Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai, kebiasaan, kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan
individu. Pada anak usia sekolah menjaga kebersihan diri sangatlah penting seperti mandi,
sikat gigi, mencuci tangan, memotong kuku,. Keempat aspek tersebut menjadi perhatian
karena kulit dan mukosa merupakan pertahanan utama terhadap serangan kuman-kuman
penyakit.
Dampak yang sering timbul pada masalah kebersihan diri diantaranya berdampak
pada fisik banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata, telinga, dan kaki.
Dampak psikososial yang berhubungan dengan kebersihan diri adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah disebar di RW V Kelurahan Binuang Kp.
Dalam Padang didapatkan data bahwa , 50% anak usia sekolah di RW V Kelurahan
Binuang Kp. Dalam memiliki gigi berlubang dan hitam ,dan 63% anak yang memiliki
kebiasaan kadang-kadang mencuci tangan setelah bermain. Dari hasil kuisioner didapatkan
hasil bahwa anak usia sekolah mencuci tangan tanpa sabun, anak usia sekolah tidak tahu
cara menggosok gigi yang benar.
Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kebersihan diri yang
sering diabaikan, sehingga dalam rangka memepertahankan derajat kesehatan anak usia
sekolah di RW V Kelurahan Binuang Kp. Dalam perlu dilakukan penyuluhan perilaku
hidup bersih dan sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan anak usia sekolah yang
berada di RW V Parna Indah dapat mengetahui konsep dan praktek kebersihan diri
dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan anak usia sekolah dapat :
1) Mengetahui tujuan dan cara sikat gigi
2) Mengetahui tujuan dan cara mencuci tangan
C. Materi (Terlampir)
D. Pelaksanaan
1. Topik
Kebersihan diri pada anak usia sekolah.
2. Sasaran
Sasaran umum : Seluruh anak usia sekolah yang berada di SDN 07 Kp. Dalam
Sasaran Khusus : Siswa kelas 1-3 SDN 07 Kp. Dalam
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Ridha Agustina, S.Kep
Moderator : Septia Rona Imami, S.Kep
Pemateri : Ridha Mardiah, S.Kep
Observer : Jennita Azizah, S.Kep
Ridha Agustina, S.Kep
Fasilitator : Ilham Sanjaya, S.Kep
Suci Dwi Yoanda, S.kep
Kurnia Dwi Yoza,S.Kep
Sri Kendiol Jelisa, S.Kep
Meutia Usman, S.Kep
Dilla Paryanti, S.Kep
7. Setting Tempat
M
P P A M
V V V F V V V
V F V V V F V
V V V F V V V
V F V V V F V
V V F
O O
Keterangan :
P : Pembimbing F : Fasilitator L : Media
A : Pemateri O : Observer
M : Moderator V : Peserta
8. Uraian Tugas
1. Penanggun Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
Mempresentasikan materi
3. Moderator
a. Pada acara pembukaan
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
Menjelaskan tata tertib penyuluhan
b. Kegiatan Inti
Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami.
Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawab pertanyaan yang
diajukan peserta.
c. Pada acara penutup
Menyimpulkan dan menutup diskusi
Mengucapkan salam
4. Fasilitator
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Evaluasi
1) Evaluasi struktur
75 % peserta menghadiri acara
Alat dan media sesuai dengan rencana
Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang direncanakan
2) Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
3) Evaluasi hasil
Peserta mampu menyebutkan tujuan dan 6 dari 8 cara sikat gigi
Peserta mampu menyebutkan tujuan dan 6 cara mencuci tangan
Lampiran
Materi Penyuluhan
KEBERSIHAN DIRI
A. MENCUCI TANGAN
1. Tujuan mencuci tangan
a. Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan ke orang lain.
b. Menjaga kebersihan perorangan
2. Cuci tangan sangat penting ketika:
a. Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah melakukan
aktivitas tertentu.
b. Ketika batuk dan bersin.
c. Sebelum & sesudah menyiapkan makanan ketika memasak/ membungkus
makanan. Ketika menangani makanan jangan menggaruk/ memegang telinga,
hidung, mulut, atau luka terbuka.
d. Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
3. Cara mencuci tangan yang baik:
Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagian
tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan
bagian belakang telapak tangan disikat dengan busa sabun masing masing langkah
dilakukan selama 5 hitungan atau 5 detik.
Keterangan:
1. Gosok telapak tangan secara bersamaan.
2. Gosok punggung kedua telapak tangan dengan gerakkan searah
3. Silangkan jari-jari lalu sikat tangan secara bersamaan.
4. Jari-jari dalam posisi saling mengunci lalu gosok punggung jari-jari kedua tangan
dengan gerakkan searah
5. Gosok ibu jari dengan cara memutar diikuti dengan jari-jari berikutnya.
6. Gosok ujung jari-jari kedua tangan di atas telapak tangan dengan gerakkan melingkar.
Adapun jenis-jenis penyakit apibila tidak mencuci tangan dnegan benar yaitu:
1. Diare.
Cuci tangan dengan sabun dapat mengurangi angka penderita diare hingga separuh.
Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat
sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja 14 dan air
kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini.
Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui
tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah,
dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat
makannya yang kotor. Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan
angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah : Mencuci
tangan dengan sabun (44%), penggunaan air olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan
kesehatan (28%), penyediaan air (25%), sumber air yang diolah (11%).
Karies juga terdapat dari bagian luar gigi (email) sehingga gigi menjadi sakit, dan
meneyebabkan gigi mati dan terinfeksi dan berujung pada pembengkakan
Pencegahan Penyakit Gigi (Karies Gigi)
Tindakan pencegahan primer adalah suatu bentuk prosedur pencegahan yang
dilakukan sebelum gejala klinik dari suatu penyakit timbul dengan kata lain
pencegahan sebelum terjadinya penyakit.
Tindakan pencegahan primer ini meliputi:
1. Modifikasi kebiasaan anak
Modifikasi kebiasaan anak bertujuan untuk merubah kebiasaan anak yang
salah mengenai kesehatan gigi dan mulutnya sehingga dapat mendukung prosedur
pemeliharaan dan pencegahan karies. Modifikasi kebersihan anak dengan cara:
enghilangkan kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi makanan yang manis dan
lengket, cara sikat gigi yang tidak benar dan meminum sususebelum tidur.
3. Kebersihan mulut
Penyikatan gigi anak mulai dilakukan sejak erupsi gigi pertama anak dan
tatacara penyikatan gigi harus ditetapkan ketika molar susu telah erupsi. Pencegahan
primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Anak sebaiknya menyikat gigi dua kali
sehari yaitu satu jam setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
Gogok gigi yang baik dan benar sehingga sisa makanan dan plak dapat
dibersihkan. Pilih sikat gigi yang benar: Gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan
mulut, bulu sikat halus.
2. Oleskan pasta gigi sebesar biji jagung, pegang sikat gigi senyaman mungkin dengan
posisi 450. Sikat/sapukan pada bagian gigi kanan ke kiri secara memutar dan pelan-
pelan.
3. Kemudian sikat bagian permukaan gigi kanan dan kiri secara menyikat, setelah itu
sapu gigi depan bagian dalam kearah luar.
4. Lakukan hal yang sama pada gigi bagian bawah.
5. Bersihkan llidah dan langit-langit lidah., lalu berkumur.
6. Simpan sikat gigi di tempat yang bersih, untuk mengindari terinfeksi bakteri. Jangan
lupa untuk ganti sikat gigi 3 bulan sekali. Pakai sikat gigi untuk 1 orang saja.
DAFTAR PUSTAKA