1. Pendahuluan
Bioleaching telah banyak digunakan dalam ekstraksi komersial pada
tembaga, uranium dan emas dari bijih, dan dieksploitasi dalam ekstraksi logam
murni lainnya dan logam mulia langka seperti seng, kobalt, nikel, molibdenum,
galium, dan germanium.
Logam sulfida dioksidasi oleh beberapa bakteri khusus, seperti Thiobacillus
ferrooxidans, Thiobacillus thiooxidanin dan Leptospirillum ferrooxidans,
menjadi sulfat logam terlarut, sulfur unsur dan asam sulfat.
Chalcopyrite adalah tembaga sulfida yang paling banyak dan bersifat
refraktori. Laju pelarutan yang lambat dari kalkopirit adalah faktor utama yang
menghalangi penerapan komersial bioleaching karena bentuk polisulfida, unsur
sulfur dan endapan besi-hidroksi pada permukaan kalkopirit, yang membatasi
aliran bakteri, nutrisi, oksidan, dan produk reaksi ke kalkopirit dan dari
permukaan kalkopirit.
Dalam penelitian ini, proses bioleaching pada bijih tembaga sulfida tingkat
rendah dan ekstraksi pelarut tembaga dari cairan bioleaching menggunakan Lix
984 pada minyak tanah yang diolah sebagai pelarut dalam penelitian.
2. Percobaan
2.1. Bijih Tembaga Sulfida Berkadar Rendah
Bijih sulfida tembaga yang bermutu rendah diperoleh dari Tambang
Jiangtian di Propinsi Yunnan, Cina. Pemeriksaan secara mikroskopis pada
slide tipis groundmass menunjukkan bahwa mineral tembaga terutama pada
kalkopirit (CuFeS2) dan bornite (CuS), dan pada mineral gangue adalah
kuarsa, gipsum, hematit, dan serisit (mika berbutir halus) baik dalam bentuk
kristal maupun mikrokristalin.
Ⅲ) tetap berada dalam fase organik, yang langsung dicucikan dengan asam
klorida pekat pada pemisah. Setelah besi (Ⅲ) dikeluarkan, fasa organik
kembali dimurnikan oleh asam sulfat. Ini terdiri dari pemadat mixer tipe
kotak yang dihubungkan dengan satu bagian dari setiap tahap, satu untuk
pemisahan asam klorida dan yang lainnya untuk pemisahan asam sulfat
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Column Bioleaching dalam Tembaga Sulfida
Ekstraksi tembaga dari kolom ditentukan dari larutan uji, massa
dalam konsentrat yang diisi dan nilai rata-rata awal, serta berdasarkan uji
padatan residu.
Gambar 2 Isoterm ekstraksi pH Lix 984 untuk enam elemen pada suhu 25 ℃
4. Kesimpulan
Cairan pelindian dilakukan dengan ekstraksi pelarut, penggosokan dan
pengupasan selektif untuk pengkaayaan tembaga dan pengangkatan kotoran.
PLS tembaga sulfat yang dihasilkan dari siklus pengupasan cocok untuk
penyemprotan tembaga.