glukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas sangat
penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal
(non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam sesudah makan
dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut
akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik. Gejala bagi penderita
diabetes mellitus adalah dengan keluhan keluhan banyak minum (polidipsi), banyak
makan (poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri), badan lemas serta penurunan
berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa
≥126 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL (Badawi, 2009).
Etiologi terjadinya diabetes mellitus sampai saat ini masih belum jelas, akan
tetapi diperkirakan menjurus ke suatu sebab yang multifaktorial. Artinya ada penyakit
diabetes mellitus dapat terjadi karena kekurangan insulin yang disebabkan oleh
menurun, jumlah insulin yang dihasilkan cukup tetapi kebutuhan insulin meningkat
akibatnya kadar glukosa didalam darah menjadi tinggi sehingga timbullah diabetes
lanjut (berkisar 40-60 tahun), disini faktor hereditas (keturunan) memegang peranan
penting. Pada orang-orang yang memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes
mellitus dalam usia yang agak lanjut, kelebihan berat badan dapat merupakan faktor
(Sidartawan, 1998).
Di Indonesia ada dua jenis utama diabetes mellitus yang paling sering ditemui,
yaitu: diabetes mellitus tergantung insulin (tipe I) dan diabetes mellitus tidak
usia muda. Biasanya penderita diabetes mellitus yang termasuk dalam kelompok ini:
muda, kurus dan mendapatkan penyakitnya secara tiba-tiba. Produksi insulin oleh
pankreas sangat sedikit dan tidak mencukupi sehingga tergantung pada pemberian
insulin dari luar. Penyakit ini tidak dapat dikendalikan tanpa menggunakan insulin
total sel-sel penghasil pada pankreas. Kerusakan pada sel-sel penghasil insulin
mungkin berupa virus yang menyerang seseorang yang mudah terkena karena
mempunyai pola gen tertentu disebut dengan gen human leucocyte antygent (HLA).
Kebanyakan orang dengan pola gen HLA ini hanya membuat mereka lebih mudah
terkena dibanding orang lain. Fungsi utama insulin itu sendiri dalam menurunkan
Jika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan meningkat. Gula dalam
darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula
disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi hormon insulin
sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi gangguan
sekresi (produksi) hormon insulin pada sel-sel darah maka potensi terjadinya diabetes
dewasa, walaupun diabetes mellitus tipe II juga dapat timbul pada usia berapa saja.
Pada diabetes mellitus tipe II sel-sel penghasil insulin tidak rusak, tetapi tidak
menghasilkan cukup insulin sehingga hati, otot serta lemak tidak bereaksi secara
badan yang lebih dan memiliki riwayat adanya anggota keluarga lain yang juga
menderita penyakit diabetes mellitus. Pada pasien diabetes mellitus tipe II yang tidak
gemuk, kadar glukosa di dalam darahnya tinggi karena sel beta pankreasnya terlalu
sedikit membentuk insulin sehingga tidak dapat mempertahankan kadar glukosa
Pasien diabetes mellitus tipe II yang gemuk masih menghasilkan relatif cukup
banyak insulin, tetapi masih tetap tidak mencukupi kebutuhan untuk mempertahankan
kadar glukosa darahnya dalam batas-batas normal. Pada orang gemuk, insulin harus
bekerja keras untuk memasukkan glukosa kedalam sel-sel tubuh, karena pada darah
orang gemuk terdapat kadar glukosa yang tinggi, suatu saat akan menyebabkan
insulin tidak sanggup lagi untuk memasukkan glukosa tersebut kedalam sel-sel tubuh,
diabetes mellitus.
penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam
keluhan serta gejalanya bervariasi. Diabetes Mellitus dapat timbul dan menimbulkan
berbagai macam keluhan serta gejalanya bervariasi. Diabetes Mellitus dapat timbul
seperti minum menjadi lebih banyak, buang air kecil lebih sering ataupun berat badan
sampai kemudian ketika orang tersebut berobat ke dokter dan diperiksa kadar gula
tidak jelas dan baru diketahui menderita diabetes mellitus pada saat pemeriksaan
penyaring untuk penyakit lain. Dapat pula gejala diabetes mellitus timbul mendadak
tanpa melalui gejala-gejala umum seperti poliuria, polidipsia dan polifagia
(Syaifoellah, 1996).
Menurut Pusat Diabetes dan Nutrisi Sutomo (1994), gejala klinis khas seperti
rasa lemas dan turunnya berat badan merupakan petunjuk yang penting dalam
Hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter dan kemudian
- Kelemahan tubuh
lipatan kulit seperti didaerah ketiak dan dibawah payudara, biasanya akibat
tumbuhnya jamur. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama
yang tidak mau sembuh. Luka ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti: luka
lecet karena sepatu, tertusuk peniti dan sebagainya. Pada wanita, keputihan
merupakan salah satu keluhan yang menyebabkan pasien datang kedokter ahli
kebidanan dan sesudah diperiksa ternyata diabetes mellitus yang menjadi latar
belakang keluhan tersebut. Juga dalam hal ini, jamur terutama Candida, merupakan
keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah. Pada pasien laki-
laki terkadang timbul keluhan impotensi yang menyebabkan pasien tersebut dating
berobat kedokter. Keluhan lain yang mungkin menyebabkan pasien dating berobat
kedokter ialah keluhan mata kabur yang disebabkan katarak, ataupun gangguan
(Syaifoellah, 1996).
khas (poliuria, polidipsia dan penurunan berat badan) cukup dilakukan dengan
pemeriksaan kadar glukosa darah. Apabila kadar glukosa darah kapiler pada waktu
puasa > 120 mg/dl atau 2 jam sesudah makan > 200 mg/dl setelah diberi beban
glukosa oral 75 gram, maka pasien tersebut dinyatakan menderita diabetes mellitus.
Mereka yang tidak mempunyai keluhan khas, tetapi menunjukkan hasil pemeriksaan
kadar gula darah > 200 mg/dl masih memerlukan pemeriksaan paling sedikit sekali
Menurut Wiyoto, dkk tahun 1978, faktor genetik dianggap memegang peranan
peranan faktor genetik ini dan bagaimana faktor genetik ini diturunkan sampai
Peranan faktor genetik ini juga jelas pada kembar yang menderita diabetes
mellitus. Pada kembar yang monozygote insidensi agar keduanya menderita diabetes
mellitus berkisar anatara 45-90 %, sedangkan pada kembar yang dizygote insidensi
menunjukkan bahwa:
a. Diabetes Mellitus yang terjadi pada kembar monozygote yang dimulai sesudah
b. Diabetes Mellitus yang terjadi pada kembar monozygote yang mulai pada usia
Dari penelitian diatas jelaslah bahwa peranan faktor genetik pada diabetes
mellitus usia muda berlainan dengan diabetes mellitus pada usia lanjut. Orang usia
lanjut yang mempunyai saudara kandung penderita diabetes mellitus lebih mudah
Menurut Leslie (1991), aktivitas fisik seperti pergerakan atau olahraga yang
dilakukan secara teratur adalah usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari
semakin kecil.
kita memerlukan lebih banyak energi. Ini berarti bahwa kita perlu lebih banyak
kadar glukosa darah meningkat akibat mengkonsumsi makanan yang berlebihan dapat
diimbangi dengan aktivitas fisik (pekerjaan) yang seimbang. Sehingga kadar glukosa
darah dapat normal kembali dan cara kerja insulin tidak terganggu.
2.5.3. Kehamilan
kondisi ini dialami hanya sementara (sewaktu hamil) saja, dan kembali normal
sesudah hamil. Keadaan seperti ini disebut dengan istilah Diabetes Mellitus
Gestasional.
ringan maupun yang berat yang terjadi atau pertama kali diketahui pada saat
Hal tersebut bisa dikaitkan dengan keadaan seperti kehamilan, ibu-ibu yang
hamil secara lahiriah akan lebih banyak makan dari biasanya dengan tujuan
memberikan makanan yang cukup kepada janin dan akhirnya mereka menjadi gemuk.
Pada saat tubuh tidak dapat lagi mengolah gula yang beredar didalam darah, maka
dan kerja dari insulin yang menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat.
kadar glukosa dalam darah meningkat akibat terjadinya diabetes mellitus (Pusat
Indonesia dianggap ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah sesuai dengan
(Syaifoellah, 1996).
prevalensi diabetes mellitus diantara kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Pada
sosial ekonomi yang lebih tinggi pada negara-negara yang sedang berkembang
dalam gaya hidup, makanan, olahraga dan perpindahan ke kota dianggap mempunyai
kontribusi terhadap prevalensi diabetes mellitus yang lebih tinggi disuatu daerah.
mellitus tipe I atau tipe II adalah umur saat terjadinya penyakit ini. Umumnya
diabetes mellitus tipe I terjadi pada seseorang dengan usia dibawah 40 tahun bahkan
separuh dari pengidap penyakit ini didiagnosa pada saat mereka berumur kurang dari
diabetes mellitus tipe II diketahui setelah berumur diatas 30 tahun. Diabetes Mellitus
tipe II lebih sering terjadi pada individu dengan berat badan lebih dan obes (gemuk).
Obesitas merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes mellitus tipe II. Kasus
diabetes mellitus tipe II lebih sering ditemukan pada wanita dengan riwayat
melahirkan bayi dengan berat badan diatas 4000 g, serta wanita yang pernah
didiagnosa sebagai diabetes pada waktu hamil (diabetes mellitus gestasional) dan
Pola makan adalah makanan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang
tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem,
cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya
(Depdiknas, 2001).
yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut, seperti penderita tidak
lagi menikmati makanan kesukaan mereka. Sebenarnya anjuran makan pada penderita
diabetes mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu
mellitus.
Pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus merupakan pengobatan yang
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai untuk
mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi
energi adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20–25 % dari lemak.
Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat
a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan
protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang
dan lain-lain.
b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.
Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita diabetes mellitus
Keterangan:
- Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.
- Jenis diet VI s/d VIII diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja
makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah
menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita
terutama penderita diabetes mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada
glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus
adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar. Hal
yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan
mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan
adalah:
1). Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong,
2). Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skim,
3). Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
b. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita
1). Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup,
jelly, buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim,
2). Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast-food),
goreng-gorengan.
3). Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar
gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan
bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan
komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan
disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil,
perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar
yaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2-3 kali porsi kecil untuk
Tabel 2.2. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet DM 1900 Kalori
Jenis Makanan Berat (gr) URT
Makan Pagi
Nasi/penukar 100 1 gls
Lauk hewani 50 1 ptg
Lauk nabati 25 ½ ptg
Sayuran A 100 1 gls
Buah 0 0 ptg
Minyak 10 1 sdm
Gula 0 0 sdm
Jam 10.00
Buah 100 1 ptg
Makan Siang
Nasi/penukar 200 1 ½ gls
Lauk hewani 50 1 ptg
Lauk nabati 50 1 ptg
Sayuran B 100 1 gls
Buah 100 1 ptg
Minyak 10 1 sdm
Gula 0 0 sdm
Jam 16.00
Buah 100 1 ptg
Makan Malam
Nasi/penukar 150 1 gls
Lauk hewani 50 1 ptg
Lauk nabati 25 ½ gls
Sayuran B 100 1 gls
Buah 100 1 ptg
Minyak 10 1 sdm
Gula 0 0 sdm
Sumber : Depkes RI, 2009
Keterangan:
- Gls : gelas
- Ptg : potong
- Sdg : sedang
Nilai Gizi :
- Kolestrol : 303 mg
- Serat : 37 g
penukar II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan
dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang yang
diberikan oleh rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan mempunyai nilai gizi
yang kurang lebih sama. Menurut (Arisman, 2002) bahan makanan dikelompokkan
4 gr protein
40 gr karbohidrat
10 gr protein
6 gr lemak
6 gr protein
3 gr lemak
8 gr karbohidrat
d. Golongan 4 : Sayuran
1. Sayuran A
(oyong), jamur kuping sedang, ketimun, jamur segar, lobak, selada dan
tomat.
2. Sayuran B
1 gr protein
5 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam, labu siam, bit, buncis, brokoli,
genjer, jagung muda, kol, wortel, sawi, toge kacang hijau, terong, kangkung,
3. Sayuran C
3 gr protein
10 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam merah, daun katuk, daun
melinjo, daun papaya, daun singkong, toge kacang kedele, daun talas,
e. Golongan 5 : Buah-buahan
10 gr karbohidrat
7 gr protein
9 gr karbohidrat
7 gr lemak
g. Golongan 7 : Minyak
5 gr lemak
Bh = buah Bj
Gr = gram
= biji Btg =
Kcl = kecil
batang Btr =
Ptg = potong
butir Bsr =
Sdg = sedang
besar
Sdm = sendok makan
Gls = gelas (240 ml)
Sdt = sendok teh
2.9. Standar Jenis Diet Untuk Penderita Diabetes Mellitus
Standar jenis diet pada penderita diabetes mellitus yang rawat inap ada dua
jenis yaitu:
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus IV adalah 1700 kalori dan
jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram dan
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus V adalah 1900 kalori dan
jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan lemak
48 gram.
2.10 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam analisis pemberian diet diabetes mellitus pada pasien
mellitus (umur, jenis kelamin, IMT, pekerjaan) dan pemberian diet diabetes mellitus
di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat (jenis diet dan kecukupan zat gizi berupa
energi, karbohidrat, protein dan lemak) sesuai atau tidak dengan standar jenis diet
yang seharusnya meliputi jenis diet DM IV (1700 kalori) dan jenis diet DM V (1900
kalori) pada penderita diabetes mellitus yang rawat inap di Rumah Sakit Umum
Rantau Prapat.