ABSTRAK
Dalam penelitian ini, dilakukan rekayasa patch fraktal sierpinski dan minkowski dengan cara
membedakan geometri fraktal iterasi pertama dan kedua. Analisis multiband dilakukan pada konfigurasi
groundplane penuh, dan analisis wideband dilakukan pada konfigurasi groundplane terpotong. Kesimpulan dari
penelitian diterapkan pada desain antena ultra-wideband yang sudah ada untuk pembuktian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraktal sierpinski dan minkowski konvensional bukanlah yang
paling optimal untuk bandwidth impedansi keseluruhan. Sifat multiband pada sierpinski maupun minkowski
dengan konfigurasi groundplane penuh berkaitan erat dengan luasan geometri yang mengubah lintsan dalam dan
luar patch, serta perubahan impedansi antena yang dependen terhadap frekuensi. Hasil pengukuran membuktikan
bahwa sifat wideband pada konfigurasi groundplane terpotong berubah signifikan terhadap bentuk geometri
dengan penskalaan besar, terutama dalam penurunan return loss.
Kata kunci : antena fraktal, multiband, wideband, minkowski, sierpinski
ABSTRACT
In this study, the minkowski and sierpinski fractal patch is configured to have different geometrical shape
in 1st and 2nd iteration. Multiband analysis performed on the full groundplane configurations, and wideband
analysis performed on truncated groundplane configurations. The result of this study is applied to ultra-wideband
antenna already present to prove its validity.
The results of this study showed that the conventional Minkowski and Sierpinski fractal is not the most
optimal in terms of the overall impedance bandwidth. The multiband characteristic of Sierpinski and Minkowski
fractal with full groundplane configurations closely related to the geometrical area and the changes of
frequency-dependent impedance of the fractal antenna. Measurement result show that wideband characteristic
of the truncated groundplane configurations do change significantly for different geometry at large scaling factor,
mainly on return loss reducement.
Keywords : fractal antenna, multiband, wideband, minkowski, sierpinski
MHz
2000
1800
1600
1400
1200
1000
Minkowski Kombinasi
3.5 Realisasi
Setelah mempelajari karakteristik dari dua jenis
patch fraktal pada konfigurasi yang berbeda, dipilih Gambar 3.11 Penerapan Fraktal ST2TC dengan
tipe patch fraktal yang paling mungkin untuk faktor penskalaan 2
mencapai optimasi pada antena UWB dengan
spesifikasi pada tabel 3.1 Hasil pengukuran return loss terbukti
menunjukan adanya optimasi akibat bentuk fraktal
Tabel 3.1 Spesifikasi Antena yang diterapkan, seperti dilihat pada gambar 3.12.
Parameter Nilai
Gain ≥ 0 dBi
Return Loss < -10 dB
Bandwidth (Return Loss < - 7.5 GHz (3.1-10.6
10 dB) GHz)
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 460
-10.00
Tabel 3.3 Gain Pengukuran vs Simulasi
Frekuensi Simulasi Pengukuran Perbedaan
(GHz) (dBi) (dBi) (dB)
-25.00 2.4 2.04 4.05 2.01
-40.00 UWB ST2TC Measurement 3.1 2.92 4.45 1.53
UWB ST2TC Simulation
UWB Initiator Measurement
-55.00 4. KESIMPULAN
1.00
1.62
2.25
2.87
3.50
4.12
4.74
5.37
5.99
6.62
7.24
7.86
8.49
9.11
9.74
10.36
Kombinasi geometri yang berbeda-beda pada
teknik fraktal sierpinski dan minkowski terbukti
Frequency (GHz)
mempengaruhi karakteristik multiband dan
Gambar 3.12 Grafik Pengukuran dan Simulasi wideband, karena setiap bentuk geometri yang
diterapkan memiliki pengaruh penyepadanan yang
Pengukuran pola radiasi dilakukan pada sampel berbeda-beda serta merubah lintasan menjadi semkain
titik 2.4 & 3.1 GHz seperti pada gambar 3.13 dan panjang. Dalam penelitian yang menggunakan
3.14. batasan patch initiator 2.4 GHz ini, disimpulkan
bahwa bentuk geometri yang paling optimal adalah
segitiga untuk iterasi pertama dan lingkaran untuk
iterasi kedua dengan faktor penskalaan geometri
iterasi kedua sebesar 2. Penerapannya pada antena
ultra-wideband membuktikan bahwa pengaruh
bentuk fraktal dengan kombinasi tersebut
memperbaiki return loss dalam rentang pengamatan
0-10 GHz.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3.13 Pola radiasi 2.4 GHz [1] Balanis, C. A. (2008). Modern Antenna
Handbook. Canada: John Willey & Sons, Inc.
[2] Choukiker, Y.K.; Behera, S.K., "Design of
wideband fractal antenna with combination of
fractal geometries," Information,
Communications and Signal Processing
(ICICS) 2011 8th International Conference
on , vol., no., pp.1,3, 13-16 Dec. 2011
[3] Jeemon, B.K.; Shambavi, K.; Alex, Z.C.,
"Design and analysis of a multi-fractal
antenna for UWB application," Emerging
Trends in Computing, Communication and
Nanotechnology (ICE-CCN), 2013
Gambar 3.14 Pola radiasi 3.1 GHz International Conference on , vol., no.,
pp.644,647, 25-26 March 2013
Dari gambar 3.15, diketahui bahwa untuk [4] Kumar, R.A.; Choukiker, Y.K.; Behera, S.K.,
frekuensi 2.4 & 3.1 polarisasi antena adalah vertikal "Design of hybrid fractal antenna for UWB
(linier) application," Computing, Electronics and
Electrical Technologies (ICCEET), 2012
International Conference on , vol., no.,
pp.691,693, 21-22 March 2012
[5] Mandelbrot, B. B. (1982). The Fractal
Geometry of Nature. New York: Freeman.
[6] Mircea V. Rusu and Roman Baican (2010).
Fractal Antenna Applications, Microwave and
Millimeter Wave Technologies from Photonic
Bandgap Devices to Antenna and
Applications, Igor Minin (Ed.), ISBN: 978-
Gambar 3.15 Polarisasi 2.4 & 3.1 GHz 953-7619-66-4, InTech, Available from:
http://www.intechopen.com/books/microwave
Dari Tabel 3.3, dapat dilihat ada perbedaan -and-millimeter-wavetechnologies-from-
gain, dimana gain pengukuran lebih tinggi dari hasil photonic-bandgap-devices-to-antenna-and-
simulasi. Faktor akurasi alat ukur dan tempat applications/fractal-antenna-applications
pengukuran yang tidak ideal menjadi penyebabnya.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 461