Bab Ii Tinjauan Pustaka: 1.1. Metode Pengembangan Waterfall
Bab Ii Tinjauan Pustaka: 1.1. Metode Pengembangan Waterfall
TINJAUAN PUSTAKA
10
c. Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan
verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
d. Integration and system testing
Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai
sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan
kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat
lunak dapat dikirimkan ke customer.
e. Operation and maintenance
Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan
yang paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata.
Maintenance melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan
pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari
unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.
11
c. Salah Diagnosis.
d. Kesalahan.
e. Skala Depresi Gertiatrik
12
Dalam menentukan diagnosis penyakit, langkah kedua adalah dengan
melakukan pemeriksaan fisik dengan sopan, berada dalam ruang tertutup
(untuk menjaga kerahasiaan dari keadaan yang berkaitan dengan tubuh
pasien), tidak terburu-buru dan teliti. Hal-hal yang dilakukan dalam
pemeriksaan fisik antara lain:
a. Inspeksi, yaitu melihat, mengamati keadaan penderita secara garis
besar. Misalnya: cara pasien masuk ke rumah sakit dalam posisi jalan,
tidur, dan lain sebagainya.
b. Palpasi atau perabaan, misalnya merasakan panas badan pasien, meraba
adanya massa tumor, meraba adanya rasa nyeri pada bagian tertentu
dari tubuh pasein.
c. Perkusi (ketukan), adalah dengan cara mengetuk bagian tubuh yang
sedang diperiksa, misalnya mengetuk peruk, dada, dan lainnya untuk
menemukan adanya kelainan pada fisik pasien.
d. Auskultasi (mendengarkan), yaitu dengan menggunakan alat dengan
seperti stetoskop. Misalnya mendengarkan adanya bising pada
pernafasan, bunyi usus, arteri/nadi, denyut jantung, dan lain-lain.
3. Test Pemeriksaan
Cara dan langkah ketiga untuk menentukan diagnosis penyakit
penderita adalah dengan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
penunjang ini umumnya dilakukan apabila langkah-langkah pemeriksaan
penentuan diagnosis di atas belum dapat dengan pasti mendiagnosis suatu
penyakit yang diderita pasien sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang
untuk diagnosis pasti penyakit.
Suatu contoh pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk
menentukan diagnosis antara lain : pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan foto rontgen, pemeriksaan USG (ultra sonografi),
pemeriksaan CT Scan, pemeriksaan MRI dan masih banyak lagi
pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu
dalam menentukan diagnosis penyakit. (dr. Suparyanto, 2010)
13
1.3. Cacar Air
Penyebab penyakit cacar air ini adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Varicela-Zoster yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia, tidak
hanya di Indonesia penyakit ini juga menjangkit di Australia dan mendapatkan
perhatian serius dari pemerintah, karena setiap musim semi, banyak anak-anak
yang terserang penyakit ini di usia sekolah.
Penyakit cacar air merupakan salah satu penyakit infeksi kronis yang
menyerang jaringan kulit dan selaput luar pada dinding bagian rongga mulut
(mukosa). Penyakit ini ditularkan melalui aerogen atau jaringan pernafasan
bagian atas. Proses perjalanan virus Varicella-Zoster masuk ke tubuh penderita
umumnya adalah melalui saluran dan rongga pernafasan bagian atas, setelah itu
virus mulai bergerak dengan cara multifikasi atau memperbanyak diri,
kemudian menyebar ke seluruh jaringan yang merupakan saluran dari darah
dan getah bening. Bila penderita tidak memiliki sistem imunitas (kekebalan
tubuh) dan daya tahan tubuh yang kurang baik maka virus akan menyebar
keseluruh tubuh terutama pada bagian kulit dan mukosa. (Haryo P, 2013)
Masa inkubasi cacar air mulai dari proses masuknya virus Varicella-Zoster
ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala dan ciri khas umumnya berkisaran
antara 2 – 3 minggu, namun semua sangat tergantung pada kondisi tubuh
penderita. Masa inkubasi untuk orang dewasa ternyata bisa lebih parah, dimana
temperature suhu tubuh bisa naik sampai 35 – 40 derajat celcius, dimana pada
waktu tertentu disertai dengan perasaan menggigil, seluruh badan terasa sakit,
terasa nyeri diseluruh persendian tubuh, masa ini bisa berlangsung sekitar 1
minggu. (Haryo P, 2013)
Setelah itu muncul ruam, bercak atau plentingan pada beberapa bagian
tubuh dalam jumlah yang sedikit, namun seiring dengan perjalanan waktu
plentingan tersebut semakin banyak dan biasanya hampir memenuhi seluruh
tubuh, termasuk bagian mata, rongga mulut, hidung, dan telinga. Bisa juga
terjadi komplikasi jika semakin parah. Penyakit cacar air yang ditangani
dengan cepat dan tepat dapat sembuh dalam waktu 2–3 minggu, namun untuk
proses penghilangan bekas plentingan biasanya dibutuhkan waktu tambahan
waktu 2 minggu lagi. (Haryo P, 2013)
14
1.3.1. Cara Penularan Penyakit Cacar Air
Penularan penyakit cacar air dapat terjadi melalui cara yaitu sebagai
berikut :
1. Droplet (partikel cairan yang dikeluarkan dari mulut pada waktu
bersin, batuk atau berbicara yang mengandung kuman penyakit, yaitu
virus Vericella-zoster ) yang masuk ke dalam tubuh orang sehat.
2. Melalui kontak langsung, bersentuhan dengan penderita.
Setelah masuk ke tubuh manusia, virus akan memperbanyak diri dan
menyebar ke jaringan setempat melalui aliran darah dan aliran getah
bening. Virus memperbanyak diri kembali hingga virus menyebar
keseluruh tubuh dan terutama mencapai kulit dan selaput lendir.
Periode menular 1-2 hari sebelum atau 5-6 hari setelah timbulnya
ruam.
Virus ini masuk melalui saluran sistem pernafasan bagian atas. Pasca
berada di saluran nafas bagian atas, virus ini akan bergerak menuju ke saluran
limfe dan berusaha memperbanyak diri di bagian tersebut. Selama kurang lebih
4-7 hari, virus akan mulai bergerilya dengan memasuki area-area tubuh lainnya
seperti jantung, hati, dan limfa.
Seminggu kemudian, virus ini mulai menyebar ke seluruh tubuh melalui
aliran darah dan juga menuju ke kulit sehingga implikasinya bisa menimbulkan
begitu banyak benjolan-benjolan yang berisi cairan. Setelah itu, virus ini juga
akan kembali masuk ke saluran pernafasan. Melalui saluran pernafasan inilah
yang akan menyebabkan virus menyebar ke orang lain.
Orang yang telah mengalami satu kali penyakit cacar air mayoritas tidak
akan mengalaminya lagi di kemudian hari. Karena kekebalan tubuh akan
terbentuk pasca virus varisela zoster ini menyerang tubuh si penderita.
Sekalipun seperti itu, pernyataan diatas tidak akan berlaku 100% karena dalam
beberapa kasus, terutama yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
tidak akan menutup kemungkinan akan kembali terkena serangan virus. (Ayu
Maharani, 2015).
15
1.3.2. Ciri-ciri Penyakit Cacar Air
Penyakit cacar air memiliki ciri yang sangat khas yaitu munculnya
benjolan kecil mirip bisul kecil namun berisi air dengan dinding tipis atau
biasanya diistilahkan dengan plentingan. Atau dalam bahasa kedokteran biasa
disebut vesikel atau vesikula. Pada awalnya muncul kemerahan pada kulit
kemudian bermetamorfosis menjadi lentingan berisi cairan yang menyebar
hampir keseluruh tubuh bahkan dibagian mata, hidung, dan rongga mulut.
Cairan vesikel akan berubah menjadi keruh. Pada hari ke-3 atau ke-4, vesikel
ini menyebar keseluruh tubuh hingga menimbulkan rasa gatal. Cairan ini dapat
dicegah dengan pemberian vaksin sehingga menimbulkan kekebalan sekitar 2
minggu setelah vaksinasi. Vaksin cacar air dibuat dari virus Varisela Strain
Oka yang dilemahkan. Vaksin ini pertama kali dikembangkan oleh Prof
Takahashi di Jepang pada tahun 1971. Vaksin inilah yang merupakan vaksin
Varisela pertama di dunia dan menjadi cikal – bakal vaksin - vaksin varisela
lainnya. Cara mengobati penyakit ini adalah dengan cara membunuh semua
penyebab penyakit cacar air ini. (Haryo P, 2013)
16
5. Jika kulit terasa gatal akibat plentingan yang terdapat di tubuh maka
sebaiknya penderita diberikan obat antihistamin loratadine dengan
dosis 10 mg 1x sehari. Bisa juga memberikan CTM untuk penderita
tetapi harus dalam resep yang telah dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter ahli.
6. Selain meminum obat terdapat juga obat luar yaitu bedak salysil 1%
terutama bedak yang menthol agar memberikan efek yang dingin pada
kulit.
7. Penderita cacar diharuskan untuk banyak mengkonsumsi air putih.
Meminum air putih yang banyak sudah diketahui oleh banyak orang
mengenai khasiat dari air putih yang baik untuk tubuh, namun air
putih yang dikonsumsi adalah air putih yang layak minum. (Haryo P,
2013).
17
Jangan lupa untuk membersihkan dan memisahkan segala benda – benda yang
memungkinkan terkontaminasi virus cacar air dari penderita yang menjadi
salah satu penyebab penyakit cacar air. (Godam64, 2001-2015)
1.4. Campak
Dalam bahasa kedokteran penyakit campak sering disebut sebagai morbili,
measles, atau rubeola merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular,
umumnya mengenai anak – anak yang ditandai dengan demam, ruam (hampir)
sekujur tubuh, batuk, pilek, mata merah, dan sakit tenggorokan. Campak bisa
sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala
campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke
dalam tubuh. (Ahmad Muhlisin, 2015).
18
Selama 7 hingga 14 hari setelah seseorang yang rentan terpapar virus
campak. Tidak terdapat gejala apapun pada tahap ini.
2. Tanda dan Gejala Nonspesifik
Campak biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang,
sering disertai dengan batuk terus – menerus, pilek, radang
mata(konjungtivitis), sakit tenggorokan serta diare. Penyakit yang
relatif ringan ini bisa berlangsung dua atau tiga hari.
3. Penyakit Akut dan Ruam
Ruam terdiri dari bintik – bintik merah kecil, beberapa diantaranya
sedikit menimbul. Ruam campak dimulai dari wajah, terutama di
belakang telinga dan di sepanjang garis rambut. Beberapa hari
kemudian, ruam menyebar ke lengan dan badan, lalu ke paha hingga
kaki. Pada saat yang sama, demam meningkat tajam, seringkali hingga
mencapai 40 C.
19
ketika tetesan bersin, batuk yang tersentuh, kemudian tangan yang
menyentuhnya digunakan untuk mengucek mata, hidung, ataupun menyentuh
mulut. (Ahmad Muhlisin, 2015)
20
b. Vaksinasi.
Vaksinasi atau imunisasi termasuk program imunisasi wajib,
diberikan kepada bayi di atas enam bulan. Di Indonesia imunisasi
campak umumnya diberikan pada usia 9 bulan. Dengan imunisasi
campak ini diharapkan dapat mencegah anak agar tidak terkena
penyakit campak, atau dapat mengurangi resiko komplikasi
(camapk yang berat) jika ternyata tetap terkena penyakit campak.
(Ahmad Muhlisin, 2015)
1.5. K-Means
Algoritma K-Means diperkenalkan oleh J.B. MacQueen pada tahun 1976,
salah satu algoritma clustering sangat umum yang mengelompokkan data
sesuai dengan karakteristik atau ciri-ciri bersama yang serupa. Grup data ini
dinamakan sebagai cluster. Data di dalam suatu cluster mempunyai ciri-ciri
(fitur, karakteristik, atribut, properti) serupa dan tidak serupa dengan data pada
cluster lain. (Lunix96, 2008)
21
Pengelompokkan data dengan metode K-Means ini secara umum
dilakukan dengan algoritma seperti (Eko Prasetyo, 2012):
1. Tentukan jumlah kelompok
2. Alokasikan data kedalam kelompok secara acak
3. Hitunglah pusat kelompok (sentroid atau rata- rata) dari data yang ada
dimasing-masing kelompok
4. Alokasikan masing-masing data ke sentroid atau rata-rata terdekat
5. Kembali ke langkah 3, apabila masih ada data yang berpindah
kelompok, atau apabila ada perubahan nilai sentroid diatas nilai
ambang yang ditentukan, atau apabila perubahan nilai pada fungsi
objektif yang digunakan masih diatas nilai ambang yang ditentukan.
Pada langkah 3 algoritma diatas, lokasi sentroid (titik pusat) setiap
kelompok yang diambil dari rata-rata (mean) semua nilai data pada setiap
fiturnya harus dihitung kembali. Jika M menyatakan jumlah data dalam suatu
kelompok, i menyatakan fitur ke-i dalam sebuah kelompok, dan p menyatakan
dimensi data untuk menghitung sentoid fitur ke-i digunakan formula.
D( ) =
‖ ‖ √∑ | |
22
D adalah jarak anatara dan , dan | | adalah nilai mutlak. Pengukuran
jarak pada ruang jarak Manhanttan menggunakan formula.
D( ) =
‖ ‖ ∑ | |
D( ) =
‖ ‖ √∑ | |
23
X2
X1
Gambar 2. 3 Euclidean
Gambar 2. 4 Manhattan
Pada langkah 4 pada rumus no. 1, pengalokasian kebali data ke dalam
masing-masing kelompok dalam metode K-Means didasarkan pada
perbandingan jarak antara data dengan sentroid setiap kelompok yang ada.
Data dialokasikan ulang secara tegas ke kelompok yang mempunyai sentroid
dengan jarak terdekat dari data tersebut. Pengalokasian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut (MacQueen, 1967) : (Eko Prasetyo, 2012)
{ }
{
24
Fungsi objektif yang digunakan untuk K-Means ditentukan berdasarkan
jarak dan nilai keanggotaan data dalam kelompok. Fungsi objektif yang
digunakan adalah sebagai berikut (MacQueen, 1967) : (Eko Prasetyo, 2012)
J =
∑ ∑
25
kelompok. M adalah jumlah data, dan k adalah jumlah kelompok.
Val Nilai untuk parameter ‘distance’. Pilihan misalnya :
1. ‘sqEuclidean’, untuk jarak Squared Euclidean, nilai default
yang digunakan.
2. ‘cityblock’, untuk Manhattan (block city).
3. ‘Hamming’, untuk jarak Hamming (persentase perbedaan bit),
hanya cocok untuk data biner.
Mulai
Jumlah cluster K
Tidak
Tentukan Centroid
Tentukan Jarak
Objek tidak
setiap data Ya
ada yang Selesai
terhadap setiap
berpindah grup?
Centroid
Kelompokkan
Data berdasarkan jarak
terkecil
26
1.5.2. Karakteristik K-Means
Karakteristik K-Means dapat diringkas menjadi seperti berikut :
1. K-Means merupakan metode pengelompokan yang sederhana dan
dapat digunakan dengan mudah.
2. Pada set data tertentu, K-Means tidak dapat melakukan segmentasi
data dengan baik dimana hasil segmentasinya tidak dapat memberikan
pola kelompok yang mewakili karakteristik bentuk alami data.
3. K-Means bisa mengalami masalah ketika mengelompokkan data yang
mengandung outlier. (Eko Prasetyo, 2012).
1.6. Clustering
Proses pengelompokan sekumpulan obyek kedalam kelas-kelas obyek
yang sama disebut clustering (pengelompokan). Pengklasteran merupakan satu
dari sekian banyak fungsi proses data mining untuk menemukan kelompok atau
identifikasi kelompok obyek yang hampir sama. Analisis kluster (Clustering)
merupakan usaha untuk mengidentifikasi kelompok obyek yang mirip-mirip
dan membantu menemukan pola penyebaran dan pola hubungan dalam
sekumpulan data yang besar. Hal penting dalam proses pengklasteran adalah
menyatakan sekumpulan pola ke kelompok yang sesuai yang berguna untuk
menemukan kesamaan dan perbedaan sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan yang berharga. (Narwati, 2010).
27
objek dan fitur lain dari lingkungan pengembangan. Library untuk
pemrograman visual c# adalah .NET Framework.
1.8. Database
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006:103), Database
didefenisikan sebagai kumpulan informasi yang terintegrasi, diorganisasikan
dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
Karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang
dibutuhkan dalam sistem sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi
dengan baik. Desain database perlu dilakukan untuk menghindari pengulangan
data. Adapun hirarki database adalah sebagai berikut :
28
4. Field yaitu suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari
data nilai record sebuah field.
5. Byte yaitu atribut dari field yang berupa karakter yang membentuk
nilai dari sebuah field.
29
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan
aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan
dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian
perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement,
constraints dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur
fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang
juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlat
sequence dan atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use
case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram
untuk masing-masing alir.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka
bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model–model yang sudah ada, buatlah class diagram.
Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap
dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk
setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan
interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu
buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu, definisikan test
integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan
baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan
dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.
Petakan komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
30
- Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap
dengan test.
- Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model
beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
13. Perangkat lunak siap dirilis.
Jenis-Jenis diagram UML dan beberapa contoh diagramnya :
1. Use case diagram
Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram
juga dapat men-deskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem
dengan sistemnya.
31
Gambar 2. 8 Activity Diagram
3. Sequence diagram
Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence
diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus
dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case
diagram.
32
Gambar 2. 9 Sequence Diagram
4. Class diagram
Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun pakaet-paket yang
ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram
ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun
relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.
33
5. Statemachine diagram
Statemachine diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada
sistem.
6. Communication diagram
Communication diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML
yang dapat menggamabarkan tahapan terjadinya suatu aktivitas dan
diagram ini juga menggambarkan interaksi antara objek yang ada pada
sistem. Hampir sama seperti sequence diagram akan tetapi
communication diagram lebih menekankan kepada peranan masing-
masing objek pada sistem.
34
Gambar 2. 12 Communication Diagram
7. Deployment diagram
Deployment diagram yaitu salah satu diagram pada UML yang
menunjukan tata letak suatu sistem secara fisik, dapat juga dikatakan
untuk menampilkan bagian-bagian softwere yang terdapat pada
hardwere dan digunakan untuk menerapkan suatu sistem dan
hubungan antara komponen hardwere. Jadi Deployment diagram
intinya untuk menunjukan letak softwere pada hardwere yang
digunakan sistem.
35
8. Component diagram
Component diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan softwere pada suatu sistem. Component diagram
merupakan penerapan softwere dari satu ataupun lebih class, dan
biasanya berupa file data atau .exe, source kode, table, dokumen.
9. Object diagram
Object diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan objek-objek pada suatu sistem dan hubungan
antarnya.
10. Composite structure diagram
Composite structure diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML
yang menggambarkan struktur internal dari penklasifikasian (class,
component atau use case) dan termasuk titik-titik interaksi
penklasifikasian kebagian lainnya dari suatu sistem. Ini hampir mirip
seperti class diagram akan tetapi composite structure diagram
menggambarkan bagian-bagian dari individu kelas saja bukan semua
kelas.
11. Interaction Overview Diagram
Interaction Overview diagram yaitu salah satu jenis diagram pada
UML yang berguna untuk men-visualisasikan kerjasama dan
hubungan antara activity diagram dengan sequence diagram.
36
12. Package diagram
Package diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML digunakan
untuk mengelompokan kelas dan juga menunjukan bagaimana elemen
model akan disusun serta mengambarkan ketergantungan antara
paket-paket.
13. Diagram Timing
Diagram timing yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
disebut sebagai bentuk lain dari interaksi diagram, dimana fokus yang
paling utamanya kepada waktu. Diagram timing berguna untuk
menunjukan faktor-faktor yang membatasi waktu antara perubahan
state terhadap objek yang berbeda.
37