Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, seiring dengan
upaya pengendalian TB dengan strategi DOTS nya yang telah menunjukkan kemajuan, kita perlu meningkatan upaya pencegahannya. Pada umumnya risiko terjadinya penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan lebih besar bila dibandingkan dengan yang terjadi di masyarakat. Di fasilitas pelayanan kesehatan penularan dapat terjadi antara pasien dengan petugas, pasien dengan pasien atau pasien dengan pengunjung. Pembekalan terhadap para petugas di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi penting dan perlu dilakukan secara terarah dan terukur. Di rumah sakit pada umumnya telah ada panitia/komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dengan adanya masalah TB, maka sudah selayaknya panitia/komite PPI yang ada juga mencakup PPI terhadap TB. Akreditasi rumah sakit yang saat ini sedang dilakukan juga akan memasukkan PPI TB dalam standar akreditasinya. Kami menyambut baik dengan diterbitkannya Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini, yang akan dijadikan acuan baik oleh para petugas di fasyankes, para pengambil kebijakan dan pengaturan. Dengan demikian maka segala kebutuhan sumber daya bagi penerapan nya dilapangan akan dapat diupayakan dengan baik. Bagi para perhimpunan profesi, PERDALIN dan TB CARE yang telah membantu sehingga dapat diterbitkannya buku pedoman ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, Mei 2012 Direkur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Dr. Supriyantoro. SpP. MARS