Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

Disetujui oleh
PANDUAN PRAKTEK Kepala Puskesmas Senaru,
KLINIK
TENTANG
ABORTUS Subardi S.Kep, Ns
PUSKESMAS SENARU NIP. 1968 1231 198803 1090

No ICD-10 :
Tingkat Kemampuan : 4A

Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
1. Pengertian kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu,
namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Keluhan :
1. Keluar perdarahan dari jalan lahir
2. Keluar jaringan dari jalan lahir
3. Kram/nyeri perut
4. Nyeri punggung bawah

Berbagai faktor terlibat dalam proses ini, yaitu


2. Anamnesa a. Faktor Fetus : kelainan kromosom
b. Faktor Maternal :
1. Infeksi
2. Penyakit kronis
3. Riwayat trauma
4. Endokrin (hipotiroid, diabetes)
5. Nutrisi
6. Obat-obatan
7. Faktor Lingkungan (rokok, alkohol, tembakau, radiasi, kontrasepsi)
8. Faktor imunologis

1. Pemeriksaan tanda-tanda vital


3. Pemeriksaan Fisik 2. Pemeriksaan Leopold
3. Inspeksi ostium serviks
4. Pemeriksaan denyut jantung janin

1. Laboratorium
4. Pemeriksaan Penunjang - Darah lengkap; kadar Hb untuk menilai anemia, leukosit dan laju endap darah
untuk menilai infeksi

2. Ultrasonografi : melihat kantung gestasi, embrio, denyut jantung janin


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Jenis Hasil
Perdarahan Serviks Besar Uterus Gejala Lain
Abortus Konsepsi

Abortus Masih di Sesuai masa Kram dan nyeri perut


Sedikit-sedang Tertutup
5. Diagnosis Klinis Imminens dalam uterus kehamilan Nyeri punggung bawah
Abortus Sedang- Masih di Sesuai/lebih kecil Kram dan nyeri perut
Terbuka
Insipien banyak dalam uterus dari masa kehamilan sedang-hebat
Kram dan nyeri perut
Abortus Sedikit- Keluar Lebih kecil dari masa
Terbuka sedang-hebat
inkomplit banyak sebagian kehamilan
Keluar jaringan
Kram dan nyeri perut
Abortus Sedikit-tidak Terbuka/ Keluar Lebih kecil dari masa tidak dirasakan/hanya
Komplit ada Tertutup seluruhnya kehamilan sedikit
Uterus agak kenyal
Missed Tidak ada Lebih kecil dari masa Tanda-tanda kehamilan
Tidak ada Tertutup
abortion (mati) kehamilan menghilang

1|Panduan Praktek Klinik – Puskesmas Senaru


6. Diagnosis Banding Mola hidatidosa, Kehamilan Ektopik Terganggu

1. Infeksi (septiksemia, endomiometritis, parametritis, peritonitis)


2. Perdarahan hebat
7. Komplikasi 3. Perforasi dinding uterus
4. Infertilitas

Tatalaksana dibagi menjadi dua, yaitu tatalaksana umum dan tatalaksana khusus sesuai
dengan jenis abortus.

Tatalaksana Umum
1. Lakukan penilaian mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda vital
(nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu).
2. Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90
mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok
3. Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi,
berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
 Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
 Pemeriksaan darah lengkap
 Terapi suportif : Infus cairan (NaCl, Ringer Lactate), pemasangan
kateter urin, pemberian tetanus toksoid 0,5 ml IM
4. Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan
konseling kontrasepsi pasca keguguran

Tatalaksana Khusus

Abortus Iminens
1. Pertahankan kehamilan.
2. Tirah Baring
3. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual
4. Analgesik untuk meredakan nyeri
8. Tatalaksana 5. Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan
antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4
minggu. Lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.
6. Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG. Nilai
kemungkinan adanya penyebab lain, persiapkan untuk rujuk

Abortus Komplit
1. Tidak diperlukan evakuasi lagi.
2. Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan
kontrasepsi pasca keguguran.
3. Observasi keadaan ibu.
4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/hari
selama 2 minggu, jika anemia berat, rujuk untuk dilakukan transfusi darah
5. Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu.

Abortus Inkomplit, Abortus Insipiens, dan Missed abortion


1. Terapi suportif : Pemasangan infus cairan (NaCl , Ringer Lactate),
pemasangan kateter urin
2. Pemberian antibiotik
 Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
3. Persiapan rujuk untuk dilakukan evakuasi

2|Panduan Praktek Klinik – Puskesmas Senaru


1. Edukasi tanda-tanda bahaya saat kehamilan
2. Anjuran untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
3. Edukasi gaya hidup sehat, serta menghindari paparan zat-zat kimia dan lingkungan
yang berbahaya bagi kehamilan
9. Konseling dan Edukasi
4. Edukasi untuk mengontrol penyakit kronis yang diderita seperti hipertensi, diabetes
mellitus
5. Dukungan emosi dan konseling kontrasepsi pasca keguguran

1. Abortus dengan syok


10. Kriteria Rujukan 2. Abortus dengan komplikasi seperti perdarahan hebat dan infeksi
3. Abortus insipient, inkomplit dan missed abortion

Pada abortus iminens, janin biasanya masih dapat diselamatkan, bergantung pada
11. Prognosis
jumlah perdarahan. Prognosis ibu pada abortus iminens, insipient, inkomplit, dan
komplit baik (bonam).

12. Referensi Buku saku pelayanan kesehatan ibu


kapita selekta kedokteran

3|Panduan Praktek Klinik – Puskesmas Senaru

Anda mungkin juga menyukai