Anda di halaman 1dari 4

1. Apa permasalahan nasional dalam perbaikan Gizi.

Terdapat dua faktor yang terkait langsung dengan masalah gizi khususnya gizi buruk atau
kurang, yaitu intake zat gizi yang bersumber dari makanan dan infeksi penyakit. Kedua faktor
yang saling mempengaruhi tersebut terkait dengan berbagai faktor penyebab tidak langsung yaitu
ketahanan dan keamanan pangan, perilaku gizi, kesehatan badan dan sanitasi lingkungan.
Ketahanan pangan merupakan salah satu isu utama upaya peningkatan status gizi masyarakat
yang paling erat kaitannya dengan pembangunan pertanian. Situasi produksi pangan dalam
negeri serta ekspor dan impor pangan akan menentukan ketersediaan pangan yang selanjutnya
akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di tingkat wilayah. Sementara ketahanan pangan
pada tingkat rumah tangga, akan ditentukan pula oleh daya daya beli masyarakat terhadap
pangan ketahanan pangan sebagai isu penting dalam pembangunan pertanian menuntut
kemampuan masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pangan yang diperlukan secara
sustainable (ketersediaan pangan) dan juga menuntut kondisi yang memudahkan masyarakat
memperolehnya dengan harga yang terjangkau khususnya bagi masyarakat lapisan bawah
(sesuai daya beli masyarakat).

Menyeimbangkan antara ketersediaan pangan dan sesuai dengan daya beli masyarakat
dengan meminimalkan ketergantungan akan impor menjadi hal yang cukup sulit dilaksanakan
saat ini. Pada kenyataannya, beberapa produk pangan penting seperti beras dan gula, produksi
dalam negeri dirasa masih kalah dengan produk impor karena tidak terjangkau oleh daya beli
masyarakat kita. Kebijakan yang ada pun tidak memberi kondisi yang kondusif bagi petani
sebagai produsen, untuk dapat meningkatkan produktivitasnya maupun mengembangkan
diversifikasi pertanian guna mengembangkan keragaman pangan.

2. Kebijakan Gizi Makro

Strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi makro adalah melalui pemberdayaan
keluarga di bidang kesehatan dan gizi, pemberdayaan masyarakat di bidang gizi, pemberdayaan
petugas dan subsidi langsung berupa dana untuk pembelian makanan tambahan dan penyuluhan
pada balita gizi buruk dan ibu hamil KEK (kekurangan energi kronik).

Evaluasi juga dilaksanakan dalam pelaksanaan program perbaikan gizi makro, yaitu dimulai
dari evaluasi input, proses, output dan impact dengan tujuan untuk menilai persiapan,
pelaksanaan, pencapaian target dan prevalensi status gizi pada sasaran.
3. Kebijakan Gizi Mikro

Kebijakan yang di ambil pemerintah untuk mengatasi Gizi Makro yang salah satunya adalah
kekurangan yodium yaitu dengan Program Penanggulangan Gangguan Akibat Garam Yodium
atau biasa di singkat dengan GAKY.

Adapaun Jenis Program Perbaikan Gizi Mikro yaitu:

a. Penanggulangan Anemia Gizi Besi

 Meningkatan suplementasi tablet besi pada Bumil dengan memperbaiki sistem distribusi
dan monitoringnya secara terintegrasi dengan program lainnya, seperti UPGK,
pelayanan Bumil, dll.
 Peningkatan KIE untuk meningkatkan konsumsi tablet besi dan bahan makanan alamiah
sumber zat besi
 Suplementasi tablet besi kepada anak sekolah remaja putri dan wanita pekerja yang
tinggal di daerah miskin sedangkan di daerah lain suplementasi berlandaskan kepada
kemandirian yang didukung dengan kegiatan kampanye peningkatan konsumsi tablet
besi.

b. Penanggulangan GAKY

 Peningkatan program Iodisasi garam dengan cara garam sebagai komoditi strategis dalam
menanggulangi masalah GAKY
 Peningkatan KIE dengan pendekatan pemasaran sosial untuk meningkatkan konsumsi
garam beriodium.

c. Penanggulangan KVA

 Prioritas distribusi kapsul vitamin A :


 Balita di daerah angka morbiditas tinggi
 Balita di daerah kantong-kantong rawan KVA
 Balita penderita Campak
 Balita diare
 Ibu Nifas
 Peningkatan KIEgizi melalui kampanye dan pemasaran sosial dalam rangka
meningkatkan konsumsi makanan alamiah sumber Vitamin A

4. Buat Kerangka Multi Sektor Perbaikan Gizi


5. Tuliskan 3 Kunci Keberhasilan Perbaikan Gizi.

Kunci keberhasilan Perbaikan Gizi adalah :

 Tercukupinya ketersediaan pangan bagi Masyarakat.


 Pelayanan Puskesmas dan Posyandu
 Tercukupinya Protein dan Gizi bagi Bayi
1. Apa Kebijakan Program Kesling.

2. Indikator Kesehatan Lingkungan.

 Penggunaan Air Bersih


Air merupakan media penularan penyakit yang paling cepat, karena sifatnya yang
fleksibel untuk tempat berkembangbiak, maka dari itu perlu menjaga kualitas dan
kuantitas air.

 Rumah Sehat
Kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara
anggota keluarga/ tetangga sekitar.

 Keluarga Yang Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar


Persediaan air yang bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah.

 Tempat Umum Dan Pengolahan Makanan (TUPM)


Makanan termasuk minuman yang tidak di kelola denbgan baik justru akan menjadi
media yang sangat efektif di dalam penularan penyakit saluran pencernaan(food borne
deaseases). Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering
membawa kematian banyak bersumber dari tempat pengolahan makanan (TPM)

Anda mungkin juga menyukai