Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DESA TODDOTOA

KECAMATAN PALLANGGA

KABUPATEN GOWA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT)

KULIAH KERJA NYATA

2017

i
LAPORAN AKHIR
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TAHUN 2017

DESA TODDOTOA

KECAMATAN PALLANGGA

KABUPATEN GOWA

9 Agustus 2017

Mengetahui,
Kepala Desa Toddotoa Mahasiswa, YBS

Saliruddin Dg. Ngalle Apriyanti


NIM. J111 14 029

Supervisor,

Supervisor I Supervisor II

Dr. Atjo Wahyu S.KM.,M.Kes. Awaluddin, S.KM, M.Kes


NIP. 19700216 1994 12100 1 NIP. 19710325 1999 03100 2

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata

(KKN) sesuai yang diharapkan.

Laporan ini saya buat sebagai laporan pertanggungjawaban hasil kegiatan

KKN yang telah saya tentukan setelah melakukan observasi lapangan. Intervensi

kegiatan meliputi intervensi masalah kebersihan rongga mulut di Sekolah Dasar yang

ada di desa Toddotoa. Dalam penyusunan laporan ini saya menghadapi berbagai

hambatan dan tantangan namun hal itu saya anggap sebagai pemacu untuk

melaksanakan kegiatan sebaik dan semaksimal mungkin.

Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa laporan yang saya susun ini

masih jauh dari kesempurnaan mengingat terbatasnya kemampuan yang saya miliki.

Karena itu, saran, bimbingan, serta kritikan yang sifatnya membangun sangat saya

harapkan.

Selanjutnya, saya dari Mahasiswa FKG Unhas Posko Desa Toddotoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang telah mendukung saya baik materil maupun moril selama proses

pelaksanaan kegiatan KKN.

1. Rektor Universitas Hasanuddin

2. Unit Pelaksana Teknis KKN dan staf Universitas Hasanuddin

3. Kepala Wilayah Kecamatan Pallangga dan staf

iii
4. Pembimbing Lapangan KKN Tematik Desa Sehat Mandiri Kecamatan

Pallangga

5. Masyarakat kecamatan Pallangga, khususnya masyarakat Desa Toddota dan

semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung selama

kegiatan KKN, sampai selesainya penyusunan laporan ini.

Demikianlah laporan ini saya susun, semoga bermanfaat sebagai bahan masukan

untuk perbaikan dan peningakatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan

Pallangga khususnya Desa Toddotoa, demi meningkatkan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya.

Gowa, 9 Agustus 2017

Apriyanti

J111 14 029

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan masalah...............................................................................6

1.3 Tujuan penelitian.................................................................................6

1.4 Sasaran dan Manfaat...........................................................................6

BAB II GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI DESA

2.1 Kondisi geografis dan kondisi demografi...........................................6

2.2 Tipologi...............................................................................................6

2.3 Orbitasi................................................................................................6

2.4 Batas Desa...........................................................................................7

2.5 Luas Wilayah......................................................................................7

2.6 Gambaran Umum Demografis............................................................7

v
2.7 Potensi Sumber Daya Manusia...........................................................7

BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah............................................................................10

3.2 Kendala yang Dihadapi.......................................................................10

BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

4.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut..............................................12

BAB V EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN

5.1 Bentuk Kegiatan..................................................................................17

5.2 Tujuan.................................................................................................17

5.3 Sasaran................................................................................................17

5.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..........................................................17

5.5 Hasil Kegiatan.....................................................................................17

BAB VI PENUTUP

5.1 Simpulan.............................................................................................19

5.2 Saran...................................................................................................19

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instansi perguruan tinggi sebagai salah satu pelaksana pendidikan kemudian

menjadi instrumen utama dalam melahirkan kualitas sumber daya anak bangsa yang

kreatif dan inovatif. Tri Dharma perguruan tinggi melalui modus eksistensi

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kemudian menjadi bingkai

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu bentuk pengabdian

kepada masyarakat adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan pada masyarakat di luar kampus

dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan

kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk

melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi

mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita

pembangunan dalam masyarakat.


Modal dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan hanya ilmu yang telah

dipelajari secara formal di perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan,

pengalaman, dan intelegensi yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dengan

kata lain semua yang dikerjakan mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas,

namun relevan dengan upaya memajukan masyarakat dan secara nyata berguna bagi

masyarakat. Hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Gelombang 96 UNHAS di Desa Toddotoa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten

Gowa.
1.2 Tujuan

1
Secara umum Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakuliker dengan

tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian,

karena pelaksanaanya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan

masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi

masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu, memberikan

pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada

mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah

melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi

masing-masing.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan

merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi terjadi

keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara

perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa

peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni, menjadi lebih nyata.

Secara eksplisit, hal-hal yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata

(KKN) adalah:
a.Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata dalam bidang pembangunan.


b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah

luasnya wawasan mahasiswa.

2
c.Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan

sendiri.
d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

1.3 Sasaran dan Manfaat


Adapun sasaran dan manfaat di adakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu

sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan

kaitan dan kerjasama antar sektor.


b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan

ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan

pembangunan.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan

yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.


d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk

keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.


e. Mendewasakan cara berpikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa

dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara

pragmatis ilmiah.
f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara

interdisipliner atau antar sektor.


g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan

sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.


i. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan,

dan memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat

3
profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti

peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.


2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi
a. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.


b. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.


c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi

swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam

pembangunan.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat

sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.


e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan

program-program pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.


3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan

proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum,

materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih

disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.


b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai

contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai

masalah untuk pengembangan penelitian.


c. Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan

keadaan/kondisi nyata berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat

mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang

diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

4
d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi

serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang

melaksanakan KKN.

BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI DESA

Berdasarkan hasil observasi tentang kondisi Desa Toddotoa maka didapatkan

data sebagai berikut:

2.1 Keadaan Geografis


Secara geografis desa toddotoa kecamatan pallangga kabupaten gowa dilihat

beberapa aspek tinjauan meliputi:


a. Iklim
- Curah hujan : 237,75 mm
- Jumlah bulan hujan: 4 (empat) bulan
- Suhu rata-rata harian : 28-32oC
- Tinggi tempat : 25 mdl
- Bentang wilayah : datar
b. Tipologi:
- Daerah agraris
c. Orbitasi
- Jarak ke ibu kota kecamatan : 6 km
- Lama tempuh ke ibu kota kecamatan : 0.25 jam
- Jarak ke ibu kota kecamatan : 10 km
- Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten : 0,5 jam
d. Batas desa
- Sebelah utara: kelurahan parangbanoa
- Sebelah timur : desa kampili
- Sebalah selatan : desa julubori
- Sebelah barat : desa julubori dan bungaejayya
e. Luas wilayah
Luas wilayah desa toddotoa adalah 2.23 km2, terdiri dari berbagai jenis

tanah yang meliputi:

5
- Tanah kering
- Tanah basah
2. Gambaran umum demografis
Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 96

Univeritas Hasanuddin, struktur penduduk berdasarkan kelompok usia, jenis

kelamin dan penyebaran pada wilayah sebagai berikut:


a. Potensi sumber daya manusia (SDM)
1) Usia

NO. KELOMPOK USIA JUMLAH/ORANG


1 0-12 bulan 75
2 1-10 tahun 135
3 11- 20 tahun 760
4 21-30 tahun 767
5 31-40 tahun 820
6 41-50 tahun 450
7 51 tahun keatas 294

2) Jumlah
- Jumlah jiwa : 3301 Orang
- Jumlah laki-laki : 1537 Orang
- Jumlah perempuan : 1773 Orang
- Jumlah Kepala Keluarga : 722 KK
3) Mutasi penduduk
- Datang : 4 Orang
- Pindah : 9 Orang
- Lahir : 75 Orang
- Meninggal : 100 Orang
Perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari adanya proses

perubahan sebagaimana tersebut pada angka 3, dari kondisi

tersebut dikarenakan
Pindah dan datang karena ikut suami/istri, meninggal dunia

karena kecelakaan atau penyakit.


4) Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat dari tahun ke tahun terus

berkembangke jenjang yang lebih tinggi, dengan hasil capaian di

6
tahun 2015, yang lulus dari jenjang tingkatan pendidikan sebagai

berikut:

Pendidikan Terakhir Jumlah


SD 95
SMP 276
SMA 250
D3 15
S1 60
S2 5

5) Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk desa toddotoa tersebar pada wilayah

masing-masing dusun sebagaimana tersebut pada tabel:

Jumlah Penduduk
Dusun JUMLAH KK
LK PR
Borongkaramasa 531 571 222
Bonto Te'ne 246 306 128
Toddopuli 341 425 153
Tallang-Tallang 209 249 118
Marodeng 210 222 101

7
BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI

3.1. Identifikasi Masalah Metode Pengumpulan Masalah


Berdasarkan pada hasil observasi lapangan dan wawancara dengan

masyarakat setempat yang dilakukan pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) kurang lebih enam hari melakukan Focus Group

Discussion (FGD) atau diskusi secara terfokus dengan tokoh-tokoh masyarakat

desa, ditemukan beberapa masalah yang terdapat di wilayah Desa Toddotoa,

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, yaitu:


1. Bidang Kesehatan
Kurangnya pemahaman akan informasi mengenai kesehatan gigi dan

mulut. Kurangnya kesadaran siswa SD Borongkaramasa di Desa Toddotoa

dalam berperilaku hidup bersih dan sehat salah satunya dalam menjaga

kebersihan gigi dan mulut. Kesadaran yang kurang dapat disebabkan karena

minimnya pengetahuan siswa Sekolah Dasar akan pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil observasi pula menunjukkan

bahwa masih banyaknya siswa yang belum mengetahui cara menjaga

kebersihan gigi dan mulut.


3.2. Kendala yang Dihadapi
Masalah-masalah yang telah teridentifikasi melalui observasi yang

dilakukan pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Desa

Toddotoa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa kemudian ditindak lanjuti

dengan penyelesaian masalah pada bidang masing-masing. Alternatif

pemecahan masalah yang dapat kami lakukan, yakni:

8
1. Bidang Kesehatan
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan siswa tentang menjaga kebersihan gigi

dan mulut dapat ditangani dengan memberikan informasi atau penyuluhan

tentang cara membersihkan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

9
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dari seminar desa yang telah dilakukan, dihasilkan beberapa bidang dengan

item program kerja salah satunya yaitu penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Metode yang dilakukan yaitu menunjukkan gambar (flip chart) yang berisi

informasi-informasi mengenai cara pemeliharaan dan menjaga kesehatan gigi dan

seluruh bagian didalam rongga mulut, setelah itu memberikan video mengenai cara

menggosok gigi dengan baik dan benar. Kemudian dilanjutkan mempraktekkan cara

menggosok gigi dengan baik dan benar secara bersama-sama di lapangan SD

Borongkaramasa
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada penyuluhan PKGM

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Penyuluhan

PKGM di SD Borongkaramasa Desa Toddotoa Tahun 2017


Jenis Kelamin n %
Laki-laki 12 30,8
Perempuan 27 69,2
Total 39 100,0
Sumber: Data Primer
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 39 responden, sebanyak 30,8% responden

berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan 69,2% responden berjenis kelamin perempuan.


Distribusi responden berdasarkan karakteristik umur pada penyuluhan PKGM

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada Penyuluhan PKGM di Desa
Toddotoa Tahun 2017

10
Umur (tahun) n %
8 19 48,7
9-11 20 51,3
Total 39 100,0

Sumber: Data Primer

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 39 responden, jumlah responden tertinggi adalah

berumur 9-11 tahun, yaitu sebanyak 51,3%. Sedangkan jumlah responden terendah

adalah berumur 8 tahun, yaitu 48,7 %.


Distribusi responden berdasarkan kelas pada penyuluhan PKGM dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas pada Penyuluhan PKGM di SD


Borongkaramasa Desa ToddotoaTahun 2017

Kelas n %
III 23 59,0
IV 16 41,0
Total 39 100,0

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari responden, sebanyak 59,0% responden yang

duduk di kelas III SD. Sedangkan 41,0 % responden yang duduk di kelas IV SD.
Distribusi jawaban responden sebelum dan sesudah penyuluhan PKGM

berdasarkan pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Pre-test Post-test
Pertanyaan Penyuluhan
No Benar Salah Benar Salah
Kesgimul
n (%) n (%) n (%) n (%)
1. Makan banyak makanan manis 38 97,4 1 2,6 39 100 0 0
seperti coklat dan permen

11
dapat menyebabkan gigi
berlubang.
Menyikat gigi secara rutin,
2. minimal dua kali sehari dapat 25 64,1 14 35,9 39 100 0 0
mencegah gigi berlubang.
Waktu yang tepat untuk
menyikat gigi adalah pagi
3. 30 76,9 9 23 38 97,4 1 2,6
setelah sarapan dan malam
sebelum tidur.
Gigi berlubang tidak
4. 20 51,2 19 48,7 37 94,8 2 5,1
mempengaruhi penampilan.
Penyakit gigi dan mulut,
seperti gigi berlubang dan gusi
5. 35 89,7 4 10,2 39 100 0 0
berdarah, dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara umum.

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 5 pertanyaan yang dijadikan parameter

untuk mengukur pengetahuan mengenai PKGM, pertanyaan 1 merupakan pertanyaan

yang paling banyak dijawab dengan benar oleh responden, yaitu 97,4% (pre-test) dan

100% (post-test). Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah

oleh responden adalah pertanyaan 4 yaitu 51,2% pada pre-test dan 5,1% pada post-

test.
Distribusi tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan

PKGM dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah

Penyuluhan PKGM di di SD Borongkaramasa Desa Toddotoa Tahun 2017


Tingkat Pengetahuan Pre-test Post-test
Nilai p
PKGM n % n %
Pengetahuan tinggi 4 10,2 37 94,8 0,000

12
Pengetahuan sedang 29 74,3 2 5,1
Pengetahuan kurang 6 15,3 0 0 p < 0,05
Total 39 100,0 39 100,0

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah responden dengan

pengetahuan tinggi setelah penyuluhan PKGM, yaitu dari 10,27% menjadi 94,8%

Sedangkan jumlah responden yang pengetahuan kurang menurun dari 15,3% menjadi

0% setelah penyuluhan PKGM.


Berdasarkan tabel hasil analisis uji Wilcoxon, terlihat bahwa nilai P = 0,000 <

0,05 yang artinya Ha (Hipotesis Aternatif) diterima, yang artinya ada perbedaan. Hal

ini berarti bahwa “Ada perbedaan antara pengetahuan responden tentang PKGM

sebelum penyuluhan (Pre Test) dengan pengetahuan responden sesudah penyuluhan

(Post Test)”

13
BAB V
EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN

Beberapa program kerja yang telah diseminarkan selanjutnya menuju tahap

pelaksanaan selama 40 hari lebih.Dinamika dalam masa pelaksanaan program kerja

tentunya tidak selamanya mulus, terdapat beberapa kali penundaan akibat beberapa

permasalahan yang ditemukan selama masa KKN.Namun pada akhirnya seluruh

kegiatan program kerja dapat diselesaikan sebelum masa penarikan KKN. Adapun

detail pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :


1. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan dan sikat gigi massal diikuti oleh siswa Sekolah Dasar 3 dari SDN

Inpres Borongkaramasa. Penyuluhan ini dilaksanakan untuk meningkatkan

pengetahuan siswa mengenai cara memelihara kesehatan gigi dan mulut serta cara

menyikat gigi yang baik dan benar. Bentuk kegiatan ini dilakukan dengan pemberian

pre-test, pemberian materi penyuluhan, tanya jawab, memberikan hadiah kepada

peserta penyuluhan yang dapat menjawab pertanyaan tentang materi penyuluhan yang

telah dijelaskan, melakukan sikat gigi massal dan pemberian post-test.


2. Tujuan

- Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan

gigi dan mulut, pada siswa SDN Inpres Borongkaramasa


- Menumbuhkan kebiasaan pada kehidupan sehari-hari sejak dini mengenai cara

menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah berbagai penyakit di dalam

rongga mulut.
- Memberikan pengetahuan dan mengajarkan metode membersihakan gigi dan

jaringan di rongga mulut yang baik dan benar pada murid-murid SDN Inpres

14
Borongkaramasa, sehingga para murid menjadi terbiasa melakukannya dengan

cara mempraktikkan secara langsung.


3. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 3 SDN Inpres Borongkaramasa


4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Juli 2017

Pukul : 09.00 – 10.30 WITA

Tempat : SDN Inpres Borongkaramasa

5. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari selama 3 jam dari pukul 09.00-

10.30 WITA di SDN Inpres Borongkaramasa. Jumlah siswa yang mengikuti

kegiatan ini adalah 30 siswa. Pada kegiatan ini terlebih dahulu diberikan pre-test

sebelum diberikan penyuluhan mengenai cara memelihara kesehatan gigi &

mulut serta cara menyikat gigi yang baik dan benar. Pemberian pre-test

dilaksanakan sekitar 15 menit. Materi penyuluhan cara memelihara kesehatan

gigi & mulut serta cara menyikat gigi yang baik dan benar. dilanjutkan dengan

sesi tanya jawab dan pembagian hadiah bagi siswa yang berhasil menjawab

pertanyaan dengan alokasi waktu yang diberikan sekitar 30 menit di ruangan

kelas. Kemudian untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pengetahuannya,

maka peserta diberikan lagi post-test dengan waktu yang sama yaitu 15 menit

setelah penyuluhan dilakukan.

15
BAB VI
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari pelaksanaan program

kerja yang telah dilaksanakan di DesaToddotoa, Kecamatan Pallangga,

Kabupaten Gowaantara lain :

1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pendidikan yang memberikan

pengalaman kerja setiap individu dalam memperoleh pengalaman dilapangan

baik secara teknis maupun teori. Serta kemampuan yang miliki oleh setiap

peserta KKN yang berada di tengah-tengah masyarakat dalam menyelesaikan

permasalahan yang dialami masyarakat setempat dalam pembangunan.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah pelajaran yang tidak di dapatkan

dalam perkuliahan, sebab dalam ber-KKN mahasiswa dapat mematangkan

kepribadian dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial

masyarakat.

3. KKN Tematik Desa Sehat Mandiri Gowa Gelombang 96 Unhas di Kabupaten

Gowa, Kecamatan Pallangga khususnya Posko Desa Toddotoa, terlaksana

dengan baik. Seluruh program kerja baik desa maupun individu dapat

terselesaikan dengan baik dan tuntas.

16
5.2. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan demi perkembangan dan

kemajuan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masyarakat guna

peningkatan produktivitas kegiatan program kerja di lapangan, antara lain :

1. Sebaiknya Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) diberikan lebih banyak materi pengenalan lapangan sehingga

memudahkan asimilasi mahasiswa terhadap kebiasaan masyarakat setempat.


2. Sebaiknya untuk KKN yang selanjutnya supervisor lebih sering mengunjungi

lokasi untuk membimbing mahasiswa.


3. Sebaiknya supervisor lebih berkoordinasi dengan pihak posko tempat

mahasiswa tinggal untuk memudahkan komunikasi pihak mahasiswa dan

pihak-pihak terkait lainnya di minggu-minggu awal KKN terkait hal-hal

teknis.
4. Diperlukan perhatian serta kerjasama yang baik antara masyarakat dan

mahasiswa KKN demi terciptanya suasana yang mendukung kearah

perkembangan dan kemajuan pembangunan. Dalam artian masyarakat jangan

hanya menyetujui program kerja mahasiswa tetapi dapat juga berperan secara

aktif didalamnya.

17

Anda mungkin juga menyukai