Oleh :
STEP 1
Istilah istilah yang belum dipahami
1. Sianosis 7. Ventilator
2. ARDS 8. Tractile Fremitus
3. Polisitemia 9. Dypsnue
4. Suara crakles 10. Otot inspirasi tambahan
5. Intubasi Trachea 11. Basal paru
6. Ventilator mode PEEP 12. Pekak
JAWABAN STEP 1
1. Sianosis
Adalah warna kebiruan pada kulit, membrane mukosa dan kuku karena kekurangan O 2
dalam darah.
2. ARDS
Acute Respiratory Distress Syndrome adalah keadaan yang terjadi karena
ketidakseimbangan kadar O2 dan CO2 dalam darah dan adanya peningkatan
permeabilitas membrane yang ditandai dengan dypsneu, hipoksemia, difusi bilateral
infiltrate. ARDS sering disebut dengan gagal nafas akut.
3. Polisitemia
Adalah peningkatan eritrosit pada tubuh karena sumsum tulang memproduksi eritrosit
dalam jumlah namun immature. Keadaan ini terjadi karena hipoksemia yang lama.
4. Suara Crakles
Adalah suara nafas tambahan karena adanya sekret di paru. Suara ini timbul akibat
penundaan pembukaan kembali jalan nafas yang menutup.Suara crakles terjadi selama
inspirasi.
5. Intubasi trachea
Yaitu tindakan pemasangan pipa endotracheal yang dimasukkan ke trachea untuk
membuka jalan nafas.
6. Ventilator mode PEEP
Adalah salah satu mode yang ada pada ventilator mekanik. PEEP (Positive End-
Expiratory Pressure) memiliki fungsi untuk redistribusi cairan ekstravaskuler paru,
meningkatkan volume alveolus dan mengembangkan alveoli yang colaps.
7. Ventilator
Adalah salah satu alat untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi dan
untuk mempertahankan oksigenasi dalam tubuh.
8. Tractile fremitus
Adalah getaran yang dapat dirasakan saat palpasi pada dinding dada. Getaran dapat
dirasakan ssat pasien berbicara.
9. Dypsnue
Dypsnue atau sesak nafas yaitu kondisi dimana nafas cepat dan dangkal.
10. Otot inspirasi tambahan
Otot yang seharusnya tidak digunakan saat proses inspirasi. Contohnya otot
sternocledomastoideus
11. Basal paru
Yaitu bagian bawah paru
12. Suara pekak
Yaitu suara abnormal yang timbul saat perkusi pada lapang paru, suara ini terjadi
karena adanya benda padat. Suara perkusi normal paru adalah sonor.
STEP 2
Masalah yang ditemukan :
1. Mengapa terdapat polisitemia pada hasil lab darah? Bagaimana mekanismenya?
2. Mengapa dilakukan pemasangan intubasi tracea?
3. Pemeriksaan apa saja yang mengindikasi adanya polisitemia?
4. Bagaimana cara pemasangan ETT?
5. Mengapa pasien dipasang ventilator dengan mode PEEP?
6. Mengapa terjadi penurunan tractile fremitus?
7. Apa saja yang termasuk otot inspirasi tambahan?
8. Mengapa tekanan darah pasien rendah?
9. Mengapa pada pemeriksaan fisik terdengar suara crakles di basal paru?
10. Apa saja komplikasi pemasangan ventilator?
11. Apa diagnosa utama keperawatan yang muncul?
12. Bagaimana penanganan utama pasien dengan ARDS?
13. Bagaimana patofisiologi ARDS?
14. Bagaimana interpretasi hasil lab BGA pada scenario?
15. Apa saja komplikasi dan pemeriksaan penunjang ARDS?
16. Bagaimana etiologi dari ARDS?
17. Mengapa kesadaran pasien menurun?
18. Bagaimana memonitoring pasien dengan pemasangan ventilator?
STEP 5
Klarifikasi
1. Bagaimana cara pemasangan ETT?
2. Mengapa pasien dipasang ventilator dengan mode PEEP?
3. Apa saja otot inspirasi tambahan?
4. Mengapa tekanan darah pasien rendah?
5. Apa saja komplikasi ARDS?
6. Bagaimana patofisiologi ARDS?
7. Bagaimana penanganan utama ARDS?
8. Mengapa kondisi pasien menurun?
STEP 6
Mencari jawaban berdasarkan sumber yang relevan
STEP 7
Berbagi informasi berdasarkan sumber yang relevan
1. Bagaimana cara pemasangan ETT?
INTUBASI TRACHEAL
A. Pengertian
Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau Intubasi adalah memasukkan pipa jalan
nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan Intubasi baru dapat di lakukan
bila : cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal, perlu memberikan
nafas buatan dalam jangka panjang, ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru.
B. Tujuan
1. Membebaskan jalan nafas
2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator).
3. Mandrin
4. Xylocain jelly
5. Sarung tangan steril
6. Xylocain spray
7. Spuit 10 cc
8. Orofaringeal tube (guedel)
9. Stetoskop
10. Bag Valve Mask (ambubag)
11. Suction kateter
12. Plester
13. Gunting
14. Masker
D. Persiapan Tindakan
f. masukkan dari sudut mulut kanan arahkan ujung ETT menyusur ke rima glotis
masuk ke cela pita suara
h. cabut stylet
k. cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk leawt ETT
apakah sama antara paru kanan dan kiri
6. Pernafasan yang adekuat dapat di monitor melalui cek BGA (Blood Gas Analysis)
± ½ – 1jam setelah intubasi selesai
7. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi
8. catat respon pernafasan pasien pada mesin ventilator
……… 2000. Diktat Kuliah Gawat Darurat. PSIK FK.Unair. TA: 2000/2001.
Surabaya.)
1. Pneumothorak
2. Pneumomediastinum
3. Hipotensi
4. Menurunnya pengeluaran urine
5. Asidosis
6. Hiponatremi
7. Hipernatremi
8. Hipokalemi
9. Disseminated intravaskuler coagulation ( DIC )
10. Kejang
11. Intraventricular hemorhagi
12. Infeksi sekunder
13. Murmur
(http://duniakeperawatan2011.blogspot.com/2011/04/askep-ards.html)
Henti simpatetik
hipothalamus
Vasokonstriksi sistemik
Hipoksia otak
Perubahan
Penurunan
volume
kesdaran
darah