PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan
sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan
yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa
menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah
atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan
orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu
lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar
maka bias menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
Konsep yang dapat digunakan dalam mengolah limbah, adalah konsep 4R, yaitu:
1. Reduce: mengurangi penggunaan produk yang akan menghasilkan sampah.
2. Reuse : menggunakan ulang, menjual atau menyumbangkan barang-barang yang masih dapat
dimanfaatkan.
3. Recycle: memodifikasi benda yang tadinya tidak bermanfaat, menjadi bermanfaat.
4. Recovery: upaya pengambilan kembali atau pemanfaatan material yang masih dapat
dimanfaatkan.
Dalam PT. United tractors limbah tersebut merupakan bukan berarti tidak dapat
dimanfaatkan kembali, melainkan limbah tersebut dapat diolah kembali sebagai mana
mestinya. Limbah organik yang terdapat di PT. United Tractors ini dapat dikelola kembali
menjadi pupuk kompos, dan apabila limbah tersebut tidak dapat dipergunakan kembali maka
limbah tersebut di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Selain itu limbah anorganik
pun dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan-bahan yang berguna contohnya kertas bekas
dapat dimanfaatkan kembali menjadi kertas yang sama fungsinya seperti semula.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana caranya memanfaatkan limbah di PT. United Tractors ?
2. Dimanakah limbah organik dan limbah anorganik tersebut di daur ulang ?
3. Bagaimana cara menangani limbah di PT. United Tractors ?
E. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi pengetahuan tentang pemanfaatan limbah yang ada di PT. United
Tractors.
Siswa dapat mengetahui tata cara mengolah dan menanggulangi limbah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis
limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah padat lebih dikenal sebagai
sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik
dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh
limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
B. Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi Limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat
dibedakan menjadi:
1. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat
selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan
sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni
rumah, seperti jamban misalnya.
1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus.
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit
penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu
memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan
sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan
sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat
pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa wilayah
pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh
masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan
upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran
drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke
badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung
limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki
kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam
jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum,
mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.
C. Identifikasi limbah B3
Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Berdasarkan sumber
2. Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:
Limbah B3 dari sumber spesifik;
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi.
Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan dengan:
mudah meledak;
pengoksidasi;
sangat mudah sekali menyala;
sangat mudah menyala;
mudah menyala;
amat sangat beracun;
sangat beracun;
beracun;
berbahaya;
korosif;
bersifat iritasi;
berbahayabagi lingkungan;
karsinogenik;
teratogenik;
mutagenik.
Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan lebih banyak dari PP No. 18 tahun
1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:
mudah meledak;
mudah terbakar;
bersifat reaktif;
beracun;
menyebabkan infeksi;
bersifat korosif.
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan limbah/ sampah yang terdapat di PT. UNITED TRACTORS
diminilasir selain untuk pentingnya kesehatan dan estetika sehingga aktifitas karyawan dapat
berkesinambungan dalam menjalankan tugas. Limbah yang digunakan Perusahaan tidaklah
mengandung zat-zat yang berbahayakan tetapi menjadi bahan-bahan yang baik akan
kesuburan tanah dan pertumbuhan pohon. Salah satunya adalah kertas bekas yang
dimanfaatkan tersebut merupakan hasil dari kegiatan sehari-hari di dalam Perusahaan.
Apabila terus menerus menggunakan kertas tetapi tidak dikelola kembali, tidak dapat
dipungkiri lagi pohon-pohon akan menjadi gundul. Maka dari itu pergunakan kertas dengan
sebaik-baiknya. Jadi sebagian besar limbah yang terdapat disini tidak langsung didaur ulang
oleh Perusahaan. Akan tetapi di olah oleh Tim Kebersihan TPA (Tempat pembuangan akhir).
Limbah yang berupa organik dapat dikelola dengan baik dan bersifat buangan. Digunakan
kembali sebagai alat yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Limbah
yang berupa anorganik dapat pula dimanfaatkan untuk membantu orang yang membutuhkan
dan di gunakan untuk menghasilkan uang, selain itu ada juga limbah anorganik yang dapat
dipergunakan untuk menyuburkan tanaman ( Di jadikan pupuk )
B. Saran
Sebaiknya limbah yang terdapat di PT. United Tractors tersebut harus diolah kembali
agar menjadi barang yang berguna seperti semula. Pada perusahaan ini limbah yang dapat
digunakan kembali yaitu hanya kertas bekas. Tidak semua limbah di PT. United Tractors ini
dapat diolah kembali menjadi barang yang berguna seperti semula. Kebanyakan barang –
barang yang tidak terpakai di perusahaan ini langsung di buang ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir).
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Label: Makalah