Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, NUTRISI


PADA IBU MENYUSUI, POSISI MENYUSUI YANG BENAR DAN
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU MENYUSUI

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Menyusui


Sub Pokok Bahasan : ASI eksklusif, Nutrisi Ibu Menyusui, Perawatan payudara ,
Cara Menyusui yang Tepat.
Sasaran : Ibu Menyusui dan Keluarga
Tempat : Ruang Drupadi RSUD Sanjiwani
Hari / Tanggal : Jumat, Desember 2017
Waktu : Pukul 09.00-10.00 Wita (60 menit)

I. LATAR BELAKANG
Di negara berkembang, khususnya didaerah yang penduduknya
berpendidikan rendah dan tingkat ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai
perawatan dan pemberian makanan bayi khususnya mengenai manfaat air susu
ibu (ASI) sangat kurang. Umumnya pengetahuan tentang perawatan dan
pemberian makanan bayi diperoleh dari keluarga ataupun teman.
Hal tersebut berdampak pada angka capaian pemberian ASI eksklusif di
Indonesia yang belum sesuai dengan target. Berdasarkan laporan dari Dinas
Kesehatan Provinsi tahun 2013 cakupan pemberian ASI Eksklusif hanya 54,3%
(Pusdatin,2015) dengan target capaian yaitu 80%.
Untuk menghindari kebiasaan yang salah, diperlukan bantuan petugas
kesehatan untuk memberikan pengarahan yang tepat. Pada masa menyusui ibu
sering mengalami problem (mendapat kesulitan dalam hal menyusui bayi). Jika
problem ini tidak dapat diatasi, jelas akan mengganggu kesinambungan
pelaksanaan pemberian ASI. Untuk mendapatkan ASI yang memadai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi, kerjasama antara ibu (keluarga dengan
petugas kesehatan mutlak diperlukan). Kerjasama ini harus dimulai pada
kehamilan trimester pertama.
Salah satu masalah yang sering terjadi pada ibu menyusui adalah produksi
air susu ibu (ASI) yang sedikit. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti ibu
tidak merawat payudara selama hamil dan kurangnya asupan nutrisi pada ibu
selama menyusui. Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin
selama kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara
sebelum terjadi laktasi. Sedangkan nutrisi pada ibu menyusui akan berdampak
langsung bagi produksi ASI.

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif, nutrisi
bagi ibu menyusui, perawatan payudara dan cara menyusui yang tepat,
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan
bagi bayi, pentingnya nutrisi ibu menyusui dan perawatan payudara dalam
mendukung proses pemberian ASI eksklusif serta dapat menyusui bayinya
dengan benar sehingga ASI dapat diterima baik oleh bayi.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan perawatan
payudara diharapkan ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian ASI ekslusif, dan Perawatan payudara
2. Mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif dan dampaknya jika tidak
diberikan ASI eksklusif
3. Mengetahui nutrisi yang baik untuk ibu menyusui.
4. Mengetahui dan mengerti langkah-langkah menyusui yang benar serta bisa
melakukannya secara mandiri
5. Mengetahui manfaat perawatan payudara dan dampak negatifnya jika tidak
dilakukan perawatan payudara
6. Mengetahui dan mengerti langkah-langkah perawatan payudara serta bisa
melakukannya secara mandiri.

IV. MATERI
1. Pengertian ASI ekslusif
2. Manfaat pemberian ASI eksklusif
3. Dampak jika tidak diberikan ASI eksklusif
4. Nutrisi yang baik untuk ibu menyusui.
5. Langkah-langkah menyusui yang benar.
6. Ciri-ciri bayi yang sudah kenyang menyusu.
7. Pengertian perawatan payudara..
8. Tujuan perawatan payudara.
9. Dampak negatif jika tidak dilakukan perawatan payudara
10. Langkah-langkah perawatan payudara

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

VI. MEDIA DAN ALAT PERAGA


1. Flipchart
2. Leaflet
3. Phantom payudara
4. Pasien
VII. STRUKTUR ORGANISASI
1. Ketua : Ni Komang Sriani
2. Sekretaris : Ni Komang Putriani
3. Moderator : Luh Putu Mega Yunita
4. Penyaji : Dwi Fitri Genisti
5. Dokumentasi : Dewa Putu Satya Wibawa
6. Food model

VIII. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN


1. Pendahuluan : 5 menit
a. Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
d. Membalas salam
e. Mendengarkan
f. Memberi respon
2. Penjelasan : 30 Menit
a. Pengertian ASI ekslusif
b. Tujuan pemberian ASI eksklusif
c. Manfaat pemberian ASI eksklusif
d. Dampak jika tidak diberikan ASI eksklusif
e. Nutrisi yang baik untuk ibu menyusui.
f. Langkah-langkah menyusui yang benar.
g. Ciri-ciri bayi yang sudah kenyang menyusu.
h. Pengertian perawatan payudara..
i. Tujuan perawatan payudara.
j. Dampak negatif jika tidak dilakukan perawatan payudara
k. Langkah-langkah perawatan payudara
3. Penutup : 25 Menit
a. Tanya jawab
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan
c. Memberikan salam penutup
d. Menanyakan hal yang belum jelas
e. Aktif bersama menyimpulkan
f. Membalas salam

IX. SETTING TEMPAT

PENYAJI

SEKRETARIS MODERATOR

DOKUMENTASI KETUA
PASIEN
X. MATERI
1. ASI EKSLUSIF
a. Pengertian ASI eksklusif
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru
lahir sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal
(air gula, air putih dan lainnya).
b. Manfaat pemberian ASI eksklusif
1) Bagi bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan
baik,mengandung antibody, asi mengandung komposisi yang tepat,
mengurangi kejadian karies dentis, member rasa aman dan nyaman
pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi ,
asi meningkatkan kecerdasan bayi , membantu perkembangan rahang
dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi
pada payudara .
2) Bagi ibu sebagai kontrasepsi, aspek kesehatan ibu, aspek penurunan
berat badan, aspek psikologi.
3) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan
pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
4) Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit
telinga dan infeksi saluran pencernaan.
5) Melindungi anak dari serangan alergi.
6) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
7) Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
8) Membantu pembentukan rahang yang bagus.
9) Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak,
dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
10) Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan
lebih cepat bisa jalan.
11) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,
kematangan spiritual dan hubungan sosial yang lebih baik.
12) Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.
c. Dampak jika ibu tidak menyusui bayi
1) Resiko terjadinya baby blues
2) Susah menurunkan berat badan
3) Resiko terjadinya kanker payudara
4) Payudara membengkak karena ASI menumpuk
5) Bayi akan mudah terserang penyakit.
6) Bayi cenderung akan mengalami ketidakseimbangan gizi karena ASI
digantikan dengan susu formula.

2. NUTRISI YANG BAIK UNTUK IBU MENYUSUI


Air susu ibu (ASI) sangat penting bagi pertumbuhan bayi, disamping itu ASI
juga membantu menjaga kesehatan bayi karena mengandung antibody, menjaga
nutrisi yang masuk ke tubuh ibu merupakan hal yang wajib diperhatikan agar
ASI tetap sehat untuk diberikan kepada bayi.
a. Bahan makanan yang dianjurkan
1) Sumber karbohidrat : Beras, kentang, macaroni, bihun, tepung-
tepungan, gula pasir, sirup, madu.
2) Sumber protein
- Hewani : daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, susu
skim, susu penuh, susu kental, yogurt.
- Nabati : tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan.
3) Sumber zat besi : Hati, kuning telur, kacang-kacangan, daging,
sayuran hijau.
4) Sumber posfor : susu, sayuran hijau, teri kering, kacang-kacangan.
5) Sayuran yang tidak mengandung gas seperti : bayam, buncis, labu
kuning, labu siam, wortel, kacang panjang.
6) Buah-buahan atau sari buah yang tidak menimbulkan gas seperti :
jeruk, apel, papaya, melon, jambu, pisang.
7) Makanan yang direbus, dikukus, dipanggang/dibakar, atau makanan
yang ditumis menggunakan minyak jagung, minyak sawit atau
margarine.
8) Makanan yang mudah dicerna tidak berbumbu tajam dan tidak terlalu
asin.
b. Syarat makanan bagi ibu menyusui
1) Jumlah dan mutu harus lebih baik dari wanita yang tidak menyusui
2) Makanan seimbang dan bervariasi
3) Hindari makanan yang bersifat merangsang seperti bumbu yang pedas
4) Menggunakan sayuran khususnya yang berwarna hijau sebagai
sumber vitamin dan mineral
5) Minum air paling sedikit 8 gelas per hari dan jangan lupa minum
susu.
6) Hindari minuman the, kopi, dan alcohol
7) Bila perlu berikan suplemen dan vitamin Fe
c. Contoh Menu makanan
Pagi Siang Malam
Nasi 300g Nasi 300g Nasi 300 g
Ikan bumbu tomat 75g Ayam bumbu tomat Pepes ayam jamur 75g
75g
Sayur bening Oseng0oseng tempe Tahu bacem 125g
125g
Sayur sop Sayur tumis kacang
panjang dan wortel
300g

d. Diet untuk ibu nifas dengan hipertensi


Menurut Kementrian Kesehatan RI, 2011 menyatakan bahwa berikut
adalah pengaturan makanan untuk pasien dengan hipertensi :
Bahan makanan yang Bahan makanan yang Bahan makanan yang
dianjurkan dibatasi dihindari
1. Makanan yang 1. Pemakaian garam 1. Otak, ginjal, paru,
segar: sumber dapur jantung, daging
karbohidrat, protein 2. Penggunaan bahan kambing
nabati dan hewani, makanan yang 2. Makanan yang
sayuran dan buah- mengandung diolah
buahan yang natrium seperti menggunakan
banyak mengandung soda garam natrium
serat. kue. - Crackers,
2. Makanan yang pastries, dan kue
diolah tanpa atau lainlain
sedikit - Krupuk, kripik
menggunakan dan makanan
garam kering
natrium, vetsin, yang asin
kaldu bubuk. 3. Makanan dan
3. Sumber protein minuman dalam
hewani: penggunaan kaleng: sarden,
daging/ ayam/ ikan sosis, kornet,
paling banyak sayuran dan buah-
100 gram/ hari. buahan dalam
Telur ayam/ bebek kaleng
1 butir/ hari. 4. Makanan yang
4. Susu segar 200 ml/ diawetkan:
hari dendeng,
abon, ikan asin,
ikan pindang,
udang
kering, telur asin,
telur pindang,
selai kacang, acar,
manisan buah
5. Bumbu-bumbu:
kecap asin, terasi,
petis, garam, saus
tomat, saus
sambel, tauco dan
bumbu penyedap
lainnya
6. Makanan yang
mengandung
alkohol
misalnya: durian,
tape
7. Mentega dan keju

e. Contoh menu Ibu Nifas dengan hipertensi


Pagi Siang Malam
Kentang 300g Nasi 300g Nasi 300 g
Ikan bumbu tomat Ayam bumbu tomat Pepes ayam jamur 75g
dengan sedikit garam dengan sedikit garam
atau tanpa garam 75g atau tanpa garam 75g
Sayur bening Oseng- oseng tempe Tahu bacem 125g
125g
Sayur sop Sayur tumis kacang
panjang dan wortel
300g
f. Cara memperbanyak ASI
1) Menyusui sesering mungkin
2) Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi
3) Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dpt
direncanakan dari jauh hari
4) Penggunaan bra yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi
ASI
5) Sehabis dilahirkan bayi langsung diperkenalkan dengan payudara
6) Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk,
bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak mngandung zat
untuk memperbanyak produksi ASI.

3. MENYUSUI YANG BENAR


Menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan
Hesti, 2004)
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat
kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi
perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke
enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali.
Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini
sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi
memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)
a. Fungsi menyusui yang benar
1) Puting susu tidak lecet
2) Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3) Bayi menjadi tenang
4) Tidak terjadi gumoh
b. Akibat tidak menyusui dengan benar
1) Puting susu menjadi lecet
2) ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI
3) Bayi enggan menyusu
4) Bayi menjadi kembung
c. Posisi menyusui
1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para
ibu, posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu
supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala
bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung
bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono
,2008; h. 34).
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi
yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu
yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan,
menggunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu
(Saryono, 2008; h; 35).
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa
dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan
lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
4) Cross-cradle hold
Kepala bayi disangga oleh tangan yang berlawanan
arah terhadap payudara yang disusukan. Posisi ini bisa
digunakan untuk bayi kecil atau sakit.

Gambar 2.1 Posisi menyusui

d. Langkah-langkah menyusui yang benar


1) Mencuci tangan sebelum menyusi bayi
2) Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada
puting & sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban
puting susu.
3) Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan
diatas pangkuan ibu dengan cara :
a. Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada
lengkung siku ibu dan bokong baui diletakkan pada lengan.
Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan ibu.
b. Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu
didepan.
c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
d. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
e. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
4) Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan bagian atas areola.

5) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks)


dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh
mulut bayi
6) Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi
.usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut bayi , sehingga
puting susu berada dibawah langit langit dan lidah bayi akan menekan
asi keluar daritempat penampungan asi yang terletak dibawah areola.

Gambar 2.2 : Posisi putting Gambar 2.3 : Posisi putting susu


susu yang benar yang salah
7) Setelah bayi sudah kenyang lepas isapan bayi dengan cara jari
kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau
dagu bayi di tekan ke bawah.

8) Setelah selesai menyusui oleskan sedikit air susu ke putting dan


areola biarkan kering sendiri dan bilas dengan air.
d. Ciri-ciri bayi yang sudah kenyang menyusui
1. Bayi melepaskan isapannya dari payudara dan tidak rewel
2. Meski tidak tertidur bayi tampak rileks dan santai setelah menyusu,
tangannya terbuka dan tidak mengepal
3. Beerapa bayi akan cegukan, tapi teteap tenang dan rileks
4. Bayi tetap tertidur pulas dan tidak terjaga meski ibu menarik
payudaranya
5. Bayi bersendawa sambil mengeluarkan kembali sedikit ASI dari
mulutnya
4. PERAWATAN PAYUDARA
a. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan teratur untuk memelihara kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan
untuk mempersiapkan laktasi ada waktu post partum. Perawatan payudara
merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa
kehamilan dan menyusui untuk memperlancar pengeluaran ASI. Selama
kehamilan payudara harus dipersiapkan untuk fungsi uniknya dalam
menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir. Karena payudara
mungkin meningkat beratnya lebih dari 1 pound, BH yang dapat menyangga
payudara dengan baik digunakan untuk perlindungan sejak kehamilan 6-8
minggu terjadi perubahan pada payudara berupa pembesaran payudara, terasa
lebih padat, kencang, sakit dan tampak jelas gambaran pembuluh darah
dipermukaan kulit bertambah serta melebar. Kelenjar-kelenjar motgomer
daerah areola tampak lebih nyata dan menonjol.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang
merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan
sedini mungkin. Perawatan payudara saat hamil bisa dilakukan dengan cara
sederhana, dan dilakukan di rumah.

b. Tujuan Perawatan Payudara


1) Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2) Untuk mengenyalkan putting susu, supaya tidak mudah lecet
3) Untuk menonjolkan putting susu
4) Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
5) Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
6) Untuk memperbanyak produksi ASI
7) Untuk mengetahui adanya kelainan
c. Dampak Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara
1) Putting susu mendelap
2) Anak susah menyusui
3) ASI lama keluar
4) Produksi ASI terbatas
5) Pembengkakan pada payudara
6) Payudara meradang
7) Payudara kotor
8) Ibu belum siap menyusui
9) Kulit payudara terutama putting akan mudah lecet

d. Langkah-langkah Perawatan Payudara


1) Persipan Alat breast care Post Natal
a) Handuk 2 buah
b) Waslap 2 buah
c) Waskom berisi air dingin 1 buah
d) Waskom berisi air hangat 1 buah
e) Minyak kelapa/baby oil
f) Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kassa secukupnya
g) Bengkok
h) Baki alat dan penutup

2) Prosedur Perawatan Breast Care Post natal


a) Menjaga privasi klien dengan menutup sampiran
b) Mencuci tangan
c) Instruksikan klien membuka pakaian
d) letakan handuk di diatas pangkuan dan satu handuk lagi di bagian
punggung.
e) Kompres puting susu dengan menggunakan kapas minyak selama 3-5
menit
f) Setelah 5 menit lepaskan kapas dengan cara memutar agar kotoran
pada putting susu ikut tertarik.
g) Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung jari-ujung jari 20-
30 kali
h) Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa/baby oil lalu
mulai perawatan payudara
(1) Gerakan pertama
Memijat memutar dari putting payudara ke luar dilakukan
sebanyak 10-15 kali
(2) Gerakan kedua
Tangan kiri menyanggah payudara, tangan kanan
menggenggam, lalu mengurut dari pangkal ke putting susu,
gerakan memutar searah jarum jam lakukan juga gerakan yang
sama pada payudara di sebelahnya. Lakukan gerakan 10-15 kali.
(3) Gerakan ketiga
Tangan kiri menyanggah payudara, lalu tangan kanan mengurut
menggunakan punggung kelingking kearah putting susu dengan
gerakan memutar searah jarum jam, lakukan sebanyak 10-15
kali.
(4) Gerakan keempat
Lakukan pengurutan dari tengah payudara keatas, kesamping, ke
bawah lalu mengangkat payudara dan lepaskan.
i) Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara
bergantian di akiri dengan air hangat 5 menit
j) Bersihkan payudara terutama bekas minyak
k) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya
3) Pijat oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis posterior
yang akan dilepas ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan rangsangan
yang tepat. Efek fisiologis dari oksitosin adalah merangsang kontraksi otot
polos uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan
sehingga yang akan mempercepat proses involusi uterus. Di samping itu
oksitosin juga akan mempunyai efek pada payudara yaitu akan
meningkatkan pemancaran ASI dari kelenjar mamae (left down reflek).
a) Manfaat pijat oksitosin
(1) Meningkatkan kenyamanan,
(2) Meningkatkan gerak ASI kepayudara,
(3) Menambah pengisian ASI kepayudara,
(4) Memperlancar pengeluaran ASI,
(5) Dan, mempercepat proses involusi uterus.
b) Persiapan alat pijat oksitosin
(1) Handuk
(2) Minyak kelapa atau baby oil
(3) Waskom dan air hangat
(4) Washlap
c) Langkah-langkah pijat oksitosin
(1) Menjaga privasi klien dengan menutup sampiran
(2) Mencuci tangan
(3) Instruksikan ibu untuk membuka baju
(4) Posisikan ibu duduk dengan tangan menyanggah kepala pada meja, buat
ibu senyaman mungkin.
(5) Pakaikan handuk pada punggung pasien
(6) Ambil baby oil usapkan pada tangan
(7) Lalu lakukan pemijatan menggunakan ke dua ibu jari dimulai dari
prosesus spinosus ( servikal ke 7 yaitu bagian paling menonjol ketika
menunduk) 2 jari kesamping lalu lakukan pemijatan dengan gerakan
memutar lalu kebawah sampai batas pakaian dalam, lalu kembali lagi ke
bagian atas, lakukan pemijatan selama 3-5 menit.
(8) Bersihkan bagian yang dipijat dengan air hangat menggunakan washlap.

4) Memakai Bra Yang Pas


Jangan gunakan bra yang yang terlalu ketat atau longgar, namun
harus pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang
perkembangan payudara saat kehamilan. Apabila bra yang anda gunakan
terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara,
sedangkan apabila terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit ketika
digunakan.
Apabila ketika hamil ukuran payudara anda sangat besar, gunakan
bra yang memakai penyangga kawat. Bra yang tak menopang payudara
besar dengan baik, akan menyebabkan payudara turun dan membentuk
lipatan di bagian bawah payudara. Hal ini akan meningkatkan resiko
tumbuhnya jamur yang berbahaya untuk ibu hamil. Namun apabila jamur
sudah terlanjur menyerang, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik
hingga ke seluruh payudara bisa menjadi masalah pada saat anda
menyusui.
Tubuh ibu hamil akan cenderung berkeringat. Sehingga
penggunaan bra dari bahan katun atau campuran katun akan lebih nyaman
dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya bra sebaiknya
juga dipilih yang lebar, sehingga mampu menyangga payudara dengan
baik.
5. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) SAP Sudah siap 3 hari sebelum penyuluhan
2) Media ( Leaflet, Flipchart, Phantom payudara dan Pasien) dan tempat
sudah siap
3) Pengorganisasian sudah tersusun
4) Penyaji sudah menyiapkan materi dan mendemonstrasikan perawatan
payudara
5) Moderator dan sekretaris sudah siap
6) Peserta siap mengikuti penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1) Penyuluhan kesehatan mengenai ASI eksklusif, nutrisi pada ibu
menyusui, perawatan payudara dan cara menyusui yang benar
berlangsung lancar dan peserta mengerti tentang materi penyuluhan
yang diberikan.
2) Selama penyuluhan dilaksanakan diharapkan terjadi interaksi yang
positif antara penyuluh dengan pasien dan keluarga, ditandai dengan
keaktifan peserta dalam bertanya dan adanya kemauan pasien serta
keluarga untuk mendengarkan dengan baik.
3) Kehadiran peserta diharapkan tidak kurang dari 80%, peserta hadir
tepat waktu, dan tidak meninggalkan ruangan selama proses
penyuluhan berlangsung.
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien mengerti dan memahami apa itu ASI eksklusif dan manfatnya
bagi Ibu dan bayi.
2) Pasien mengerti dan memahami serta dapat menyebutkan makanan
yang diperlukan untuk ibu menyusui.
3) Pasien mengerti dan memahami serta bisa melakukan tehnik menyusui
yang benar.
4) Pasien dan keluarga dapat mengerti dan memahami serta dapat
melakukan perawatan payudara secara mandiri.

6. KESIMPULAN
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir
sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula,
aqua, dan lainnya).Manfaat pemberian ASI bagi bayi:
a. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan
bayi sampai usia 6 bulan.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit
telinga dan infeksi saluran pencernaan.
c. Melindungi anak dari serangan alergi.
d. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
e. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
Untuk mendapatkan ASI yang sehat ibu juga harus melengkapi dengan
makanan yang tepat, dengan menjaga pola makan, mengkonsumsi air minimal
8-12 gelas per hari, menghindari makanan yang banyak bumbu dan banyak
mengkonsumsi sayur. Dengan produksi asi yang sehat ibu bisa menyusui
bayinya dengan rasa aman, namun disamping itu ibu juga perlu mengetahui
cara menyusui yang benar.
Menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar, yang bertujuan untuk
menjaga bayi tetap tenang dan bisa mendapatkan ASI yang cukup serta
mencegah cedera pada payudara. Sebelum memberi asi pada bayi sebaiknya
ibu melakukan perawatan payudara terlebih dahulu.
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
teratur untuk memelihara kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan
untuk mempersiapkan laktasi ada waktu post partum.
Tujuan Perawatan Payudara
a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
b. Untuk mengenyalkan putting susu, supaya tidak mudah lecet
c. Untuk menonjolkan putting susu
d. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
f. Untuk memperbanyak produksi ASI
g. Untuk mengetahui adanya kelainan
DAFTAR PUSTAKA

Ahli gizi RSUD Sanjiwani Gianyar Bali


Kementrian Kesehatan RI, 2011. Diet Hipertensi.akses 20/12/2017.
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Diet-Hipertensi.pdf

Mulati, Ni Wayan,dkk.2016. Buku Panduan Skill Lab Sistem Reproduksi. Denpasar:


STIKES Wira Medika PPNI Bali.

Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika.

Saryono, 2008. Perawatan Payudara.Jogjakarta.Mitra Cendekia Press


Saleha, Sitti.2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai