PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Menurut Isbandi Rukminto yang dikutip oleh
Hamzah B. Uno menyatakan bahwa istilah motivasi
berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam dari individu, yang
menyebabkan individu tersebut atau berbuat.1 Motif
tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkah laku tersebut. 2
Mengenai definisi dari motivasi, ada beberapa
pendapat para ahli mengenai motivasi, motivasi adalah
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri
seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk
mencapai tujuan tertentu.3
Menurut Abdul Rahman Shaleh, motivasi adalah
segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku
1
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis
di Bidang Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) h.3
2
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta:PT.
RajaGrafindo Persada, 2008), h. 70
3
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h. 148.
2
3
4
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2009), h. 182.
5
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 212.
6
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2012), h. 186.
7
Hamdani Bakran Adz-Zakariey, Psikologi Kenabian,
(Yogyakarta: Beranda Publishing, 2007), h. 343.
4
8
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis
di Bidang Pendidikan, h. 9
9
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis
di Bidang Pendidikan, h. 39
5
10
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis
di Bidang Pendidikan, h.40
11
John W. Santrock, Educational Pscychology (Second Edition),
terj. Tri Wibowo (Jakarta: PRENAMEDIA GROUP, 2004) h. 511
6
12
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis
di Bidang Pendidikan, h. 40-42
13
Robert E. Slavin, Educational Psychology: Theory and
Practice, terj. Marianto Samosir (Jakarta:Pt. Indeks, 2011) h. 103
8
14
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis
di Bidang Pendidikan, h. 43
15
Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:
Pedagogia, 2012), h. 168
9
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS.Ar-Ra’d [13]:11)
18
Purwanto, “Motivasi Belajar Dalam Penddikan Islam”, Jurnal
Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid, Vol. 2, No. 2 (2013): 222-236
19
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses
Pendidikan (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2009) h. 136
20
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses
Pendidikan, h. 137
12
21
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses
Pendidikan, h. 136
22
Abdul Mujib dan Yusuf Mudzakir, Nuansa Nuansa Psikologi
Islam (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001), h. 58
23
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004), h. 186
13
24
Imam al Gazali. Ihyā` ‘Ulūm al-Dīn. terj. Ismail Yakub,
(Jakarta: Faisan, 1984), h. 142
14
25
Yustinus Semiun, Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik
Freud (Yogyakarta:KANISIUS, 2006), h. 12
15
26
Rijal Amiruddin, “Kepribadian Muslim dan Ciri-Cirinya”,
ttp://rijalamirudin.blogspot.co.id/2012/05/kepribadian-muslim-dan-ciri-
cirinya.html, (diakses pada tanggal 21 Oktober 2017 pukul 02:38)
18
27
Rusdiana Navlia Khulaisie, “Hakikat Kepribadian Muslim, Seri
Pemahaman Jiwa Terhadap Konsep Insan Kamil” (2016),
dia.ac.id/2016/04/17/hakikat-kepribadian-muslim-seri-pemahaman-jiwa-
terhadap-konsep-insan-kamil/ (diakses pada tanggal 20 Oktober 2017
pukul 23:50)