Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai mana yang telah kita ketahui bersama bahwa kita tidak akan lepas
dengan apa yang namanya aturan-aturan yang terkait dengan hidup dan kehidupan
kita sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk mentaati dan mematuhi segala
ajarannya.
Untuk menjadi umat islam yang sempurna maka kita harus beriman kepada
Allah SWT, dan Rasul-Nya dan kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada Rasul-
Nya. Di kesempatan ini kami akan membahas tentang penafsiran ayat-ayat yang
berkaitan dengan kewajiban mematuhi Allah dan rasul-Nya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Iman Kepada Rasul ALLAH?
2. Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT?
3. Apa sifat wajib yang dimiliki oleh Rasul Allah SWT?
4. Berapa jumlah Rasul dan apa apa saja yang termasuk ULUL AZMI?
5. Apa tugas rasul dan mikjizatnya?
6. Apa saja tugas Rasul?
7. Apa saja fungsi Rasul?
8. Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian Iman kepada Rasul Allah SWT, cara beriman
kepada Rasul Allah SWT, sifat wajib yang dimiliki oleh Rasul Allah SWT, tugas dan
fungsi Rasul Allah SWT, serta bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT


Pengertian menurut bahasa, rasul berarti utusan Allah. Dapat juga diartikan
sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita yang mengutusnya.
Pengertian menurut istilah, berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah SWT
dan wahyu tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan
petunjuk hidup, agar hidupnya selamat dari dunia hingga kelak di akherat.
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul
ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah
dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan
di dunia dan di akhirat.
Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan
syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang
yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul
sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi
nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya
melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-
Mukmin ayat 78 yang artinya:
“ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan
beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah
olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al
Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah
dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-
orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah
swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin
perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya
sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-
Quran dan ada yang tidak.

B. CARA BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT


1. Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad dan
apa yang oleh beliau bawa.
2. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi
seluruh larangannya.
3. Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang
cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas.
4. Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya.

2
5. Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi membebaskan
ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan
kemaksiatan menuju kepada cahaya kebenaran.
6. Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya
7. Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut
namanya.
8. Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi
Muhammad seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat.
9. Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga
persatuan umat Islam dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh pada
Al-Qur’an dan AS-Sunnah shohihah.

C. SIFAT WAJIB YANG DIMILIKI RASUL


1. Shiddiq (benar). Mereka selalu berkata benar, dimana, kapan dan dalam
keadaan bagaimanapun mereka tidak akan berdusta (kadzib).
2. Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat.
3. Tabligh, artinya mereka senantiasa konsekwen menyampaikan kebenaran
(wahyu) kepada umatnya. Tidak mungkin mereka menyembunyikan kebenaran
yang diterimanya dari Allah swt. (kitman), meskipun mereka harus
menghadapai resiko yang besar.
4. Fathanah, artinya semua rasul-rasul adalah manusia-manusia yang cerdas yang
dipilih Allah swt. Tidak mungkin mereka bodoh atau idiot (baladah).

Khusus nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin para rasul (sayyidul mursalin)
mendapat sanjungan dan pujian yang luar biasa dari Allah swt. disebabkan karena
akhlaknya sebagaimana tersebut dalam surah Al Qalam ayat 4 yang artinya “Dan
sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung “ (Q.S.
Al Qalam: 4)

D. MENYEBUTKAN JUMLAH RASUL ALLAH SWT, DAN YANG


TERMASUK ULUL AZMI
Nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri tanpa
berkewajiban menyampaikan kepada orang lain. Rasul adalah orang yang menerima
wahyu yang selain untuk dirinya juga berkewajiban meyampaikan kepada orang lain.
Jumlah nabi dan rasul itu banyak sekali, menurut hadist riwayat Ahmad jumlah
nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah rasul 315 orang, akan tetapi yang
tercantum dalam Al Qur’an yang wajib diimani sebanyak 25 orang.
Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula)
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu
mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil.( QS. Al-Mukmin : 78 )
Jumlah rasul yang diabadikan Allah dalam AlQur’an ada 25 orang. Delapan
belas nama diantara mereka disebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 83-86 dan
selebihnya disebutkan dalam surat-surat yang lain. Dua puluh lima rasul tersebut
adalah sebagai berikut:
1.Adam as 11.Yusuf as 21.Sulaiman as

3
2.Idris as 12.Ayub 22.Zakariya as
3.Nuh as 13.Zulkifli as 23.Yahya as
4.Hud as 14.Syu’aib as 24.Isa as
5.Saleh as 15.Yunus as 25.Muhammad saw
6.Ibrahim as 16.Musa as
7.Luth as 17.Harun as
8.Ismail as 18.Ilyas as
9.Ishak as 19.Ilyasa as
10.Ya’kub as 20. Daud as
Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran
luar biasa dalam menghadapi halangan dan rintangan ketika melaksanakan perintah
Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT kepada ummatnya. Hal ini
berdasarjan firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaaf ayat 35.
Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab)
bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka
(merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah)
suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah :
1. Muhammad SAW,
2. Nuh AS,
3. Ibrahim AS,
4. Musa AS,
5. Isa A.S

E. RASUL DAN MUKJIZAT


Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam
melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT.
Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.
Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia.
Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :

1. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti
dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut
Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
2. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan
rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan
yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan
kusta oleh Nabi Isa as.
3. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti
ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak mampu
membakarnya.
4. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-
satunya adalah Al Qur’an.

F. TUGAS RASUL

4
Tugas pokok yang diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari
Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW adalah :
1. Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.
2. Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan
hidup di dunia dan akherat.
3. Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak
umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )
4. Menyampaikan amanat dari Allah.
5. Memberi peringatan kepada umat manusia.
6. Memberikan kabar gembira dan peringatan.
7. Membawa petunjuk dan agama yang benar.
8. Menjadi teladan hidup bagi umat manusia

G. FUNGSI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT


Fungsi iman kepada Nabi dan Rasul adalah :
1. Menambah keimanan kepada Allah SWT, bahwa Rasul itu benar-benar pilihan
Allah.
2. Mengenal Allah SWT dan tata cara beribadah kepada-Nya.
3. Mendorong manusia untuk memiliki kepribadian yang luhur dengan cara
menjadikan Rasulullah sebagai “Uswatun Hasanah”
4. Mempercayai ajaran-ajaran yang dibawa Rasul Allah untuk disampaikan
kepada umatnya.
5. Mengamalkan ajaran yang diberikan oleh Rasulullah

H. CONTOH BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT


1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa
yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu/ firman-Nya kepada
umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
2. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT
untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.
3. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang
dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian menurut bahasa, rasul berarti utusan Allah. Dapat juga diartikan
sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita yang mengutusnya.
Pengertian menurut istilah, berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah SWT
dan wahyu tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan
petunjuk hidup, agar hidupnya selamat dari dunia hingga kelak di akherat.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini, penyusun berharap makalah ini dapat berguna
bagi banyak orang. Penyusun juga berharap supaya beberapa poin penting dalam
makalah ini dapat diterapkan dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai