Pernah tidak sih ketika kita belanja Ayam di pasar, ketika kita lihat Ayam nya segar dan besar. Ketika
kita tekan-tekan dagingnya pun tidak lembek. Tetapi ketika kita sudah sampai rumah dan merebus
ayam yang kita beli, tahu-tahu ayam nya kok jadi mengecil
Jadi kita perlu seksama juga ketika memilih daging ayam di pasar. Banyak ayam potong suntik yang
beredar di pasaran.
Ayam potong menjadi kebutuhan pokok saat Lebaran. Saat membeli ayam
potong sebaiknya Anda lebih teliti lagi. Akhir-akhir ini banyak ayam potong
suntik yang beredar di pasaran. Agar tak salah beli kenali ciri-cirinya!
Ayam potong yang dijual di pasaran baik pasar tradisional maupun swalayan
ada tiga jenis. Ayam negeri atau ayam broiler, ayam buras atau ayam
kampung dan ayam jantan. Di pasar swalayan besar juga tersedia ayam
probiotik dan ayam organik yang harganya lebih mahal.
Jenis ayam yang umum dikonsumsi adalah ayam negeri. Ayam ini biasanya
berasal dari rumah potong ayam baik yang berskala besar maupun kecil.
Ukuran ayam ini pun beragam, beratnya berkisar dari 700 gram – 900 gram.
Meskipun ada juga yang dijual dengan berat lebih besar.
Ayam negeri ini umumnya dijual dalam bentuk karkas (ayam utuh tanpa kaki
dan leher). Namun, ada juga penjual yang menyediakan potongan ayam
berdasarkan bagiannya seperti paha, dada, jeroan, sayap dan kaki. Beberapa
minggu lalu menjelang dan selama ramadhan dilakukan berbagai razia di
pasar tardisional. Hasilnya cukup mengejutkan di daerah Depok dan berbagai
daerah di Jawa diketemukan adanya ayam suntik.
Berbeda dengan trend penjual ayam potong yang menyelipkan ayam 'tiren'
(mati kemarin) dan ayam yang direndam larutan formalin, trik yang satu ini
tergolong baru. Pedagang ayam potong menyuntukkan air di bagian dada,
paha dan punggung ayam. Tujuannya agar ayam yang kecil akan
menggelembung badannya menjadi besar dan mengkilap.
Ayam suntik ini mengandung banyak air. Saat digantung, akan meneteskan
banyak air dan jika dimasak akan menyusut banyak saat matang. Cara yang
dipakai pedagang ini jelas-jelas merugikan konsumen karena tipuan berat.
Bukan hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor juga
membuktikan bahwa air yang dipakai untuk menyuntik tidak hiegenis.