Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA PENULARAN DAN PENCEGAHAN TBC


DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL PASURUAN

DISUSUN OLEH :
1. RIZA SHILVIYAH (201501119)
2. MAISAROH (201501117)
3. RINA ANDRIYANTI (201501118)
4. M. FAJRUS SHODIQ (201501123)
5. MUHAMMAD UMAMI ARIF (201501120)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA PENULARAN DAN


PENCEGAHAN TBC

Pokok Bahasan : Penyakit Tuberculosis Paru


Sub Pokok Bahasan : Upaya Penularan dan Pendegahan TBC
Cara Batuk yang Benar
Cara Menggunakan Masker yang Benar
Sasaran : Keluarga pasien di RSUD Bangil Pasuruan
Waktu : 1 X 40 Menit
Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Desember 2017
Tempat : di-ruang tunggu Teratai RSUD Bangil Pasuruan

Hasil penyuluhan di sampaikan :

Tempat : Ruang Perawat RSUD Bangil Pasuruan

Penyaji : Kelompok 23

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia TBC adalah salah satu penyakit yang ditakuti pada abad

ke-19, TBC adalah penyebab nomor 8 kematian anak usia 1 hingga 4 tahun

pada tahun ’20- Berdasarkan data dari WHO tahun 1993 didapatkan fakta

bahwa sepertiga penduduk Bumi telah diserang oleh penyakit TBC. Sekitar 8

juta orang dengan kematian 3 juta orang pertahun. Diperkirakan dalam tahun

2002-2020 akan ada 1 miliar manusia terinfeksi, sekitar 5-10 persen


berkembang menjadi penyakit dan 40 persen yang terkena penyakit berakhir

dengan kematianan.

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini

masih belum bisa dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2

juta penduduk dunia setiap tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit

infeksi lainnya. Bahkan Indonesia adalah negara terbesar ketiga dengan

jumlah pasien TBC terbanyak di dunia, setelah Cina dan India. Sulitnya

memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah

munculnya bakteri yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu,

upaya penemuan obat baru terus dilakukan.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga

pasien dapat menginformasikan dan mengetahui serta memanfaatkan

informasi yang di dapat dalam kegiatan sehari-hari, sehingga dapat

menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Peserta mengerti tentang penyakit TBC

2. Peserta mengerti tentang penyebab timbulnya penyakit TBC dan

dapat menjaga pola hidupnya


3. Paserta mengerti tentang tanda dan gejala yang akan muncul pada

penyakit TBC sehingga peserta dapat mewaspadai dan

memeriksakan sejak dini

4. Peserta mengerti dan mengetahui cara penularan penyakit TBC

sehingga penyakit TBC dapat terminimalisir

5. Peserta mengerti cara pencegahan penyakit TBC dan peserta dapat

melakukan pencegahan agar tidak terkena penyakit TBC

6. Peserta mengetahui bagaimana syarat dalam pengobatan TBC agar

peserta yang sdah terkena TBC dapat menjalani pengobatan tbc

dengan benar.

7. Peserta dapat mengetahui cara batuk yang benar untuk menghindari

penularan.

8. Peserta dapat menggunakan alat perlindungan diri berupa masker

dengan baik.
BAB II

SATUAN ACARA PENYULUHAN

2.1 SASARAN

Pengunjung dan Keluarga pasien di ruang teratai RSUD Bangil

Pasuruan

2.2 GARIS BESAR MATERI

1. Pengertian penyakit Tuberculosis


2. Penyebab penyakit Tuberculosis
3. Tanda dan Gejala penyakit Tuberculosis
4. Cara penularan penyakit Tuberculosis
5. Cara pencegahan penyakit Tuberculosis
6. Syarat pengobatan penyakit Tuberculosis
7. Cara batuk yang benar
8. Cara menggunakan Alat Perlindungan Diri berupa masker dengan benar

2.3 METODE

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

2.4 MEDIA

1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD proyektor
2.5 PROSES KEGIATAN

NO KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN AUDIENS WAKTU


1. Pembukaan : a. Menjawab salam 5 menit
a. menyampaikan salam b. Mendengarkan dan
b. perkenalkan diri memperhatikan
c. menjelaskan tujuan c. Memberikan respon
d. menyampaikan kontrak
waktu
e. apresiasi

2. Pelaksanaan : a. Memperhatikan 20 menit


a. Mengkaji tingkat b. Mendengarkan
pengetahuan sasaran c. Bertanya dan
terhadap materi yang menjawab
akan disampaikan pertanyaan yang
b. Penjelasan materi diajukan
 Menjelaskan Tentang
Pengertian Penyakit TBC
 Menjelaskan Penyebab
TBC
 Menjelaskan Tanda Dan
Gejala TBC
 Menjelaskan Cara
Penularan TBC
 Menjelaskan Pencegahan
TBC
 Menjelaskan Syarat
Pengobatan TBC
 Menjelaskan tentang cara
batuk yang benar
 Menjelaskan tentang cara
menggunakan masker
yang benar

3. Evaluasi : a. Menjawab 10 menit


a. Mengevaluasi pertanyaan dengan
penerimaan baik
informasi b. Bisa menerapkannya
b. Memberikan dalam kehidupan
pertanyaan kepada sehari-hari
audien secara lisan
c. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Penutup : a. mengerti tentang 5 menit
a. Menyampaikan materi penyuluhan
terimakasih kepada b. menjawab salam
audients
b. Mengucapkan salam

2.6 PENGORGANISASIAN

1. Moderator : Maisaroh

2. Penyuluh : 1. Riza Shilviyah

3. fasilitator : 1. M. Arif Umami

2. M. Fajrus Shodiq

3. Rina Andriyanti

4. audient : Keluarga pasien atau pengunjung RSUD Bangil Pasuruan


5. observer : Kepala ruangan (bu Lilik )

Pembimbing Akademik ruang Teratai (pak Dedi)

Perawat jaga ruang Teratai RSUD Bangil Pasuruan.

Dll.

Rincian tugas :

1. Moderator :

a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

b) Memperkenalkan diri

c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d) Menyebutkan materi yang ak diberikan

e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhuan

(konrak waktu)

f) Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan

g) Menjadi penengah komunikas antara peserta dan pemberi materi

h) Mengatur waktu penyuluhan

2. Penyuluh :

a) Mengenali pengetahuan audiens pada penyuluhan

b) Menjelaskan materi dengan jelas dan mudah dimengert oleh orang

lain.

c) Menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh audien

3. Fasilitator :

a) Menyiapkan segala kebutuhan dalam penyuluhan


b) Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan

c) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan

d) Memotivasi audients untuk memperhatkan dengan seksama

e) Memotivasi audients untuk mengajukan pertanyaan saat moderator

memberikan kesempatan bertanya

f) Membantu pembeicara menjawab pertanyaan dari peserta

g) Membagikan leaflet kepada audients di ahir penyuluhan

4. Audient:

a) Bertanya jika ada materi yang tidak di mengerti

b) Memperhatikan dengan seksama materi yang di sampaikan penyuluh

c) Memahami materi dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Observer :

a) Mengobeservasi jalannya proses kegiatan

b) Mencatat verbal dan non verbal selama kegiatan penyuluhan

berlangsung

c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil

penyuluhan

2.7 RENCANA EVALUASI

1. Persiapan awal :

a. Media yang digunakan berupa laptop, LCD dan leaflet.


b. Materi disiapkan dalam bentuk power point kemudian di di

tayangkan lewat LCD dan dibuatkan leaflet dengan ringkas,

menarik, lengkap, mudah di mengerti oleh sasaran penyuluhan.

c. Jumlah peserta yang hadir ada penyuluhan di RSUD Bangil

Pasuruan sebanyak 25 orang. Penyuluhan dapat bermanfaat dan di

mengerti sarta diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

d. Penyuluh harus lebih mengertahui dan mengerti tentang materi yag

di sampaikan karena penyuluh dianggap lebih berpengalaman dan

kompeten dalam bidang kesehatan.

2. Evaluasi proses

a. Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan

dengan baikdan penuh antusias.

b. Selama penyuluhan berlangsung, audient aktif dalam memberikan

jawaban atas pertanyaan pemberi materi.

3. Evaluasi hasil

Audients mampu mengerti 80% dari apa yang telah

disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam

bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa

pertanyaan yang akan di berikan :

4. Apa yang dimaksud dengan penyakit TBC ?

5. Bagaimana cara penularan penyakit TBC ?

6. Bagaimana cara pencehagan penyakit TBC ?


7. Bagaimana cara batuk yang benar?

8. Bagaimana cara menggunakan masker yang benar?

2.8 REFERENSI

Depkes R.I,1993.Buku Pedoman pemberantasan Penyakit Tb Paru Jakarta.

Nadesul handrawan,1995.Penyebab,Pencegahan dan Pengobatan TBC.

Jakarta : Puspa Swara.

Price,Sylvia A,1995.Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Jakarta : EGC.


BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1 PENGERTIAN TB PARU

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium

tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi

yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI).

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (

Mansjoer , 1999).

Tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan

oleh basil Mycobacterium tuberculosis tipe humanus, sejenis kuman

berbentuk batang dengan panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm.

(M.Ardiansyah, 2012)

Penyakit tuberculosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium

Tuberculosis ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien

TBC batuk dan percikan ludah yang mngandung bakteri tersebut terhirup

oleh orang lain saat bernafas. (Widoyono, 2008)

Tuberculosis adalah suatu infeksi kronik jaringan paru yang

disebabkan Mycobacterium tuberculosae (Herdin, 2009).


TB Paru (Tuberculosis) adalah penyakit menular yang langsung

disebabkan oleh kuman TB (Mycobaterium tuberculosa). ( Depkes RI, 2011

).

3.2 ETILOGI TB PARU

1. Bacteri Mycobacterium Tuberculosis

2. Bakteri Mycobacterium Bovis.

3. Udara yang lembab

4. Kurangnya sirkulasi udara

Penyebab penyakit Tuberculosis adalah bakteri Mycobacterium

Tuberculosis dan Mycobacterium Bovis. Kuman tersebut mempunyai

ukuran 0,5–4 mikron x 0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus

atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung, tetapi

mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam

mikolat).

Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan

terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering

disebut Basil Tahan Asam (BTA), serta tahan terhadap zat kimia dan

fisik. Kuman Tuberculosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin,

bersifat dorman dan aerob.

Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan 100°C selama 5-10

menit atau pada pemanasan 60°C selama 30 menit, dan dengan alkohol

70-95% selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara
terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan-bulan), namun

tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara (Widoyono, 2008).

3.3 MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi Klinis dari TB Paru adalah:

1) Penurunan berat-badan

2) Penurunan kekuatan tubuh (Lemah, letih lesu)

3) Demam lebih dari satu bulan

4) Berkeringat malam hari walaupun tidak beraktivitas

5) Sesak nafas dan nyeri dada

6) Tidak memiliki semangat aktivitas

7) Nafsu makan berkurang

8) Pembesaran kelenjar di daerah leher yang tidak nyeri

9) Batuk :

a) Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih

b) Batuk dengan dahak mengandung darah

c) Batuk - batuk ketika sedang tidur pada dini hari.

10) Batuk berdahak lebih dari 4 minggu

3.4 CARA PENULARAN TBC

Penularan TB Paru mudah terjadi di lingkungan yang kumuh,antar

anggota keluarga ,antar tetangga dan juga diantara anak-anak sekolah..


Penularan ini dapat terjadi pada semua orang yang dalam keadaan tubuhnya

lemah,kurang gizi,kurang protein,kurang istirahat dll dengan cara :

a. Langsung

Bila penderita batuk atau bersin berhadapan dengan orang

lain,basil tuberkulosa tersumbar dan terhisap ke dalam paru orang sehat.

Misalnya seorang pasien tuberculosis batuk dan percikan ludah

yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernafas.

Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang

lain, basil tuberculosis tersembur dan terhisap ke dalam paru orang sehat.

Masa inkubasinya selama 3-6 bulan

b. Tak langsung

Bila penderita batuk dan meludah di tempat teduh dan

lembap,ludah tersebut akan mongering dan diterbangkan angin.Ludah

yang mengandung basil ini akan terhisap oleh orang sehat.

Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada 10-15 orang lainnya,

sehingga kemungkinan setiap kontak untuk tertular TBC adalah 17% kontak

terdekat (misalnya keluarga serumah)akan 2 kali lebih berisiko dibandingkan

kontak biasa (tidak serumah).

Seseorang penderita dengan BTA (+) yang derajat positifnya tinggi

berpotensi menularkan penyakit ini. Sebaliknya, penderita dengan BTA (-)

dianggap tidak menularkan. (Widoyono, 2008)


3.5 CARA MENCEGAH PENULRAN TBC

Penularan TB Paru dapat dicegah dengan cara :

1. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin

2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan

3. (lisol,savlon atau air sabun)

4. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan

5. Menghindari udara dingin

6. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke

dalam

7. tempat tidur

8. Menjemur kasur,bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari.

9. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga

mencucinya

10. dan tidak boleh digunakan oleh orang lain

11. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein

3.6 SYARAT PENGOBATAN TB PARU

Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh 4 faktor diantaranya :

1. Paduan obat-obatan

2. Dosis

3. Keteraturan berobat

4. Lama pengobatan
Jenis obat yang biasa digunakan :

1. Isoniazid

2. Rifampisin

3. Pyrazinamide

4. Sterptomycin

5. Ethambutol

6. Vitamin

Syarat pengobatan :

1. Pada awal pengobatan (2 bulan pertaama ) obat harus diminum setiap

hari selama hingga 60 kali

2. Selama 4 bulan berikutnya obat harus diminum sebanyak 54 kali

berkala 3 kali seminggu Setelah 6 bulan penyakitnya dinilai (dengan

foto) paru-parunya.Jika belumbersih pengobatan dilanjutkan sampai

paru-parunya bersih

3.7 CARA MENGGUNGAKAN APD MASKER

langkah-langkah penggunaan respiratory protection/masker dengan tepat:

1. Bila diperlukan renggangkan terlebih dahulu tali masker

menggunakan kedua tangan anda dengan cara

menarik/merenggangkan pelan tali masker setiap 2 cm

2. Pegang masker dengan posisi seperti gambar 2, dengan nose clip

berada di depan
3. Letakkan masker menutupi hidung dan mulut anda, aturlah posisi

masker serapat dan senyaman mungkin sesuai dengan kontur wajah

anda

4. Tariklah tali masker pertama (atas), lalu masukkan ke kepala anda dan

posisikan tali masker di mahkota kepala anda, tali masker melingkar

melalui atas telinga anda

5. Tariklah tali masker kedua (bawah), lalu maskukkan ke kepala anda

dan tempatkan tali masker di pertemuan antara kepala dan leher anda,

tali masker melingkar melalui bawah telinga anda

6. Pastikan tali tidak terpelintir.

7. Rapatkan dan bentuklah nose clip sesuai dengan bentuk tulang hidung

anda, dengan cara menekan nose clip di kedua sisi secara bersamaan

menggunakan kedua tangan anda (gunakan jari telunjuk dan jari

tengah untuk menekan nose clip),

8. Peganglah talinya untuk melepaskan respirator/masker, upayakan

tangan anda untuk tidak menyentuh respirator/masker yang anda

pakai, karena kita tidak tahu contaminant apa yang menempel pada

respirator anda.
Cara mengecek kebcoran masker

1. Tutuplah masker menggunakan kedua tangan anda.

2. Hembuskan nafas (tekanan positif)

3. Tarik nafas (tekanan negative)

4. Rasakan apakah ada udara yang keluar dari sela-sela masker Jika ada

kebocoran maka perbaiki posisi respirator atau ulangi pemakaiannya

Adapun hal yang dapat mempengaruhi masa pakai respirator/masker adalah

sebagai berikut:

1. Tipe kontaminant yang ada

2. Besarnya konsentrasi kontaminant diudara

3. Kelembapan udara

4. Volume nafas pengguna

Anda mungkin juga menyukai