Anda di halaman 1dari 2

From: jatmiko suryo <jatmikosuryo@yahoo.co.

id>
To: geodesi ugm <alumni_gdugm@yahoogroups.com>
Sent: Thu, June 23, 2011 6:58:22 PM
Subject: [alumni_gdugm] Perkembangan Teknologi Survey dan Pemetaan 10 tahun terakhir

Perkembangan Teknologi Survey dan Pemetaan 10 tahun terakhir

 Awal tahun 2000 survey pemetaan topografi mengalami masa transisi dari survey
manual (roll meter, baak ukur, theodolit, rapido,lettering set,kertas milimeter, kalkir,
drafting film, blue print) ke masa suvey digital (prima, total station,autocad,printer
plotter, compact disk, flashdisk). perkembangan teknologi mau tidak mau harus diikuti.
pro dan kontra terjadi. satu alternatif metode survey modern pelan tapi pasti issue
beredar di pasaran LIDAR/ALS & GPS RTK/GNSS
 Tahun 2005 pasar sudah memilih metode survey manual mulai ditinggal dampakyang
langsung terasa para drafter manual kehilangan pekerjaan, kalkir, drafting film mulai
kehilangan pembeli. theodolite analog mulai masuk lemari, pengusaha rental alat survey
mulai kehilangan sumber rejeki. Peran survey digital semakin diminati dan investasi
pengusaha penjual dan rental total station semakin menjanjikan. nilai pekerjaan survey
menjadi lebih meningkat, harga per hektar dari 500rb meningkat menjadi 1juta. nilai
positif yang lain para pemain "nakal" tukang sulap data semakin tidak punya tempat.
sementara promosi survey modern semakin gencar, kemasan "murah, cepat, akurat"
semakin kencang dihembuskan.....wussshhhhhh.. kekuatiran kehilangan pasar para
pelaku survey digital membentengi pasar dengan penolakan habis-habisan dengan kata
sakti "jaminan akurasi".
 Tahun 2010 survey modern mulai bisa diterima di pasar kendali waktu dan harga mulai
jadi pertimbangan utama kata "efisiensi" siapa yang ndak suka...serangan bertubi-tubi
dari survey manual dan survey digital mulai dibentengi dengan perbaikan pertahanan,
serangan balik mulai diterapkan "kesalahan azimut dan kerapatan detil" jadi senjata
ampuh. sistem global menjadi semakin mantap, pengusaha rental dan vendor GPS
semakin nyaman. laser scanning pun pengin dapat bagian....dampak yang terasa
surveyor menjadi kuatir "woaduuuuh lama2 profesi ini menjadi kurang aman" mulai
banyak yang beralih profesi.
 21 - 23 Juni 2011 Teknik Geodesi UGM menggelar workshop LIDAR, 48 peserta campur
aduk ada yang pro dan ada yang kontra terhadap survey modern. Kedewasaan berpikir
peserta dan pemateri sungguh2 teruji. akhirnya membawa kesimpulan masing-masing
dan terlihat wajah kepuasan mengikuti acara workshop tersebut.

JSK diwakili sang penjaga "cakruk jogja" dan "cakruk samarinda" ikut serta dalam workshop dan
pada kesimpulan perkembangan teknologi tetap harus disikapi dengan bijaksana dan JSK akan
terus mengikuti dan mengupayakan menjadi bagian dari perkembangan teknologi survey
pemetaan di negeri ini, sejak jaman survey manual, survey digital hingga survey modern atau
nantinya akan muncul entah apa istilahnya survey spesial atau survey istimewa, semoga cakruk
tetap bisa menabung dan ikut membeli "mainan survey terbaru"...amin.

"SALUT DAN SEMOGA TERUS MAJU" Kepada Para Senior dan bapak ibu dosen, kepada pak
Istarno, pak Priyono Nugroho, pak Soetaat, pak Maryo, bu Leni, pak Busroni,pak Bambang
"Atlas", pak Anto, pak Iwan, dan semua pihak yang terlibat pada acara workshop, maturnuwun
atas pencerahannya.

salam cakruk gedongkuning.


From: iwan qodar himawan <iwanqh@gmail.com>
To: "alumni_gdugm@yahoogroups.com" <alumni_gdugm@yahoogroups.com>
Sent: Thu, June 23, 2011 8:14:05 PM
Subject: Re: [alumni_gdugm] Perkembangan Teknologi Survey dan Pemetaan 10 tahun terakhir

Matur nuwun mas koko atas bagi2 infonya.


Kita memang hidup di era yang berubahnya cepat sekali.
Saya bayangkan kalo hasil citra satelit suatu saat bisa menyamai hasil
mapping dg lidar atau dengan teknolgi airborne lainnya, mungkin
giliran sensor lidar masuk kotak.
Pokoknya kita harus pintar2 meramal.
Iwan 83

Anda mungkin juga menyukai