Anda di halaman 1dari 4

66 Bambang Surahmadi / Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Ditinjau dari Motivasi Belajar dan

Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Temanggung

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)


Ditinjau Dari Motivasi Belajar dan Pengetahuan Awal Terhadap Hasil
Belajar IPA Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Temanggung

Bambang Surahmadi
SMP N 1 Temanggung
Jl. Kartini No. 17 Temanggung
adibambang88@yahoo.com

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran POE ditinjau dari motivasi belajar
dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran POE melibatkan peserta didik untuk
mendiskusikan dan memprediksi hasil demonstrasi, mengamati demonstrasi dan menjelaskan ketidaksesuaian antara
prediksi dan pengamatan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik SMP N 1 Temanggung Tahun Pelajaran 2013/2014,
dengan sample penelitian yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII G sebagai kelas kontrol. Penentuan
sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes
hasil belajar, kemampuan awal dan motivasi yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran POE, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Analisis data akhir dilakukan dengan menggunakan analisis uji anacova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Model Pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yang dilihat dari motivasi belajar, dengan
nilai motivasi peserta didik sangat tinggi sedangkan pengetahuan awal tidak mempengaruhi, (2) Model pembelajaran
POE dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dilihat dari aspek kognitif, dengan rata-rata nilai peserta didik
sudah melampaui batas kriteria ketuntasan minimal, (3) Model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dilihat dari ranah afektif dengan sebagian besar mendapat kriteria nilai sikap A, (4) Model pembelajaran
POE dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dilihat dari ranah psikomotorik, ini dapat terlihat ketrampilan
peserta didik saat pembelajaran POE berlangsung sangat antusias, aktif, dan kreatif.

Kata kunci: POE, motivasi belajar, hasil belajar, pendidikan fisika, strategi pembelajaran

Abstract - This study aims to determine the effect of the POE learning model to students learning outcomes in term of
learning motivation and initial knowledge. In POE learning model students will involve discussing and predict the
demonstration result, to observe the demonstration, and finally to explain the discrepancies between prediction and
observation. The subjects of this research are the students of SMP N 1 Temanggung Academic Year 2013/2014,
especially class VII A as an experimental group and class VII G as the control goup. Cluster random sampling is used as
the sampling technique. Research instruments are test, initial knowledge and motivation, including cognitive, affective,
and psychomotor aspect. The experimental group using POE learning model during class while control group still use
conventional model. The data analysis was anacova analysis. The results show that (1) POE learning model can improve
students learning outcomes for motivation aspect, showed by the score of learner motivation was very high and not
affected by the initial knowledge, (2) POE learning model can raise student learning outcomes for the aspect of
cognitive, showed by the average grade of students was higher than the minimum completeness criteria, (3) POE
learning model can improve student learning outcomes for the affective aspect which can be seen from the fact that most
students get an A grade for their attitudes value, and (4) POE learning model can improve the results of the students
learning outcomes for the psychomotor aspect, which can can be seen from the fact that during the POE learning process
students are very excited, active, and creative.

Keywords: POE, learning motivation, learning outcomes, physics education, learning strategies

10% menggunakan alat atau media pembelajaran.


I. PENDAHULUAN Dengan kondisi sebagian besar guru yang masih
Pendidikan IPA merupakan salah satu cabang ilmu menggunakan metode ceramah sehingga membuat
pengetahuan yang mengajarkan berbagai pengetahuan peserta didik acuh tak acuh dalam mengikuti
yang dapat mengembangkan daya nalar, analisis, hingga pembelajaran di kelas. Masih terdapat beberapa peserta
hampir semua persoalan yang berkaitan dengan alam didik jika diberi tugas proyek atau pekerjaan rumah tidak
dapat dimenger. Pembelajaran IPA di SMP N 1 dikerjakan dan masih banyak peserta didik yang
Temanggung khususnya, dari hasil wawancara dengan menyalin pekerjaan teman sehingga kemampuan afektif
teman sejawat dan peserta didik ternyata pembelajaran peserta didik belum muncul. Berdasarkan pengamatan,
IPA dilakukan 70% bermetode ceramah, dan kurang dari ketika peserta didik mengikuti praktikum tidak membaca

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
Bambang Surahmadi / Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Ditinjau dari Motivasi Belajar dan 67
Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Temanggung

petunjuk praktikum dengan benar, cenderung mencoba- terjadi atau tidak. Dengan kata lain peserta didik
coba, dan belum bisa menunjukkan kinerja ilmiah dalam diajak untuk melakukan percobaan, untuk menguji
praktikum dengan benar sehingga kemampuan kebenaran prediksi yang mereka sampaikan. Pada
psikomotorik peserta didik masih rendah. Karena aspek tahap ini peserta didik membuat eksperimen, untuk
afektif dan psikomotorik peserta didik masih rendah, hal menguji prediksi yang mereka ungkapkan.
ini membuat motivasi belajar peserta didik juga 3. Explanation (eksplanasi) yaitu memberi penjelasan.
berkurang, sehingga harus ada perubahan inovasi dalam Penjelasan terutama tentang kesesuaian antara
proses kegiatan belajar mengajar di kelas agar motivasi dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap
belajar peserta didik meningkat. observasi. Apabila hasil prediksi tersebut sesuai
Umumnya dalam membelajarkan IPA kepada peserta dengan hasil observasi dan setelah mereka
didik, guru masih menggunakan paradigma pembelajaran memperoleh penjelasan tentang kebenaran
lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran prediksinya, maka peserta didik semakin yakin
cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke akan konsepnya. Akan tetapi, jika dugaannya tidak
peserta didik, guru lebih mendominasi pembelajaran tepat maka peserta didik dapat mencari penjelasan
maka pembelajaran cenderung monoton sehingga tentang ketidaktepatan prediksinya. Peserta didik
mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan bosan. akan mengalami perubahan konsep dari konsep
Oleh karena itu dalam membelajarkan IPA kepada yang tidak benar menjadi benar [2].
peserta didik, guru hendaknya lebih memilih berbagai
variasi pendekatan, strategi, maupun model yang sesuai B. Motivasi Belajar
dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
direncanakan akan tercapai. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
untuk mencapai hasil tersebut dan mengacu pada atau berbuat [3]. Motivasi menjelaskan apa yang
kurikulum 2013 adalah model Predict-Observe-Explain membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka
(POE). Model POE merupakan model yang tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
dikembangkan untuk mengetahui pemahaman siswa menyelesaikan tugas-tugas. Motivasi merupakan proses
mengenai suatu pendekatan konsep dengan pendekatan yang memberikan energi, mengarahkan, dan
kontruktivisme [1]. Model ini melatih siswa untuk aktif mempertahankan perilaku [4]. Dalam kegiatan belajar,
terlebih dahulu mencari pengetahuan sesuai dengan cara maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
berpikirnya dengan menggunakan sumber- sumber yang penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
dapat memudahkan dalam pemecahan masalah. kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
Materi suhu dan perubahannya dipelajari di Sekolah kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
Menengah Pertama (SMP) kelas VII pada semester 2. belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
Suhu sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, belajar itu dapat tercapai [5].
sehingga peserta didik cukup antusias dalam Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang
pembelajaran di kelas. Materi suhu dan perubahannya dikemukakan oleh Santrock [4], yaitu:
sangat cocok dilakukan dengan model yang 1) Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu
membutuhkan peserta didik untuk berpikir kritis dan untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
bereksperimen sehingga akan memunculkan motivasi mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering
belajar peserta didik yang tinggi terhadap materi dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan
pelajaran. Model yang cocok untuk pembelajaran materi dan hukuman.
suhu dan perubahannya adalah model POE. Model ini 2) Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk
diharapkan mampu memberikan motivasi belajar dan melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan
hasil belajar peserta didik yang tinggi terhadap materi itu sendiri).
suhu dan perubahannya.
C. Hasil Belajar
II. LANDASAN TEORI Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam
A. POE pembelajaran. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
POE adalah singkatan dari prediction, observation dan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
explanation. Pembelajaran dengan model POE pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
menggunakan 3 langkah utama dari metode ilmiah yaitu: afektif, dan psikomotorik. Penilaian atau hasil belajar
1. Prediction (prediksi) atau membuat prediksi, tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai dan
merupakan suatu proses membuat dugaan sementara tidaknya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga
terhadap suatu peristiwa fisika. Dalam membuat untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting
dugaan peserta didik sudah memikirkan alasan bagi siswa dan bagaimana siswa mencapainya [6].
mengapa ia membuat dugaan seperti itu. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas,
2. Observation (observasi) yaitu melakukan penelitian, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
pengamatan apa yang terjadi. Pertanyaan pokok kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
dalam observasi adalah apakah prediksinya memang pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
68 Bambang Surahmadi / Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Ditinjau dari Motivasi Belajar dan
Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Temanggung

tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan sudah melewati tahap perbaikan, akan diberikan pada
psikomotorik. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk evaluasi.
ini adalah hasil belajar kognitif IPA yang mencakup tiga Materi yang digunakan untuk menyusun tes ini adalah
tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan materi konsep suhu dan perubahannya. Bentuk tes yang
penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk digunakan adalah soal pilihan ganda. Dalam penelitian ini
mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar
tes. peserta didik terhadap pembelajaran dikelas. Instrumen
dalam kuesioner berupa angket yang diuji coba terhadap
III. METODE PENELITIAN peserta didik. Selain diberikan kuesioner motivasi belajar
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Temanggung peserta didik, peserta didik juga mengisi angket proses
semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada bulan pembelajaran POE yang berisi kritik dan saran selama
Mei 2014 sampai Juni 2014. Populasi dalam penelitian proses pembelajaran POE berlangsung.
ini adalah peserta didik SMP N 1 Temanggung semester Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari
genap tahun pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian dan dari hasil analisis untuk dapat ditarik
penelitian ini adalah peserta didik di SMP N 1 kesimpulan. Setelah semua perlakuan diberikan, masing-
Temanggung kelas VII sebanyak dua kelas yaitu kelas masing kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes
VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai yang sama. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran
kelas kontrol. Penentuan sampel dalam penelitian ini kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya
ditentukan dengan teknik cluster random sampling. sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
Variabel penelitian merupakan setiap hal dalam suatu Dalam analisis data penelitian ini menggunakan SPSS
penelitian yang datanya ingin diperoleh [7]. Dalam versi 16.0 dengan uji Anacova. Anacova (Analysis of
penelitian ini variabel bebasnya adalah model Covarian) merupakan bentuk uji analisis model linear
pembelajaran POE. Sedangkan variabel terikatnya adalah dengan satu variabel dependen kontinu dan satu atau
hasil belajar peserta didik. Kovariat digunakan untuk lebih variabel independen[8]. Anacova dilakukan dengan
memperkuat ketepatan hasil analisis yang diteliti. Dalam menambahkan variabel penguat (covarian) ke dalam
penelitian ini kovariatnya adalah motivasi belajar dan model sehingga memperkuat ketepatan atau presisi
pengetahuan awal peserta didik. analisis dan meningkatkan signifikansi secara statistik.
Pembelajaran pada kelas eksperimen diterapkan
pembelajaran IPA dengan model pembelajaran POE, IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
diharapkan dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif, Dari hasil observasi penelitian diperoleh bahwa kedua
dan psikomotorik peserta didik. Sedangkan pembelajaran sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran fisika dengan memiliki keadaan awal yang sama dalam hal prestasi
model pembelajaran konvensional. Desain penelitian belajar. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis awal
dapat dilihat pada Tabel 1. yang menunjukkan bahwa data hasil belajar sebelum
materi suhu dan pemuaian yang diajar dengan model
Tabel 1. Desain penelitian pembelajaran yang sama berdistribusi normal dan
Kelas Pretest Perlakuan Postest Hasil homogen.
Kelas Tes X1 Tes O1 Sebelum diadakan pembelajaran dikelas, peserta didik
Eksperimen diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui
Kelas Tes X2 Tes O2 kemampuan awal peserta didik. Sebelum soal pretest di
Kontrol
pakai, terlebih dahulu diujicobakan untuk mendapatkan
Keterangan: kevaliditasan, realibilitas, daya pembeda soal, dan taraf
X1 : Perlakuan dengan model pembelajaran POE. kesukaran soal. Setelah dianalisis baru boleh dipakai
X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. untuk pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
O1 : Hasil penelitian setelah perlakuan pada kelas Setelah diadakan pembelajaran di kelas eksperimen
eksperimen. dengan metode POE terlihat bahwa rata-rata hasil belajar
O2 : Hasil penelitian setelah perlakuan pada kelas kontrol. peserta didik mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi
Data dalam penelitian ini adalah hasil tes peserta dari pada pembelajaran metode konvesional yaitu 85,66.
didik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Metode Tetapi, masih terdapat 2 peserta didik yang belum tuntas
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode sesuai dengan batas ketuntasan. Pembelajaran POE dapat
dokumentasi, angket, dan tes. Metode dokumentasi melatih peserta didik untuk aktif dalam kegiatan
digunakan untuk melihat pengetahuan awal peserta didik. pembelajaran. Peserta didik dapat menduga-duga
Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil pertanyaan awal yang diajukan oleh guru dengan latar
belajar berupa kemampuan analisis peserta didik mata belakang konsep dasar yang mereka miliki. Peserta didik
pelajaran fisika pada konsep suhu setelah pembelajaran bekerja sama dalam kelompok masing-masing, serta
model POE di kelas eksperimen dan pembelajaran model mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang telah
pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Sebelum tes tersaji dalam Lembar Kerja Siswa, sehingga peran aktif
diberikan pada saat evaluasi terlebih dahulu diujicobakan guru dalam pembelajaran menjadi berkurang, karena
untuk mengetahui validitas, reabilitas, daya pembeda, peserta didik dituntut untuk menyelesaikan tugasnya
taraf kesukaran dari tiap-tiap butir tes. Soal tes yang

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823
Bambang Surahmadi / Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Ditinjau dari Motivasi Belajar dan 69
Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Temanggung

dalam mengamati pokok permasalahan yang sedang UCAPAN TERIMA KASIH


dipelajari setelah mereka memberikan dugaannya. Terimakasih kepada Kepala Sekolah SMP N 1
Dengan demikian tercipta pengalaman belajar yang lebih Temanggung, bapak/ibu guru beserta karyawan yang
baik karena peserta didik menemukan sendiri apa yang telah membantu baik dalam moral maupun materil dalam
sedang dipelajari. penyusunan makalah ini. Terimakasih juga untuk teman
Pada saat pembelajaran di kelas, peserta didik sangat seperjuangan yang selalu membantu peneliti dalam
antusias mengikuti pembelajaran ditunjukkan dengan berkarya.
lembar observasi afektif dan psikomotorik peserta didik.
Untuk hasil penilaian afektif diperoleh peserta didik yang PUSTAKA
mendapatkan predikat baik “B” sejumlah 24 dan predikat [1] Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika
sangat baik “SB” sejumlah 8 peserta didik. Sedangkan Kontruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta:
hasil penilaian psikomotorik diperoleh peserta didik yang Universitas Sanata Dharma.
mendapatkan predikat “A” sejumlah 7, predikat “A-” [2] Hakim, Edi Suriawan. 2012. Model Pembelajaran POE
sejumlah 19, predikat “B+” sejumlah 4, dan predikat “B” (Predict-Observe-Explain). http: //
sejumlah 2 peserta didik. edisuriawanhakim.blogspot.com/ 2012 / 01 / model -
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran-poe-predict-obiserve.html. diakses tanggal
pembelajaran dengan metode POE memberikan pengaruh 2 April 2014.
lebih baik dari pada pembelajaran dengan metode [3] Uno, Hamzah B. 2014. Teori Motivasi dan
konvensional. Hal tersebut dibuktikan dari hasil belajar Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
peserta didik dan setelah dianalisis dengan menggunakan [4] Santrock, John W. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Uji Anacova. Pada analisis dengan uji Anacova diperoleh Salemba Humanika.
pengaruh yang linear antara pembelajaran POE dengan [5] Sardirman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar
hasil belajar peserta didik. Dilihat dari motivasi belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
peserta didik, ternyata peserta didik yang memiliki [6] Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar
motivasi yang tinggi juga memperoleh hasil belajar yang
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
tinggi juga. Tetapi untuk pengetahuan awal peserta didik
[7] Sulisworo, Dwi dan Fatkhullah. 2012. Diktat Kuliah
ternyata tidak mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Statistik Pendidikan. Yogyakarta: UAD.
Peserta didik yang memiliki nilai pengetahuan awal
[8] Yoso, Ari. 2009. Analisis Kovarians (Anacova). http://
tinggi setelah pembelajaran POE juga belum tentu
ariyoso.wordpress.com/ 2009/11/30/analisis-kovarians-
memperoleh hasil belajar yang tinggi juga. Selain dari ancova/html.diakses tanggal 16 april 2014.
ranah kognitif, peserta didik juga dilihat dari ranah afektif
dan psikomotorik yang menunjukkan bahwa model
pembelajaran POE juga mempengaruhi nilai afektif dan TANYA JAWAB
nilai psikomotorik peserta didik pada saat pembelajaran
di kelas. Brams Dwandaru PHD (UNY)
? Bagaimana pelaksanaan dari metode pembelajaran
V. KESIMPULAN POE ini ?
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai
berikut: Bambang Surahmadi (SMP N1 Temanggung)
1. Model Pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil @ Pembelajaran menggunakan metode POE
belajar peserta didik yang dilihat dari motivasi menggunakan 3 langkah utama:
belajar. Hal ini terlihat pada nilai motivasi peserta 1. Prediksi uji, membuat prediksi merupakan proses
didik sangat tinggi. Sedangkan pengetahuan awal membuat dugaan sementara terhadap suatu peristiwa,
tidak mempengaruhi hasil belajar peserta didik. dan dalam membuat prediksi peserta didik sudah
2. Model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil memikirkan alasannya
belajar peserta didik dilihat dari aspek kognitif, 2. Observasi yaitu melakukan penelitian atau percobaan
dengan rata-rata nilai peserta didik sudah untuk menguji kebenaran prediksinya.
melampaui batas kriteria ketuntasan minimal. 3. Eksplanasi yaitu memberikan penjelasan kesesuaian
3. Model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil antara dugaan dengan hasil percobaan.
belajar peserta didik dilihat dari ranah afektif. Dari
ranah afektif terlihat sikap peserta didik sebagian
besar mendapat kriteria nilai sikap A.
4. Model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dilihat dari ranah psikomotorik.
Dari ranah psikomotorik dapat terlihat keterampilan
peserta didik saat pembelajaran POE berlangsung
sangat antusias, aktif, dan kreatif.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015
ISSN : 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai