Bab Ii Tinjauan Pustaka
Bab Ii Tinjauan Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Ventilasi mekanik adalah alat bantu nafas yang memberikan bantuan nafas
dengan cara membantu sebagian atau mengambil alih semua fungsi pernafasan
aliran udara masuk ke paru-paru sedangkan fase ekspirasi berjalan secara pasif,
paru pasien sehingga tekanan selama inspirasi adalah positif dan menyebabkan
tekanan intra thorakal meningkat pada akhir inspirasi tekanan dalam rongga
mengalami gagal nafas, henti jantung paru, trauma (terutama kepala, leher, dan
a. Mengatasi hipoksemia
d. Mencegah atelektasis
trakeostomi.
c. Gas ventilasi dapat menyebabkan efek mengeringkan jalan napas dan retensi
paru-paru.
2.2 Nyeri
2.2.1 Pengertian
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
Menurut Engel (1970) dalam Potter & Perry (2006) menyatakan nyeri
nyata, ancaman atau fantasi luka. Berdasarkan definisi tersebut nyeri merupakan
suatu gabungan dari komponen objektif (asfek fisiologi sensorik nyeri) dan
komponen subjektif (aspek emosional dan psikologis). Nyeri adalah apa yang
dikatakan oleh orang yang mengalami nyeri dan bila yang mengalaminya
mengatakan bahwa rasa itu ada. Definisi ini tidak berarti bahwa anak harus
1) Nyeri somatik luar. Nyeri yang stimulusnya berasal dari kulit, jaringan
dengan baik akibat rangsangan pada otot rangka, tulang, sendi, jaringan
ikat.
3) Nyeri viseral. Nyeri karena perangsangan organ viseral atau organ yang
2) Nyeri neurogenik. Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau
disfungsi primer pada system saraf perifer. Hal ini disebabkan oleh cidera
pada jalur serat saraf perifer, infiltrasi sel kanker pada serabut saraf, dan
terpotongnya saraf perifer. Sensi yang dirasakan adalah rasa panas dan
12
seperti ditusuk-tusuk dan kadang disertai hilangnya rasa atau adanya rasa
nyeri kronik. Nyeri tipe ini sering menunjukkan respon yang buruk pada
misalnya cemas dan depresi. Nyeri akan hilang apabila keadaan kejiwaan
pasien tenang.
Nyeri ini ditandai dengan adanya aktivitas saraf otonom seperti: takikardi,
menyeringai atau menangis. Bentuk nyeri akut dapat berupa nyeri somatik
luar : nyeri tajam di kulit, subkutis dan mukosa, nyeri somatik dalam :
nyeri tumpul pada otot rangka, sendi dan jaringan ikat dan nyeri viseral :
tanda aktivitas otonom kecuali serangan akut. Nyeri tersebut dapat berupa
atau awalnya berupa nyeri akut lalu menetap sampai melebihi 3 bulan.
13
1) Nyeri ringan adalah nyeri hilang timbul, terutama saat beraktivitas sehari
3) Nyeri berat adalah nyeri terus menerus sepanjang hari, penderita tidak
informasi tentang ancaman kerusakan tubuh. Saraf yang dapat mendeteksi nyeri
perifer dari reseptor khusus pada jaringan (nociseptors) kepada struktur sentral
ke CNS.
c. Kornu dorsali medulla spinalis adalah tempat dimana terjadi hubungan antara
serat aferen primer dengan neuron kedua dan tempat kompleks hubungan
antara local eksitasi dan inhibitor interneuron dan tarktus desenden inhibitor
dari otak.
ventralis) menyampaikan signal kepada area yang lebih tinggi pada thalamus.
14
f. Keterlibatan area yang lebih tinggi pada perasaan nyeri, komponen afektif
g. Sistem inhibitor desenden mengubah impuls nosiseptik yang datang pada level
medulla spinalis.
mengeluarkan zat-zat kimia bersifat algesik yang berkumpul sekitarnya dan dapat
menimbulkan nyeri. Akan terjadi pelepasan beberapa jenis mediator seperti zat-
zat algesik, sitokin serta produk-produk seluler yang lain, seperti metabolit
sampai dirasakan nyeri adalah suatu proses elektrofisiologis. Ada empat proses
a. Tranduksi/Tranduction
dalam pulpa gigi dan jaringan tubuh yang lain. Serat saraf afferent A-delta dan C
nyeri dari perifer ke sentral ke susunan saraf pusat. Interaksi antara zat algesik
adalah proses dari stimulasi nyeri dikonfersi kebentuk yang dapat diakses oleh
otak. Proses transduksi dimulai ketika nociceptor yaitu reseptor yang berfungsi
kerusakan jaringan.
b. Transmisi/Transmission
impuls listrik melalui sistem saraf ke area otak. Proses transmisi melibatkan saraf
aferen yang terbentuk dari serat saraf berdiameter kecil ke sedang serta yang
berdiameter besar. Saraf aferen akan berakson pada dorsal horn di spinalis.
c. Modulasi/Modulation
yang komplek. Ketika impuls nyeri sampai di pusat saraf, transmisi impuls nyeri
ini akan dikontrol oleh sistem saraf pusat dan mentransmisikan impuls nyeri ini
kebagian lain dari sistem saraf seperti bagian cortex. Selanjutnya impuls nyeri ini
memodulasi efektor.
16
d. Persepsi/Perception
Persepsi adalah proses yang subjektif. Proses persepsi ini tidak hanya
berkaitan dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja, akan tetapi juga
meliputi cognition (pengenalan) dan memory (mengingat). Oleh karena itu, faktor
multidimensional.
Impuls nyeri oleh serat efferent selain diteruskan ke sel-sel neuron nosisepsi di
kornu dorsalis medulla spinalis, juga akan diteruskan ke sel-sel neuron di kornu
timbulnya nyeri melalui serat saraf efferent diteruskan melalui sel-sel neuron
nosisepsi di kornu dorsalis medulla spinalis dan juga diteruskan melalui sel-sel di
Nyeri juga berespon terhadap psikologis pasien seperti interpretasi nyeri, marah
17
dan takut. Impuls yang diteruskan ke sel-sel neuron di kornu anterolateral akan
simpatis akan aktif. Nyeri akut baik yang ringan sampai berat akan memberikan
a. Sistem respirasi
khususnya pada pasien dengan penyakit paru. Penurunan gerakan dinding torak
menurunkan volume tidal kapasitas residu fungsional. Hal ini mengarah pada
b. Sistem Kardiovaskuler
perfusi, hipoksia jaringan akibat dari efek nyeri akut terhadap kardiovaskuler
dan peningkatan resistensi pembuluh darah secara sistemik. Pada orang normal
cardiac output akan meningkat tetapi pada pasien dengan kelainan fungsi
jantungakan mengalami penurunan cardiac output dan hal ini akan lebih
arteri rata-rata, jumlah keringat dan perubahan ukuran pupil sebagai bentuk
c. Sistem gastrointestinal
d. Sistem urogenital
saluran kemih dan menurunkan motilitas saluran cerna yang menyebabkan retensi
urin.
menyebabkan retensi natrium, retensi air, dan ekspansi sekunder dari ruangan
ekstraseluler
f. Sistem hematologi
g. Sistem imunitas
h. Efek fisiologis
menyebabkan depresi.
aldosteron berupa retensi natrium. Efek akibat peningkatan produksi ADH berupa
retensi cairan dan penurunan produksi urin. Hormon ketokelamin dan kortisol
faktor-faktor tersebut dalam menghadapi klien yang mengalami nyeri. Hal ini sangat
penting dalam pengkajian nyeri yang akurat dan memilih terapi nyeri yang baik
(Tamsuri, 2007).
a. Usia
Batasan usia anak-anak mulai usia 0-2 tahun, remaja usia 13-18 tahun,
dewasa usia 19-59 tahun, lansia usia lebih dari 60 tahun. Usia mempunyai peranan
dewasa memiliki respon yang berbeda terhadap nyeri dibandingkan pada lansia.
Nyeri dianggap sebagai kondisi yang alami dari proses penuaan. Cara
menafsirkan nyeri ada dua. Pertama, rasa sakit adalah normal dari proses penuaan.
Kedua sebagai tanda penuaan. Usia sebagai faktor penting dalam pemberian obat.
Perubahan Metabolik pada orang yang lebih tua mempengaruhi respon terhadap
usia terhadap persepsi nyeri dan hasilnya sudah tidak konsisten. Telah ditemukan
bahwa orang tua membutuhkan intensitas lebih tinggi dari rangsangan nyeri
b. Jenis kelamin
terhadap sampel 100 pasien untuk mengetahui perbedaan respon nyeri antara laki-
laki dan perempuan. Hasilnya menunjukan bahwa ada perbedaan antara laki-laki
dan perempuan dalam merespon nyeri yaitu perempuan mempunyai respon nyeri
21
lebih baik dari pada laki-laki. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Laura yang menunjukkan bahwa wanita lebih sensitif terhadap rangsangan
lebih tinggi daripada laki-laki. Pada perempuan letak persepsi nyeri berada pada
limbik yang berperan sebagai pusat utama emosi seseorang sedangkan pada laki-
laki terletak pada korteks prefrontal yang berperan sebagai pusat analisa dan
nyeri
c. Budaya
terhadap nyeri misalnya seperti suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri
adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan jadi
mereka tidak mengeluh jika ada nyeri. Telah ditemukan bahwa orang Jawa dan
Batak mempunyai respon yang berbeda terhadap nyeri. Dia menemukan bahwa
pasien Jawa mencoba untuk mengabaikan rasa sakit dan hanya diam,
menunjukkan sikap tabah, dan mencoba mengalihkan rasa sakit melalui kegiatan
keagamaan. Ini berarti bahwa pasien Jawa memiliki kemampuan untuk mengelola
nya atau rasa sakitnya. Di sisi lain, pasien Batak merespon nyeri dengan berteriak,
menangis, atau marah dalam rangka untuk mendapatkan perhatian dari orang lain,
dengan budaya yang berbeda dinyatakan dalam cara yang berbeda yang
d. Faktor fisik
ventilator di ruang ICU termasuk gejala penyakit kritis (misalnya, angina, infark
keterbatasan gerak karna alat-alat invasif yang terpasang, faktor fisik lainnya
adalah hipertermi karena proses penyakit yang dialami. Penyakit yang paling
umum atau cedera dirawat di ICU: infark miokard, bedah torax, penyakit
cardiovaskuler dan penyakit traumatik dan untuk beberapa pasien nyeri dianggap
terus menerus dan durasi selama menjalani perawatan di ruang ICU. Hasil
berisiko mengalami nyeri yang lebih tinggi adalah pada pasien dengan sepsis.
Pada penelitian yang dilakukan oleh gelinas kondisi fisik pasien juga sangat
e. Faktor psikososial
dirawat di ICU dengan ventilator mekanik faktor faktor itu antara lain cemas dan
menggambarkan rasa sakit, takut sakit, cacat, tidak adanya keluarga yang
menunggu disamping pasien sebagai support system, kejenuhan yang dialami oleh
mempengaruhi nyeri pada pasien yang terpasang ventilator mekanik di ruang ICU
23
seperti lingkungan yang asing tidak adanya keluarga yang menunggu, rasa aman
f. Faktor lingkungan
pada pasien yang dirawat di ruang ICU. Banyak alat elektronik yang ada di ruang
ICU seperti ventilator mekanik, bedside monitor, syiring pump, infus pump suara
penelitian yang dilakukan oleh Puntillo (2010), melaporkan bahwa selama pasien
menjalani perawatan di ruang ICU, 15% dari mereka mengalami keadaan tidak
nyaman, 50% dari mereka mempunyai pengalaman tidak nyaman, dan 35% dari
dan tingkah laku berdasarkan pengalaman nyeri seseorang dimasa lalu dan
persepsi terhadap nyeri. Definisi nyeri sendiri dalam asuhan keperawatan adalah
kepada pasien yang tidak mampu berkomunikasi secara verbal. Persepsi dan
depresi, takut, cemas, dan menderita), dan tingkah laku sebagai respon terhadap
emosi dan persepsi yang menuntun observer untuk yakin bahwa seseorang sedang
kelihatannya sama pada berbagai suku akan tetapi batas ambang nyeri berbeda
antara suku atau ras. Penilaian skala nyeri dapat dibagi atas pasien yang memiliki
kemampuan verbal dan dapat melaporkan sendiri rasa sakitnya (self reported) dan
Skala analog visual (Visual analog scale) adalah suatu garis lurus yang
mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap
keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih
karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa
memilih satu kata atau satu angka (Potter & Perry, 2006).
sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri
dengan menggunakan skala 0-10. Skala ini paling efektif digunakan saat mengkaji
2002).
Skala ini merupakan skala perilaku yang telah dicoba pada anak usia 3-7
menggunakan kata- kata yang melukiskan intensitas nyeri yang dialami. Anjurkan
kepada pasien untuk memilih gambar wajah yang menjelaskan rasa nyeri yang
sangat nyeri.
26
yang disarankan oleh para ahli untuk menilai nyeri pada pasien-pasien kritis yang
memiliki 4 bagian dengan setiap bagian memiliki kategori sikap yang berbeda,
yaitu, ekspresi wajah, pergerakan badan, tegangan otot dan keteraturan dengan
ventilator untuk pasien terintubasi atau vokalisasi untuk pasien yang tidak
terintubasi. Setiap bagian memiliki skor 0 sampai 2, dan dapat digambarkan pada
Beberapa prosedur yang sering mengakibatkan nyeri akut adalah perubahan posisi
pasien, penghisapan lendir dari trakea pada pasien dengan ventilasi mekanik,
sedang hingga parah telah disampaikan oleh pasien selama dirawat di unit
perawatan intensif. Rasa nyeri bersifat subyektif dan dipengaruhi oleh banyak
(Sheen, 2009).
perawatan intensif (ICU). Ini terdiri dari rasa nyeri, takut, kurang tidur, mimpi
mereka berada pada skala sedang sampai parah, baik saat istirahat maupun selama
dilakukan prosedur. Masalah ini menjadi lebih kompleks bagi sebagian besar
pasien ICU yang terpasang ventilasi mekanik yang tidak mampu untuk
penenang (hipnotis) atau sebagai akibat adanya kerusakan otak parah (Puntillo,
2010).
29
tidak dapat berkomunikasi, banyak ekspresi wajah dan gerakan tangan yang bisa
Indikator yang bisa diobservasi termasuk indikator fisiologik dan indikator sikap.
Peningkatan tekanan darah dan peningkatan laju nadi adalah tanda umum yang
dengan nyeri akut. Hasil-hasil dari penilaian ini bisa digunakan untuk menilai
perawatan intensif. Penanganan nyeri pada pasien sakit kritis akan memperbaiki
penanganan nyeri yang baik akan membuat pasien bernafas dengan volume tidal
yang lebih besar, pertukaran gas yang lebih baik, pengeluaran sputum yang lebih
baik dan pasien dapat mengikuti tindakan fisioterapi lebih maksimal. Penanganan
nyeri yang baik juga akan mengurangi respon stress dan mengurangi kecemasan
dapat dicapai dengan dua pendekatan yaitu: pendekatan farmakologi dan non
a. Pendekatan farmakologis
bentuk pengendalian nyeri yang paling sering diberikan yang diberikan oleh
yaitu:
asetaminofen (Tylenol) dan OAISN dengan efek anti peritik, analgetik dan
merupakan OIANS yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri akut derajat
sintesis prostaglandin.
31
ini merupakan patokan dalam pengobatan nyeri paska operasi dan nyeri terkait
kanker. Morfin merupakan salah satu jenis obat ini yang digunakan untuk
Nalakson merupakan salah satu contoh obat jenis ini yang efektif jika
Merupakan obat yang memiliki efek analgetik atau efek komplementer dalam
nyeri. Masase juga membuat pasien lebih nyaman karena membuat pasien
TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektrode yang
pada area nyeri. Mekanisme ini sesuai dengan teori gate control dimana
mekanisme ini akan menutup transmisi sinyal nyeri ke otak pada jaras asenden
4) Distraksi
sistem kontrol desenden yang mengakibatkan lebih sedikit stimulus nyeri yang
5) Teknik relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress
yang mampu memberikan individu kontrol ketika terjadi rasa tidak nyaman
6) Imajinasi terbimbing
7) Hipnosis
Efektif untuk menurunkan nyeri akut dan kronis. Teknik ini mungkin
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Pengertian
manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat
kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain. Pengetahuan juga
berbagai macam sumber seperti, media poster, kerabat dekat, media massa, media
adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek
sehingga dapat diketahui yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan
secara benar.
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang kita ketahui atau kita
ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat – tingkat pengetahuan seperti tingkat
tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Pada tahap evaluasi
kedalaman pengetahuan perawat tentang nyeri pada pasien tidak sadar akan
diukur dengan menggunakan kuesioner (tes) sampai pada tingkat tahu, memahami
dan aplikasi.
menjadi :
a. Baik : 76-100%
b. Cukup : 56-75%
c. Kurang : ≤ 55%
36
a. Pendidikan
(2008), makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa,
semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang
b. Pekerjaan
cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan (Erich
informasi dan kemampuan adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan orang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
c. Umur
Umur adalah usia seseorang yang terhitung mulai dari lahir sampai
Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan
dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena
mengalami kemunduran baik fisik dan mental. Dapat diperkiran bahwa IQ akan
kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum.
d. Jenis kelamin
cepat daripada laki-laki dari segi perkembangan intelegent dan bahasa. Ini
dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern dari masyarakat itu sendiri. Perempuan
memiliki motivasi yang lebih serta emosi yang berbeda dengan laki-laki untuk
perkembangan bahasa yang lebih cepat dari laki-laki sehingga lebih mudah
pengetahuan.
38
e. Minat
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan
f. Pengalaman
baik seseorang akan berusaha melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek
tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat
h. Informasi
pengetahuan yaitu:
tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lainnya. Apabila kemungkinan kedua ini
gagal dicoba kemungkinan ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat
dipecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut metoda trial atau coba and error atau
gagal/salah.
2) Cara kebetulan
Pada cara ini prinsipnya adalah orang lain menerima pendapat yang
dikemukakan orang yang mempunyai otoritas tanpa terlebih dahulu menguji atau
4) Pengalaman pribadi
b. Cara Modern
Cara baru atau modern dalam memproleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih estimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau popular
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
perawat tentang nyeri merupakan sekumpulan informasi yang dimiliki atau segala
sesuatu yang diketahui, dipahami oleh perawat tetang nyeri yang meliputi
pengertian, patofisiologi nyeri, nyeri pada pasien dengan ventilasi mekanik dan
41
menilai skala nyeri pada pasien tidak sadar atau terpasang ventilasi mekanik serta
penatalaksanaan nyeri.
perawat (overt behavior) dalam penatalaksanaan nyeri. Terlebih lagi pada pasien
yang tidak sadar yang dirawat diruang intensif, perawat memerlukan konsep dan
terapi, terapi yang bermanfaat dan juga memerlukan kepekaan dan empati dari
seorang perawat.
2.4 Kemampuan
2.4.1 Pengertian
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins &
Timonthy, 2009).
keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor,
42
penilaian nyeri pada pasien dengan ventilasi mekanik berdasarkan pedoman dari skala
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas.
Disamping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak
lain didalam tindakan atau praktik (Notoatmodjo, 2007). Dari penjelasan di atas
dapat disebutkan bahwa kemampuan itu terbentuk di dalam diri seseorang dan
1) Faktor eksternal, yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri
2) Faktor internal, yaitu respon yang merupakan faktor dari dalam diri seseorang.
Faktor internal yang menentukan seseorang merespon stimulus dari luar dapat
sebagainya.
melakukan pengkajian atau penilaian nyeri pada pasien dengan ventilasi mekanik
(CPOT).
44
kebiasaan yang baik demi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pasien diruang
intensif. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan berlangsung lama dan
bersifat permanen, perawat yang memiliki pengetahuan yang baik tentang nyeri
pada pasien tidak sadar diharapkan akan membawa dampak positif bagi kesehatan
dan pemulihan pasien yang lebih cepat. Adanya alat ukur yang valid tentang
penilaian skala nyeri pada pasien tidak sadar, akan sangat membantu dan
skala nyeri dan memberikan terapi yang tepat baik secara mandiri maupun secara