0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan1 halaman
Rancangan dalam tulisan pendek tersebut sebenarnya adalah gagasan dalam mengembangkan dan mengolah potensi desa yang dijadikan wilayah riset dalam program Festival Kampung.
Rancangan dalam tulisan pendek tersebut sebenarnya adalah gagasan dalam mengembangkan dan mengolah potensi desa yang dijadikan wilayah riset dalam program Festival Kampung.
Rancangan dalam tulisan pendek tersebut sebenarnya adalah gagasan dalam mengembangkan dan mengolah potensi desa yang dijadikan wilayah riset dalam program Festival Kampung.
Konsep : Dokumentasi, reproduksi, dan eksplorasi/eksperimentasi
Rincian teknis: Desa memiliki basis tradisi dan pengetahuan sebagai tata norma filosofis yang mendasari pandangan dunia masyarakatnya. Kondisi tersebut menjadi wilayah yang terus-menerus mengalami dinamika, baik secara positif maupun negatif. Seiring perubahan zaman dinamika menyebabkan hadirnya transformasi antara realitas hidup saat ini dengan realitas hidup di masa lampau. Hasil-hasil manifestasi masa lampau (khususnya dalam tradisi dan kebudayaan) perlu dinegosiasikan ulang dengan realitas masa kini. Relasi antara masa lampau dengan masa kini, tentu saja perlu pembacaan yang kontekstual dalam sensibilitas yang baru, sehingga basis tradisi desa serta keseluruhan isinya bisa ditransformasikan dan dinegosiasikan dalam spirit yang lebih emansipatoris dan partisipatoris guna menjaga keberlangsungan lintas generasi dari komunitas desa tersebut. Hal yang cukup fundamental adalah keterlibatan dan posisi subjek dalam melakukan transformasi lintas generasi. Subjek sebagai agen, dengan demikian memegang posisi yang cukup menentukan guna mengemban praktik kebudayaan dalam keseharian. Regenerasi menjadi niscaya, agar terjadi peralihan informasi, pengetahuan, sekaligus juga kesadaran akan identitas maupun corak yang khas. Dalam mendukung upaya yang dimaksudkan di atas, perlu dilakukan observasi untuk menjajaki situasi dan kondisi di lapangan. Maka sebagai langkah awal ditawarkan model dokumentasi, reproduksi, dan eksplorasi/eksperimentasi. Tujuan: Orientasi yang diharapkan adalah mengembangkan sekaligus menafsirkan ulang basis kebudayaan atau tradisi yang masih ada dalam ruang lingkup Desa Senaung, seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, sastra, dolanan anak, dan sebagainya. Selain itu, eksplorasi dalam wilayah reproduksi dan juga eksperimentasi diharapkan membuat kebudayaan bukan lagi suatu slogan yang kaku dan statis dalam tafsiran sekelompok elit tertentu, melainkan ia lebih empirik dan partisipatoris bagi seluruh lapisan masyarakat. Sasaran: Sasaran secara umum: revitalisasi baik secara konvensi maupun secara invensi dengan melibatkan seluruh pihak dalam komunitas masyarakat Desa Senaung. Sasaran secara khusus: penguatan subjek dan masyarakat sebagai faktor penentu dalam negosiasi kebudayaan. Wujud konkretnya adalah terciptanya kesadaran memiliki, menjaga, dan menjalankan kebudayaan sesuai dengan prinsip-prinsip etik, norma, spiritual, dan kultural yang dianutnya.