Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG:

BUKU BESAR (GENERAL LEDGER) DAN SIKLUS


PELAPORAN

Makalah

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Dwi Rintani (55516120022)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017
Siklus Pelaporan Pada Bank Syariah:

Siklus Pelaporan
Secara mendasar fungsi sistem keuangan ada lima, yaitu (Soemitra, Andri. Bank dan
Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:Kencana. 2009. hlm. 18-19.)
1. Memobilisasi tabungan. Sistem keuangan dapat menciptakan berbagai instrumen
yang dapat digunakan untuk memobilisasi dana dalam jumlah kecil tetapi banyak.
2. Mengalokasikan sumber daya. Sistem keuangan dapat berperan sebagai
pengumpul informasi mengenai peluang-peluang investasi secara lebih efisien
sehingga membantu memperbaiki sumber daya.
3. Memantau para manajer dan melaksanakan pengawasan perusahaan. Sistem
keuangan dapat berperan dalam melakukan kegiatan monitoring dan verifikasi
tersebut sehingga berdampak positif pada perkembangan investasi dan efisiensi
ekonomi.
4. Memfasilitasi perdagangan, lindung nilai, diversifikasi, dan penggabungan risiko.

Buku Besar (ledger)

Buku besar ialah tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan
melalui jurnal. Berikut ini merupakan klasifikasi perkiraan dalam buku besar:

a. Klasifikasi menurut laporan keuangan

• Aktiva
• Utang
• Modal
• Biaya
• Pendapatan

b. Klasifikasi menurut perlakuan jurnal

Perkiraan aktiva dan biaya dapat dapat dikelompokan dalam satu golongan, karena
perkiraan ini bertambah di sebelah debit, sedangkan jika berkurang dicatat
disebelah kredit.

Perkiraan utang, modal, dan penghasilan juga dapat digolongkan dalam satu
kelompok karena jika bertambah dicatat di sebelah kredit, sedangkan jika
berkurang dicatat di sebelah debit.

c. Dilihat dari segi pemecahannya

• Perkiraan Kontrol (Controlling/General Ledger Account)

• Perkiraan Pembantu (Subsidiary Account)

d. Lain-lain

• Nominal Account yaitu perkiraan yang terdapat dalam daftar laba rugi seperti
• pendapatann dan biaya.
• Real Account yaitu perkiraan yang terdapat pada neraca seperti harta, utang
dan
modal.
• Mixed Account yaitu perkiraan yang terdapat dalam laba rugi dan juga terdapat
di neraca misalnya perkiraan perseddiaan.

Risiko penggendalian adalah kemungkinan bahwa struktur pengendalian salah


karena tidak adanya pengendalian untuk mencegah/mendeteksi kesalahan dalam
berbagai akun.
Praktik dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencapai empat tujuan
umum:
1. Mengemankan aktiva perusahaan
2. Memastikan akurasi dan keandalan berbagai cataatan dan inf. Akuntanssi
3. Menyebarluaskn efisiensi dlm operasi perusahaan
4. Mengukur ketaatan dengan berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh pihak manjamen
Penggendalian preventif: teknik pasif yg didesain untuk mengurangi frekuensi
terjadinya peristiwa yg tidak diinginkan.
Penggendaliann detektif: berbagai alat, teknik dan prosedur, yang didesain untuk
mengidentefikasikan dan mengekspos peristiwa yang lolos dari penggendalian
preventif.
• Risiko perubahan lingkungan
• Perubahan dlm lingkungan operasional yg membebankan berbagai tekanan
persaingan baru atas perusahaan.
• Personel baru yang memiliki pemahaman berbeda atau tidak memadai ats
penggendalian internal.
• Sistem informasi bru atau yg direkayasa ulang sehingga mempengaruhi
pemrosesan transaksi.
Pengawasan : proses dimana kualitas dari desain dan operasi penggendaliaan
internal dapat dinilai.
Pengertian Kejahatan Komputer / Computer Fraud
Pelanggaran komputer dimana seseorang, dengan maksud untuk dirinya
sendiri atau orang lain yang melanggar hukum badan, oleh salah, tidak lengkap atau
data penggunaan yang tidak sah, atau dengan cara yang sama, pengaruh elektronik
atau proses serupa atau transmisi data dan akibatnya menyebabkan pengalihan aset
keuangan, sehingga kerugian occasioning ke yang lain, atau segera sesudahnya
menyembunyikan seperti transfer.
Menurut saudara apa dampak perkembangan TI seperti dalam implementasi
eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) berbasis web pada suatu
perusahaan, berikan contoh implementasinya pada perusahaan saudara atau contoh
lain yang saudara ketahui.
Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) merupakan bahasa berbasis
XML yang menyediakan solusi yang efektif untuk persiapan, presentasi dan
pertukaran Standar Pelaporan Keuangan Internasional. XBRL - Extensible Bisnis
Reporting Language - adalah kerangka kerja kolaboratif yang dikembangkan untuk
menciptakan terstandarisasi dan disesuaikan dengan representasi digital dari laporan
keuangan, pajak dan laporan bisnis lainnya secara rinci dan ringkas dan data ekstrak.
XBRL termasuk kedalam penyajian data keuangan interaktif. Salah satu
penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi
keuangan seperti laporan keuangan. Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang
disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut menggambarkan definisi konsep
laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik
lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis XML lainnya
seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian
semantiknya. Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL
International, Inc. (XII).

Beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaan XBRL dapat


menurunkan risiko perusahaan, meningkatkan efisiensi perusahaan dan transparansi,
dan dapat terus memenuhi kepentinganpemegang saham dan pasar. Menurut
Gomaa, Markelevich, Shaw (2011)[3], manfaat dari XBRL adalah memudahkan untuk
menerapkan teknik analisis keuangan, seperti analisis rasio guna membandingkan
perusahaan atau kinerja perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda dalam
proses yang jauh lebih mudah daripada dengan laporan keuangan (non-interaktif)
yang dihasilkan secara tradisional. Sedangkan menurut BAPEPAM-LK[4], secara
umum, manfaat XBRL adalah:

1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena


mengimplementasikan: (a) Format yang sudah terstandar, sehingga
menghasilkan informasi dan data yang 'comparable' dan mudah untuk
dianalisis, (b)Validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input.
2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan)
karena XBRL dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan: PDF,
HTML, Excel, TXT, dll.
3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor
internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi.
Investor luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri
serta melakukan perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.
4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor.
Beberapa manfaat potensial praktis mengadopsi XBRL juga disampaikan oleh Cohen,
Schiavina and Servais (2005) yang meliputi:

1. Peningkatan pertukaran dalam dan antara organisasi.


2. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas pelaporan
bisnis dan yang mendasari proses.
3. Peningkatan kontrol lingkungan, mengurangi manipulasi data (baik dalam arti
tidak bersalah tetapi tidak efektif dan dalam arti lebih jahat).
4. Memfasilitasi perpindahan ke paperless pelaporan bisnis.
5. Membantu organisasi menyesuaikan diri dengan metode expanding industry-
acceptance.
6. Didukung oleh vendor perangkat lunak utama yang memungkinkan
fungsionalitas baru dan efisiensi.
7. Peningkatan pembandingan dan analisis pelaporan informasi beberapa
perusahaan bisnis.
Implementasi XBRL di suatu negara memerlukan kerjasama antar lembaga. Hal ini
dikarenakan XBRL bukan hanya memerlukan dukungan teknologi, tapi lebih dari itu
adalah kesiapan standardisasi (taxonomy) dan regulasi yang mengatur
pengimplementasiannya. Sebagai contoh adalah negara Hong Kong yang
membangun Preparatory Working Group (PWG) untuk komunikasi data dan elektronik
bisnis dan keuangan.
Grup ini bertugas untuk mengidentifikasi aplikasi regulasi dan bisnis XBRL dalam
pengimplementasian XBRL untuk lingkungan pelaporan keuangan di Hongkong.
Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa pengembangan dan implementasi XBRL
di suatu negara seharusnya dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dari seluruh
partisipan yang terkait dalam Business Reporting Supply Chain.

Daftar Pustaka

Stergiaki, Elissavet, A. Stavropoulos dan T. Lalou. 2013. Acceptance and usage of


extensible business reporting language: an empirical review. Journal of Social
Sciences Vol. 9 (1): 14-21
Cohen, Eric E., T. Schiavina dan O. Servais. 2005. XBRL: The standardised business
language for 21st century reporting and governance. International Journal of
Disclosure and Governance, Vol. 2, No. 4 , pp. 368–394

http://www.kompasiana.com/wily_wijaya/perkembangan-perbankan-
syariah_58efe242f49273001c9f8735
http://ailuvhunn.blogspot.co.id/2010/04/pde-sia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/XBRL

http://wandaanindita.blogspot.co.id/2014/01/extensible-business-reporting-
language.html

Anda mungkin juga menyukai