STEP 1
Pulse lips breathing : suatu gambaran khas PPOK seperti mulut setengah menutup untuk pengeluaran
CO2 pada gagal nafas kronik
FEV 1 : pernafasan eksprirasi paksa yang dikeluarkan dalam satu detik pertama
STEP 2
STEP 3
Inflamasi
mekanisme mekanisme
perlindungan perbaikan
9. Manifestasi klinis?
Anamnesis : sesak nafas, demam, sianosis, adanya nyeri dada, batuk,
Pemeriksaan fisik: perkusi pekak ; suara nafas hilang ; retraksi dari trakea
PPOK ringan : dengan atau tanpa batuk, dengan atau tanpa produksi sputum, sesak nafas
(derajat sesak 0-1),
Dari hasil spirometri : VEP 1 80% prediksi normal atau VEP 1 atau KVP <70%
PPOK sedang : dengan atau tanpa batuk, dengan atau tanpa poduksi sputum, derajat sesak
nafas 2, sesak timbul saat melakukan aktivitas
10. Klasifikasi perokok?
Ringan : 1-10 batang perhari
Sedang : 10-20 batang perhari
Berat : > 20 batang perhari
11. DD?
Emfisema
Bronkitis kronis
Asma bronchial
Bronkiektatis
Fibrosis paru
12. Komplikasi dari diagnosis scenario?
Gagal nafas
Penurunan pengembangan paru takipneu
Kegagalan oksigenisasi sesak nafas
Volume persisten fibrosis paru
Pneumothorax, ada kantong udara tambahan kalau pecah mengakibatkan pneumothorax
13. Sebutkan derajat penilaian sesak nafas pada penderita PPOK?
0 : tidak ada sesak, kecuali aktivitas berat
1 : sesak mulai timbul saat berjalan cepat
2 : berjalan lebih lambat karena merasa sesak
3 : sesak timbul saat berjalan 100 meter
4 : sesak bila mandi atau berpakaian
BDI
Gradasi 1 : halangan berat, tidak mampu beraktivitas
Gradasi 2 : halangan sedang, tidak bisa melakukan aktifitas karena sesak nafas
Gradasi 3 : halangan rigan, terjadi saat melakukan suatu aktivitas
Gradasi 4 : bisa melakukan aktivitas tingan
TDI
Dimulai dari Gradasi 3 : kemunduran berat, yang biasanya bekerja menjadi tidak bekerja saat
sesak nafas
Gradasi 2 : kemunduran sedang, kalau aktivitas bisa menimbulkan sesak nafas
Gradasi 1 : kemunduran ringan, mengurangi aktivitas agar tidak timbul seska nafas
Gradasi 0 : tidak ada keluhan seska nafas
Gradasi +1 : ada sedikit perbaikan, bisa memulai beberapa aktivitas sedikit demi sedikit
Gradasi +2 : perbaikan sedang, melakukan aktivitas dengan kecepatn bernafasnya
Gradasi +3 : perbaikan besar, bisa melakukan aktivitas biasa dengan pernafasan normal
14. Pemeriksaan penunjang?
Radiologi untuk menemukan kasus kasus baru sesuai dengan keluhan pasien
Spirometri
Darah rutin hipoksia kronis
Mikrobiologi, sputum eksasebasi
15. Mengapa penderita diberikan terapi inhalasi salbutamol, ipratomium bromide, dan bromexin?
Penatalaksanaan?
Farmakologi :
1. Bronkodilator (salbutamol) mengembangkan
Ada beta 2 agonis, anti colinergik (impratium bromide) menghambat saraf simpatis
2. Anti inflamasi menekan produksi mucus, mengurangi rasa nyeri
3. Antibiotic mencegah kolonisasi bakteri
4. Anti oksidant mencegah efek dari polusi
5. Obat mukolitik mengencerkan dahak
Non farma:
Berhenti merokok
Nutrisi diperbaiki
Olah raga
STEP 4
inflamasi