Anda di halaman 1dari 20

A Multicenter Randomized Double-Blind Study:

Comparison of the Epley, Semont, and Sham Maneuvers for


the Treatment of Posterior Canal Benign Paroxysmal
Positional Vertigo
Jong Dae Lee, Dae Bo Shim, Hong Ju Park, Xhan II Song, Min-Beom KIm,
Chang-Hee Kim, Jae Yong Byun, Sung Kwang Hong, Tae Su Kim, Kye Hoon Park,
Jae-Hyun Seo, Byoung Soo Shim, Joon Hae Lee, Hyun Woo Lim, Eun-Ju Jeon

KEPANITERAAN KLINIK SYARAF


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. YUNUS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
Pendahuluan
Benign Paroxysmal Semont
Positional Vertigo (BPPV) Manuever
kanalis semisirkularis
posterior
Tujuan Penelitian

Peneliti membandingkan efikasi jangka pendek


Epley, Semont, dan Sham Manuever untuk
pengobatan BPPV kanal posterior dalam hal
perbaikan simtomatik dan perbaikan nistagmus
posisional.
Subjek Penelitian

Penelitian multicenter prospective randomized controlled


dilakukan dengan studi kohort

99 subjek yang didiagnosis dengan BPPV kanal posterior

Tempat : 14 dizziness klinik dengan 5 institusi memiliki pengalaman


melakukan Epley sebelumnya namun tidak dengan manuver Semont dan 9
lainnya memiliki pengalaman kedua manuver tersebut sebelumnya.
Waktu : Januari 2012 hingga Juni 2013.
Kriteria inklusi:
1.Riwayat vertigo posisionl Kritera eksklusi:
2.Vertigo dengan upbeat- 1.Pasien dengan BPPV
torsional nistagmus (dengan kanalis posterior bilateral,
mata bagian atas berputar ke 2.Keterlibatan beberapa kanal,
arah telinga yang terkena) 3.Penyakit neurologis atau
diprovokasi oleh uji Dix- psikiatri,
Hallpike 4.Jenis vertigo perifer atau
3 . Te r d a p a t p e r i o d e l a t e n sentral lain
antara pemeriksaan dan onset 5.Trauma kepala
vertigo 6.Pasien yang sebelumnya
4.Nistagmus dan vertigo yang telah mendapatkan manuver
berakhir dalam waktu 60 reposisi
detik dari onset nistagmus
Desain Studi
Dix-Hallpike test

Randomized

Epley Manuever Semont Manuever Sham Manuever


36 orang 32 orang 31 orang
Respon terapi segera ditentukan dengan tes Dix-Hallpike pada sisi yang terkena
kira-kira 20 menit setelah manuver pertama

Jika nistagmus posisional atau vertigo selama tes Dix-Hallpike pada sisi yang sakit
tetap ada, manuver yang sama diulang dan respons terapi kembali ditentukan
setelah sekitar 20 menit lagi

Kekambuhan didefinisikan sebagai


munculnya kembali nistagmus posisional
Respons terapi atau vertigo selama tes Dix-Hallpike pada
dievaluasi pada 1 sisi yang terkena setelah perbaikan
hari dan 1 minggu nistagmus posisional dan vertigo
setelah terapi dikonfirmasi
Analisis Statistik

Kruskal-Wallis, atau tes χ2

Signifikan
Nilai P < 0,05

Menggunakan perangkat
lunak SPSS
Hasil Penelitian
Fig. 1. Presence of positional nystagmus during the
Dix-Hallpike test after treatment in the Epley, Semont,
and sham groups.
Diskusi
• Manuver Epley dan Semont merupakan metode
reposisi partikel untuk terapi BPPV kanal posterior.
Keduanya dirancang untuk memindahkan otolith
dari kanal semisirkular posterior ke vestibula, yang
mana tidak menyebabkan vertigo. Manuver Epley
telah dipelajari secara ekstensif dan
direkomendasikan sebagai terapi lini pertama untuk
BPPV kanal posterior
• Dalam penelitian peneliti saat ini, satu atau dua
manuver Epley menunjukkan tingkat perbaikan
yang tinggi (94%) untuk vertigo dan nistagmus pada
1 minggu setelah terapi, angka yang jauh lebih
tinggi daripada kelompok sham.
Terdapat data yang cukup terbatas terkait dengan efektivitas
manuver Semont untuk BPPV kanal posterior. Dalam analisis
peneliti saat ini, pasien yang ditangani dengan manuver
Semont menunjukkan tingkat perbaikan yang berimbang
untuk nistagmus (72%) dan vertigo (69%), namun tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik
dibandingkan kelompok sham.

Hasil peneliti dapat dipengaruhi oleh fakta bahwa terapis di 5


dari 14 institusi memiliki pengalaman melakukan Epley
sebelumnya namun tidak berpengalaman untuk manuver
Semont. Meskipun semua terapis dalam penelitian ini
mencoba mengikuti protokol tersebut, tidak adanya
pengalaman manuver Semont sebelumnya di beberapa
institusi bisa membuat perbedaan.
Dalam penelitian ini, 38% subjek menunjukkan perbaikan
nistagmus setelah satu kali manuver Semont dan 28%
memerlukan dua kali manuver, menghasilkan tingkat
keberhasilan 66% setelah dua kali manuver

Peneliti berspekulasi bahwa perbedaan antara kelompok


Semont dan kelompok sham kurang menonjol dalam
penelitian ini daripada penelitian sebelumnya karena
penelitian ini mencakup proporsi remisi spontan yang lebih
besar pada kelompok sham.

Tidak jelas apakah perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan


populasi pasien dalam hal tingkat remisi spontan dan kinerja,
jenis, atau jumlah manuver sham yang dilakukan.
Dalam penelitian ini, kelompok Epley menunjukkan
tingkat perbaikan vertigo dan nistagmus posisional
yang lebih tinggi daripada kelompok Semont.

Meta-analisis terbaru juga menunjukkan bahwa


efektivitas manuver Epley lebih unggul daripada
manuver Semont dalam hal tingkat kesembuhan 1
minggu, namun tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kedua kelompok untuk tingkat kesembuhan 3
bulan. [Wang et al., 2013] Konsisten dengan hasil
penelitian peneliti saat ini.
Peneliti juga menemukan penurunan tingkat
perbaikan nistagmus posisional dari 51,6% setelah
manuver kedua menjadi 35,5% pada 1 hari setelah
manuver sham pada pasien penelitian ini, walaupun
perbedaan ini tidak signifikan secara statistik (p =
0,08) dan perbedaan ini berasal dari kekambuhan
nistagmus posisional (gambar 1). Kami juga
menemukan penurunan tingkat perbaikan
nistagmus posisional dari 51,6% setelah manuver
kedua menjadi 35,5% pada 1 hari setelah manuver
sham pada pasien penelitian ini, walaupun
perbedaan ini tidak signifikan secara statistik (p =
0,08) dan perbedaan ini berasal dari kekambuhan
nistagmus posisional (gambar 1).
Peneliti menduga bahwa debris otolith
tersebar selama pergerakan kepala saat
manuver sham berulang, bukannya bermigrasi
ke utrikel, dan bahwa perbaikan nistagmus
posisional setelah manuver sham berulang
disebabkan oleh respons kelelahan yang
menyerupai respons yang berhasil. Debris
otolith kemudian dapat terakumulasi kembali
di dalam kanal, menghasilkan tingkat
perbaikan yang rendah pada 1 hari setelah
terapi.
Kekambuhan juga dijumpai pada kelompok
Semont, namun tidak terjadi pada kelompok
Epley, yang bermaksud untuk memindahkan
otolith dari kanal semisirkular posterior ke
vestibula.

Temuan ini menegaskan bahwa transisi otolith


ke dalam common crus dengan manuver
Semont tidak selalu berhasil meskipun
dengan perubahan posisi berbaring miring
yang cepat.
Kesimpulan
• Manuver Epley menunjukkan perbaikan vertigo
posisi dan nistagmus tanpa fenomena fatigue.
• Manuver Epley secara signifikan lebih efektif
daripada manuver Semont atau sham (manuver
Epley untuk sisi telinga yang tidak terkena) untuk
perawatan jangka pendek dari BPPV kanal posterior.
• Kelompok Semont menunjukkan tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi daripada kelompok
sham, namun manuver Semont tidak secara
signifikan lebih unggul dari manuver Sham dalam
pengobatan jangka pendek BPPV kanal posterior.

Anda mungkin juga menyukai