Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UNTUK SISWA KELAS IX

Bacalah teks cerpen berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan yang mengikutinya.

Nama Kelas No urut


Keysha Putri P.A. 9.4 11

TERIMA KASIH

Terdengar suara ayam jantan berkokok bersahutan. Mentari mengintip dari ufuk
timur, cahaya hangatnya menerobos lewat sela-sela gorden jendela kamar yang dicat warna
merah muda. Terlihat sosok perempuan manis berambut sebahu sedang tertidur pulas di
ranjangnya yang empuk.
“Lalaaaaa!! Ayo cepat bangun! Nanti kamu terlambat.” Ucap ibu sambil menarik selimut
Lala yag halus selembut sutra.
C Tanpa pikir panjang, ia lari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa dan menyambar
handuk yang tersampir di kursi dekat pintu kamar mandi.
Setelah mandi dan memakai seragam, Lala dengan terburu-buru menali sepatu dan
mengambil tas ransel warna merah miliknya.
“Lala, ini sarapanmu. Cepat makan!” Kata ibu sambil menaruh piring putih berisi roti tawar
dan selai coklat kesukaan Lala.
Namun, Lala hanya diam dan berlalu tanpa memandang ibunya sedikitpun. Ibunya yang
melihat itu lalu berkata, “Kamu masih marah soal uang lebaran kemarin? Iya, iya, nanti ibu
beri lagi sesuai keinginanmu. Tapi jangan rusak hari pertama masuk sekolahmu dengan
cemberut seperti itu.” Kata Ibu dengan nada pelan.
“Ah, sudahlah! Tidak perlu dibahas lagi. Aku mau ke sekolah.” Kata Lala denagn lantang
lalu buru-buru ke sekolah. Ibun hanya memandanginya sambil menghela nafas panjang.

***
“Teeettt…” suara bel sekolah tanda pelajaran akan dimulai terdengar saat Lala
menghentakkan kakinya tepat di depan sekolah.
“Terlambat lagi, La?” Tanya Pak Dadang, satpam sekolah dengan sedikit mengejek. Lala
hanya mengerucutkan bibirnya sambil berlalu menuju kelasnya yang berada di lantai atas.
Sesampainya di depan kelas, ia langsung masuk dan melihat bahwa hanya ada satu tempat
yang kosong. Di pojok kanan, deret paling belakang. Lala menghela nafas panjang sambil
menuju tempat kosong itu dengan ogah-ogahan. “Kamu kenapa, La?” Tanya Riri, teman
sebangkunya sambil memandangi Lala dengan penasaran. “Nggak apa-apa kok.” Jawab
Lala singkat sambil mengeluarkan buku biologi yang tersampul rapi.
Pikirannya belum juga lepas dari uang lebaran. Ia masih marah kenapa orang tuanya
tidak memberinya angpao pada lebaran kemarin. Padahal, ia sudah susah payah puasa satu
bulan penuh dan selalu membantu ibunya menyiapkan sahur ataupun menu buka puasa demi
uang lebaran yang banyak. Ia masih tidak tahu, kenapa orang tuanya tidak mau memberinya
uang lebaran yang rencananya akan ia belikan tas baru yang bermerek.

***
“Hey La, sudah waktunya pulang, ayo kita keluar.” Ucap Riri sambil merapikan buku yang
berantakan di mejanya.
“Nggak ah. Aku malas.” Kata Lala sambil cemberut.
1
“Kamu kenapa, La? Dari tadi cemberut terus.” Tanya Riri ingin tahu.
“Ri, orangtuamu memberi uang lebaran nggak?” Tanya Lala dengan serius
“Enggak.”
“Kamu nggak marah?”

“Marah kenapa? Memangnya uang lebaran itu penting? Bisa berlebaran dengan orang tuaku
saja aku sudah senang.” Kata Riri sambil tersenyum. Matanya berbinar-binar menandakan
bahwa ia jujur.

Lala hanya diam membisu. Ia terperangah bak mendapat petir di siang bolong. Lalu, ia
bertanya lagi,
“Apa orangtuamu memberimu hadiah karena berpuasa penuh?”
“Tidak” jawab Riri singkat. “Sebenarnya kalau ditotal, orangtuaku memberi banyak sekali
uang kepadaku. ” Kata Riri melanjutkan.
“Oh ya? Bukannnya tadi kamu bilang mereka tidak memberimu uang lebaran?” Tanya Lala
penasaran.
“Memang tidak, mereka memberiku uang saku sepuluh ribu setiap hari. Kalau dijumlah
selama satu tahun mereka sudah memberiku uang juttaan rupiah, belum lagi ditambah yang
lainnya. Rasanya aku sangat tidak bersyukur sekali jika aku masih meminta lebih dari itu.”
Kata Riri dengan tenang sambil tersenyum simpul. Sementara Lala hanya tersentak
mendengar kata-kata itu. Ia menelan ludah, dan berusaha membendung air matanya agar
tidak jatuh. Ia menyesal berlaku buruk kepada orangtuanya. Seketika, Lala tersadar, bahwa
orangtuanya telah memberi lebih dari yang ia butuhkan. Ia ingin sekali segera pulang lalu
memeluk orangtuanya terutama ibunya.
“Terima kasih, Ri.” Ucap Lala sepenuh hati.
“Terima kasih untuk apa?” Tanya Riri dengan heran.
“Terima kasih untuk semuanya.” Jawab Lala sambil tersenyum simpul lalu pergi ke luar
kelas dengan tergesa-gesa meninggalkan Riri yang masih celingukan karena bingung
dengan perkataannnya.
***
Sesampainya di rumah, Lala tidak sabar menemui kedua orang tuanya.
“Ayah, Ibu?” Teriak Lala dengan kencang sambil mencari-cari orangtuanya.
“Ada apa? Ayah dan Ibu di ruang makan.” Teriak ayah dari kejauhan. Lala lalu berlari
menuju ruang makan dengan tidak sabar. Seketika, langkahnya terhenti ketika melihat
kedua orang tuanya duduk santai sambil menyeruput secangkir teh hangat di meja makan.
Orang tuanya berganti menatapnya dengan heran. Sampai akhirnya Lala berlari dan
memeluk kedua orang tuanya, lalu berkata,
“Ayah, Ibu, terima kasih.”

Karya: Laras Ningrat Sayekti

SMPN 3 Malang

2
PERTANYAAN TENTANG CERPEN

1) Menurutmu, termasuk jenis teks apakah teks “Terimakasih”?


2) Bagaimana dengan bagian-bagian yang membangun teks tersebut? Coba sebutkan
kemudian tulis bagian-bagian tersebut!
3) Ide pokok apa sajakah yang terkandung di dalam bagian-bagian yang menjadi
struktur teks “Terimakasih” tersebut?
4) Menggunakan sudut pandang manakah teks tersebut? Jelaskan !
5) Siapa tokoh utama dalam teks tersebut? Bagaimana karakternya?
6) Sebutkan pula tokoh yang lain dengan karakternya pada teks tersebut !
7) Konflik apa saja yang ada dalam cerita tersebut? Uraikan !
8) Pesan apa yang disampaikan pengarang dalam cerita tersebut?
9) Sebutkan latar yang ada dalam cerita tersebut !
10) Bagaimana alur cerita pada teks tersebut ?
11) Konjungsi apa saja yang terdapat dalam cerita itu? Jelaskan beserta maknanya !
12) Cari kata ulang yang ada dalam cerita tersebut! Jelaskan beserta maknanya !
13) Temukan frasa yang berupa ungkapan dalam cerita tersebut! Jelaskan beserta
maknanya !
14) Siapa sebenarnya Lala ? sebutkan identitas dan latar belakangnya!
15) Bagaimana cerita tersebut, Menurutmu ?
16) Apakah di dalam cerpen tersebut terdapat majas? Sebutkan!
17) Kesan apa yang kamu peroleh setelah membaca teks cerpen tersebut?

Jawaban

1.) Teks cerpen


2.) Terdapat 3 bagian yang menjadi struktur teks cerpen tersebut, yaitu :
a.) Orientasi
Bagian yang berisi perkenalan tokoh, latar, juga pengenalan masalah. Di dalam
teks tersebut yang merupakan orientasi adalah paragraf 1 yang berisi pengenalan
tokoh yaitu Lala dan keluarganya, serta pengenalan masalah yaitu Lala yang tidak
diberi uang lebaran oleh orang tuanya.
b.) Komplikasi
Bagian dimana tokoh menghadapi berbagai masalah sampai klimaks. Di dalam
teks tersebut, komplikasi ditunjukkan oleh paragraf 2-3. Hal tersebut
ditunjukkan oleh masalah yabng dihadapi oleh tokoh (Lala) yaitu terlambat
masuk sekolah dan akhirnya dinasehati oleh temannya Riri.

3
c.) Resolusi
Berisi tentang penyelesaian masalah yang ada. Di dalam cerita dibuktikan oleh
tokoh utama (Lala) yang sadar akan perbuatannya dan berterima kasih kepada
orang tuanya atas yang telah diberikan kepada Lala (Paragraf 4-5)

3.) Ide pokok dalam teks tersebut yaitu :


a. Lala marah kepada orang tuanya karena tidak diberi uang lebaran
b. Lala dinasehati oleh temannya Riri
c. Lala sadar akan perbuatan yang salah dan tergerak untuk berubah
d. Lala meminta maaf dan berterima kasih kepada orang tuanya atas apa yang telah
diberikan orang tuanya kepada Lala

4.) Sudut pandang orang ketiga serba tahu


Hal ini dibuktikkan dengan pengarang yang mengetahui setiap tindakan dan pikiran
tokoh. Contohnya ada pada kalimat : “Pikirannya belum juga lepas dari uang
lebaran. Ia masih marah kenapa orang tuanya tidak memberinya angpao pada
lebaran kemarin.
5.) Lala. Karakter dari tokoh Lala adalah :
a. Pemalas (“Aduh, aku masih mengantuk. Memangnya ini jam berapa?” Tanya Lala
dengan malas.)
b. Suka menyimpan amarah (Ia masih marah kenapa orang tuanya tidak
memberinya angpao pada lebaran kemarin)
c. Kurang bersyukur (Ia masih tidak tahu, kenapa orang tuanya tidak mau
memberinya uang lebaran yang rencananya akan ia belikan tas baru yang
bermerk)

6.) Riri : Suka bersyukur (“Marah kenapa? Memangnya uang lebaran penting? Bisa
berlebaran dengan orang tuaku saja aku sudah senang”
Ibu Lala : Sabar (Ibunya hanya memandanginya sambil menghela nafas panjang.)
Pak Satpam : Suka mengejek (“Terlambat lagi, La?” Tanya Pak Dadang, satpam
sekolah dengan sedikit mengejek”
4
7.) Konflik Batin : Pikirannya belum juga lepas dari uang lebaran. Ia masih marah
kenapa orang tuanya tidak memberinya angpao pada lebaran kemarin.
8.) Kita harus selalu bersyukur, karena dengan bersyukur kita dapat memaknai hal-hal
yang terjadi di dalam hidup kita.
9.) Latar Tempat :
a.) Rumah Lala : (“Ah, sudahlah! Tidak perlu dibahas lagi. Aku mau ke sekolah.” Kata
Lala sambil terburu-buru ke sekolah)
b.) Kamar Lala : (Cahaya hangatnya menerobos lewat sela-sela gorden jendela
kamar yang dicat warna merah muda.)
c.) Sekolah (Lala menghentakkan kakinya tepat di depan sekolah.)
d.) Kelas (Sesampainya di kelas, ia langsung masuk dan melihat hanya ada satu
tempat yang kosong)

Latar Waktu
a.) Pagi hari (Terdengar suara ayam jantan berkokok. Mentari mengintip dari ufuk
timur…)

Latar Suasana
a.) Menegangkan (“Ah, sudahlah! Tidak perlu dibahas lagi. Aku mau ke sekolah.”
Kata Lala sambil terburu-buru ke sekolah)
b.) Mengharukan (Sampai akhirnya, Lala berlari dan memeluk kedua orang tuanya,
lalu berkata, “Ayah, Ibu, terima kasih.”)

10.) Alur Maju. Karena alur cerita diceritakan secara urut. Di dalam teks tersebut,
diceritakan mulai tokoh utama akan berangkat sekolah hingga pulang sekolah

11.) Konjungsi Koordinatif

Kata hubung untuk menghubungkan dua kalimat yang setara kedudukannya

Anda mungkin juga menyukai