1.1 TUJUAN
1.2 PENDAHULUAN
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan
decondalo (permanent ink) atau rugos pada PCB, dan dilarutkan dalam campuran
FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder
sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB
memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik.
1|Page
1.3 PRAKTEK MERANCANG RANGKAIAN POWER SUPPLY REGULATOR
1.3.1 DAFTAR ALAT
2|Page
1.3.2 DAFTAR BAHAN
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 PCB 5 x 10 cm 1 buah
2 FeCl3 Secukupnya
3 Air bersih Secukupnya
6 Timah Secukupnya
7 Lotfet Secukupnya
8 Amplas halus Secukupnya
9 Resistor 1 270 1 buah
10 Resistor 2 1K2 1 buah
13 Dioda Bridge 1 buah
14 Transistor 1 BC 107 1 buah
15 LED 1 1 buah
16 Kapasitor 1 2200 µF / 16 V 1 buah
18 Dioda Zener 9V1 1 buah
19 Transformator 12 / 500 mA 1 buah
1.3 GAMBAR
Gambar 01 , terlampir.
3|Page
1.4 KESELAMATAN KERJA
1. Perisapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada
posisi yang benar.
2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak
4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas ke papan PCB
5. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya
6. Warnai jalur sehitam mungkin
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya
8. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1 : 3
9. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama kira-kira 20 menit tergantung pada
kepekatan larutan dan temperature
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3 jalur akan terlihat jelas dan bersih
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih.
13. Bersihkan decondalo atau permanent ink dari jalur, gunakan sikat kawat.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan
mata bor yang sesuai.
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih
4|Page
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti
18. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input
rangkaian, amati nyala indicator LED
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
21. Bersihkan semua peralatan yang digunakan
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.
1.6 KESIMPULAN
Setelah latihan merancang rangkaian power supply regulator mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar
2. Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo
3. Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3
4. Memasang komponen-komponen elektronika dengan benar
5. Menyolder komponen-komponen pada jalur PCB
6. Marancang rangkaian Power Supply Regulator dengan benar
7. Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian Power Supply Regulator
4. Berapa tegangan keluar atau Vout pada rangkaian regulator dan flip-flop?
5|Page
BAB II
RADAR LED
2.1. TUJUAN
2.2 PENDAHULUAN
Pada Rangkaian Radar LED ini kita menggunakan IC 555(IC Timer) Yang
merupakan osilator/ Pembangkit Pulsa. Keluaran Osilator diumpamakan ke input IC
4017 yang merupakan IC pencacah atau pembagi dekade dengan 10 jalan Keluaran
terbaca sandinya(decoded). Pencacahan ini dimulai dengan Rendah ke tinggi pada
masukan Clock(CK), sementara keluaran CKE sedang rendah ,atau dimulai dari
transisi tinggi ke rendah pada masukan CKE dengan keluaran Clock(CK) tinggi. Jika
Pencacah IC 4017 dikaskodekan, maka keluaran carrier out akan dapat dipakai untuk
menggerakkan masukkan clock berikutnya.
6|Page
2.3 PRAKTEK MERANCANG RADAR LED
7|Page
2.3.2 DAFTAR BAHAN
2 IC 4017 1 Buah
3 IC 555 1 Buah
5 Resistor 1 1K Ω 1 Buah
7 Kapasitor 1 Buah
12 Feriklorit Secukupnya
13 Timah 60 / 40 Secukupnya
14 Lotfet Secukupnya
8|Page
2.6 KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur.
2. Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.
3. Lakukan proses pelarutan PCB diruangan khusus.
4. Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCl3 cukup berbahaya jika
mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet.
5. Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai
badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat.
6. Gunakan tang potong, cutter, dan solder dengan hati-hati dan teliti.
7. Selalu letakkan solder dalam keadaan panas pada landasan solder.
8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.
4. Siapkan kertas karbon lalu jiplak gambar rangkaian yang sudah ditentukan
sebelumnya pada PCB yang sudah dibersihkan dengan kertas pasir.
5. Tebalkan gambar dengan spidol permanen agar jalur tembaga tidak hilang.
7. Apabila tembaga yang tidak diinginkan sudah hilang, angkat PCB dari larutan
dan cuci dengan air.
9. Lalu lubangi PCB untuk tempat kaki komponen dengan menggunakan bor.
Mata bor 0,8 mm digunakan untuk lubang kaki ic dan mata bor 1 mm untuk
komponen lain seperti resistor, led, kabel dll.
10. Setelah dilubangi, oleskan pasta pada bagian tembaga kemudian lapisi dengan
9|Page
timah dengan menggunakan solder.
12. Setelah semua komponen selesai dipasang, cairkan timah dengan solder untuk
merekatkan kaki komponen di PCB.
13. Apabila kaki komponen terlalu panjang, potong bagian yang tidak diinginkan.
14. Selesai.
Arus AC dari power supply disearahkan oleh Dioda lalu arus mengalir ke LED
indikator.
Jika LED indikator menyala maka ada arus yang mengalir. Supaya LED tidak
mudah putus di hambat dengan resistor 470. Selanjutnya mengalir dan muatannya
disimpan di Kapasitor 1000µF. Setelah itu arus mengalir ke Regulator yang berfungsi
sebagai pendingin agar LED tidak mudah putus dan Trafo tidak mudah meledak.
Arus negatif dari regulator mengalir ke kaki negatif dua Kapasitor 1000µF.
Setelah itu arus mengalir ke kaki negatif Kapasitor 220µF yang pertama. Sebagian
arusnya mengalir ke LED Pulsa dan dihambat lagi oleh resistor dan terus mengalir ke
arus negatif. Sedangkan arus yang lain mengalir ke kapasitor 220µF yang kedua.
Arus positif dari Kapasitor itu terhubung dengan Trimpot yang berfungsi sebagai
pengatur kecepatan. Trimpot tersebut berfungsi sebagai pengatur kecepatan dari radar
LED. Trimpot ini juga terhubung dengan IC 555, selanjutnya IC 555 juga terhubung
dengan IC 4017 sebagai pencacah.
IC 555 berfungsi sebagai timer supaya LED hidup secara bergantian. IC 555
mempunyai delapan pin, dimana pin 1 terhubung dengan ground(negatif), pin 3
terhubung dengan pin 14 IC 4017, pin 4 terhubung dengan tombol reset, pin 5
terhubung dengan kaki positif kapasitor 220µF yang pertama, dan pin yang lain
10 | P a g e
terhubung dengan jalur positif. Tombol reset berfungsi untuk mengulang putaran
radar LED.
Selain IC 555, radar led juga memerlukan IC 4017 yang berfungsi sebagai
pengatur urutan hidupnya LED. Adapun urutannya mulai dari pin 3, 2, 4, 7, 10, 1, 5,
6, 9, 11. Selain pin-pin tersebut, pin 14 terhubung dengan pin 3 IC 555, pin 15
terhubung dengan tombol reset, dan pin 16 terhubung dengan jalur positif. Sedangkan
pin 8, 13, dan 15 terhubung ke jalur negatif. dan pada pin 12 tidak terhubung
kemanapun, karena pin 12 tidak terlalu berpengaruh.
2.9 KESIMPULAN
11 | P a g e