Tugas Mandiri Etika Profesi Muhammad Yusuf Padli 150910235
Tugas Mandiri Etika Profesi Muhammad Yusuf Padli 150910235
ETIKA PROFESI
NPM :150910235
JUDUL :
NAMA KELOMPOK :
NURAMALIAFITRA (150910339)
ROSITA (150910489)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi. Dalam makalah
ini kami membahas tentang Apa definisi etika,profesi dan hakim, Apa saja sifat-
sifat hakim, Apa saja kode etik hakim, dan Konsekuensi bagi korps bertoga yang
melanggar kode etik profesi. Ucapan terima kasih pun tidak lupakami ucapkan
kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata,kiranya makalah ini dapat berguna
dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta
memahami tentang etika profesi. Sekian dan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kode etik inilah yang menjadi latar belakang penulisan makalah
ini. Supaya hakim-hakim agar lebih memperhatikan lagi tugasnya sebagai
penegak keadilan di dalam masyarakat.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi etika, profesi dan hakim?
2. Apa saja sifat-sifat hakim?
3. Apa saja kode etik hakim?
4. Apa Saja Konsekuensi bagi korps bertoga yang melanggar kode etik
profesi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Pengertian etika juga dikemukakan oleh Sumaryono (1995),
menurut beliau etika berasal dari bahasa Yunani Ethos yang
mempunyai arti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.
Bertolak dari pengertian ini kemudian etika berkembang
menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan
kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada
umunya. selain itu, etika juga berkembang menjadi studi
tentang kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan kodrat
manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.
Lambang atau logo tersebutterpangpang dalam sebuah lencana atau lambing yang
berbentuk lonjong yang didalamnya terdapat symbol-simbol yang memiliki
makna masing-masing. Lebih jelasnya yaitu:
4
5. Tirta = air yang membersihkan segala kotoran di dunia,
yang berarti bahwa seorang hakim harus jujur.
5
Seorang hakim harus memiliki sikap toleransi kepada semua
lapisan, lingkungan bekerja, baik dalam sewaktu kedinasan ataupun
diluar kedinasan .
6
Memberi contoh kedisiplinan yang baik kepada
bawahan
4. Sikap hakim terhadap atasan
Taat kepada pemimpin atasan
Menjalankan tugas-tugas yang diberikan dengan jujur
dan ikhlas
Berusaha member saran yang membangun kepada
atasan
Mempunyai kesanggupan mengeluarkan pendapat
kepada atasan tanpa meninggalkan norma-norma
kedinasan
Tidak dibenarkan mengadakan resolusi terhadap atasan
dalam bentuk apapun
5. Sikap hakim terhadap rekan hakim
Harus memelihara hubungan baik
Membimbing bawahan dalam pekerjaan dalam
memperoleh kemajuan
Harus bersikap tegas, adil dan tidak memihak
Memberi contoh kehidupan yang baik
6. Sikap hakim terhadap instansi lain
Harus memelihara kerjasama dan hubungan yang baik
Tidak boleh menunjukan kedudukannya
Tidak menyalahgunakan wewenang dan kedudukan
B. Sikap hakim di luar kedinasan
1. Sikap pribadi
Harus memiliki kesehatan jasmani dan rohani
Berkelakuan baik
Tidak menyalahgunakan wewenan
Menjauhkan diri dari sifat tercela
7
Tidak melakukan perbuatan yang merendahkan martabat
hakim
8
Salah satu pengaturan penting dalam kode etik profesi hakim
Indonesia adalah tentang bagaimana seharusnya hakim para hakim
bersikap, baik didalam pengadilan maupun diluar pengadilan. Sikap-sikap
seorang hakim yang harus ditaati dalam hubungan dengan perisdangan di
pengadilan adalah sebagai berikut :
2.4 Konsekuensi bagi korps bertoga yang melanggar kode etik profesi
Dalam Rumusan kode etik profesi hakim yang dirumuskan oleh
musyawarah nasional Indonesia XIII di Bandung pada 30 maret 2001, dirumuskan
bahwa yang berhak memantau dan mengadukan adanya pelanggaran terhadap
Kode Etik Profesi Hakim ketika hakim sedang menjalankan profesinya adalah
masyarakat. Ke mana masyarakat dapat mengadu ? untuk mengawasi tingkah
polah hakim dalam menjalankan profesinya agar tidak melanggar kode etik
profesi, dibentuk lembaga pengawasan kode etik profesi hakim. Komisi
kehormatan kode etik hakim ini berwenang menindaklanjuti pengaduan dari
masyarakat terhadap hakim, untuk kemudian memeriksanya dan memberikan
keputusan kepada hakim yang diadukan oleh masyarakat tersebut.
9
Ketika Ada pengaduan dari anggota masyarakat tentang adanya
pelanggaran kode etik profesi dari hakim anggota IKAHI maka komisi
kehormatan akan memanggil anggotan yang diadukan oelh masyarakat tersebut
untuk didengarkan keteranganya sehubungan dengan adanya pengaduan dan
pelapor tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh komisi kode etik dan
merekomendasikan untuk merehabilitasi anggota yang tidak terbukti bersalah
terhadap apa yang diadukan dan dilaporkan oleh anggota masyarakat tersebut.
10
maka komisi kehormatan kode etik profesi hakim dapat menjatuhkan salah satu
sanksi sebagai berikut :
1. Teguran ;
2. Skorsing dari anggota Ikatan Hakim Indonesia ( IKAHI )
3. Pemberhentian sebagai anggota IKAHI.
Hal itu dikatakan jaksa penuntut umum dari KPK, Ali Fikri SH
MKn, kepada wartawan seusai persidangan perdananya yang
mengagendakan pembacaan dakwaan di luar ruang sidang Tipikor,
Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (15/8/2013). "Hukumannya bisa seumur
hidup atau penjara 20 tahun karena pasal yang didakwakan berlapis," kata
Ali.
11
Pemberian uang suap untuk terdakwa yang diberikan olehDada
Rosada, Edi Siswadi, dan Herry Nurhayat melalui Toto Hutagalung
ditujukan agar terdakwa menjadikan putusan kasus tipikor penyimpangan
bansos Kota Bandung TA 2009-2010 tidak mengaitkan dengan nama Dada
Rosada, Edi Siswadi, dan Herry Nurhayat serta memberikan hukuman yang
ringan kepada terdakwa Rochman, Firman Himawan, Luthfan Barkah,
Yanos Septiadi, Uus Ruslan, Havid Kurnia, dan Ahmad Mulyana. Pada
putusannya ketika itu, terdakwa memutuskan hukuman masing-masing 1
tahun penjara dan denda Rp 50 juta atau diganti hukuman penjara 1 bulan,
lebih rendah dari tuntutan jaksa.
12
majelis hakim yakni terdakwa, Ramlan Comel dan Djojo Djohari. Untuk
sisa uang pelunasannya, terdakwa mengeluarkan penetapan penitipan uang
yang akan dikembalikan ke rekening Rumah Penitipan Barang Rampasan
dan Sitaan (Rupbasan).
Analisa kasus :
13
Tejocahyono diatur dalam pasal 6 ayat (1) huruf A, Pasal 12 huruf C dan
Pasal 12 huruf A UU no. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi
yang diperbarui dalam UU No. 20 tahun 2001 memvonis 12 Tahun penjara
dalam kasus dugaan suap dana Bantuan Sosial (Bansos) Kota Bandung,
dan juga didenda Rp 200 Juta dan Subsider 3 bulan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setyabudi Tejocahyono merupakan wakil hakim Pengadilan Negeri
Bandung yang melanggar kode etik seorang hakim, dengan ia menerima
suap atas kasus Bansos Kota Bandung akhirnya ia di pecat dan dihukum
penjara selama 12 tahun dan membayar denda 200 Juta. pada kasus ini
menunjukan moralitas hakim tersebut sangat buruk dan bertentangan dengan
hakim yang harus jujur dan bersih dan bertentangan dengan sikap haki,
meliputi: berkelakuan baik dan tidak tercela, tidak menyalahgunakan
wewenang untuk kepentingan pribadi, tidak melakukan perbuatan yang
merendahkan martabat hakim.
3.2 Saran
1. Semua profesi khususnya hakim memiliki etika dan peraturannya masing-
masing , jangan tergiur oleh harta yang bisa merubah hakekat kebenaran.
2. Bekerjalah Profesional sebagai hakim tanpa berpihak.
3. Tanamkan kebaikan dalam diri karn0a itu adalah benteng dari kejahatan.
4. Sanksi-sanksi yang sudah tidak menyeramkan bagi hakim-hakim
seharusnya lebih diperhatikan lagiuntuk mencegah pelanggaran ini. Kerja
yang sebelumnya belum maksimal seharusnya bisa lebih maksimal. Dana
yang biasanya menjadi alasan para pejabat Negara seharunya bisa lebih
mudah didapatkan, mengingat pengawasan terhadap hakim merupakan hal
yang sangat penting dalam menemukan keadilan.
15
DAFTAR PUSTKA
http://www.tribunnews.com/regional/2013/12/17/hakim-setyabudi-
divonis-12-tahun-penjara
16