Terlepas dari semua hal itu, semua hal yang menyangkut keuangan
baik itu uang yang masuk ataupun uang yang keluar harus dilaporkan
dalam suatu bentuk laporan keuangan. Mengapa? Karena keuangan yang
dikelola oleh suatu manajemen tersebut juga menyangkut kepentingan
pihak lain, tidak terkecuali yayasan sebagai organisasi nirlaba.
Perkembangan zaman saat ini menuntut perubahan, sehingga yang
menjadi tantangan dewasa ini bukanlah berbicara mengenai adanya
perubahan, tetapi bagaimana membawa perubahan secara baik. Untuk
kelangsungan hidup, suatu organisasi tentunya harus memiliki daya saing
yang harus dicapai melalui peningkatan kualitas dan produktifitasnya.
Masalah mutu dan produktifitas dalam sebuah organisasi sudah menjadi
masalah sejak dulu.
Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, maka semakin
banyak pula yayasan pendidikan yang ada di Palembang. Hal tersebut
tentunya tidak lepas dari peranan yayasan-yayasan yang mengelolanya.
1
Maka penulis melakukan penelitian ini pada yayasan yang mengelola
pendidikan sekolah.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan PSAK 45 berdasarkan pembatasan dana
pada Yayasan Sosial Pendidikan Pusri?
2. Bagaimana hubungannya dengan kualitas informasi keuangan pada
Yayasan Sosial Pendidikan Pusri?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris pada:
2
1. Untuk menilai penerapan PSAK No. 45 berdasarkan pembatasan
dana pada Yayasan Sosial Pendidikan Pusri.
2. Untuk menilai hubungannya dengan kualitas informasi keuangan
pada Yayasan Sosial Pendidikan Pusri
MANFAAT PENELITIAN
2)
BATASAN MASALAH
2. PAD yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah PAD yang ada di
kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Selatan.
3. DAU yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah DAU yang ada di
kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Selatan.
RANCANGAN PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Data Penelitian
Populasi Penelitian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada
di Sumsel. Jumlahnya ada 11 kabupaten dan 4 kotamadya. Sedangkan
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada dalam
4
penelitian ini. Hal ini dikarenkan peneliti ingin meneliti secara tepat dan
seksama mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi, DAU dan PAD yang
ada di kabupeten dan kota di sumsel. Atau dengan kata lain sampel
dalam peneliian ini adalah populasi penelitian (n=N).
5
Pertumbuha
n Ekonomi
Belanja Modal
PAD
PAD
dimana :
Y = Belanja Modal (BM)
a = Konstanta
b = Slope atau koefisien regresi atau intersep
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD)
DAU = Dana Alokasi Umum (DAU)
e = error
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model
dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik.
Syarat-syarat tersebut adalah data tersebut harus terdistribusi secara
normal, tidak mengandung multikolinearitas, autokorelasi dan
heterokedastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linear
berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik, yang
terdiri dari:
11. Uji Normalitas
Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang digunakan telah terditribusi secara normal. Untuk menguji
normalitas data, penelitian ini mengunakan analisis grafik. Pengujian
normalitas melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis grafik
6
normal probability plot. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-
titik tersebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis
diagonal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model
regresi yang baik tidak tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF) di atas 10 (Ghozali, 2001).
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi
berkaitan dengan adanya autokorelasi. Pengujian ini menggunakan model
Durbin-Watson (dw test). Model regresi yang baik adalah model yang
tidak mengandung autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan dimana
variable error-term pada periode tertentu berkrelasi dengan variable
error-term pada periode lain yang bermakna variabel error-term tidak
random. Pelanggaran terhadap asumsi ini berakibat interval keyakinan
terhadap hasil estimasi menjadi melebar sehingga uji signifikansi tidak
kuat.
3. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat
dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel
independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Model regresi yang
baik adalah yang tidak terdapat heterokedastisitas. Apabila dalam grafik
tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar
secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
diidentifikasikan tidak terdapat heterokedastisitas.
PENGUJIAN HIPOTESA
Uji F test
Uji t test
Daftar Pustaka
8
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Edisi III, 1-52, 79-134, 251-258, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Halim, Abdul & Syukriy Abdullah. 2006. Hubungan dan masalah keagenan
di pemerintahan daerah: sebuah peluang penelitian anggaran dan
akuntansi. Jurnal Akuntansi Pemerintah 2(1): 53-64.