Anda di halaman 1dari 22

PEMBAHASAN

REMATIK

1. Pengertian Rematik
Rematik bukan merupakan suatu penyakit namun merupakan suatu sindrom
dari penyakit radang sendi. Rematik adalah penyakit peradangan pada sendi
yang bersifat menahun atau kronis yang menyebabkan perubahan dari bentuk
sendi.
Penyakit rematik meliputi cakupan luas dari penyakit yang dikarakteristikkan
oleh kecenderungan untuk mengefek tulang, sendi, dan jaringan lunak
(Soumya, 2011). Penyakit rematik dapat digolongkan kepada 2 bagian, yang
pertama diuraikan sebagai penyakit jaringan ikat karena ia mengefek
rangkapendukung (supporting framework) tubuh dan organ-organ internalnya.
Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah
osteoartritis, gout, danfibromialgia. Golongan yang kedua pula dikenali
sebagai penyakit autoimun karenaia terjadi apabila sistem imun yang biasanya
memproteksi tubuh dari infeksi danpenyakit, mulai merusakkan jaringan-
jaringan tubuh yang sehat. Antara penyakityang dapat digolongkan dalam
golongan ini adalah rheumatoid artritis, spondiloartritis, lupus eritematosus
sistemik dan skleroderma. (NIAMS, 2008)
2. Jenis-jenis rematik
Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat dibedakan
dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan rematik Non artikular.
Rematik artikular atau arthritis (radang sendi) merupakan gangguan rematik
yang berlokasi pada persendian diantarannya meliputi arthritis
rheumatoid,osteoarthritis dan gout arthritis. Rematik non artikular atau ekstra
artikular yaitu gangguan rematik yang disebabkan oleh proses diluar
persendian diantaranya bursitis, fibrositis dan sciatica (hembing, 2006 dalam
Iwayan:9)
Rematik dapat dikelompokan dalam beberapa golongan yaitu :

1|Page
1. Osteoartritis.
2. Artritis rematoid.
3. Olimialgia Reumatik.
4. Artritis Gout (Pirai).
3. Penyebab dari rematik
Penyebab dari Reumatik hingga saat ini masih belum terungkap, namun
beberapa faktor resiko untuk timbulnya Reumatik antara lain adalah :
a) Umur
b) Jenis kelamin
c) Genetik
d) Suku
e) Kegemukan
f) Stress
g) Merokok
h) Alkohol
i) Lingkungan
j) Konsumsi garam yang tinggi
4. Tanda dan gejala rematik
a) Nyeri pada anggota gerak
b) Kelemahan otot
c) Peradangan dan bengkak pada sendi
d) Kekakuan sendi
e) Kejang dan kontraksi otot
f) Gangguan fungsi
g) Sendi berbunyi(krepitasi)
h) Sendi goyah
i) Timbunya perubahan bentuk
j) Timbulnya benjolan nodul
5. Penatalaksanaan rematik
1. Obat obatan

2|Page
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis,
oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan
untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak
mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan
sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang
kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.
Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga
perlu diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk
(pronatio).
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus
menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan
seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya
yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya.
5. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada
tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai
dari dokter karena biasanya pasien enggan mengutarakannya
6. Makanan yang harus dihindari
1. Daging berlemak
2. Makanan yang diawetkan seperti : sarden, kornet, asinan, manisan dalam
kaleng,
3. Jerohan, udang, telur asin,
4. Kopi, duren
7. Upaya pencegahan

3|Page
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Menghindari kegemukan
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Olah raga teratur
5. Makan banyak bauh dan sayuran segar
6. Tidak boleh merokok dan minum alkohol
7. Latihan relaksasi
8. Berusaha dan membina hidup yang positif

. DAFTAR PUSTAKA
a. Depkes RI. (2002). Modul Pedoman Kader PHC. Magelang Bapelkes
Salaman Magelang
b. R. Boedhi Darmojo. (1999), Geriatri, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

4|Page
PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. D
2. Umur : 64 tahun
3. Alamat : Jalan Koto Baru II Gang Pala RT 04 RW02 Kelurahan
1
Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung
4. Komposisi Keluarga
NO Nama Gender Hub dg KK Umur Pendidikan
1 Ny. R Perempuan Istri 61 Tahun SMP
2 Nn. V Perempuan Anak 25 Tahun SMA
3 Nn. N Perempuan Anak 22 Tahun Perguruan
tinggi

Genogram

5|Page
Keterangan :
: Laki-Laki : Tinggal serumah : Klien

: Perempuan :Perempuan ( Meninggal)

: Laki-laki (meninggal)

5. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. D adalah tipe keluarga Extended Family (Keluarga besar).
Keluarga Tn. D yang tinggal serumah terdiri dari Tn. D, Ny. R serta 3 orang
anak perempuan, dengan 1 orang menantu serta satu orang cucu.
6. Suku
Suku dari keluarga ini berdarah asli minang, dimana suku mereka caniago. Tn.
D dan Ny. R merupakan penduduk asli dari Nagari Linggo Sari Baganti Kab.
Pesisir Selatan.
7. Agama
Keluarga ini beragama islam. Dalam praktik keagamaan tidak ada perbedaan
antar anggota keluarga. Mereka ikut dalam kegiatan keagamaan yang ada di
sekitar rumahnya seperti wirid keagamaan, kadang salat berjemaah di masjid.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang biasa dilakukan dalam keluarga ini adalah bercengkrama
bersama anggota keluarga lainnya, terkadang anak dan cucu Tn. D dan Ny.R
yang kediamannya jauh datang ke rumah setiap lebaran dan waktu liburan
untuk bersilaturahmi. Keluarga Tn. D dan Ny. R terkadang pergi liburan
dengan anak-anak dan cucunya saat mereka bekumpul lengkap di rumah.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

6|Page
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap keluarga lansia dan
pensiunan, karena Tn. D dan Ny. R sudah berumur diatas 60 tahun dan
memiliki 7 orang anak, dimana 5 orang diantaranya telah menikah dan
mempunyai anak. Tugas perkembangan pada fase ini adalah (Friedman, 2010)
a. Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan
b. Menyesuaikan terhadap penghasilan yang berkurang
c. Mempertahankan hubungan pernikahan
d. Menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan
e. Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
f. Melanjutkan untuk merasionalisasi kehilangan keberadaan anggota
keluarga (peninjauan dan intergrasi kehidupan)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Berdasarkan tugas perkembangan keluarga yang dilampirkan diatas, semua
tugas perkembangan keluarga dapat dijalankan dengan baik, sehingga tidak
ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. D dan Ny. R memiliki 7 orang anak, dimana 5 orang diantaranya sudah
menikah, 1 orang masih sekolah di SLB dan 1 orang lagi sedang menempuh
pendidikan di perguruan tinggi negeri di Padang. Anak-anak dari Tn. D dan
Ny. R yang sudah menikah tidak ada yang dijodohkan. Tn. D dan Ny. R
tinggal dirumahnya dengan 3 orang anak perempuannya dan 1 orang menantu
beserta 1 orang cucunya sedangkan 4 orang ananknya yang lain tinggal di
rumahnya masing-masing.Ny. R dengan suaminya Tn. D dahulunya menikah
dengan dijodohkan. Keduanya setuju untuk dijodohkan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga ini tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti Diabetes
melitus. Hanya saja ibu dari Ny. R dahulu semasa hidupnya mengidap
penyakit gastritis dan hipertensi.
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah

7|Page
Luas rumah Tn. D ± 120 𝑚2 dengan panjang 12 m dan lebar 10 m. Tn. D
dan keluarga tinggal di rumah permanen merupakan milik pribadi. Lantai dan
dinding rumah terbuat semen, atap rumah seng, perabotan rumah tersusun
dengan rapi dan bersih dan ventilasi rumah cukup. Rumah ini terdiri dari 2
lantai. Lantai 1 terdiri dari 1 kedai, 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 2 kamar
mandi, 1 ruang makan, dan dapur. Sementara lantai dua terdiri dari 1 kamar
tidur,1 pekarangan dan terdapat tempat menjemurkan pakaian keluarga. Tn. D
mengatakan sumber penerangan adalah PLN dan sumber air minum berasal
dari air PDAM digunakan keluarga untuk memasak air minum, mandi,
mencuci dan keperluan sehari-hari, keadaan air bersih, tidak berbau dan tidak
berwarna. Pembuangan limbah berjarak sekitar 100 m didekat rumah yaitu
septi tank dengan keadaan tertutup. Sanitasi ruang tamu terpapar dengan sinar
matahari, ventilasi udara cukup bagus dan pembuangan sampah tersedia.
Pekarangan rumah sedikit dan dipenuhi dengan bunga-bunga, di teras rumah
terdapat kursi panjang dari kayu untuk duduk-duduk santai dan tertata dengan
rapi dan terdapat pagar.
2. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW
Ny. R dan suaminya Tn. D merupakan penduduk asli kabupaten Pesisir
Selatan. Tapi, keluarga saat ini tinggal di daerah Koto Baru Banuaran
Kelurahan Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Umumnya
masyarakat disana sebagian besar pendatang dan bukan penduduk asli daerah
itu, ada yang berasal dari kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan , Pasaman
dan berbagai daerah lain. Meskipun berasal dari berbagai daerah yang berbeda
,komunitas dari masyarakat tersebut saling berinteraksi dengan baik dan
saling bantu antar sesama, apabila ada yang sakit dan mengalami kemalangan
disuatu rumah, maka tetangga dan warga yang berada disekitar rumah pasti
ikut membesuk dan membantu. Daerah ini merupakan suatu daerah yang
berada didekat pusat kota, dimana tidak jauh jaraknya dari pasar raya, pusat
perbelanjaan di kota Padang. Masyarakat dikediaman ini umumnya baik,
ramah, dan saling tegur sapa.

8|Page
Daerah ini merupakan hunian. Kondisi hunian dilingkungan ini ada
yang terpelihara dan ada yang tidak, sedangkan hunian rumah Ny. R dan
suaminya Tn. D terpelihara dengan baik. Tatanan rumah di perumahan ini
berdekatan satu sama lain. Pekarangan rumah tidak luas tetapi hanya terdapat
tanaman hias seperti bunga di teras rumah. Pembuangan sampah umumnya
ada yang dibakar.
Akses jalan yang ada di perumahan ini masih jalan setapak dan tidak
jauh dari jalan raya, sempit namun jalan yang berada disekitar perumahan ini
ada yang rusak dan kurang terpelihara dengan baik seperti adanya jalan
berlubang. Kemacetan tidak terjadi karena berada di daerah perumahan.
Sementara itu, akses jalan raya tidak terjadi kemacetan walaupun jalanan tidak
terlalu besar. Di sekitar daerah ini terdapat beberapa sekolah seperti SD N 17
Padang , SMP N 17 Padang, SMA N 6 Padang dll. Apabila timbul masalah
kesehatan dalam keluarga, keluarga ini pergi ke Pelayanan kesehatan seperti
puskesmas pembantu Koto Baru yang berada tidak jauh dari perumahan ini,
selain itu masyarakat juga ada yang langsung ke Puskesmas Lubuk Begalung
yang letaknya tidak terlalu jauh. Umumnya untuk kepelayanan kesehatan
tersebut menggunakan mobil ataupun kendaraan bermotor prbadi. Sumber air
Tn. H dari air PDAM kadang air gallon yang tidak berbau dan tidak
berwarna. Tn. H menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari. Dari
segi keamanan, Ny. R dan suaminya Tn. D mengaku selama ini aman-aman
saja, jarang terjadi kemalingan dan tindakan kejahatan.
3. Mobilitas Geografis keluarga
Keluarga ini menempati rumah tersebut sejak tahun 1980. Dahulunya mereka
tinggal di Jalan Seberang Padang 1 Gang Buntu, dimana mereka ngontrak
disana.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Sampai saat ini kelurga masih berinteraksi dengan kerabat dan masyarakat
sekitar. Sumai dari Ny. R sendiri yaitu Tn. D merupakan ketua RT disana,
dimana Tn. D aktif dalam melakukan kegiatan masyarat disana seperti gotong

9|Page
royong, rapat mesjid, wirid di mesjid setiap kamis malam, maupun jadi panitia
pada kegiatan warga disana. Ny. R sendiri juga aktif dikegiatan masyarakat
disana, dimana beliau aktif ikut di kegiatan arisan warga, majelis taklim, wirid
di mesjid dan sebagainya. Oleh karena itu interaksi Ny. R dengan masyarakat
sekitar sangat lancar.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga ini menggunakan jasa asuransi kesehatan yaitu askes untuk
mendukung pembiayaan pengobatan Ny. R. Namun anak dan menantunya
membantu Ny. R untuk menambah biaya untuk memenuhi kebutuhan
keluarga Tn. D.
6. Struktur kekuatan keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga demokratik yang didasarkan pada
kesetaraan antara suami dan istri dengan kesepakatan dalam pembuatan
keputusan dan peningkatan peran serta anak anak sesuai dengan pertumbuhan
mereka menjadi dewasa. Proses pembuatan keputusan dengan kompromi.
7. Struktur peran
Pada keluarga ini Tn. D berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah,
namun sekarang Tn. D sudah pensiun dari pekerjaannya yaitu pensiunan
pegawai negeri bagian laboratorium RSUP M.DJAMIL Padang, sedangkan
Ny. R bekerja membuka warung kecil-kecilan dirumahnya, semenjak pensiun
Tn. D ikut membantu Ny.R berjualan di warung yang di buka di rumahnya
Anak kelima dari Tn. D dan Ny. R juga ikut serta mambantu dalam
mengambil keputusan jika ada masalah dikeluarganya. Sementara anak
keenam dari Ny. R masih bersekolah di SLB dan anak ketujuh sedang
menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Padang
8. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. D dan Ny. R beragama Islam dan selalu menerapkan adat
budaya Minangkabau, memegang norma-norma serta adat-istiadat yang
berlaku baik di dalam masyarakat maupun dalam keluarga mereka. Begitupun
dalam menangani masalah kesehatan anggota keluarga. Jika ada yang

10 | P a g e
mengalami gangguan atau masalah kesehatan, Ny. R dan suaminya biasanya
tidak langsung membawa ke pelayanan kesehatan, mereka berobat dirumah
secara tradisional. Bila sudah terjadi perubahan pada fisik atau perilaku baru
dibawa untuk diperiksa ke RSUP M.DJAMIL Padang ataupun klinik yang ada
didekat sana.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Dalam menjalankan fungsinya di keluarga, Keluarga ini selalu bersikap saling
menghargai, menghormati dan saling mendukung satu sama lain, meskipun
terkadang ada sedikit selisih paham ataupun perbedaan pendapat tetapi masih
bisa diatasi dengan baik. Selain itu dalam menjalankan fungsinya, jarang
terjadi konflik besar di keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Sampai saat ini, interaksi antar anggota keluarga masih terjalin dengan baik.
dan interaksi dengan masyarakat sekitarpun juga baik.
3. Fungsi perawatan keluarga
Saat salah satu anggota keluarga ada yang sakit maka semua anggota keluarga
ikut berperan aktif membantu mengobati bersama-sama, biasanya jika ada
salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. D dan Ny. R tidak
langsung berobat kerumah sakit atau ke klinik, melainkan berobat dirumah
sendiri secara tradisional, apabila penyakitnya dirasa lebih parah barulah
dibawa ke klinik ataupun dirumah sakit. Dalam keluarga ini yang lagi dalam
keadaan sakit adalah Ny.R. Keluarga Tn.D menggunakan askes dalam
mendapatkan pengobatan. Dengan penyakit yang dideritanya yaitu rematik,
seharusnya Ny R harus mengurangi komsumsi kacang-kacangan dan
sebagainya, namun Ny R mengatakan bahwa beliau malah terkadang sering
memakannya, karna mengaku sangat menyukainya. Beliau juga mengatakan
bahwa dia tidak ada melakukan pantangan untuk makan apapun, beliau makan
seperti biasa yang sama dengan anggota keluarganya. Ny.R mengatakan
dalam mengatasi penyakit rematiknya telah banyak yang ia lakukan untuk

11 | P a g e
mengobati penyakitnya baik dari pengobatan medis maupun pengobatan
alternatif, seperti dukun ataupun mengkomsumsi obat-obat tradisional . Saat
melakukan pengkajian pada Ny. R didapatkan hasil pemeriksaan fisik : TD :
120/80 mmhg, T : 36,5 C , N: 82 x/menit, RR : 16x/menit. Ny. R
terlihat lemas, kurus dan menurut penuturan Ny. R, sering haus, sering buang
air kecil, sering kesemutan, pendengaran sudah terganggu, pusing.
E. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dialami Ny. R ini adalah masalah kesehatannya,
beliau merasa cemas dan khawatir dengan kesehatannya.
2. Stressor jangka panjang
Stressor jangka panjang dari keluarga ini adalah penyakit yang dialami oleh
Ny. R karena penyakit yang dialami Ny. R sudah lama dirasakan dan belum
sembuh sampai sekarang, selain rematik Ny. R juga sering mengeluh sakit
kepala, sakit pinggang dan mengalami gangguang tidur yang terus menerus.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Walaupun banyak keluhan maupun penyakit yang dialami oleh Ny. R,
Keluarga Tn. D dan Ny. R mampu menghadapi dan mengatasi masalah yang
terjadi pada keluarga ini , dan mereka tidak merasa terbebani dengan keadaan
Ny.R yang masih dalam perawatan dan pengontorolan.
4. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga ini cukup baik, yaitu jika ada
permasalahan yang terjadi , maka Keluarga dan Ny. R bermusyawarah untuk
mengambil keputusan.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Sejauh ini strategi penyakalan (jangka pendek) digunakan sebagai mekanisme
pertahanan yang digunakan oleh anggota keluarga sebagai satu kesatuan dan
hal ini masih dianggap fungsional, karena pada penyakalan ini melindungi diri
sementara secara bertahap untuk menerima masalah.

12 | P a g e
F. Harapan keluarga
Ny.R berharap bahwa seluruh anggota keluarganya slalu berada dalam
kondisi sehat. Keluarga berharap Ny. R tidak lagi mengalami keluhan-keluhan
penyakit yang selama ini dirasakan dan penyakit Ny. R bisa segera sembuh,
agar beliau bisa menjalani kehidupan masa lansianya dengan bahagia dan
bisa bermain dengan anak cucunya dengan tanpa penyakit. Selain itu,
keluarga juga berharap agar seluruh anggota keluarga kedepannya berada
dalam status kesehatan yang baik terutama ibunya yaitu Ny. R.

13 | P a g e
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Intervensi
1. Kurang pengetahuan b.d kurang 1. Bina hubungan saling percaya, kontrak dengan klien
informasi mengenai penyakit dan 2. Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya
terapi 3. Beri penjelasan klien tentang :
 Pengertian rematik
 Penyebab rematik
 Tanda dan gejala rematik
 Akibat lanjut rematik
 Cara perawatan rematik
 Asupan diet bagi rematik
 Lingkungan yang baik penderita rematik
 Pelayanan kesehatan pada rematik
 Obat tradisional pada rematik
4. Ajarkan klien untuk senam rematik
5. Anjurkan klien untuk tidak makan makanan yang meningkatkan rematik
6. Anjurkan periksa ke puskesmas / panti bila penyakit berlanjut

14 | P a g e
2. Ketidakefektifan manajemen 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi di
program pengobatan keluarga b.d dalam tahap pengobatan
kegagalan untuk mengaplikasikan 2. Ajarkan anggota keluarga mengenai proses jalannya penyakit dan
tindakan untuk mengurangi faktor jelaskan hubungan antara jalannya proses penyakit dan regimen
resiko pengobatan
3. Dukung anggota keluarga untuk menjelaskan kebutuhan individu secara
asertif
4. Bantu anggota keluarga mengklarifikasi nilai yang berhubungan dengan
gaya hidup
5. Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan aktifitas sehari-hari yang
mengatur regimen pengobatan yang sesuai dengan gaya hidup

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Implementasi
1. Kurang pengetahuan b.d Membina hubungan saling percaya dengan klien (perkenalan
kurang informasi mengenai identitas).
penyakit dan terapi Ny. R menyambut kedatangan dari mahasisiwa keperawatan dengan senang
hati, ramah dan terbuka.

Mengkaji pengetahuan klien tentang penyakitnya


Ny. R mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya ini disebabkan karena

15 | P a g e
faktor makanan yang dapat membuat kambuh remaiknya, selain itu Ny. R
mengatakan juga jarang berolahraga, seperti senam rematik.
Memberikan penjelasan tentang :
 Pengertian rematik
 Penyebab rematik
 Tanda dan gejala rematik
 Akibat lanjut rematik
 Cara perawatan rematik
 Asupan diet bagi rematik
 Lingkungan yang baik penderita rematik
 Pelayanan kesehatan pada rematik
 Obat tradisional pada rematik
Ny. R mendengarkan dan bertanya jika ada yang tidak dipahaminya
mengenai penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa keperawatan.
Ajarkan klien untuk senam rematik
Ny. R menyimak dan memperhatikan mahasisiwa keperawatan mengajarkan
dan mecontohkan gerakan senam rematik dan klien mempraktikkan senam
rematik tersebut.
Menganjurkan klien untuk tidak makan makanan yang dapat
meningkatkan rematik
Dengan penyakit yang dideritanya yaitu rematik, seharusnya Ny R harus

16 | P a g e
mengurangi komsumsi kacang-kacangan dan sebagainya, namun Ny R
mengatakan bahwa beliau malah terkadang sering memakannya, karna
mengaku sangat menyukainya. Beliau juga mengatakan bahwa dia tidak ada
melakukan pantangan untuk makan apapun, beliau makan seperti biasa yang
sama dengan anggota keluarganya.
Menganjurkan klien untuk periksa ke Puskesmas bila penyakit
berlanjut diindikasikan.
Ny. R mengatakan bahwa jika ia sakit dia tidak langsung ke puskesmas, dia
lebih suka berobat tradisional dan dengan beristirahat saja dirumah. Namun,
klien mengatakan akan berusaha mengecek kesehatan satu bulan sekali ke
pelayanan kesehatan untuk kedepannya.
2. Ketidakefektifan manajemen Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi di
program pengobatan dalam tahap pengobatan
keluarga b.d kegagalan untuk Keluarga Ny. R mengatakan akan mendukung dan berpartisipasi melakukan
mengaplikasikan tindakan pengobatan pada Ny. R dengan menemani Ny. R mengunjungi pelayanan
untuk mengurangi faktor kesehatan dan rumah sakit atau pengontrolan setiap bulan kedepannya
resiko Ajarkan anggota keluarga mengenai proses jalannya penyakit dan
jelaskan hubungan antara jalannya penyakit dan regimen pengobatan
Ny. R dan keluarganya mendengarkan dengan baik semua penjelasan yang
disampaikan oleh mahasiswa keperawatan
Dukung anggota keluarga untuk menjelaskan kebutuhan individu

17 | P a g e
secara asertif
Keluarga Ny. R menyampaikan semua kebutuhan masing-masing individu
keluarga sehingga bisa terjalin interaksi yang sehat antar keluarga
Bantu anggota keluarga mengklarifikasi nilai yang berhubungan
dengan gaya hidup
Keluarga Ny. R menyampaikan bagaimana gaya hidup mereka sehari-hari
seperti komsumsi makanan sehari-hari, bagaimana aktifitas sehari-hari,
apakah sesuai atau tidak untuk mendukung pengobatan Ny. R
Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan aktifitas sehari-hari
yang mengatur regimen pengobatan yang sesuai dengan gaya hidup
Ny. R dan keluarga melakukan dan membuat jadwal harian sesuai dengan
gaya hidup

18 | P a g e
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Evaluasi
1. Kurang pengetahuan b.d Ny. R mengatakan sudah merasa terbuka dengan perawat tentang penyakitnya
kurang informasi mengenai Ny. R telah menjelaskan pengetahuannya tentang penyakitnya
penyakit dan terapi Ny. R menyatakan telah memahami dan mengerti tentang rematik dan dapat
menyebutkan yang telah dijelaskan mahasiswa, yaitu:
 Pengertian rematik
 Penyebab rematik
 Tanda dan gejala rematik
 Akibat lanjut rematik
 Cara perawatan rematik
 Asupan diet bagi rematik
 Lingkungan yang baik penderita rematik
 Pelayanan kesehatan pada rematik
 Obat tradisional pada rematik
Ny. R telah mengetahui dan memahami setiap gerakan-gerakan senam
rematik dan fungsi dari setiap gerakan serta telah mampu mempraktikkan
setiap gerakan senam rematik dengan benar. Klien mengatakan merasa lebih
rileks dan nyaman setelah mempraktikkan senam rematik.
Ny. S menyatakan telah mengurangi makan makanan yang dapat

19 | P a g e
menyebabkan kekambuhan pada rematik.
Ny. S mengatakan mau mengunjungi pelayanan kesehatan dan rumah sakit
untuk mengontrol penyakitnya.
2. Ketidakefektifan Anggota keluarga Ny. R mengatakan bahwa mereka telah rajin hadir dan
manajemen program berpartisipasi dalam tahap pengobatan.
pengobatan keluarga b.d Ny. R dan keluarga sudah tahu tentang proses penyakit dan hubungannya
tidak melakukan dengan regimen pengobatan
pengontrolan kesehatan Anggota keluarga Ny. R mengatakan telah mampu mengidentifikasi
kebutuhan individunya masing-masing dan telah terjadi interaksi yang sehat
dalam keluarga
Anggota Keluarga Ny. R mengatakan telah memahami mengenai konflik atau
masalah yang berkaitan dengan gaya hidup dan tuntutan dari regimen
pengobatan
Ny. R dan keluarga sudah membuat dan melakukan kegiatan sesuai dengan
jadwal harian sesuai dengan gaya hidup

20 | P a g e
DOKUMENTASI

21 | P a g e
2

22 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai