Penggunaan Komunikasi Terpeutik
Penggunaan Komunikasi Terpeutik
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan Dasar
Untuk memahami komunikasi teurapeutik
Untuk mengetahui komunikasi teurapeutik pada tiap-tiap usia
Untuk mengetahui komunikasi teurapeutik pada klien dengan gangguan pendengaran
Untuk mengetahui komunikasi teurapeutik pada klien dengan gangguan penglihatan
BAB II
PEMBAHASAN
o pasif
o mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dgn orang lain.
Mengatasi hambatan sehingga komunikasi efektif
Mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran klien
Keraskan suara bila perlu
Dapatkan perhatian dari klien sebelum berbicara. Pandanglah klien sehingga klien dapat
melihat gerakan mulut perawat
Atur lingkungan yang kondusif, kurangi gangguan visual dan auditory, pastikan pencahayaan
cukup
Jika komunikasi macet, jangan anggap bahwa klien tidak kooperatif
Bertindaklah sebagai partner yang memfasiltasi klien untuk mengungkapkan perasaannya
Berbicara pelan dan jelas, kalimat pendek, bahasa sederhana
Bantu kata-kata dengan isyarat visual
Serasikan bahasa tubuh dengan pembicaraan/berita yang menggembirakan diiringi
senyuman, tertawa secukupnya, dan sebagainnya.
Berilah kesempatan klien untuk bertanya
Jika klien salah, jangan menegur secara langsung
Jadilah pendengar yang baik
Arahkan suatu topik pada suatu saat
Ikutkan keluarga (yang menunggu) untuk berpartisipasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan (
As Hornby dalam Intan, 2005). Maka di sini dapat diartikan bahwa terapeutik adalah segala
sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan. Dan komunikasi terapeutik
merupakankomunikasi professional bagi perawat.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan
klien (Depkes RI, 1997). Dalam pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi terapeutik
adalah proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada klien.
Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan mengajarkan kerja sama
antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Perawat berusaha
mengungkap perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan
yang dilakukan dalam perawatan (Purwanto, 1994).
B. Saran
Keterampilann berkomunikasi yang baik dan benar serta efektif yang berdampak
Terapeutik merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh semua tenaga pelayanan
kesehatan, terutama perawat. Kemampuan ini perlu ditumbuh kembangkan sehingga menjadi
kebiasaan bagi perawat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Maka dari itu, kegiatan komunikasi bagi perawat harus dilakukan dengan penuh
kejujuran dan ketulusan disertai dengan komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan
yang terbaik bagi klien.