Anda di halaman 1dari 2

Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem

serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-
kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi
lingkungan dan manusia itu sendiri. Selain memiliki keanekargaman yang
melimpah, Gunung Kendeng pun menjadi sumber mata air bagi masyarakat
sekitarnya. Terdapat sekitar 200 mata air di dalam Gunung Kendeng yang
menghidupi masyarakat sekitarnya. Baik untuk kebutuhan sehari-hari, maupun
untuk kebutuhan pertanian dan peternakan.

Semen dan Kerusakan Lingkungan Industrialisasi pembangunan semen


mempunyai dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti pencemaran
air, tanah, dan udara.

1. Pencemaran air
Dalam kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting
antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Kualitas air
bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan
sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang
mudah terkena erosi, dan akan mengakibatkan pendangkalan dasar
sungai, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada
musim hujan.[5]
2. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah yaitu keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
tanah ini berpengaruh kepadatumbuhan dikarenakan semen mengandung
senyawa trikalium silikat, dikalium silikat, trikalium aluminat,tetra
kalsium, aluminium ferit, kapur bebas, batu tahu yang menyebabkan
tumbuhan tidak tumbuh dengan subur. [6]
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang banyak dapat
membahayakan kesehatan hewan manusia, dan tumbuhan serta
mengganggu estetika dan kenyamanan. Limbah yang terbesar dari
industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang
termasuk limbah gas dan limbah B2.

Selain dampak diatas, dampak sosial dan dampak kesehatan juga menjadi faktor
negatif dari pembangunan. Menurut penjelasan pasal 1 ayat 9 dan pasal 16 dalam
Undang-undang No. 4 tahun 1982, dampak juga meliputi juga lingkungan non-
fisik, termasuk sosial budaya. Selain itu dampak kepada lingkungan
sosial,budaya,kesehatan,ekonomi pun akan mengalami krisis. Hal inilah yang
menjadi sumber masalah dibeberapa daerah. Konflik yang terjadi pada
pembangunan pabrik semen ini yang banyak menuai pro dan kontra.

Dampak kegiatan eksploitasi yang berlebihan diantaranya berkurangnya lahan


tempat berkembang biak hewan dan juga terganggunya aktivitas masyarakat
sekitar serta timbulnya bencana-bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor,
banjir dan juga tak lupa Pemanasan Global. Dampak yang ditimbulkannya bukan
hanya untuk masa sekarang saja, justru yang lebih dikhawatirkan bagi masa
depan, bagi anak cucu kita kelak Pemanfaatan yang berlebihan dan lebih besar
dari eksploitasi akan mempercepat habisnya sumberdaya alam dan energi
(Reksohadiprojo dan Pradono, 1994).

Di Lereng Pegunungan Kendeng bagian Utara, Rembang, Jawa Tengah


sekelompok manusia yang masih sadar akan kemajuan yang sejati kini tengah
menghadapi problema pembangunan yang didesakkan oleh negara dan korporasi
semen. Mereka, sebagian besar terdiri dari Ibu-ibu petani, melakukan perlawanan
atas pendirian pabrik semen di wilayahnya. Mereka khawatir pembangunan pabrik
semen akan menghancurkan mata pencaharian mereka sebagai petani. Mereka
menganggap kehidupan pertanian sudah menjadikan mereka sejahtera. Adanya
pendirian pabrik semen di wilayah mereka justru akan membuat mereka
kehilangan kedaulatannya sebagai petani. Artinya mereka sudah tidak merdeka,
sehingga memunculkan kelompok-kelompok buruh yang tergantung pada
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai