Anda di halaman 1dari 22

PERCOBAAN 5

LARUTAN

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengamati kelarutan senyawa ion dan senyawa
kovalen
2. Mahasiswa dapat mengamati pencampuran air dengan berbagai
pelarut
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan kelarutan

II. Dasar Teori


Ada dua macam larutan, yaitu :
1. Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu larutan
homogen yang susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat
diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan
mikroskop optis sekalipun. atau larutan dapat bercampur seragam
(miscible).
2. Larutan heterogen, yaitu apabila dua macam zat yang bercampur masih
terdapat permukaan-permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara
bagian-bagian atau fase yang terpisah.

Larutan heterogen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Insoluble, jika kelarutannya sangat sedikit, yaitu kurang dari 0,1gram


zat terlarut dalam 1000gram pelarut. Misalnya kaca dalam air.
2. Immisible, jika kedua zat tersebut tidak dapat larut antara zat satu ke dalam zat
lain, misalnya minyak dalam air. (Prokim, 2011)

Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap


suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa
inggris lebih tepatnya disebut miscible

Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni
ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat.
Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit
terlarut, seperti perak. (Prokim, 2011)

Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut,
walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar
tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik
kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan
yang disebut lewat jenuh ( supersaturated) yang menstabil. (Prokim, 2011).

Faktor yang mempengaruhi kelarutan dari solute dan solvent cosolvensi,


kelarutan, temperatur salting out, salting in dan pembentukan kompleks.
Solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-
garam anorganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent yang
nonpolar pula. Misalnya alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut
(Wahyu, 2008).

Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :

1. Ukuran Partikel Makin halus, solute makin kecil ukuran partikel. Makin
luas Permukaan solute yang kontak dengan solvent solute makin cepat
larut.

2. Suhu Umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelarutan solute

3. Pengadukan Umumnya apabila pengadukan dilakukan semakin cepat maka


kelarutan akan besar. (Sogay, 2011).

Kelarutan (solubility) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah


maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.

Bila sejumlah garam dapur (NaCL) dilarutkan kedalam air dan ada
sebagian garam yang tidak larut, maka larutan tersebut merupakan
larutan yang jenuh karena sudah tidak dapat lagi melarutkan NaCL
(Yuliani, 2006)

Teori dasar kelarutan adalah teori like dissolve like, yang berbunyi
senyawa polar hanya akan larut dalam senyawa polar. Senyawa
nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Sedangkan senyawa
polar tidak akan larut dalam senyawa nonpolar.(J.E House, 2008)

III. Alat dan Bahan


Alat-alat :
1. Pipet volume
2. Pipet tetes
3. Gelas arloji
4. Gelas piala 1000 ml
5. Gelas piala 500 ml
6. Tabung reaksi
7. Rak tabung reaksi
8. Batang oengaduk
9. Spatula
10. Lumpang dan alu
11. Botol semprot
12. Asbes
13. Bunsen
14. Kaki tiga
15. Penjepit

Bahan :

1. Aquades
2. Kalium permanganat, KmnO1
3. Kalium yodium, Iod
4. Kloroforom, CHCL
5. Etanol, C2H5OH
6. Aseton C3H6O
7. NaCL
8. Natrium asetat NaC2H3O2

IV. Prosedur Kerja


A. Pelarut dan zat terlarut polar dan non polar
1. a. Kelarutan kristal kalium permanganat (KmnO1) pada air

1 tabung reaksi

c
v
Diisi air 2 ml

c
1 kristal KmnO1 dijatuhkan ke
dalam tabung kemudian
v
dikocok
c
cv
c
v
Diamati kelarutan kristal
c
v
c

c
Kristal KmnO1 larut dalam waktu
45 detik
v
c
v
c
b. Kelarutan kalium permanganat
v (KmnO1) pada kloroforom
(CHCL) c
v
1 tabung reaksi

c
Diisi kloroforom 2 ml

v
c
c
v
c
c
v
v
c
c
v
v
c
v
c
1 kristal KmnO1 dijatuhkan ke
dalam tabung kemudian
dikocok

c
Diamati kelarutan kristal

v
c
c
v
c
Kristal KmnO1ctidak larut
v
(nonpolar)
v
c
c
vv
c. Kelarutan kristal Iod (I) padac air (aquades)
v
c
v
1 tabung reaksi

Diisi airc2 ml

v
c
c
v
v
c
c
1 kristal Iod dijatuhkan ke dalam
tabung kemudian v dikocok
c
c
v
vc
cv
vc kristal
Diamati kelarutan
c
vcc
cv
vc
Kristal Iod agak c sukar larut
vc
c
vv
cc
vv
c
d. Kelarutan kristal Iod (I) pada kloroforom (CHCL)

1 tabung reaksi

c
v
c 2 ml
Diisi kloroforom

c
v
v
v
v
c
1 kristal Iod dijatuhkan ke dalam
c
tabung kemudian v dikocok
v
c
c
v
v
c
vc
v
v
Diamati kelarutan kristal
cv
vcv
cvv
cv
cvc
Kristal Iod larut dalam waktu 37
cv
detik
vc
c
vc
2. Pencampuran
c
a. Pencampuran etanol (C2H5OH) pada air (aquades)
vv
cc
1 tabungvvreaksi
c
vv
cv
Diisi air vv2 ml
c
vv
cv
v
Ditambah etanol 2 ml
cc
v
vc
c
vc
c
vv
cc
v
v
v
Larutan etanol tidak tercampur
c
v
c
b. Pencampuran aseton (C3H6O) pada air (aquades)

c
1 tabung reaksi
v
cv
v
Diisi air cv2 ml
vc
cv
v
vcv
v
Ditambah aseton 2 ml
cc
v
vv
c
cv
Dikocok danvcvdiamati
cc
vvv
cccv
vv
Larutan asetonc tercampur
cc
vvv
B. Kecepatan Kelarutan ccc
vv
c
c
1 Gelas piala 500 ml
v
v
c
cv
vv
v
cv
Diisi aquades sampai
vc
sepertiganya
cv
vcv
v
cv
c
v
c
v
c
Dipanaskan hingga mendidih

v
v
v air sampai
3 tabung reaksi diisi
c
setengahnya
v
cv
v
Dimasukan ke cvdalam gelas
piala yang cberisi air
v
cv
vv
Didiamkan hingga cv mendidih,
vv
kemudian matikan api
vcc
vcvv
vcv
cv
Tabung reaksi berisi air mendidih
vcv
cc
vvv
1. Menguji kecepatan kelarutan kristal ccgaram dapur pada tabung reaksi
keempat v
cc
v
Tabung reaksi cv keempat
reaksiberisi air mendidih
vc
vv
cv
vv sampai
Diisi air suling
cv
setengahnya
vc
v
vc
Dimasukan sebutir v garam kristal
vc
tanpa diaduk
c
v
c
v
c
v
vc
c
v
v
v
Dicatat waktu sampai kristal
v
larut
c
v
cv
v
Garam kristal larut dalam waktu
cv
7 menit c
v
c
v
c
2. Menguji kecepatan kelarutan kristal garam
v dapur pada tabung reaksi
ketiga
cv
vc
v
Tabung reaksi ketigac yang berisi
air mendidih
v
c
v
v
v
Dimasukan sebutir v garam kristal
v
tanpa diaduk
c
v
cv
v
Dicatat waktu sampai kristal
larutcv
c
vv
cv
vv
Garam kristal larutcv dalam waktu
4 menit 30c detik
v
cv
vc
v
c
v
cv
vc
v
c
v
c
3. Menguji kecepaatan kelarutan kristal garam dapur pada tabung reaksi
kedua

Tabung reaksi kedua yang berisi


air mendidih

v
v
Dimasukan sebutir v garam kristal
v
sambil diaduk terus-menerus
c
v
vc
v
Dicatat waktu sampai kristal
v
larutc
c
v
cv
v
Garam kristal larutcv dalam waktu
30 detik
vc
vc
cv
v
c
4. Menguji kecepatan kelarutan kristal garam
v dapur pada tabung reaksi
kesatu cv
vc
v
Tabung reaksi kesatu yang berisi
c
air mendidih
v
cv
vv

Dimasukan garam v kristal yang


v
telah digiling, sambil diaduk
c
v
cv
v
cv
c
v
c
v
c
v
Dicatat waktu sampai garam
larut

v
v
v
Garam halus larutv dalam waktu
5 detik
c
v
c

1. Menguji kecepatan kelarutan NaCLcpada tabung reaksi keempat

v
Tabung reaksi keempat
c
reaksiberisi air mendidih
v
v
c
v
v
Diisi air sulingv
c sampai
setengahnyav
v
c
v
vc
Dimasukan sebutir v garam kristal
vc
tanpa diaduk
c
vv
cv
vv
Dicatat waktu sampai kristal
larutcv
vc
vcvv
cvcv
vv
Garam kristal larutv dalam waktu
cc
7 menit
vc
cvv
vcc
v
cc
v
cv
vc
v
c
v
c
2 Menguji kecepatan kelarutan NaCL pada tabung reaksi ketiga

Tabung reaksi ketiga yang berisi


air mendidih

v
v
Dimasukan sebutir v NaCL tanpa
diadukv
c
v
cv
v
Dicatat waktu sampai kristal
larutcv
c
v
cv
vv
Garam kristal larutv dalam waktu
c
5 menit 40c detik
v
cv
3 vc dapur pada tabung reaksi
Menguji kecepaatan kelarutan kristal garam
kedua v
c
v
Tabung reaksi kedua cv yang berisi
vc
air mendidih
v
vc
v
Dimasukan sebutir vc garam kristal
v
sambil diaduk terus-menerus
c
v
vc
v
Dicatat waktu sampai kristal
v
larutc
c
v
cv
v
cv
vc
vc
cv
Garam kristal larut dalam waktu
30 detik

4 Menguji kecepatan kelarutan NaCL pada tabung reaksi kesatu

Tabung reaksi kesatu yang berisi


air mendidih

v
v
Dimasukan garam v kristal yang
v
telah digiling, sambil diaduk
c
v
cv
v
Dicatat waktu sampai garam
c
larutv
c
v
cv
v
Garam halus larutcvdalam waktu
5 detikc
v
cv
vc
v
c
C. Demontrasi larutan lewat jenuh v
cv
vc
v (NaC2H3O2)
Kristal natrium asetat
c
vv
vc
vv
Dimasukan ke dalam tabung
v
reaksi sampai seperempatnya
c
v
c

v
v
v
Ditambahkan airvsampai tepat
menutupi permukaan v kristal
c
vv
vc
Tabung reaksivdimasukan
kedalam airvcmendidih
c
vvv
vcc
vv larut
Diaduk sampai
vcc
cv
vvc
ccv
Dihitung waktu kecepatan larut
v
cc
v
vv
vc
v
cv (NaC2H3O2)
Kristal natrium asetat v
vc 30 detik
larut dalam waktu c
c
v
vv
c
cc
vv
c
c
Larutan yang telah dingin
vv
cvc
vv
vc kecil kristal
Ditambahkan 1 butir
v
natrium asetat kedalam larutan
c
sambil diaduk
v
cv
v
cv
Diamati dan dihitung waktu
kecepatanv larut
vc
cv
vc
c
vc
c
v
v
v
v
v
v (NaC2H3O2)
Kristal natrium asetat
larut dalam waktu c 2 menit dan
berwarnavkeruh
c

Tabung bekasvpercobaan
c
pertama
v
cv
vv
cv
Ditambahkan 20 tetes air
vv
cv
vv
cv
Dimasukan kedalam air
v
mendidih sambil diaduk
cc
vv
vc
vc
Diamati dan dihitung waktu
kecepatanvc larut
c
vvv
ccv
vv air dan
Dikeluarkan dari
ccv
didinginkan
c
v
vcv
v
cvc
v
v
Kristal natrium asetat v (NaC2H3O2)
cc
larut dalam waktu c1,5 menit dan
v
berwarna bening
cv
c
v
v
c
v
cv
vc
v
c
Tabung bekas percobaan kedua

v
v
v
Ditambahkan 1 butir kecil kristal
v
natrium asetat kedalam larutan
c
sambil diaduk
v
cv
v
Diamati dan cv dicatat
v
vvc
cv
vvc
Kristal natrium asetat (NaC2H3O2)
cv
larut dalam waktu 23 detik dan
vc
berwarnav bening
c
c
vv
c
cv
V. Data Pengamatan
c
Pada percobaan kali ini diperoleh data vsebagai berikut :
A. Pelarut dan zat terlarut polar dancnonpolar
a. Kelarutan v
c
Sampel Kelarutan Perubahan v Kelarutan Perubahan
dalam air warna c dalam warna
v kloroforom
KmnO1 45 detik ungu Sukar larut Tetap bening
Iod (I) Agak sukar 37 detik Kuning
larut keemasan

b. Pencampuran

Sampel Hasil
Etanol 2 ml dengan air 2 ml Tidak tercampur
Aseton 2 ml dengan air 2 ml tercampur
B. Kecepatan kelarutan

a. Pada sampel air aquades dengan garam dapur

Sampel Bentuk perlakuan Waktu tempuh


Garam dapur Kristal Dilarutkan dalam 7 menit
perdagangan air suling tanpa
dikocok
Kristal Dilarutkan 4 menit 30 detik
didalam air panas
tanpa dikocok
Kristal Dilarutkan 30 detik
didalam air panas
dengan dikocok
Halus Dilarutkan 5 detik
didalam air panas

b. Pada sampel air aquades dengan NaCL

Sampel Bentuk perlakuan Waktu tempuh


NaCL Kristal Dilarutkan dalam 10,5 menit
air suling tanpa
dikocok
Kristal Dilarutkan 5 menit 40 detik
didalam air panas
tanpa dikocok
Kristal Dilarutkan 10 detik
didalam air panas
dengan dikocok
Halus Dilarutkan 5 detik
didalam air panas

C. Demontrasi lewat larutan jenuh

Sampel Volume perlakuan Waktu tempuh


Natrium Asetat Kristal natrium Dilarutkan oleh 30 detik
asetat air sampai
seperempat menutupi kristal,
tabung reksi dan dalam air
mendidih sambil
diaduk
1 butir kristal ke-1 Dilarutkan 2 menit
didalam larutan
tabung reaksi
bekas percobaan
diatas
kristal Dilarutkan 1,5 menit
dengan
ditambahkan 20
tetes air ke dalam
tabung bekas
percobaan diatas
1 butir kristal ke-2 Dilarutkan 23 detik
didalam tabung
reaksi bekas
percobaan diatas
didalam air
mendidih

VI. Pembahasan
Percobaan terakhir ini membahas mengenai sifat, jenis serta
kecepatan larutan. Dalam tahap pertama dimulai dengan pembuktian
sifat kelarutan aquades dan kloroforom. Pelarutan dengan zat
terlarutnya adalah kalium permangganat (KMnO4). Terlebih dulu
harus mengenal lebih lanjut mengenai sifat kalium permangganat.
Kalium permangganat merupakan serbuk maupun larutan berwarna
violet (ungu pekat) yang akan terdisosiasi dalam air. Permangganat
merupakan bahan aktif beracun yang mampu membunuh berbagai
parasite dengan merusk dinding-dinding sel melalui proses oksidasi.
Maka, efek utama bahan ini adalah oksidator. Dalam proses pertama,
kalium permangganat dilarutkan ke dalam aquades dan kloroforom.
Permangganat larut dalam aquades sehingga jika dilarutkan dalam
air atau aquades sifatnya sangat mudah terlarut. Aquades berubah
warna menjadi ungu pekat atau violet yang menandakan bukti
kelarutan atas zat terlarutnya, yang diprediksi dalam rentangan waktu
45 detik lamanya.
Sedangkan dalam kloroforom, permangganat berubah sifat
menjadi praktis. Zat tersebut tidak larut dalam kloroforom, walau
sebenarnya kloroforom termasuk dalam jenis polar. Dalam proses
selanjutnya mengganti zat terlarut dengan iodium. Iodium merupakan
halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat
elektropositif. Dalam kondisi standar iodium berwarna biru-hitam yang
solid. Kristal iodium dapat langsung berubah dari padat ke gas
dengan uap yang berwarna ungu. Yodium digunakan dalam system
sanitasi dan sebagai antiseptik untuk membunuh kuman dan bakteri.
Dalam pengamatan perubahan yang terjadi ketika iodium dilarutkan
dalam kloroforom larutan menjadi warna ungu tua. Bukti ini
menandakan larutan tersebut telah homogen. Sifatnya adalah sangat
mudah larut dibuktikan dalam rentangan waktu 37 detik pelarutan.
Sedangkan jika dilarutkan dalam aquades larutan tersebut berubah
menjadi kuning bening disebabkan karena iodium berdifusi pada
aquades. Akan tetapi butiran iodium tidak larut dalam aquades
karena aquades bersifat polar sedangkan iodium bersifat nonpolar.
Sehingga kedua zat tidak dapat larut.
Pada proses ketiga yaitu pengamatan pelarutan etanol dan
aseton dalam aquades. Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna,
berbau spesifik, mudah terbakar dan munguap merupakan pelarut
untuk zat organik maupun anorganik. Seperti teori kelarutan yaitu like
dissolves like yang berkata bahwasannya polar terlarut dalam polar
dan nonpolar juga terlarut dalam polar. Jika etanol dilarutkan dengan
air yang terjadi adalah larutan tersebut bersifat sukar larut, karena
masing-masing senyawa bersifat nonpolar. Sedangkan, jika aseton
dilarutkan dalam air, larutan bersifat mudah terlarut. Walau terlarut
tapi, terlihat seperti ada kemerliapan seperti layaknya minyak
diantara dua senyawa tersebut., karena aseton bersifat semi polar
yang terkadang bisa menjadi polar dan nonpolar ataupun polar
lemah.
Percobaan kedua mengenai kecepatan kelarutan, dengan uji
kelarutan 3 tabung reaksi aquades hangat dan 1 tabung reaksi
aquades dengan NaCl Kristal dan serbuk dan juga garam dapur
kristal dan serbuk. Pada tahap pertama, yaitu pelarutan dengan
garam dapur. Pada tabung reaksi pertama diisi aquades dengan zat
terlarutnya kristal garam dapur tanpa diaduk, pelarutannya terjadi
dalam rentangan waktu 7 menit bahkan dalam pelarutannya
membutuhkan waktu yang sangat lama, dan berakhir masih ada
partikel garam dapur yang tidak terlarut dengan sempurna. Sehingga
dalam penafsiran sifatnya yaitu sukar terlarut. Pada tabung kedua
adalah pelarutan kristal garam dapur dalam aquades yang telah
mendidih dengan cara tanpa diaduk. Pelarutan menghabiskan waktu
4 menit 30 detik yang berarti larutan mudah terlarut. Pada tabung
ketiga adalah pelarutan Kristal garam dapur dalam aquades yang
telah mendidih dengan cara diaduk. Pelarutan terjadi dalam waktu 30
detik. Rentangan waktu ini membuktikan bahwasannya sifat
kelarutannya adalah sangat mudah terlarut. Dan pada tabung terakhir
yaitu pelarutan serbuk garam dapur dalam aquades yang telah
mendidih. Pelarutannya dalam waktu 5 detik, dapat disimpulkan
sifatnya adalah sangat mudah terlarut. Dengan hasil riset tahap
pertama dapat disimpulkan bahwasannya kecepatan larutannya
tercepat terjadi pada pelarutan kristal garam dapur dalam aquades
yang telah mendidih dengan cara diaduk.
Pada tahap kedua, pelarutan NaCl dalam aquades. Pada
tabung pertama diisi kristal NaCl dalam aquades tanpa diaduk,
hasilnya kecepatan ditandai dengan waktu 10,5 menit yang
menandakan bahwasannya larutan bersifat sukar larut. Pada tabung
kedua diisi kristal NaCl dalam aquades yang telah mendidih tanpa
diaduk, hasilnya pelarutan terjadi dalam waktu 5 menit 40 detik yang
menandakan larutan tersebut bersifat sukar larut, Pada tabung ketiga
diisi kristal NaCl dalam aquades yang telah mendidih dengan cara
diaduk, pelarutan terjadi dalam waktu 10 detik yang menandakan
sifat larutan tersebut sangat mudah larut. Pada tabung terakhir diisi
serbuk NaCl dalam aquades yang telah mendidih dengan cara
diaduk, pelarutan terjadi dalam waktu 5 detik. Membuktikan
bahwasannya larutan tersebut bersifat sangat mudah larut. Dalam
percobaan kedua ini dapat disimpulkan bahwasannya pelarutan
tercepat yang terjadi terdapat dalam pelarutan Kristal NaCl dan
garam dapur dalam aquades yang telah mendidih dengan cara
diaduk.
Dalam percobaan terakhir mengamati demonstrasi larutan
lewat jenuh. Lewat pengamatan pertama, mengisi 1/4 tabung reaksi
dengan natrium asetat dan diisi aquades hingga menutupi
permukaan Kristal, sebagai zat pelarutnya. Zat terlarutnya adalah 1
butir Kristal kecil natrium asetat. Dalam teori mengutarakan
bahwasannya larutan jenuh adalah larutan yang zat terlarutnya lebih
besar daripada zat pelarutnya sehingga dalam pelarutan timbul buih-
buih gas yang muncul atau larutan menjadi keruh. Pelarutnya
tergambar dalam rentangan waktu 2 menit, bersifat sukar larut.
Dalam pengamatan kedua dalam hasil pengamatan pertama
ditambah 20 tetes aquades sebagai zat pelarutnya dan zat
terlarutnya adalah 1 butir kristal kecil natrium asetat. Larutan ini
bersifat larutan lewat jenuh karena zat pelarut lebih besar daripada
zat terlarutnya dibuktikan dalam rentangan waktu 23 detik pelarutan.
Sehingga dapat dinyatakan bahwasannya larutan tersebut bersifat
sangat mudah larut dan larutannya terlarut.
Dalam beberapa faktor dinyatakan bahwasannya suhu, volume
zat terlarut dan pelarut, jenis zat pelarut dan terlarut, dan juga cara
mengaduk mempengaruhi segala skala kelarutan suatu senyawa.
Dalam berbagai percobaan, sudah pasti tidak rentan dari
sebuah kesalahan walau dalam hal penghitungan, pengamatan,
penimbangan hingga pelarutan. Sudah sebagai kadarnya, dalam
setiap aktifitas ada sebuah kesalahan. Semoga dalam percobaan
terakhir ini dapat bermanfaat dalam segala bidang. Terlebihnya,
dalam ilmu kefarmasian. Karena dalam farmasi sudah tentu sangat
diperlukan pengetahuan dalam membedakan larutan satu dengan
yang lainnya. Perbedaan atas jenis, massa, konsentrasi hingga cara
pelarutan yang saling berbeda satu sama lain.

VII. Kesimpulan
1. senyawa polar hanya akan larut dalam senyawa polar. Senyawa
nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar
2. pada percobaan kali ini etanol sukar larut dalam air aquades dan
aseton larut dalam air aquades
3. Faktor yang mempengaruhi kecepatan kelarutan adalah
 Suhu
 Volume zat terlarut dan pelarut
 Jenis zat terlarut dan pelarut
 Cara mengaduk
Daftar Pustaka
Yuliani, Intisari Kimia SMA/MA, penerbit Laskar Aksara, Jl. Raya Munjul No.1
Munjul-Cipayung Jakarta Timur 13850
Wahyu, Sogay, prokim, hasil pengamatan Laboratorium Kimia Fisika Program Studi D3
Teknik Kimia FTI – ITS
House, J. E. (2008). Inorganic Chemistry. USA: Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai