Anda di halaman 1dari 1

Konsep dan Rancangan Pengabdian di Desa Senaung,

Kecamatan Jambi Luar Kota, Muaro Jambi 2017

Konsep : Dokumentasi, reproduksi, dan eksplorasi/eksperimentasi


Rincian teknis:
Desa memiliki basis tradisi dan pengetahuan sebagai tata norma filosofis yang mendasari
pandangan dunia masyarakatnya. Kondisi tersebut menjadi wilayah yang terus-menerus
mengalami dinamika, baik secara positif maupun negatif. Seiring perubahan zaman dinamika
menyebabkan hadirnya transformasi antara realitas hidup saat ini dengan realitas hidup di
masa lampau. Hasil-hasil manifestasi masa lampau (khususnya dalam tradisi dan
kebudayaan) perlu dinegosiasikan ulang dengan realitas masa kini. Relasi antara masa
lampau dengan masa kini, tentu saja perlu pembacaan yang kontekstual dalam sensibilitas
yang baru, sehingga basis tradisi desa serta keseluruhan isinya bisa ditransformasikan dan
dinegosiasikan dalam spirit yang lebih emansipatoris dan partisipatoris guna menjaga
keberlangsungan lintas generasi dari komunitas desa tersebut.
Hal yang cukup fundamental adalah keterlibatan dan posisi subjek dalam melakukan
transformasi lintas generasi. Subjek sebagai agen, dengan demikian memegang posisi yang
cukup menentukan guna mengemban praktik kebudayaan dalam keseharian. Regenerasi
menjadi niscaya, agar terjadi peralihan informasi, pengetahuan, sekaligus juga kesadaran
akan identitas maupun corak yang khas. Dalam mendukung upaya yang dimaksudkan di atas,
perlu dilakukan observasi untuk menjajaki situasi dan kondisi di lapangan. Maka sebagai
langkah awal ditawarkan model dokumentasi, reproduksi, dan eksplorasi/eksperimentasi.
Tujuan:
Orientasi yang diharapkan adalah mengembangkan sekaligus menafsirkan ulang basis
kebudayaan atau tradisi yang masih ada dalam ruang lingkup Desa Senaung, seperti tradisi
lisan, seni pertunjukan, sastra, dolanan anak, dan sebagainya. Selain itu, eksplorasi dalam
wilayah reproduksi dan juga eksperimentasi diharapkan membuat kebudayaan bukan lagi
suatu slogan yang kaku dan statis dalam tafsiran sekelompok elit tertentu, melainkan ia lebih
empirik dan partisipatoris bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sasaran:
Sasaran secara umum: revitalisasi baik secara konvensi maupun secara invensi dengan
melibatkan seluruh pihak dalam komunitas masyarakat Desa Senaung.
Sasaran secara khusus: penguatan subjek dan masyarakat sebagai faktor penentu dalam
negosiasi kebudayaan. Wujud konkretnya adalah terciptanya kesadaran memiliki, menjaga,
dan menjalankan kebudayaan sesuai dengan prinsip-prinsip etik, norma, spiritual, dan
kultural yang dianutnya.

Anda mungkin juga menyukai