Anda di halaman 1dari 12

NAMA : dr. R.

EGA SUHARNO
NIM : 1707601070002
BAGIAN : THT- KL

LIPASE
Enzim lipase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis rantai
panjang trigliserida. Enzim ini memiliki potensi untuk digunakan memproduksi
asam lemak, yang merupakan prekursor berbagai industri kimia. Lipase
diklasifikasikan sebagai enzim hidrolase yang menghidrolisis trigliserida
menjadi asam lemak bebas, gliserida parsial (monogliserida), digliserida dan
gliserida seperti pada gambar berikut.

Enzim lipase merupakan enzim yang memiliki peran penting dalam


bioteknologi modern. Lipase terkenal memiliki aktivitas yang tinggi dalam reaksi
hidrolisis dan dalam kimia sintesis. Lipase dapat berperan sebagai biokatalis
untuk reaksi-reaksi hidrolisis, esterifikasi, alkoholisis, asidolisis, dan aminolisis.
Lipase menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas, gliserida
parsial, dan gliserol. Trigliserida sebagai substrat terdiri dari asam lemak rantai
panjang yang tidak larut dalam air.
Lipase menghidrolisis ikatan ester pada permukaan antara fase cair,
dimana enzim terlarut dan fasa substrat tidak terlarut.
Lipase biasanya diproduksi oleh pankreas babi dan sapi, ragi Candida,
Aspergillus, Rhizopus, dan Mucor sp. Dalam industri, lipase antara lain digunakan
alam industri farmasi dan untuk menghasilkan asam lemak dari minyak tidak
stabil yang biasanya mengandung asam lemak tidak jenuh.

1
Lipase dari Candida cylindracea digunakan untuk menghidrolisis minyak
dalam pembuatan sabun. Selain bidang farmasi, lipase juga digunakan dalam
industri kosmetik, kulit, makanan, parfum, dan sintesis bahan organik lain.
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang
terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 -
1011 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi
enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping itu
mempunyai derajat kekhasan yang tinggi.

Fungsi enzim lipase dalam metabolisme


Jika ditinjau secara umum, fungsi enzim dalam metabolisme adalah
sebagai biokatalisator yaitu suatu zat yang berfungsi untuk mempengaruhi dan
mempercepat berlangsungnya suatu kejadian reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh setiap organisme atau sel hidup, baik itu pada suatu reaksi - reaksi dalam
penguraian molekul yang kompleks untuk berubah menjadi molekul molekul yang
sederhana ataupun dalam penyusunan senyawa - senyawa yang kompleks dari
molekul yang sederhana. lipase adalah enzim yang diproduksi oleh organ mulut,
organ lambung dan juga oleh pankreas.
Fungsi enzim lipase adalah sebagai berikut :

 Fungsi yang paling utama dari enzim lipase yaitu berfungsi untuk
membantu tubuh dalam mencerna lemak dan lipid yang terkandung di
dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini sangat
berguna dalam mempertahankan fungsi sehat pada kantong empedu.
 Mengontrol tentang tingkat sintesis pada lemak sehingga dapat menjaga
jaringan adiposa. Jumlah yang sangat tepat dari bantuan lipase untuk
membakar semua cadangan lemak yang ikut dibakar sebagai salah satu
bahan bakar, jika memang hal itu dibutuhkan.
 Membantu memecahkan zat lipoprotein densitas yang rendah dengan
menggunakan apolipoprotein sebagai sebuah kofaktor.
 Membantu menjaga permeabilitas sel agar optimal sehingga dapat
memungkinkan jika nutrisi yang dibutuhkan agar masuk dalam sel guna
memperlancar suatu metabolisme.

2
 Enzim lipase adalah enzim yang unik karena dapat memecahkan suatu
lemak jenuh, tanpa harus merusak jenis vitamin yang terkandung pada
tersebut.
Enzim lipase secara luas dapat ditemukan pada hewan, tanaman dan
mikroorganisme. Lipase mamalia dikelompokkan berdasarkan sumbernya, yaitu
lipase dalam sistem pencernaan seperti lambung dan pankreas, lipase dalam
jaringan hati, paru-paru, jantung dan ginjal, serta lipase dalam air susu.
Lipase tanaman dibagi menjadi empat kelompok yaitu lipase triasilgliserol
yang terdapat dalam tanaman jagung, minyak sawit, kacang, gandum, beras, dan
kentang, lipase asilhidrolase yang terdapat pada kentang, lipase fosfolipid yang
terdapat dalam tanaman seledri, kol dan kacang dan terakhir adalah lipase
lisofosfolipase yang terdapat dalam gandum.
Berdasarkan penelitian, lipase yang diperoleh dari mikroorganisme selain
lebih murah juga lebih stabil terhadap lingkungan dengan demikian mempunyai
spektrum yang lebih luas untuk diaplikasikan di industri, diantaranya industri
lemak, minyak, susu dan obat-obatan. Beberapa diantaranya telah dipurifikasi dan
spesifisitasnya telah diteliti secara seksama. Disamping itu telah dikembangkan
pula kondisi kultur untuk mencapai hasil maksimum dari enzim lipase.
Mikroorganisme yang dapat menghasilkan lipase antara lain jamur
(Aspergillus niger, Geotrichum candidum , Mucor, Penicillium cyclopium,
Rhizopus delemar, dan Fusarium oxysporum), bakteri (Pseudomonas fluoresens,
Chromobacterium viscosum, Staphylococcus sp. (Staphylococcus aureus, S.
hyicus, S. Carnosus), Bacillus, Moraxella, , Pseudomonas cepacia, dan
Propionibacterium), dan khamir (Candida rugosa, Candida cylindracea, Candida
curvata, dan Saccharomyces carlbergiensis, Candida paralipolytica dan
Saccharomycopsis lipolytica).
Lipase mikrobial umumnya merupakan protein dengan bobot molekul
antara 2000 - 120.000 dengan aktifitas spesifik 500 - 1.000 unit per mg protein.
Sebagian besar lipase yang dimurnikan merupakan glikoprotein yang
mengandung 2 - 15 persen karbohidrat.
Metoda yang umum digunakan untuk memproduksi enzim lipase adalah
metode fermentasi semi padat atau fermentasi medium cair. Fermentasi medium

3
cair merupakan suatu fermentasi dengan menggunakan media cair yang
substratnya terlarut atau terdispersi dalam cairan dan mikroorganismenya berada
di bawah permukaan cairan pada kondisi aerob dengan bantuan aerasi dan agitasi.
Disamping memperhatikan faktor media, kondisi aerasi dan agitasi,
produksi lipase juga dipengaruhi oleh keberadaan induser. Induser tersebut dapat
berupa trigliserida, ester asam lemak berantai panjang atau asam lemak bebas.
Beberapa mikroorganisme penghasil lipase hanya dapat memproduksi lipase
apabila terdapat induser dalam media kultivasi. Namun, pada mikroorganisme lain
keberadaan induser tidak memberikan pengaruh terhadap produksi lipase. Pada
Penicillium roqueforti, keberadaan induser justru menekan produksi enzim.
Berdasarkan kemampuannya dalam mensintesis ikatan ester, lipase
diklasifikasikan ke dalam 3 golongan menurut kekhasannya, yaitu:
1. Golongan pertama adalah lipase yang tidak khas. Enzim ini tidak menunjukkan
kekhasan dari segi posisi ikatan ester dalam molekul gliserol atau sifat asam
lemak. Contoh: lipase dari Candida cylindracae, Corynebacterium acnes, dan
Staphylococcus aureus.
2. Golongan kedua mencakup lipase yang mempunyai kekhasan posisi untuk
posisi-1 dan -3 gliserida. Hal ini umum untuk lipase mikroba dan merupakan
akibat dari ketidakmampuan ikatan ester posisi-2 untuk memasuki pusat aktif
enzim (active center) karena hambatan ruang. Lipase ini diperoleh dari
Aspergillus niger, Mucor javanicus, dan Rhizopus arrhizus.
3. Golongan lipase ketiga menunjukkan kekhasan untuk asam lemak tertentu.
Contohnya lipase dari Geothricum candidum, yang mempunyai kekhasan
menonjol untuk asam lemak rantai panjang yang mengandung ikatan rangkap dua
cis pada posisi-2.
Lipase mengkatalisis tiga jenis reaksi. Reaksi katalitik lipase bersifat
bolak-balik. Lipase mengkatalisis sintesa ester pada sistem microaqeous. Namun
pada beberapa biotransformasi industri oleokimia, proses transesterifikasi
nampaknya lebih disukai daripada hidrolisis dan sintesis ester.
Reaksi katalitik lipase diklasifikasikan kedalam dua kategori utama, yaitu
hidrolisis dan sistesis. Reaksi yang masuk dalam kategori sistesis terdiri atas

4
reaksi esterifikasi, interesterifikasi, alkoholisis dan asidolisis. Reaksi
interesterifikasi, alkoholisis dan asidolisis dikenal dengan istilah transesterifikasi.
Digliserida dan monogliserida pada reaksi hidrolisis trigliserida oleh
enzim lipase merupakan senyawa yang bersifat sebagai zat aktif penurun tegangan
permukaan yang lebih baik dibandingkan trigliserida, selain itu digliserida dan
monogliserida dapat mempengaruhi laju reaksi dengan cara memodifikasi
sistemnya. Ukuran diameter butir – butir lemak merupakan indikasi eksternal
terbentuknya permukaan antar fasa minyak dan air.

Enzim lipase pada tubuh dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan


kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga
dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim
lipase yaitu Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan
molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut
oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul
yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan
gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan
gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan
getah bening ( limfe ).
Lipase sebagai katalis untuk reaksi esterifikasi dapat diperoleh dari
species mikrobia ataupun tanaman. Nelson dkk. (1996) melakukan ”screening”
lipase dari banyak spesies mikroba dalam kemampuannya melakukan
transesterifikasi trigleserida dengan alkohol rantai pendek menjadi alkil ester.
Lipase Mucor miehei ternyata paling efisien mengubah trigliserida menjadi alkil
ester dengan alkohol primer, sedangkan lipase dari Candida antartica paling
efisien untuk transesterifikasi trigliserida dengan alkohol sekunder menghasilkan
alkohol ester bercabang. Lipase ini juga terbukti efektif untuk transesterifikasi
minyak nabati dan bahan baku lain yang mengandung asam lemak tinggi
menjadi derivat alkil ester.

5
C. Sisi aktif enzim lipase
Lipase juga disebut dengan serin hidrolase yang bekerja pada urutan G-
X
1
-S-X
2
-G, dimana G-glycine, S-serine, X
1
-histidin dan X
2
-asam glutamat atau
aspartat. Fungsi biologis dari lipase adalah mengkatalisis proses hidrolisis dari
triacylglycerols menjadi asam lemak bebas. Gambar beikut dapat dilihat
struktur 3 dimensi dari enzim lipase.

Dari gambar diatas dapat dilihat komponen sisi aktiv dari enzim lipase yang
teridiri dari Serin-77, Aspartat-133 dan Histidin-156. Berikut adalah struktur dari
asam amino serin, aspartat dan histidin.
Interaksi residu Asp atau Glu bermuatan negatif memungkinkan residu
tersebut untuk bertindak sebagai basis umum yang dapat menangkap sebuah
proton dari gugus hidroksil situs aktif Serin. Sehingga dihasilkan ion alkoksida
yang nukleofilik terhadap residu Serin untuk menyerang gugus karbonil substrat
ester membentuk perantara asil-enzim. Komponen penting lainnya untuk
mekanisme katalitik adalah oxyanion-hole yang terdiri dari donor ikatan H
(kebanyakan ikatan kelompok N-H). Lubang oxyanion membantu untuk

6
menstabilkan reaksi antara selama katalisis ketika oksigen karbonil membawa
muatan parsial negatif. Proses aktivasi serin oleh histidin dan asp/glu lipase
dapat digambarkan seperti dibawah ini

. Mekanisme Hidrolisis Triasilgliserol


Secara umum proses pemutusan ikatan ester oleh lipase dapat
digambarkan seperti berikut ini.

E. Mikroorganisme penghasil enzim lipase


Kelompok yeast yang dapat manghasilkan lipase adalah dari Candida
rugosa dan dari kelompok jamur adalah Aspergillus niger dan Penicillium
aurantiogriseum. Adapun pada kelompok bakteri, lipase yang dihasilkan adalah
dari genera Bacillus, Aeromonas, Pseudomonas, Alcaligenes, Arthrobacter,
Chromobacterium, Serratia, Vibrio, Aeromonas, dan Staphyloccus.
Di antara sumber lipase baik berasal dari tumbuhan, hewan dan
mikroba, ternyata lipase mikroba yang paling banyak digunakan. Hal ini
disebabkan karena mikroba dapat dengan mudah dibudidayakan dan lipase dapat
mengkatalis berbagai reaksi hidrolisis dan sintetis. Lipase digunakan dalam
berbagai bidang bioteknologi, seperti pengolahan makanan dan susu (keju
pematangan, pengembangan rasa, EMC teknologi), deterjen, farmasi (naproxen,

7
ibuprofen), agrokimia (insektisida, pestisida) dan oleokimia (hidrolisis lemak
dan minyak, sintesis biosurfaktan ) industri. Lipase dapat lebih dimanfaatkan di
daerah baru di mana mereka dapat berfungsi sebagai biocatalysts potensial.
F. Aplikasi enzim lipase
1. Lipase dalam industri susu
Lipase digunakan secara ekstensif dalam industri susu untuk hidrolisis
lemak susu. Aplikasi saat ini meliputi peningkatan rasa keju, percepatan
pematangan keju, pembuatan produk keju-suka, dan lipolisis lemak
mentega, dan cream. Sedangkan penambahan lipase terutama lisis rantai
pendek (C4 dan C6) asam lemak yang mengarah ke pengembangan rasa,
aroma tajam, pelepasan rantai menengah (C12 dan C14) asam lemak
cenderung memberikan rasa sabun untuk produk. Selain itu, asam lemak
bebas mengambil bagian dalam reaksi kimia sederhana di mana mereka
memulai sintesis bahan rasa lain seperti aceto-asetat, ß-keto asam, metil
keton, ester rasa, dan lactones.
2. Lipase dalam deterjen
Penggunaan enzim dalam sabun bubuk masih tetap menjadi pemasaran
terbesar untuk industri enzyme. Tren di seluruh dunia terhadap suhu
pencucian yang lebih rendah telah menyebabkan permintaan jauh lebih
tinggi untuk formulasi deterjen rumah tangga. program skrining terakhir
intensif, diikuti oleh manipulasi genetik, telah menghasilkan pengenalan
beberapa persiapan yang cocok, misalnya, Novo Nordisk's Lipolase (lipase
Humicola disajikan dalam Aspergillus oryzae).
3. Lipase di industri oleokimia
Ruang lingkup penerapan lipase pada industri oleokimia sangat besar karena
menghemat energi dan meminimalkan degradasi termal selama hidrolisis,
glycerolysis, dan alcoholysis. Miyoshi Minyak dan Lemak.Co Jepang,
melaporkan penggunaan komersial cylindracea lipase Candida dalam
produksi sabun. Pengenalan generasi baru enzim murah dan sangat
termostabil dapat mengubah keseimbangan ekonomi yang mendukung
penggunaan lipase.
Kecenderungan saat ini di industri oleokimia adalah suatu gerakan menjauh

8
dari menggunakan pelarut organik dan emulsifiers. Berbagai reaksi yang
melibatkan hidrolisis, alkoholisis, dan glycerolysis telah dilakukan langsung
dalam campuran substrat menggunakan berbagai lipase amobil. Ini telah
menghasilkan produktivitas yang tinggi serta terus menerus menjalankan
proses. Hidrolisis enzimatis mungkin menawarkan harapan terbesar untuk
membelah lemak tanpa investasi yang besar dalam peralatan mahal serta
pengeluaran dalam jumlah besar energy termal.
4. Lipase dalam sintesis trigliserida
Nilai komersial lemak tergantung pada komposisi asam lemak dalam
struktur mereka. Sebuah contoh khas dari campuran trigliserida tinggi nilai-
asimetris adalah mentega kakao. Potensi lipase 1,3-regiospecific untuk
pembuatan pengganti mentega, coklat diakui oleh Unilever dan Fuji Oil.
Ulasan komprehensif pada teknologi ini, termasuk analisis komposisi
produk yang ditemukan. Pada prinsipnya, pendekatan yang sama berlaku
untuk sintesis banyak lainnya terstruktur triglycerides properti memiliki
dietic atau nutrisi yang berharga, lemak misalnya, susu manusia. Ini
trigliserida dan lemak fungsional serupa mudah diperoleh dengan acidolysis
dari fraksi minyak kelapa sawit yang kaya 2-palmitoil gliserol dengan asam
lemak tak jenuh (s). Acidolysis, dikatalisis oleh lipase 1,3-spesifik,
digunakan dalam penyusunan produk nutrisi penting yang umumnya
mengandung lemak rantai asam menengah. Lipase sedang diselidiki secara
ekstensif sehubungan dengan modifikasi minyak bernilai tinggi asam lemak
tak jenuh ganda seperti asam arakidonat, asam eicosapentaenoic, dan asam
docosahexaenoic. Pengayaan substansial di kandungan asam lemak tak
jenuh ganda fraksi mono-gliserida telah dicapai oleh alkoholisis lipase-
katalis atau hydrolysis.
5. Lipase dalam sintesis surfaktan
Poligliserol dan karbohidrat ester asam lemak banyak digunakan sebagai
detergen industri dan sebagai pengemulsi dalam berbagai besar formulasi
makanan (spread yang rendah lemak, saus, es krim, mayonnaises). Enzymic
sintesis surfaktan fungsional yang sama telah dilakukan pada suhu sedang
(60-80 ° C) dengan regioselectivity sangat baik. Adelhorst et al telah

9
melakukan esterifikasi pelarut-bebas dari sederhana alkil-glikosida
menggunakan asam lemak cair dan lipase amobil antarctica Candida.
Fregapane et al diperoleh mono-dan di-esters dari monosakarida dalam hasil
tinggi, menggunakan asetal gula sebagai bahan awal. Lipase dari A. terreus
mensintesis biosurfaktan oleh transesterifikasi antara minyak alami dan gula
alcohol. Lipase juga dapat mengganti phospholipases dalam produksi
lysophospholipids. Lipase Miehei Mucor telah digunakan untuk
transesterifikasi fosfolipid dalam berbagai alcohol primer dan sekunder.
Lipase juga mungkin berguna dalam sintesis berbagai macam surfaktan bio-
degradable amfoter, ester asam amino yaitu berbasis, dan amides.
6. Lipase dalam sintesis bahan-bahan untuk produk perawatan pribadi
Unichem Internasional baru-baru ini meluncurkan produksi palmitat
isopropyl miristat, isopropil, dan 2-ethylhexyl palmitate untuk digunakan
sebagai emolien dalam produk perawatan pribadi seperti minyak kulit dan
krim anti sinar matahari, dan sabun mandi. Ester Wax memiliki aplikasi
serupa dalam produk perawatan pribadi dan sedang diproduksi secara
enzimatis, menggunakan lipase C. cylindracea, dalam sebuah batch
bioreactor
7. Lipase di farmasi dan bahan kimia pertanian
Utilitas lipase dalam penyusunan synthons kiral baik diakui dan
didokumentasikan. Beberapa proses baru saja dikomersialkan yang telah
dijelaskan oleh Sainz-Diaz et al., dan Davis et al. Resolusi asam 2-
halopropionic, bahan awal untuk sintesis herbisida phenoxypropionate,
adalah proses berdasarkan esterifikasi selektif (S)-isomer dengan butanol,
yang dikatalisis oleh lipase pankreas babi dalam hexane anhidrat. Contoh
lain yang mengesankan dari aplikasi komersial lipase dalam resolusi
campuran rasemat adalah hidrolisis epoxyester alcohol. Produk reaksi, ester
(R)-glisidil dan (R)-glycidol dapat segera dikonversi ke (R) - dan (S)-
glycidyltosylates yang intermediet menarik bagi penyusunan optik blocker ß
aktif-dan berbagai macam produk lainnya. Sebuah teknologi yang sama
telah dikomersialisasikan untuk menghasilkan 2 (R), glycidate 3 (S)-
methylmethoxyphenyl, yang intermediate kunci dalam pembuatan obat

10
kardiovaskular optik Diltiazem murni.
Lipase memiliki aplikasi sebagai katalis industri untuk resolusi alkohol
rasemat dalam penyusunan beberapa prostaglandin, steroid, dan analog
nukleosida carbocyclic. Regioselective modifikasi senyawa organik
polifungsional daerah lain belum berkembang pesat aplikasi lipase,
khususnya di bidang AIDS treatment. Lipase dari A. carneus dan A. terreus
menunjukkan kemo-dan regiospecificity di hidrolisis peracetates dari
farmasi penting polifenolik compounds. Lipase juga berguna dalam sintesis
dari sucralose sweetner buatan oleh hidrolisis regioselective dari Octa-
acetylsucrose.
8. Lipase dalam sintesis polimer
Stereoselektivitas lipase berguna untuk sintesis polymer optik aktif. Polimer
ini adalah reagen asimetris, dan digunakan sebagai pernyerap. Di bidang
kristal cair, monomer yang sesuai dapat dibuat dengan transesterifikasi
lipase-katalis dari alcohol, yang dengan alkohol rasemat bisa disertai dengan
resolution. Penggunaan glycidyltosylates kiral untuk persiapan crystal
feroelektrik cair juga telah dilaporkan. Dengan demikian, enzim ini telah
melakukan diversifikasi penggunaan komersial, baik dalam hal skala dan
proses. Lipase telah bekerja dengan sukses di industri makanan serta
teknologi tingkat tinggi dalam produksi bahan kimia dan farmasi.
Selanjutnya, enzim ini memiliki potensi di bidang baru, untuk lipase
misalnya telah berhasil telah digunakan dalam pembuatan kertas - ternyata,
perlakuan pulp dengan lipase menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
dan kebutuhan pembersihan berkurang. Demikian pula, enzim juga telah
digunakan dalam hubungan dengan koktail mikroba untuk pengobatan
limbah lemak yang kaya dari pabrik es krim.
G. Pengaruh berkurangnya Enzim Lipase dalam tubuh manusia
Karena enzim lipase mencerna lemak dan vitamin lemak terlarut. Orang
yang kekurangan enzim lipase akan memiliki kecenderungan kolesterol tinggi
trigliserida tinggi, kesulitan kehilangan berat dan diabetes atau kecenderungan
glukosuria (gula dalam urin tanpa gejala diabetes). Hasil penelitian dari beberapa
kecenderungan ini adalah penyakit jantung.

11
Karena enzim lipase memerlukan koenzim, klorida, orang yang
kekurangan lipase memiliki kecenderungan terhadap hipoklorida (klorida rendah
dalam kesetimbangan elektrolit kita). Kondisi ini bisa dengan mudah diatasi
dengan lipase. Akan tetapi sering kali ahli nutrisi merekomendasikan
menggunakan HCl betaine yang mungkin menempatkan stres asam pada darah
yang menyebabkan ketidakmampuan menyediakan alkalinitas yang diperlukan
untuk mengaktifkan enzim pankreas tubuh. Enzim lipase membutuhkan pH
tinggi untuk aktif diantara enzim-enzim makanan. Itulah sebabnya mengapa
lemak paling sulit dari semua makanan untuk dicerna tubuh.
Orang gemuk dapat dibantu dengan mengambil suplemen lipase. Akan
tetapi masalah lemak masih ada, yaitu mengambil kombinasi makanan yang
mengandung enzim lipase yang secara bertahap akan mengurangi ukuran batu
empedu sehingga mengurangi gejala tetapi tidak menyembuhkan intolerasi
lemak seperti operasi tidak menyembuhkan penyakit. Enzim lipase akan
membantu mencegah suatu kondisi apabila orang yang tidak toleran terhadap
lemak mengurangi konsumsi lemak

12

Anda mungkin juga menyukai