“KDRT”
PORTOFOLIO MEDIS
RSUD MOKOPIDO
TOLI-TOLI
2018
HALAMAN PENGESAHAN
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86x/m
Pernapasan : 20x/m
Suhu : Afebris
BB : ± 25 kg
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik.
Mulut tampak luka memar pada bibir bagian atas dengan ukuran
panjang 1,5 cm x lebar 1 cm, nyeri tekan (+), berwarna kemerahan.
Thoraks : Bentuk normal, pergerakan simetris.
Paru : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler
Abdomen : Dinding perut sejajar dinding dada, bising usus (+) normal, timpani
diseluruh lapang abdomen, nyeri tekan (+) epigastrium, lien dan hepar
tidak teraba.
Ekstremitas atas : Akral hangat, tidak ada edema.
Ekstremitas bawah : Akral hangat, pada region gluteus sinistra tampak luka memar
dengan ukuran panjang 1,5 cm x lebar 0,5 cm, nyeri tekan (+), berwarna
merah kebiruan, ROM terbatas nyeri.
Daftar Pustaka:
1. Atmadja, Djaja S, KDRT dan Aspek Medikolegal, RS Mitra Keluarga Kemayoran. Jakarta
Pusat : 2012.
2. Irianto, Sulistyowati. Isu KDRT dan Perspektif Pluralisme Hukum. Cetakan Pertama.
Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 2012.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT. (Cited on 2012
July 26). Available from : URL :
http://www.kontras.org/uu_ri_ham/uu_nomor_23_tahun_2004_tentang_penghapusan_KDRT
4. Kasus KDRT dilakukan suami (cited on 2012 July 26). Available from : URL :
http://www.kompas.com/read/xml/2012/12/13/14412492/7698.persen.kasus.kdrt.dilakukan.su
ami
5. Sekilas Tentang Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Cited on
2012 July 26). Available from : URL : http://www.lbh-apik.or.id/fact-58.htm
6. Wijayanti, Asri SH MH. KDRT dan Perlindungan Anak. 25 Juli 2012. Available from :URL:
http://www.gagasanhukum.wordpress.com/2012/06/08/kdrt-dan-perlindungan-anak-bagian-
iii/
7. Kekerasan Dalam Rumah Tangga Bukan Sebatas Kekerasan Fisik. 20 November 2011 (Cited
on 2012 July 26). Available from: URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2012/11/20/13210000/kdrt.bukan.sebatas.kekerasan.fisik.
8. 8. Implentasi Undang-Undang PKDRT (Cited on 2012 July 25). Available from :
http://hafizspeak.blogspot.com/p/implementasi-undang-undang-pkdrt_18.html.
Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui tugas dokter pada kasus KDRT
2. Mengetahui karakteristik luka tumpul
3. Membuat rencana pada penanganan kasus KDRT
4. Mengetahui dasar hukum dan kedudukan Visum et Repertum
1. Subjektif
Pasien datang bersama polisi yang membawa surat permintaan visum untuk dirinya.
Menurut pengakuan pasien korban dipukul pada wajah oleh suami korban sehingga
menimbulkan luka memar selain itu pasien juga didorong sehingga terjatuh di lantai sehingga
korban merasakan nyeri pada perlukaan tersebut. kekerasan ini adalah yang kedua kali
2. Objektif
Pada kasus ini, keluhan pasien berupa nyeri pada wajah dan bokong akibat dipukul dan
juga didorong oleh suaminya sehingga menimbulkan luka memar. Pada anamnesis juga
didapatkan bahwa ini bukan pertama kalinya pasien mengalami hal seupa. Sebelumnya pasien
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada mulut tampak adanya luka memar pada bibir
bagian atas dengan ukuran panjang 1,5 cm x lebar 1 cm, nyeri tekan (+), bengkak, berwarna
kemerahan dan pada regio gluteus sinistra tampak luka memar dengan ukuran panjang 1,5 cm x
lebar 0,5 cm, nyeri tekan (+), berwarna merah kebiruan, ROM terbatas nyeri. Data yang didapat
dari anamnesis dan pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa pasien pada kasus ini dicurigai
mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh suaminya yang menyebabkan terjadinya trauma
tumpul. Maka hal ini dapat digolongkan ke dalam Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
3. Assessment
Keluhan yang dialami pasien digolongkan dalam kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga
dimana pelaku penganiayaan dilakukan oleh suaminya sendiri. Dimana hal tersebut sesuai
dengan Undang-Undang No. 23 tahun 2004 mengenai Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Dalam undang-undang tersebut diatur beberapa poin penting yaitu pengertian dari
kekerasan dalam rumah tangga itu sendiri yang diatur dalam pasal 1 ayat 1 yaitu setiap perbuatan
Yang dimaksud dengan lingkup rumah tangga adalah suami, istri, dan anak (termasuk anak
angkat dan anak tiri), orang–orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang
sebagaimana dimaksud dalam poin pertama karean hubungan darah, perkawinan, persusuan,
pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga (mertua, menantu, ipar dan
besan), dan/atau orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga
tersebut (Pekerja Rumah Tangga) (pasal 2 ayat 1), atau orang yang bekerja sebagaimana
dimaksud poin ketiga dipandang sebagai anggota keluarga dalam jangka waktu selama berada
Pada kasus ini, terdapat kasus medikolegal dimana pasien telah melaporkan kasus ini ke
Polisi dan pasien dating bersama polisi ke RS untuk melakukan pemeriksaan. Visum et repertum
disingkat VeR adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam ilmu kedokteran forensik
atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia,
baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan
keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan pro yustisia. Visum et repertum turut
berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia.
Visum et repertum juga memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan
4. Plan/Resume
Non Medikamentosa