1-4 jam
Efek Samping: aritmia, retensi urin, pyrexia pada pediatric. Pada dosis yang
sangat tinggi dapat mempengarhu SSP.
Perhatian: Sebisa mungkin hindari pengguanaan pada anak dengan pyrexia.
8. Calcium
Efek: inotropik ringan, mengurangi efek depresi citrate pada jantung, pada transfusi darah
mencegah tetani karena kadar Ca2+ yang rendah
Sediaan: Ca gluconate 10% (Ca 9 mg/ml) dan Ca chloride 10% (Ca 27,2 mg/ml)
Indikasi: Pada tranfusi darah (lebih dari 1 unit/5 menit pada orang dewasa)
hiperkalemia, tetani.
Dosis: Ca chloride 2-4 mg/kgBB atau 5-10 ml selama 2-5 menit
Ca gluconate 4-8 mg/kgBB atau 15-30 ml selama 2-5 menit
Efeksamping: Bradikardi, iritasi vena dan jaringan
Perhatian: jangan diberikan melalui set yang sama dengan darah
Emergency Drugs 4
9. Digoxin
Efek: menurunkan HR melalui pengurangan kecepatan konduksi impuls yang melalui
nodus artrioventrikularis. Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (efek inotropic
positif)
Sediaan: Injeksi: 250 mg/ml dalam ampul. Tablet: 62,5 mg, 125 mg
Indikasi: aritmia supraventrikuler, atrial fibrilasi, gagal jantung
Dosis:
IV: 0,5 mg dalam 15 menit dan diulang setelah 6 jam kemudian dilanjutkan pemberian
peroral.
Oral: Untukdigitalis cepat mulai dengan 0,75-1,5 mg diikuti dengan 0,25 mgsetiap 6 jam
sampai fibrilasi terkontrol. Dosis pemeliharaan: 0,25-0,5 mg/hari. Untuk digitalisasi
lambat mulai dengan 0,25-0,75 mg/hari sampai terjadi perbaikan kemudiandosis
dituunkan. Level digoxin dalam darah 1-2 mg/liter(therapeutik)
Lamakerja: Half life: 34-51 jam dan lebih lama pada gagal ginjal
Efeksamping: Pada pasien dengan insufisiensi renal atau hipokalemia biasanya lebih
mudah terjadi keracunan digoxin dengan gejala: mual, muntah, aritmia (supraventikuler,
bradikardia, dan block) Ginecomastia (sangat jarang)
Perhatian: pemebrian digoxin intravena harus pelan atau perinfus dan hanya pada situasi
darurat. Dosis harus diturunkan bila pasien telah mendapat obat glikoside jantung yang
lain dalam waktu 72 jam sebelumnya
10. Ephedrine
Efek: merupakan agonis adrenergik yang berfungsi sebagai obat vasopressor dan
menyebakan vasokonstriksi pembuluh darah (melalui stimulasi reseptor alfa-adrenergik),
meningkatkan laju denyut nadi dan kontraktilitas (melalui stimulasi reseptor beta -1-
adrenergik) sehingga menaikkan TD dan CO, juga merupakan bronkodilator ringan
(melalui stimulasi reseptor beta-2-adrenergik)
Sediaan: 50 mg/ml dalam ampul
Indikasi: hipotensi karena vasodilatasi, asma
Dosis: 5-10 mg iv, dapat diulang sesuai kebutuhan
Lamakerja: 10-30 menit
Efeksamping: hipertensi, aritmia, iskemik miokard, stimulasi SSP
Perhatian: Hati-hati pada penderita iskemik. Pemberian cairan harus selalu dilakukan
sebelum menggunakan vasopressor. Aman digunakan pada penderita yang sedang hamil
karena tidak menurunkan aliran darah plasenta.
Emergency Drugs 5
11. Glyceryl Trinitrate
Efek: menyebabkan relaksasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah
vena, pada dosis yang besar juga menyebabkan dilatasi arteri koroner
Indikasi: iskemia miokard, gagal jantung.
Sediaan: 25 mg/ 10 ml dalam vial; Tablet 0,3 mg
Dosis:
Sublingual: 0,3-0,6 mg sesuai kebutuhan.
Infus: 50 mg dilarutkan dalam 250 dextrose 5% titrasi juga dapat diberikan dengan
syringe pump
Lamakerja: singkat
Efeksamping: takikardia, hipotensi, sakit kepala
Perhatian: pemberian lewat infus harus dimonitor dengan sangat ketat dan obat
diberikan lewat vena sentral
12. Labetalol
Efek: Merupakan antagonis reseptor beta sistem saraf simpatis. Menyababkan lambatnya
laju denyut nadi, dan menurunkan kekuatan kontraksi. Juga pada reseptor alpha sehingga
terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Akibatnya akan terjadi penurunan tekanan darah.
Indikasi: Hipertensi, aritmia supraventrikular
Sediaan: 0,5% dalam 20ml ampul
Dosis:
IV: bolus 10 -20 mg (maks.); infus 20 mg/jam, dapat dinaikkan maksimum 150 mg/jam
Oral: 100-200 mg, 2xsehari
Lama kerja: 1-6 jam
Efeksamping: kelebihan cairan, gagal ginjal menetap.
Perhatian:jangan digunakan pada pasien asthmatic dan blok jantung
13. Methyldopa
Efek: menurunkan tekanan darah melalui efek control.
Sediaan: 50 mg/ml dalam ampul 5 ml. Tablet: 125 mg, 250 mg, 500 mg
Indikasi: Hipertensi sedang sampai berat
Dosis: IV: 250 mg- 500 mg dalam 500 ml Dextrose 5%, infus
Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hari
Lama Kerja: 8-48 jam (oral), onset 4-6 jam, Durasi 16 jam (iv)
Efeksamping: anemia hemolitik, sedasi, hipotensi, impotensi, edema perifer
14. Nifedipine
Emergency Drugs 6
Efek: meningkatkan HR dan cardiac output, menurunkan resistensi vaskuler sistemik dan
TD. Nifedipin merupakan agen antiangina dan antihipertensi yang bekerja menghambat
ion Calsium melintasi membran sel, vasodilatasi perifer coroner, menurunkan kontraksi
jantung dan otot polos pembuluh darah.
Sediaan: tablet 5 mg, 10 mg. Tablet sustaind release: 20 mg
Indikasi: hipertensi, angina
Dosis: 20-40 mg tablet SR 2xsehari
10-20 mg 3x sehari, 10 mg sublingual untuk hipertensi emergency
Efek samping: sakit kepala, flusing, edema perifer
15. Nitroprusid
Efek: vasodilator poten yang bekerja langsung pada otot polos arteri dan vena,
menurunkan resistensi vaskularisasi perifer, preload, dan afterload, serta meningkatkan
cardiac output. Efek yang ditimbulkan adalah dilatasi arteri koroner, penurunan konsumsi
O2, dan mengurangi nyeri dada,
Sediaan: powder 50 mg dalam ampul, injeksi 25 mg/ml
Indikasi: malignant hipertensi, hipotensi terkendali (dalam prosedur bedah), gagal
jantung akut.
Dosis: pemberian perinfus 0,1-1 mg/kgBB/menit sebagai dosis awal, selanjutnya
disesuaikan dengan respon tekanan darah. Jangan melebihi dosis maksimum 8
mg/kgBB/menit, dan apabila dalam 20 menit tidak memberikan respon yang memuaskan
maka pemberian dihentikan.
Lama kerja: sangat pendek (onset 1-2 menit; durasi 1-10 menit)
Efek samping: hipotensi, muntah, pusing dan nyeri perut terutama apabila tetesan infus
terlalu cepat pada overdosis: akan terjadi asidosis berat.
Perhatian: tidak dianjurkan penggunaan tanpa fasilitas arterial line.Monitor untuk
tekanan darahnya. Obat ini harus terlindung dari cahaya dan segera digunakan melalui
jalur vena sentral.
16. Verapamil
Efek: Calsium channel blocker, antiangina, antidisritmia, dan antihipertensi yang bekerja
meningkatkan periode refrakter otot jantung yaitu dengan menurunkan kecepatan
konduksi jaringan pengantar, dilatasi arteri koroner, arteri perifer, dan arteriolar.
Menurunkan HR, kontraktilitas myocard, dan memperlambat konduksi nodus SA-AV.
Sediaan: Injeksi 2,5 mg/ml dalam ampul 2 ml
Tablet: 40 mg, 80 mg, 160 mg
Emergency Drugs 7
Indikasi: aritmia supraventrikuler (SVT), angina, hipertensi
Dosis:
IV: 5 mg pasien dan diulang setelah 5 menit sampai dosis maksimum 10-15 mg
Oral: untuk aritmia 40-120 mg 3x/hari. Untuk angina 80-120 mg 3x/hari
Lama kerja: 4-8 jam
Efek samping iv: hipotensi, bradikardi, blok, asistole
Tablet: mual, muntah dan konstipasi
Perhatian: jangan berikan verapamil bersama-sama dengan beta bloker, karena dapat
terjadi blok jantung yang fatal
17. Heparin
Efek: merupakan antikoagulan potan yang bekerja terhadap potensiasi terhadap beberapa
faktor koagulan termasuk thrombin dan faktor X. efektifitasnya dapat diukur secara
laboratories yaitu APTT
Sediaan: 2500 unit/ml dalam 5 ml (vial), 100 unit=1 mg.
Indikasi; prevensi dan pengobatan thrombosis vena dalam, prevensi thrombus pada
katub protetic dan untuk pengobatan emboli pulmo. Untuk efek terapi dapat dicek APTT
1,5-2 kali harga normal.
Dosis; IV: 5000Unit diikuti dengan infuse 40.000 unit/24 jam, atau 10.000 unit tiap 6
bulan; SC: 5000 unit sebelum pembedahan kemudian 5000 unit setiap 8-12 jam.
Lama kerja: 4-6 jam
Efek samping: gatal, rasa terbakar, nyeri, perdarahan bawah kulit
Peringatan: monitor hasil lab (APTT, Hmt, AT, SGOT, SGPT), pada wanita menstruasi,
tanda perdarahan (gusi, bawah kulit, dan internal bleeding)
18. Warfarin
Efek: memperpanjang coagulasi darah dan dapat diukur melalui protrombin time. Efek
antikoagulan ini timbul melalui mekanisme penghambatan efek vitamin K
Sediaan: tablet 1mg, 3 mg, 5 mg
Indikasi: trombosis vena dalam, emboli pulmonum, fibrilasi atrial, penderita dengan
katub stenosis
Dosis: 10 mg/hari selama 3 hari diikuti 2-8 mg/hari sampai nilai protrombin time normal
Lama kerja: 36 jam
Efek samping: Perdarahan (pada over dosis) pada gusi, saluran cerna, kulit, hematuri,
hemoptysis, CVA
Emergency Drugs 8
Perhatian: terjadi potensiasi dengan alkohol dan obat seperti aspirin, phenobarbital,
phenilbuzone, beberapa antibiotik dan phenytoin.
20. Antacid
Efek: Karena sifatnya alkalis, dia menaikkan pH asam lambung (basa)
Sediaan: Alumunium hydrozida 500 mg tablet. Alumunium hydrozida 4% cair.
Alumunium trisilicate 250 mg tablet. Magnesium trisilicate
Indikasi: Pengobatan simtomatis pada dispepsia yang disebabkan ulkus peptikum,
gastritis, duodenitis reflux esophagitis, dispepsi non ulkus dan prevensi stres ulcus. Pada
dosis efektif untuk penyembuhan.
Dosis: Untuk pengobatan dispepsia: 1-2 tablet atau 10-20 ml. Untuk pengobatan ulcus
pepticum 20 ml tiap 2 jam.
Lamakerja: 1-4 jam
Efeksamping: Senyawa aluminium dapat menyebabkan konstipasi. Senyawa magnesium
dapat menyebabkan diare.
21. Cimetidine
Efek: merupakan antagonis reseptor H2 yaitu untuk mengurangi sekresi asam lambung
Sediaan: injeksi 100mg/ml dalam ampul 2 ml. Tablet 200mg, 400 mg, 800 mg.
Indikasi: pengobatan ulkus lambung dan ulkus duodenum jinak refluks esofagitis dan
preventif stress ulcus.
Dosis:
IV : 100-200 mg/jam selama 2 jam, bila perlu dapat diulang setelah 4-6 jam.
Infus: 400 mg dalam 100ml NaCl 0,9% diberikan dalam 1 jam dan diulang seteah 4-6 jam.
Dapat juga dengan infus kontinyu 50-100 mg/jam selama 24 jam
Oral: 400 mg 2xsehari atau dosis tunggal 800 mg selama 4-6 minggu
Emergency Drugs 9
Lama kerja: 3-6 jam
Efeksamping: Pada pemberian IV secara cepat dapat menimbulkan aritmia, interaksi
dengan obat lain (potensiasi warfarin, phenitoin, aminophiline, ginekomasti (jarang)
23. Lignocaine
Efek: sebagai anestesi lokal, juga menstabilkan membran sel miokard sehingga berefek
sebagai anti aritmia
Sediaan: 0,5%, 1%, 2%, 4%, 5%, 10% dalam ampul 2 ml atau vial 2 ml dan 50 ml
Indikasi: anestesi, aritmia
Dosis:
LA : maksimum dalam 4 jam: 3 mg/kgBB. 7 mg/kgBB dengan adrenalin 1:200.000
IV: untuk aritmia ventrikuler: 1-1,5 mg/kgBB plain bolus dan diikuti dengan infus (k/p)
Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hari
Infusion: 4 mg/menit dalam 30 menit kemudian 2 mg/menit selama 2 jam dan i
mg/menit sampai tercapai hasil yang diharapkan
Efeksamping: Toksis anestesi lokal
Emergency Drugs 10
Dosis: IV dewasa dosis awal 1-2,5 mg. 5-10 menit sebelum intervensi. Dosis tambahan
dapat diberikan dengan interval 2 menit. Maks 5 mg.
Lama kerja: PO: onset 10-20 menit; IV: onset 1-5 menit, durasi 20-30 menit; IM: onset 5-
15 menit, durasi 1,5 jam
Efek samping: depresi pernafasan, apneu dan/ atau henti jantung.
25. Diazepam
Efek: sedativa, antikonvulsi poten, muscle relaxant, anestesia. Benzodiazepine yang
menekan semua level SSP dengan meningkatkan aksi asam gamma-aminobutirat, salah
satu mayor inhibitor neurotransmitter di otak.
Sediaan: Injeksi: 100mg/2ml dalam ampul (5 mg/ml) Valium
Indikasi: premedikasi sedasi, anti konvulsi, anti spasmodik, prevensi halusinasi.
Dosis:
Rute Dosis dewasa Dosis Pediatric
IV 5-20 mg, dengan efek bervariasi pada tiap Titrasi, mulai dengan 0,1
pasien, pada pasien tua lebih sensitif ml/kgBB
Infus 80 mg/lt dan diberikan dalam 8 jam
PR 0,25 mg/kgBB
Lama kerja: 15 menit sampai beberapa jam, tergantung dosis
Efeksamping: Mengantuk, kurang kooperatif, depresi napas atau obstruksi terutam pada
pasien tua, kadang terjadi hipotensi. Metabolit diazepam dapat terakumulasi pada
pemberian per infus selama beberapa hari dengan dosis tingi. Dianjurkan menurunkan
dosis secara bertahap berdasarkan respon klinis pasien
Perhatian: pada pemberian intravena dapat menyebabkan kerusakan pada vena dan pada
pemberian jangka lama sebaiknya digunakan jalur vena sentral, sebaiknya dihindari
pemberian intramuskuler karena absorbsinya kurang baik, selain rasanya nyeri
26. Phenytoin
Efek: merupakan anti konvulsan, mengurangi frekuensi kejang melaluistabilisasi
ambang kejang (membran neuron) di korteks motorik dengan menurunkan
masuknya ion Na dan Cl ke dalam neuron. Sebagai agen antidisritmia dengn
mengurangi automatisasi ventrikel abnormal dan periode refrakter, interval QT,
dan durasi potensial aksi.
Sediaan:
Kapsul: 25 mg, 50 mg, 100 mgv(cth: Dilantin 30 mg)
Emergency Drugs 11
Suspensi: 30 mg/5 ml
Injeksi: Dilantin 250 mg/5 ml dalam ampul (iv atau im)
Indikasi: untuk prevensi dan mengontrol kejang grandmalpada epilepsi dan lobus
temporalis, juga efektif pada pasien eklampia
Dosis
Dewasa: oral: 150-300mg/hari
IV: 13-15 mg/kgBB bolus (maksimal 50 mg/menit) kemudian
diteruskan 100 mg tiap 6 jam
Pediatrik: 5-9 mg/kaGG/hari
Lama kerja: 12-24 jam
Efek samping: toxic akut ataxia, nystagmus dan bicara tidak jelas, hirsutisine,
lymphadenopati, hiperflasi ginggiva.
Perhatian: Hindari penggunaan pada pasien hamil, khususnya trimester pertama
Emergency Drugs 12
29. Phetidine
Efek: analgesik ophiat, bekerja pada otak dan medula spinalis
Sediaan: 50mg/mldalam ampul 2 ml
Indikasi: Nyeri hebat
Dosis: dewasa: 1-15 mg/kg BB, larutkan dalam 10 ml, titrasi; Pediatrik: 1-1,5 mg/kgBB
Lama kerja tergantung rutenya
Perhatian: pasien <5 kg, cidera kepala, penyakit saluran nafas, orang tua
30. Fentanyl
Efek: analgesik opiad yang mengikat reseptor opioid di SSP, mengurangi stimulus dari
ujung saraf sensorik dan menghambat jalur nyeri ascenden sehingga berefek mengurangi
resepsi nyeri dan meningkatkan ambang nyeri
Sediaan: injeksi 50 mcg/ml
Indikasi: Nyeri hebat, sedasi dalam prosedur minor
Dosis: 0,5-1 mcg/kgBB/dosis, dapat diulang dalam 30-60 menit (untuk prosedur minor);
2-50 mcg/kgBB (untuk general anestesi); bolus 1-2 mcg/kgBB diikuti continous 1
mcg/kgBB/jam (analgesia)
Lama Kerja: onset 1-2 menit, durasi 05-1 jam
Efek samping: penurunan kesadaran, nausea, vomitus, hipotensi ortostatik, konstipasi,
sulit BAK
32. Largactil
Efek: Merupakan transquiliser mayor dengan efek sedatif anti emetic dan berguna untuk
pengobatan hiccup yang persisten. Selain itu juga merupakan vasodilator dan
mempengaruhi homeostatis temperatur.
Emergency Drugs 13
Sediaan: 25mg/ml dalam ampul
Indikasi: vomitus persisten, tetanus, hiccup persisten, pulmonal
Dosis: im: 25-50 mg dalam 4-8 jam.
iv: 5 mg sebagai vasodilator ringan atao 0,16 mg/kgBB/jam
Efeksamping: gejala ekstra piramidal, hipotensi, takikardi, mengatuk
33. Furosemide
Efek: merupakan diuretik poten yang bekerja pada Loop of Henle
Sediaan: 20 mg/2 ml dalam ampul
Indikasi: udema pulmonum, gagal jantung, kelebihan cairan, oliguria bukanlah indikasi
sampai dapt dipastikan bahwa penderita benar tidak kekurangan cairan
Dosis: 0,3 – 1 mg/kgBB. Pada gangguan renal dibutuhkan dosis yang tidak tinggi
Lamakerja: 2-4 jam
Efeksamping: dapat memperburuk keadaan hipovolumia pada pasien dehidrasi,
hipokalemia
34. Manitol
Efek: diuretik osmotik
Indikasi : edema serebral
Sediaan: Manitol infuse 10-20% 500 ml
Dosis :infus iv 50-200g selama 24 jam
Efek samping : ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, demam, menggigil,
kelebihan cairan, gagal ginjal menetap.
Perhatian : hati-hati pemberian pada pasiengagal jantung kongestif, edema paru.
Kocok isi botol sebelum digunakan
35. Hydrocortisone
Efek: menekan reaksi inflamasi, mempunyai efek mineral coricoid lemah
Indikasi: asma akut, shock anaphylactic, reaksi alergi, reaksi obat, reaksi transfusi, terapi
insufisiensi adrenal, menekan proses inflamasi beberapa penyakit
Sediaan: 100 mg/ 2ml dalam vial; Tablet 10 mg, 20 mg
Dosis:
Dewasa: IV: 100-500 mg tiap 25 mg
Oral: 20-30 mg/hari dalam dosis terbagi
Pediatric: sampai umur 1 tahun 25mg; 1-5 tahun 50mg; 6-12 tahun 100mg
Lamakerja: onset: 2 jam, durasi 12 jam
Emergency Drugs 14
Efeksamping: pengobatan jangka panjang: hipertensi, kelemahan otot, osteoporosis,
ulcus pepticum. Perubahan netral dapat terjadi seperti: euphoria dan disphoria. Gangguan
pertumbuhan pada anak. Pada pengobatan lama dapat juga terjadi supresi kelenjar
adrenal (pada dosis tinggi)
Perhatian: untuk mencegah efek withdrawal, maka perlu dilakukan tapering dosis
36. Dexamethasone
Efek: kortikosteroid long-acting glukokortikoid yang mencegah akumulasi sel-
sel inflamasi pada daerah inflamasi, fagositosis, pelepasan dan sintesis enzim
lisosom, dan pelepasan mediator inflamasi. Efek terapeutik: mencegah dan
menekan reaksi imun sel dan jaringan serta proses inflamasi
Sediaan: Tablet 0,25 mg, 0,5 mg, 0,75 mg; injeksi 4 mg/ml, 10 mg/ml
Indikasi: inflamasi, alergi, penyakit lain yang responsif terhadap glukokortikoid.
Dosis: tab 0,5-10 mg/jam; injeksi 4-20 mg IM/IV
Efek samping: lemas otot, osteoporosis, tukak peptis, gg penyembuahan luka,
pengeluaran keringat bertambah, sakit kepala, gangguan siklus haid, hambatan
pertumbuhan anak.
37. Salbutamol
Efek: merupakan bronkodilator kuat yang bekerja pada reseptor beta 2 susunan saraf
simpatis, juga sebagai relaksan uterus.
Sediaan: aerosol inhaler, nebuliser, injeksi, tablet
Indikasi: bronkospasme, persalinan rematur
Dosis:(dewasa)
- aerosol: 1-2 semprotan tiap 4 jam
- nebulizer: 2,5-5 mg tiap 2-4 jam
- intramuskular: 500 mg tiap 4 jam
- Infus: 3-20 mg/menit titrasi
- Tablet: 2-5 tahun: 1-2 mg 3-4 x/perhari; 6-12 tahun: 2 mg, 3 -4 x/hari
Lama kerja: 3-6 jam
Perhatian: takikardi, tremor, sakit kepala, hipokalemia terutama pada pemberian
perinfus
EMERGENCY TROLLEY
Emergency Drugs 15
1. infus NaCl dan RL
2. Adrenalin
3. SA 0,25
4. Na Bikarbonat
5. Lydocard
6. Kalmetason (Dexamethasone)
7. Valium (Diazepam)
8. Midazolam
9. Novalgin
Komposisi: Metamizole Na
Indikasi: nyeri hebat yang b/d sakit kepala, sakit gigi, post op, nyeri akut dan nyeri kronis
karenba spasme otot polos.
Dosis: tab dewasa dan remaja >15 th 1 tab, maks 4x/hr. Amp dewasa dan remaja>15 th 2-5
ml IM/IV. Dosis tunggal max 10 ml/hr.
KI: hipersensitif terhadap metamizol, pirazolam, hamil dan laktasi.
10. Penthotal (sekelas dengan barbiurat)
11. Succynil collin
Indikasi: prosedur reposisi fraktur dan dislokasi, endoskopi: laringo-bronko-sitoskopi, dll.
Dosis: IV/IM/drip IV dosis 0,1-0,2 mg/kgBB biasanya menghasilkan relaksasi otot selama 1-3
menit.
Efek samping: takikardi, bradikardi, aritmia, fibrilasi ventrikel, fibrilasi otot, hiperpyrexia
maligna, narkosis, hipotensi, hipertensi, apneu.
12. Tracium
Komposisi: atracurium besylate
Indikasi: relaksan otot untuk digunakan dalam skala luas pada prosedur pembedahan dan
unrtuk memudahkan pengontrolan respirasi atau ventilasi mekanis pada pasien ICU. Sebagai
tambahan terhadap anastesi umum untuk memudahkan tindakan intubasi endotrakhea.
Dosis: dws dan anak > 1 bln inj IV 0,3-0,6 mg/kgBB tergantung dari jangka waktu relaksasi
yang diperlukan.
Efek samping: sensasi panas dan kemerahan pada kulit, hipotensi sementara akibat
pelepasan histamin.
13. Aquades inj
Emergency Drugs 16
Perlatan yang ada dalam troli emergency diantara:
1. OPA (mayo) no 4/3 dan no 5/12 15. suctin kateter no 12 dan 14
2. ETT no 7; 7,5 dan 8 16. tong spatel
3. laringoskop: blade panjang dan sedang 17. bengkok
4. ambubag 18. gunting
5. face mask dewasa 19. plester
6. magill forcep 20. spuit 20 cc
7. introducer 21. senter
8. stetoskop 22. kapas alkohol
9. xylocain spray 23. elektrode EKG
10. xylocain jelly 24. infus set
11. nasal kateter 25. tranfusi set
12. binasal kateter 26. three way
13. NRM 27. spuit: 20, 10, 5, 2.5 cc
14. RM 28. abocath: no 16, 18, 20, 22, 24
Emergency Drugs 17
Carapemberian obat melalui syringe pump
1. Pemberian Adrenalin
Pengertian: suatu pemberian obat adrenalin dengan dosis tertentu dgn menggunakan
syringe pump
Tujuan:
- menaikkan laju nadi dan tekanan darah
- meningkatkan kontraktilitas jantung
Persiapan Alat:
o Obat adrenalin 1 mg/ampul, sesuai kebutuhan
o Spuit 50 cc = 2 buah
o Extention tube/perfusor
o D5%, RL, atau NaCl, aquadest
o Syringe pump
o Spuit 5/10 cc
Cara Kerja:
o Cek instruksi dokter dan konfirmasikan kebutuhan pasien dlm hitungan
mililiter/jam
o Sambungkan infus set/selang perfusor dengan CVP/IV line besar
o Labeling dan tempelkan perhitungan dosis pada infus atau syringe pump
o Monitor hemodinamik pasien
o Dokumentasikan tindakan dan rapikan peralatan pasien
Dosis x BB x 60
RUMUS ....... cc / jam
Pengenceran
2. Pemberian noradrenalin
Pengertian :suatu pemberian obat nor adrenalin dgn dosis tertentu dgn menggunakan
syringe pump
Tujuan:
Emergency Drugs 18
o Vasokontriksi pembuluh darah melalui alpha reseptor sehingga menaikkan tekanan
darah
o Meningkatkan kontraksi myocardium dan heart rate
Persiapan dan prosedur sama dengan adrenalin
Sediaan : vascon 4 mg/amp, levophet 4 mg/amp
Dosis : 0,1-1 mcg/kgbb/menit
3. Pemberian Dopamin
Pengertian : Suatu pemberian obat dopamine dgn dosis tertentu dgn menggunakan
syringe pump
Tujuan:
o Dosis rendah: meningkatkan aliran darah splanicus (khususnya renal) melalui
stimulasi reseptor dopaminergik (renal dose)/aman di ginjal
o Dosis sedang: menstimulasi reseptor beta 1 adrenergik dgn efek inotrop positif
dan peningkatan cardiac output
o Dosis tinggi: bekerja secara tak langsung terhadap reseptor alfa, adrenergik dgn
efek vasokontriksi dan meningkatkan tekanan darah
Persiapan Alat:
o Dopamin HCl 1 mg/ampul, sesuai kebutuhan
o Spuit 50 cc = 2 buah
o Extention tube/perfusor
o D5%, NaCl atau RL, aquadest
o Syringe pump
o Spuit 5/10 cc
Cara Kerja :
o Cek instruksi dokter dan konfirmasikan kebutuhan pasien dlm hitungan
mililiter/jam
o Sambungkan infus set/selang perfusor dgn CVP/IV line besar
o Labeling dan tempelkan perhitungan dosis pada infus atau syringe pump
o Monitor hemodinamik pasien
o Dokumentasikan tindakan dan rapikan peralatan pasien
Sediaan:Dopamine HCl (guilin) 200 mg/10 cc, Doperba 200 mg/5cc
Dosis x BB x 60
RUMUS ....... cc / jam
Pengenceran
Untuk pengenceran
200mg
ex 4mg / cc 4 x 1000 = 4000 mcg
50cc
Emergency Drugs 19
4. Pemberian Dobutamin
Pengertian: Suatu pemberian obat dobutamine dengan dosis tertentu
denganmenggunakan syringe pump
Tujuan:
o Merupakan inotropik kuat
o Meningkatkan kekuatan kontraktilitas otot jantung
o Meningkatkan laju denyut nadi
o Meningkatkan cardiac output
Dobutamine berguna pada gagal sirkulasi cardiogenik, oedem paru
Dosis 5-20 mcg/kg/menit sesuai kebutuhan, dapat diberikan melalui vena perifer
Sediaan: Dobutamine (guilini) 250 mg/10 cc , Dobuject 250 mg/5 cc
Dosis x BB x 60
RUMUS ....... cc / jam
Pengenceran
Untuk pengenceran
250mg
ex 5mg / cc 5 x 1000 = 5000 mcg
50cc
5. Amiodaron
Tujuan:Digunakan pada berbagai takikardi atrial dan ventrikel yaitu: VT tanpa nadi dan
VF yang tidak respon terhadap defibrilasi, SVT, Aritmia
Dosis:
- Loading = 5 mg/kgBB
- IV selama 20-60 menit
- Dilanjutkan dg continue infus 5-10 mikro/kgBB/menit
Dosis x BB x 60
RUMUS ....... cc / jam
Pengenceran
Misal:Pada pasien dengan BB 50 kg, disiapkan 150 mg Aniodaron dilarutkan dalam 50
cc NaCl 0,9%. Berapa kecepatan (cc/jam) pemberian yang diberikan kepada pasien jika dosis
lanjutan 5 mikro/kgBB/menit?
150 mg
3mg/cc
Pengenceran 50 3 mg = 3000 mcg
5 × 50 × 60 15.000
= = 5 𝑐𝑐/𝑗𝑎𝑚
3000 3000
Prosedur:
a. Hitung kekurangan K⁺
b. Encerkan KCl dalam D5% (pengencer disesuaikan) atau dengan syringe pump tidak
perlu diencerkan
c. Berikan secara drip/syringe pump
d. Sambungkan ke CVP/vena besar
e. Atur kecepatan max 20 mEq/jam
f. Bila defisit > 30 mEq, berikan dalam cairan 150 cc D5% 2 jam
g. Monitor nadi, BP, dan cek plebitis
h. Labeling
i. Dokumentasikan pemberian dan rapikan peralatan
Jangan Diberikan Secara Bolus !!!
K⁺ Normal = 3,4 – 5,4
Contoh :
- K⁺Lab = hasil laborat = 2,5
- K⁺= hasil yang ingin dicapai dgn melihat hasil normal
- ∆ K⁺= selisih K⁺ yang normal dgn K⁺ hasil laboratorium
- ∆ K⁺= 4,0 – 2,5 = 1,5
- Koreksi kalium =∆ K⁺ X BB x 0,3
=1,5 x 50 x 0,3
=25 mEq
Dilarutkan dalam 100 cc NaCl/D5% ?
- 1 jam = 20 mEq
- Jadi kalau 25 mEq = 1jam + ¼ jam = 1 jam 15 menit
Emergency Drugs 21
HIPERKALEMIA
1. Infus yang mengandung Kalium dihentikan (KAEN MG 3, RL, Asering)
2. Ca Glukonas 1-2 ampul (Meningkatkan ambang agar tidak terjadi arrest/untuk
proteksi)
3. Berikan Dekstrose 40% 1-2 flush, diharapkan gula darah naik sehingga terjadi sekresi
insulin yang berefek primer menurunkan gula darah, juga berefek memasukkan K +
dalam sel (ekstraseluler ke intraseluler)
4. Insulin eksogen 50iu/50cc dititrasi infus maintenance yang mengandung glukosa.
Insulin akan memasukkan K+ ke dalam sel dan pemberian infus glukosa akan
mencegah hipoglikemi karena insulin merubah milien sel. Bila terjadi alkalosis
berikan Bicnat agar K+ masuk ke sel.
5. Diuresis Furosemid, Dialisa (HD)
Cara kerja:
a. Hitung kekurangan Natrium Bicarbonat
b. Berikan ½ dosis di bolus perlahan-lahan, ½ dosis di drip atau sesuai instruksi dokter
(1/2 dosis di drip 1-2 cc/menit) bisa diberikan tanpa pengenceran dan bisa
diencerkan
c. Sambungkan ke CVP atau vena besar (karena sifat membakar)
d. Pemberian minimal dalam waktu 30 menit
Emergency Drugs 22
Penting untuk diingat : obat-obat Resusitasi(ACLS guideline 2011)
Emergency Drugs 23
max. 20 µg/kgBB/menit perifer dan
splenikus
8. Magnesium VT polimorfik -- IV : 1-2 gram dalam 15 menit
sulphate pemanjangan
interval QT
9. Atrophine Bradikardi IV-bolus: 0,6 mg, bisa diulang setiap 3- Tidak lagi
10 menit dengan dosis max. 2,4 mg digunakan utk
Utk AV-blok parah (derajat 2-tipe Morbidz & derajat 3) Asistol & PEA
menjaga HR ttp sebelum pasang pacer
10. Calcium Hiperkalemia Ca-chloride 5-10 ml dalam 2-5 menit Tidak lagi
atau Ca-gluconate 15-30 ml dalam 2-5 digunakan utk
menit cardiac arrest
11. Bicarbonate Asidosis Awal: 1-1,5 ml 8,4 Na-Bicnate/kgBB. Tidak lagi
metabolik, Lanjutan: ½ dosis awal setelah digunakan utk
hiperkalemia minimal 10-15 menit dari pemberian cardiac arrest.
awal Cek AGD!!
Daftar Pustaka
1. Anantharaman, V & Gunasegaran, K. 2011. Advanced Cardiac Life Support Guidelines 2011.
Available on: http://smj.sma.org.sg/5208/5208ra4.pdf. tanggal akses: 6 September 2012
2. Baird, MN., et.al. 2008. Mosby’s Critical Care Drug Reference. Missouri: Mosby Elsevier
3. Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol. 2. EGC: Jakarta
4. Rambe, A. 2004. Obat-obat Penyakit Serebrovaskuler. Available on: www.library.usu.ac.id
tanggal akses: 22 Mei 2010
5. Rokhaeni, H., Purnamasari, E., Rahayoe, A. 2001. Buku Ajar keperawatan Kardiovaskuler.
Bidang DIKLAT Harapan Kita: Jakarta
6. Suryono, dkk. 2007. Materi Pelatihan keperawatan Intensif. IRI RSUP DR. Sardjito:
Yogyakarta
Emergency Drugs 24
Troli Emergency
Obat- obatan
Emergency Drugs 25