Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menghadapi banyak masalah.


Permasalahan-permasalahan itu tentu saja tidak semuanya merupakan permasalahan
matematis, namun matematika memiliki peranan yang sangat sentral dalam menjawab
permasalahan keseharian itu. Oleh karena itu cukup beralasan jika pemecahan
masalah menjadi “trend” dalam pembelajaran matematika belakangan ini.

Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang


sangat penting karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimilikinya
untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Apa sebenarnya
yang dimaksud dengan pemecahan masalah?

Makalah ini akan membahas tentang definisi pemecahan masalah dalam


pembelajaran matematika menurut para ahli. Dengan bekal pemahaman tentang
definisi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika menurut para ahli,
diharapkan dapat menerapkan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini akan membahas tentang “Definisi Pembelajaran Pemecahan
Masalah Matematika Menurut Para Ahli”.

C. Tujuan
Dapat memahami definisi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

DEFINISI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA


MENURUT PARA AHLI

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menghadapi banyak masalah. Permasalahan-


permasalahan itu tentu saja tidak semuanya merupakan perma-salahan matematis, namun
matematika memiliki peranan yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan keseharian
itu. Oleh karena itu cukup beralasan jika pemecahan masalah menjadi “trend” dalam
pembelajaran matematika belakangan ini.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat
penting karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman
menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimilikinya untuk diterapkan pada
pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemecahan masalah?
Banyak para ahli yang mengungkapkan tentang definisi pembelajaran pemecahan
masalah matematika. Definisi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika menurut
para ahli adalah sebagai berikut.
1. Menurut Polya (Dardiri, 2007: 28)
Polya (Dardiri, 2007: 28) menjelaskan bahwa, pemecahan masalah merupakan suatu
aktivitas intelektual yang sangat tinggi sebab dalam pemecahan masalah siswa harus dapat
menyelesaikan dan menggunakan aturan-aturan yang telah dipelajari untuk membuat
rumusan masalah. Aktivitas mental yang dapat dijangkau dalam pemecahan masalah antara
lain adalah mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menerapkan, menganalisis
dan mengevaluasi.

Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus
dilakukan yaitu :

a. Memahami masalah, (understanding the problem) yakni, masalah apa


yang dihadapi? Apa yang diketahui? Apa yang ditanya? Apa kondisinya?
Bagaimana memilah kondisi-kondisi tersebut? Apa mungkin untuk memenuhi
kondisi itu? Apakah kondisi itu cukup untuk menentukan apa yang tidak

2
diketahui? Apakah kondisi itu tidak memadai? Ataukah berlebih-lebihan? Apakah
kontradiktif? Tuliskan hal-hal itu, bila perlu buatlah gambar, gunakan simbol, atau
lambang yang sesuai;
b. Merencanakan pemecahannya (devising a plan) yakni, menemukan hubungan
antara data dengan hal-hal yang belum diketahui atau mengaitkan hal-hal yang
mirip secara analogidengan masalah. Apakah pernah mengalami masalah yang
mirip? Apakah mengetahui masalah yang berkaitan? Teorema apa yang dapat
digunakan? Apakah ada pola yang dapat digunakan?
c. Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua, yakni menjalankan
rencana untuk menemukan solusi, melakukan dan memeriksa setiap langkah
apakah sudah benar, bagaimana membuktikan bahwa perhitungan, langkah-
langkah dan prosedur sudah benar.
d. Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back) yakni, melakukan
pemeriksaan kembali terhadap proses dan solusi yang dibuat untuk memastikan
bahwa cara itu sudah baik dan benar. Selain itu untuk mencari apakah dapat dibuat
generalisasi untuk menyelesaikan masalah yang sama, menelaah untuk
pendalaman atau mencari kemungkinan adanya penyelesaian lain.

2. Menurut Dahar (Furqon, 2006: 40)


Dahar (Furqon, 2006: 40) mengungkapkan bahwa, pemecahan masalah merupakan
suatu kegiatan manusia yang mengaplikasikan konsep-konsep dan aturan-aturan yang
diperoleh sebelumnya. Lebih lanjut Dahar mengungkapkan bahwa bila seorang siswa
memecahkan masalah secara tidak langsung terlibat dalam perilaku berpikir.

3. Menurut Sujono (Firdaus, 2009)

Sujono (Firdaus, 2009) melukiskan masalah matematika sebagai tantangan bila


pemecahannya memerlukan kreativitas, pengertian dan pemikiran yang asli atau imajinasi.

4. Menurut Lenchner (Wardhani, 2010:15)


Menurut Lenchner (Wardhani, 2010:15), memecahkan masalah matematika adalah
proses menerapkan pengetahuan matematika yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam
situasi baru yang belum di kenal.

3
5. Menurut Sumarmo (Firdaus, 2009)
Sumarmo (Firdaus, 2009) mengartikan pemecahan masalah sebagai kegiatan
menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin, mengaplikasikan matematika
dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain, dan membuktikan atau menciptakan atau
menguji konjektur. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan Sumarmo tersebut, dalam
pemecahan masalah matematika tampak adanya kegiatan pengembangan daya matematika
(mathematical power) terhadap siswa.

6. Menurut Wina Sanjaya (2009:214)


Wina Sanjaya (2009:214) menyatakan masalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
ilmiha. Terdapat 3 ciri utama yakni:
a. Dalam mengimplementasikan ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa.
Siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Pemecahan
masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Wina Sanjaya (2009:214) menyatakan bahwa tahapan-tahapan dalam pemecahan
masalah adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan
dipecahkan.
b. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara krits dari
berbagai sudut pandang.
c. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan
sesuai dengan yang dimilikinya.
d. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi
yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
e. Melakukan ppengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau
merumuskan kesimpulan sesuai dengnan penerimaan dan penolakan hipotesis
yang diajukan.
f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan hasil
pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

4
7. Menurut Hudoyo (1929:165)
Hudoyo (1929:165) mengatakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu hal
yang esensial dalam pembelajaran matematika sebab:
a. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan, kemudian
menganalisanya dan akhirnya meneliti hailnya.
b. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam, merupakan masalah intrinsik bagi
siswa.
c. Potensi intelektual siswa meningkat.
d. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan.

8. Menurut Robert Harris (Wardhani, 2010:15)


Robert Harris (Wardhani, 2010:15) menyatakan bahwa memecahkan masalah adalah
pengelolan suatu masalah sehingga berhasil memenuhi tujuan yang di tetapkan untuk
melakukannya.

9. Menurut Sayiful Bahri Djamarah (2005:103)


Menurut Sayiful Bahri Djamarah (2005:103), pemecahan masalah adalah strategi
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan pengguanannya dapat dilakukan
bersama pendekatan pembelajaran lain. Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai
dengan topik yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan permasalahan itu.
Hal ini dapat dilakukan dalam kelompok maupun individu dan guru sebaiknya meminta siswa
mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan persoalan tersebut buka hanya melihat
hasil akhirnya.
10. Menurut Martinis Yamin (2008:85)
Martinis Yamin (2008:85), menyatakan pemecahan masalah adalah strategi yang
merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan siswa. Guru disarankan melihat jalan pikiran yang disampaikan siswa, pendapat
siswa, serta memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat mereka dan guru tidak boleh
tidak menghargai pendapat siswa sekalipun pendapat siswa tersebut salah menurut guru.

5
11. Menurut Branca (Firdaus, 2009)
Branca (Firdaus, 2009), menyatakan bahwa, pemecahan masalah merupakan bagian
kurikulum dari matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan
serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin (Choto, 2010).
Pentingnya kemampuan penyelesaian masalah oleh siswa dalam matematika menurut
Branca (Firdaus, 2009), adalah sebagai berikut.
a. Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum pengajaran
matematika.
b. Penyelesaian masalah yang meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan
proses inti dan utama dalam kurikulum matematika .
c. Penyelesaian masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika.
Pandangan bahwa kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum
pengajaran matematika, mengandung pengertian bahwa matematika dapat membantu dalam
memecahkan persoalan baik dalam pelajaran lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karenanya kemampuan pemecahan masalah ini menjadi tujuan umum pembelajaran
matematika. Pandangan pemecahan masalah sebagai proses inti dan utama dalam kurikulum
matematika, berarti pembelajaran pemecahan masalah lebih mengutamakan proses dan
strategi yang dilakukan siswa dalam menyelesaikannya daripada hanya sekedar hasil.
Sehingga keterampilan proses dan strategi dalam memecahkan masalah tersebut
menjadi kemampuan dasar dalam belajar matematika

12. Menurut S. Nasution (2008:170)


S. Nasution (2008:170) menyatakan pemecahan masalah dapat dipandang sebagai
proses di mana siswa menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya terlebih
dahulu yang digunakannya untuk memecahkan maslah, tidak sekadar aturan-aturan yang
diketahui, akan tetapi juga menghasilkan pelajaran baru. Langkah-langkah yang diikuti dalam
peemcahan masalah yakni:
a. Siswa dihadapkan dengan masalah
b. Siswa merumuskan masalah tersebut
c. Siswa merumuskan hipotesis
d. Siswa menguji hipotesis

6
13. Menurut Baroody (1993)
Masalah matematika berbeda dengan soal matematika. Soal matematika tidak
selamanya merupakan masalah. Soal matematika yang dapat dikerjakan secara langsung
dengan aturan/hukum tertentu tidak dapat disebut masalah.
Secara lebih rinci, Baroody (1993) membedakan soal ke dalam 3 bagian, yaitu latihan,
masalah, dan enigma. Suatu soal disebut latihan jika seseorang sudah mengetahui strategi
untuk menyelesaikannya dengan menggunakan prosedur atau rumus secara langsung. Suatu
soal disebut masalah jika seseorang tidak dapat mengetahui secara langsung cara yang dapat
digunakan untuk menyelesaikannya. Menurut Baroody (1993), masalah memiliki tiga
komponen yaitu, dapat mendorong seseorang untuk mengetahui sesuatu, tidak ada cara
langsung yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya, dan mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya. Suatu soal disebut enigma jika seseorang secara langsung
mengabaikannya atau menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak dapat dikerjakan, karena
seseorang tidak punya keinginan untuk menyelesaikannya atau sudah yakin bahwa tidak
dapat diselesaikan, maka enigma tidak memerlukan pemikiran dua kali dan langsung
ditinggalkan.

14. Menurut Wahab (2007:94)


Menurut Wahab (2007:94), pemecahan masalah matematika adalah suatu strategi
yang dapat mendorong dan menumbuhkan kemampuan anak dalam menemukan dan
mengolah informasi.

15. Menurut Muhkal (1999: 6)


Menurut Muhkal (1999: 6), menyelesaikan masalah merupakan suatu bentuk kegiatan
belajar yang penting dalam proses belajar mengajar matematika di sekolah. Oleh karena itu,
penyelesaian masalah matematika pada umumnya dapat dialih gunakan menyelesaikan
masalah-masalah baru pada situasi lain.

16. Menurut Slameto (1986: 13)


Slameto (1986: 13) mengemukakan bahwa, dalam proses belajar mengajar
matematika, penyelesaian masalah merupakan proses dan keterampilan intelektual dasar
penting yang harus diperhatikan oleh para guru matematika.

7
17. Menurut Hudojo (2002)
Hudojo menyatakan bahwa, pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah
mempunyai fungsi yang penting dalam kegiatan belajar mengajar matematika, sehingga
siswa dapat berlatih dan mengintegrasikan konsep-konsep, teorema-teorema, dan
keterampilan yang dipelajarinya. Hudojo menyatakan masalah yang disajikan ke siswa adalah
masalah kontekstual yaitu masalah yang memang semestinya dapat diselesaikan siswa sesuai
dengan pengalaman siswa dalam kehidupannya. Menurut Hudojo (1997 : 191), jenis-jenis
masalah matematika adalah sebagai berikut.
a. Masalah transalasi, merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang untuk
menyelesaikannya perlu translasi dari bentuk verbal ke bentuk matematika.
b. Masalah aplikasi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan berbagai macam-maacam keterampilan dan
prosedur matematika.
c. Masalah proses, biasanya untuk menyusun langkah-langkah merumuskan pola
dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah. Masalah seperti ini dapat
melatih keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga menjadi
terbiasa menggunakan strategi tertentu.
d. Masalah teka-teki, seringkali digunakan untuk rekreasi dan kesenangan sebagai
alat yang bermanfaat untuk tujuan afektif dalam pembelajaran matematika.

18. Menurut Sumarni (2003)


Beberapa indikator pemecahan masalah dapat diperhatikan dari paparan Sumarni
(2003), adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang dinyatakan , dan kecukupan
unsur yang diperlukan.
b. Merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika.
c. Menempatkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan
masalah baru) dalam atau di luar matematika.
d. Menjelaskan atau menginterpresikan hasi sesuai permasalahan asal.
e. Menggunakan matematika secara bermakna.

8
19. Menurut Utari (1994)
Utari (1994) menegaskan bahwa pemecahan masalah dapat berupa menciptakan ide
baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan di dalam pembelajaran matematika, selain
pemecahan masalah mempunyai arti khusus, istilah tersebut juga mempunyai interpretasi
yang berbeda. Misalnya menyelesaikan soal cerita atau soal yang tidak rutin dalam kehidupan
sehari-hari.

20. Menurut Jhon (2008:5)


Menurut Jhon (2008:5), indikator pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
a. Membangun pengetahuan matematika melaui pemecahan masalah.
b. Menyelesaikan soal yang muncul dalam matematika.
c. Menerapkan dan menyesuaikan berbagai macam strategi yang cocok untuk
memecahkan soal.
d. Mengamati dan mengembangkan proses pemecahan masalah matematika.

21. Menurut David Johnson dan Johnson (dalam Wina Sanjaya 2009:217)
David Johnson dan Johnson (dalam Wina Sanjaya 2009:217) menyatakan ada 5
langkah dalam pemecahan masalah, yakni:
a. Mendefenisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang
mengandung konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah yang akan dikaji.
b. Mendiagnosa masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah serta
menganalisis berbagai faktor baik yang menghambat maupun faktor pendukung
dalam penyelesaian masalah.
c. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah
dirumuskan melalui diskusi kelas.
d. Menentukan dan menetapkan strategi pilihan yaitu pengambilan keputusan
tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
e. Melakukan evaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat


penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan
memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.

Dari beberapa definisi pembelajaran pemecahan masalah menurut para ahli, dapat
disimpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan usaha nyata dalam rangka mencari jalan
keluar atau ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pemecahan masalah matematika
adalah suatu proses di mana sesorang dihadapkan pada konsep, ketrampilan, dan process
matematika untuk memecahkan masalah matematika. Sedangkan pembelajaran pemecahan
masalah matematika adalah pembelajaran yang difokuskan pada strategi pemecahan masalah
secara umum dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara langsung untuk
menyelesaikan masalah. Dalam hal ini, siswa belajar bagaimana menggunakan pemecahan
masalah model Polya dan strategi pemecahan masalah yang lain dalam memecahkan masalah
yang menantang bagi siswa. Pembelajaran melalui pemecahan masalah perlu dirancang
dengan baik, sehingga dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk membangun ide-ide
baru dalam matematika.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wardhani, Sri, dkk. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di


SD. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Definisi Pemecahan Masalah Matematika Menurut Para Ahli.


http://teddywirawan.wordpress.com/2011/12/09/m-a-s-a-l-a-h-pengertian-dan
hakekat/. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2017.

11

Anda mungkin juga menyukai